13 Manfaat dari Cara Menggendong Bayi yang Tepat
Cara menggendong bayi bagi masing-masing Ibu tentunya berbeda. Meski tujuannya tetap sama, yakni agar sang buah hati senantiasa dekat dengan tubuh Ibu. Sama halnya dengan primata pada umumnya, bayi otomatis mendekap erat tubuh induknya dengan tangan dan kaki. Ibu masih bisa melihat refleks ini ketika menempatkan jari Ibu pada telapak tangan si kecil yang baru lahir. Anak akan serta merta menggenggam dan menahan jari-jari Ibu. Cara menggendong yang benar akan menambah intimasi antara Ibu dan anak.
Salah satu cara menggendong bayi yang paling umum adalah dengan memanfaatkan gendongan. Ya, gendongan bayi sudah sekian lama menjadi perlengkapan awal dalam merawat anak. Cara menggendong bayi dengan memanfaatkan gendongan membuat ibu-ibu di zaman dulu bisa melakukan tugas keseharian, tangan mereka lebih leluasa bergerak, tapi bayi tetap aman, hangat, dan dekat dengan payudara.
Di banyak belahan dunia, termasuk di Indonesia, cara menggendong bayi telah menjadi budaya yang diwariskan secara turun temurun. Informasi berupa praktek dan cara menggendong bayi diedarkan dari satu Ibu ke Ibu lainnya tanpa memandang status sosial. Lain halnya di dunia barat, wanita kaya dan berstatus sosial tinggi menghindar dari tanggung jawab maternal ini. Mereka mempekerjakan wanita yang kurang mampu sebagai pengasuh sehingga penggunaan gendongan bayi diasosiasikan dengan miskin dan tidak berpendidikan. Di tahun 1800-an, stroller muncul jadi tren yang fashionable, dan di abad 20, gendongan bayi sudah jarang digunakan. Stroller membuat para Ibu menjadi sedikit abai tentang cara menggendong bayi seperti kebiasaan-kebiasaan leluhurnya dulu.
Di tahun 1960-an tercipta mei tai, gendongan bayi tradisional Cina. Juga banyak bermunculan model cara menggendong bayi lainnya. Di tahun 1990 sampai 2000 penggunaan gendongan kembali meningkat seiring banyaknya iklan komersil untuk produk ini.
Manfaat menggendong bayi yang tepat
Apa sebenarnya manfaat dari mengetahui bagaimana cara menggendong bayi yang tepat? Berikut beberapa di antaranya:
Menggendong anak membuat ibu bisa mengurus si sulung
Bayi yang terlahir di tengah kesibukan keluarga dengan anak yang lebih besar, jarang memiliki pengalaman pribadi bersama ibunya. Hal ini kerap terjadi karena ibu mencoba menyeimbangkan kebutuhan bayi dengan anak-anak lainnya. Cara menggendong bayi yang tepat tidak hanya menambah kedekatan dengan meningkatkan ikatan batin antara ibu dan anak, tapi juga membuat bayi baru lahir menyatu dengan aktivitas dan rutinitas si sulung. Ibu bisa sambil mendorong ayunan, ikut serta di kelas balita, dan memegang tangan anak yang lebih besar ketika ia tetap mendekap bayinya erat.
Cara menggendong bayi yang tepat membuat si kecil jadi lebih tenang
Cara menggendong bayi yang tepat telah terbukti mengurangi tangisan bayi. Gerakan yang lembut, kedekatan dengan ibu, dan posisi tegak secara alami bisa memberikan efek menenangkan. Bayi yang mengalami refluks mendapat manfaat dari posisi tegak saat berada di gendongan. Bayi yang mengalami kolik jadi lebih tenang karena gerakan yang ritmis dan kontak fisik dengan ibu. Bayi yang digendong cenderung tidur lebih lama, karena gerakan mengayun di tubuh ibu membuat ia tenang untuk masuk ke siklus tidur selanjutnya.
