7 Tips Menyusui Saat Hamil dan Tantangan Baru Bagi Ibu
Menyusui saat hamil atau nursing while pregnant bisa menjadi satu hal baru dan penuh tantangan bagi sebagian Ibu. Apalagi bila ini merupakan pengalaman pertama kali. Kebahagiaan baru saja menghampiri keluarga Ibu saat anak pertama lahir dan tentunya seiring dengan kebahagiaan yang datang, perjuangannya pun tak mau ketinggalan ya, Bu. Kita semua tahu bahwa perjuangan setiap Ibu ada banyak macamnya, dari mulai hamil, melahirkan, membesarkan anak, dan ternyata ada juga yang harus berjuang menyusui saat hamil karena ada kebahagiaan lain yang sedang menyusul.
Menurut whattoexpect.com, menyusui saat hamil adalah hal yang aman, namun Ibu perlu memperhatikan apa yang fisik Ibu butuhkan supaya menyusui saat hamil dapat terlaksana dengan baik. Perlu diingat, meski aman, namun menyusui saat hamil terbilang tidaklah mudah dan punya tantangan yang besar, berikut ini ada beberapa tantangan yang harus Ibu lalui ketika menyusui saat hamil:
Kondisi puting susu Ibu
Kondisi puting susu Ibu yang sensitif ketika sedang hamil akan menimbulkan rasa sakit saat menyusui sang kakak. Terutama bila Ibu sedang mengalami lecet puting karena sang kakak sedang tumbuh gigi.
Proses kehamilan yang tak mudah dilalui
Selain hal ini, tentu saja kehamilan juga bukan sesuatu yang mudah dilalui, terutama pada trimester awal dan trimester ketiga. Pada kondisi ini, Ibu harus benar-benar memperhatikan kebugaran badan Ibu supaya dapat memproduksi ASI dengan baik dan juga harus tetap memperhatikan kenaikan berat badan janin saat hamil (bagaimana pun sang adik yang masih ada di dalam kandungan juga harus memiliki berat badan yang cukup sesuai usia dari trimester awal hingga nanti saat akan dilahirkan).
Waspada terhadap kontraksi Braxton Hicks
Saat menyusui, ada hormon oksitosin yang dilepaskan dan hormon ini biasanya memicu kontraksi, salah satunya braxton hicks (kontraksi palsu yang biasa terjadi pada trimester kedua atau ketiga). Bila ini terjadi, jangan terlalu cemas ya, Bu, karena ini adalah efek Ibu menyusui saat hamil, bukan tanda Ibu akan melahirkan, terutama bila umur kehamilan Ibu masih muda. Namun Braxton Hicks biasanya tidak akan muncul bila Ibu memiliki kehamilan dengan risiko yang rendah. Bahkan beberapa Ibu yang sudah memiliki usia kandungan yang siap (biasanya 38 minggu), hormon ini tidak terlalu banyak berpengaruh pada rahim sama sekali.
Produksi ASI akan sedikit menurun saat kehamilan
Air susu Ibu memang akan aman dan tidak tercampur dengan hormon yang ada saat kehamilan, namun tak dapat dihindari bahwa akan ada penurunan produksi ASI saat Ibu sedang hamil. Bila ini terjadi, Ibu tidak disarankan untuk memompa ASI lebih banyak atau lebih sering untuk menghindari hormon oksitosin keluar lebih banyak karena akan menimbulkan kontraksi dan dikhawatirkan akan menyebabkan kelahiran bayi prematur.
Perlu memperhatikan nutrisi untuk Ibu hamil
Saat ini kondisinya adalah Ibu harus memenuhi kebutuhan nutrisi untuk tiga orang, satu untuk Ibu sendiri, kedua untuk janin Ibu, dan yang ketiga untuk memproduksi ASI yang akan dikonsumsi sang kakak. Ilustrasinya, Ibu membutuhkan sekitar 600 – 800 kalori (300 kalori untuk janin, dan 300 – 500 kalori lainnya untuk memproduksi ASI). Bisa dikatakan, Ibu membutuhkan empat porsi protein dan enam porsi kalsium setiap harinya dan Ibu sangat disarankan untuk mengkonsumsi air putih sebanyak 8 – 12 gelas setiap hari.
Kelelahan mungkin bisa sangat akrab dengan Ibu
Kondisi ini tentu saja akan sangat akrab dengan Ibu yang tetap menyusui saat hamil. Pertama karena kehamilan bukanlah hal yang mudah, Ibu bisa saja harus melawan rasa mual saat sedang menyusui sang kakak, atau sang kakak yang bisa sangat rewel dalam satu hari karena banyak hal. Penting untuk meminta bantuan orang sekitar ya, Bu, bila Ibu merasa sangat kelelahan dan seperti tak sanggup menjalani hari. Beristirahatlah selagi bisa dan cukupi asupan makanan serta minuman yang sehat.