Menggendong untuk menjalin kedekatan
Ayah, kakek-nenek, dan saudara kandung yang lebih besar bisa menikmati kedekatan dengan bayi saat menggendongnya. Mereka biasanya sudah paham bagaimana cara menggendong bayi. Ibu yang masih dalam masa pemulihan dari trauma melahirkan bisa tetap dekat dengan bayi melalui cara menggendong bayi yang tepat.
Begitupun bagi Ibu adopsi yang tidak memiliki pengalaman hamil atau melahirkan, mereka juga bisa menjalin kedekatan melalui sentuhan dan belajar tentang cara menggendong bayi yang tepat. Ibu dari bayi prematur bisa berlatih cara menggendong bayi yang disebut “kangaroo care.” Ini sekaligus membantu ibu menyesuaikan kehidupan bayi di ruang NICU . Dengan mengetahui cara menggendong bayi, si kecil tetap bisa menikmati suara yang familiar serta bau tubuh ibu.
Semua ibu menikmati kesempatan untuk berlatih cara menggendong bayi sambil mencium, menyentuh, dan mengayun tubuhnya. Sebagai balasannya, bayi akan menatap, menyentuh, mendengar, dan mencium aroma ibu. Ia akan merasakan detak jantung dan nafas ibu, yang semuanya merupakan bagian dari proses bonding.
Ibu dari bayi kembar bisa menikmati waktu spesial bersama bayi sebagai individu ketika menggendong mereka. Ibu yang mengalami Postnatal Depression (PND) dan menggendong bayi membuatnya terhubung secara fisik dengan bayi saat sulit melakukannya secara emosi. Bayi yang digendong bisa merasakan sentuhan ibu, yang bisa memperkuat ikatan batin keduanya. Itulah kenapa penting sekali untuk Ibu mengetahui cara menggendong bayi yang tepat.
Cara menggendong bayi sebagai bagian dari olahraga
Menggendong bayi jadi cara mudah untuk melakukan latihan fisik sambil Ibu bergerak di sekitar rumah. Ketika bayi semakin besar, berjalan sambil menggendong bayi yang berat jadi bentuk olahraga aerobik. Ibu bisa nikmati cara menggendong bayi ini sebagai bagian dari latihan fisik ketika berada di pusat perbelanjaan, di pantai, atau lokasi lainnya.
Cara menggendong bayi yang tepat sebagai bentuk edukasi
Ketika para tetangga melihat Ibu berjalan-jalan sambil menggendong bayi, maka Ibu dan si kecil bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Dibandingkan berbaring di dalam kereta bayi atau duduk di stroller, pemandangan yang bayi dapat ketika sedang digendong memperkenalkan mereka pada dunia yang penuh hal menarik.
Orang dewasa lebih banyak berinteraksi dengan bayi yang berada di gendongan, dengan menjelaskan apa yang dilihat, menunjukkan hal menarik, dan menenangkan si kecil ketika ia melihat pemandangan yang tidak menyenangkan. Batita mendapat manfaat berupa kesempatan untuk berbicara tentang apa yang ia lihat karena telinga Ibu dekat dengannya dan ia bisa melacak jari Ibu yang menunjuk ke arah tertentu. Cara menggendong bayi yang tepat akan membuat buah hati Ibu menjadi leluasa mengamati sekitarnya sembari tetap merasa dekat dan hangat di pelukan Ibu
Cara menggendong bayi agar tangan anak leluasa bergerak
Cara menggendong bayi dengan memanfaatkan gendongan anak membuat Ibu bisa mendorong kereta belanja. Sambil menggendong bayi, Ibu bisa melipat cucian, merapikan dapur, dan mengganti popok kakaknya. Meski sambil mengendong, Ibu masih bisa menyiapkan makan malam serta membersihkan lantai.
Cara menggendong bayi agar ibu dan bayi tetap sehat
Ada posisi kaki ideal yang menempatkan tulang paha tepat di tengah kantung pinggang. Posisi ini mengoptimalkan perkembangan pinggang bayi dan dikenal dengan posisi M, posisi katak, atau posisi jongkok.