Tips Lancar Menyusui Saat Hamil
Nah, tantangan-tantangan di atas adalah sebuah gambaran umum bila Ibu memutuskan menyusui saat hamil. Namun tetap saja Ibu wajib berkonsultasi pada dokter kandungan Ibu apakah keputusan menyusui saat hamil ini tepat atau tidak bila dikaitkan dengan kondisi Ibu saat ini. Selain tantangan yang akan Ibu lalui di atas, tentu saja ada tips-tips menarik menyusui saat hamil, dikutip melalui todaysparent.com :
Konsultasi kepada dokter kandungan atau bidan Ibu
Saat pertama kali tahu bahwa Ibu sedang hamil lagi dengan usia sang kakak yang masih bayi dan aktif menyusu, Ibu sebaiknya langsung berkonsultasi pada dokter kandungan atau bidan dan tanyakan dengan pasti bagaimana kondisi kehamilan Ibu saat ini. Apakah kondisi Ibu memungkinkan untuk tetap memberi ASI eksklusif atau terpaksa harus menyapih anak lebih dini? Bila dokter atau bidan mengatakan risiko kehamilan Ibu kali ini sangat aman untuk tetap menyusui sang kakak, maka Ibu tak perlu khawatir. Namun bila sebaliknya, jangan berkecil hati atau merasa bersalah karena harus segera menyapih sang kakak ya, Bu. Tetap semangat!
Sedia cemilan untuk antisipasi saat mual
Kehamilan pasti sudah sangat akrab dengan situasi morning sickness (mual) pada Ibu ya. Biasanya rasa mual akan sedikit menjadi-jadi saat menyusui. Kalau ini terjadi, sebaiknya Ibu mulai menyiapkan cemilan sehat kesukaan Ibu untuk bisa membantu mengurangi rasa mual yang Ibu rasakan.
Memperhatikan asupan makanan dan minuman
Hamil dan menyusui keduanya adalah hal yang penting, maka Ibu sebaiknya tidak perlu diet dan fokus untuk mengkonsumsi asupan makanan dan minuman yang bernutrisi. Janin yang ada dalam kandungan Ibu membutuhkan nutrisi yang baik untuk tumbuh dengan berat badan ideal, sementara sang kakak juga membutuhkan ASI penuh gizi ya, Bu.
Harus bersiap dengan segala kemungkinan
Yang paling akan sering dirasakan Ibu adalah puting yang terasa nyeri (karena ada perubahan hormon, saat menyusui, hormon oksitosin akan keluar). Akan lebih baik bila sang kakak sudah mengkonsumsi makanan padat, jadi ASI bukanlah makanan utamanya. Umumnya, produksi ASI Ibu juga akan menurun saat hamil. Jadi Ibu bisa coba untuk memberikan makanan utama padat nutrisi dan snack yang mengenyangkan untuk si kakak sehingga ASI bukanlah menjadi perhatian utamanya.
Gunakan cara lain untuk membuat balita Ibu tidur pulas
Beberapa balita harus menyusu pada Ibu untuk tertidur pulas, terutama pada malam hari. Sebelum mulai rutinitas menyusui ini, Ibu bisa lakukan cara lain misalnya mulai bernyanyi atau bercerita untuk balita Ibu sampai ia terlelap. Lakukan juga tepukan perlahan atau usapan halus pada punggungnya supaya anak lebih nyenyak tidur.
Mulai tanamkan berbagi pada balita Ibu
Balita Ibu nantinya harus dapat berbagi pada adiknya bila saat menyusui bersama tiba. Sebelum adiknya lahir, Ibu bisa dengan sabar dan konsisten untuk menyiapkan sang kakak menerima kehadiran adik dan harus berbagi susu dengannya. Lakukan dengan penuh kasih sayang ya, Bu.
Sharing dengan teman atau kerabat
Bila Ibu ingin tahu lebih banyak cerita seru tentang menyusui saat hamil, Ibu bisa langsung menanyakan pengalaman teman atau kerabat Ibu yang pernah melalui momen nursing while pregnant dan telah lulus mengatasi hal ini. Berbagi dan bercerita dengan sesama Ibu juga akan mengurangi rasa stress yang mungkin Ibu alami selama kehamilan dan proses menyusui yang bersamaan ini.
Beberapa tips di atas semoga dapat membantu Ibu menjalani hari-hari penuh warna dengan kondisi ini ya. Perlu diketahui juga, Bu, bahwa beberapa balita memerlukan adaptasi pada pencernaannya saat sang adik dilahirkan karena ini ada hubungannya dengan produksi ASI Ibu yang memiliki perubahan saat bayi kedua Ibu dilahirkan. Umumnya sesaat setelah melahirkan, ASI Ibu akan punya kandungan kolostrum yang sangat baik untuk bayi baru lahir. Sebaiknya kolostrum diberikan penuh terlebih dahulu pada bayi yang baru lahir, dan pada situasi ini, Ibu membutuhkan bantuan orang sekitar untuk membuat balita Ibu sibuk sebelum waktunya menyusu dan Ibu fokus memberikan kolostrum untuk sang adik. Selamat mencoba ya, Bu.
Penulis: Luciana
Editor: Dwi Ratih