Di posisi ini lutut bayi lebih tinggi dibanding bokongnya, dan kakinya dalam posisi terbuka. Bayi secara otomatis berada di posisi ini ketika tubuhnya diangkat, siap untuk diletakkan pada dada ibu dan digendong pada pinggang.
Ketika memilih gendongan yang baik untuk bayi, Ibu menggunakan cara menggendong bayi dengan menopang pinggang dan tulang belakang bayi di posisi yang alami. Gendongan dengan alas yang lebar dan struktur lembut akan menempatkan kaki di posisi yang seharusnya.
Ibu perlu hindari gendongan dengan alas bokong bayi yang sempit yang tidak dirancang untuk tujuan ini. Gendongan yang dirancang baik juga menopang tubuh penggendongnya, sehingga berat bayi terbagi secara merata
Menggendong bayi menciptakan privasi dan perlindungan
Setelah aktivitas menyusui sudah terbentuk, banyak ibu bisa menyusui sambil menggendong. Ini menciptakan privasi tambahan yang dibutuhkan. Tentu cara menggendong bayi yang tepat jadi cara untuk menghindari gangguan yang tidak diinginkan. Banyak orang yang ketika melihat bayi langsung menyentuh atau mencium tanpa izin. Tangan usil bisa dihindari dengan cara menggendong bayi yang tepat. Yakni dekat dengan dada Ibu sehingga aman dari keusilan tangan orang asing.
Cara menggendong bayi yang tepat memudahkan Ibu menyusui
Cara menggendong bayi dengan memaksimalkan kontak kulit, turut meningkatkan jumlah kedua hormon penting untuk laktasi, yakni oksitosin dan prolaktin. Keduanya sangat penting dalam menjaga persediaan ASI.
Dengan bayi tetap dekat, Ibu bisa merespon petunjuk laparnya, tidak menunda menyusui, dan mengurangi energi terbuang dengan menangis. Bayi yang digendong ibu pun cenderung menyusu lebih sering, sehingga perkembangan dan pertumbuhannya juga terjamin lebih baik dengan cara menggendong yang tepat.
Tidur bayi jadi lebih baik
Kebanyakan bayi tidur siang lebih baik dan lebih lama ketika digendong. Banyak orang tua merasa tidur bayi di malam hari juga meningkat ketika mereka mengendong bayi di siang hari.
Menggendong bermanfaat bagi bayi dengan kebutuhan tinggi
Bayi dengan kebutuhan tinggi biasanya tidak mau digendong orang lain selain ibunya. Tapi kebanyakan bayi bisa tidur lelap ketika berada di gendongan yang nyaman, baik siapapun yang menggendongnya. Ini bisa memberi ibu kesempatan untuk beristirahat.
Bayi lebih jarang menangis
Penelitian menemukan kalau bayi yang digendong secara teratur menangis 43 persen lebih jarang. Serta cara menggendong bayi yang tepat juga terbukti membuat anak menangis lebih sedikit di malam hari sebanyak 54 persen. Ini terjadi karena kebutuhan bayi untuk kontak fisik telah terpenuhi, sehingga kebutuhan untuk menangis menjadi berkurang.
Cara menggendong bayi yang tepat bisa mencegah stimulasi berlebihan pada bayi
Ketika digendong di posisi yang tepat, menghadap ke dalam, ke depan, di punggung, atau menyamping, bayi bisa memalingkan wajah dari yang ia lihat. Cara menggendong yang baik menurut kebiasaan Ibu dan kecocokan anak juga jadi cara aman untuk menenangkan bayi yang terstimulasi berlebihan.
Hal-hal keliru tentang cara menggendong bayi
Berbagai cara menggendong bayi telah ada sejak lama di berbagai belahan dunia dan memiliki tradisinya masing-masing, tapi di beberapa negara, penggunaan kereta bayi masih jauh lebih populer.
Meski banyak orang tua memilih menggendong bayi, masih banyak orang tua yang merasa gendongan bukan alat yang penting bahkan mengira bisa berbahaya untuk perkembangan bayi.
Pemikiran seperti ini bisa dengan cepat menyebar dan kadang membuat orang tua dan bayi kehilangan manfaat dari cara menggendong bayi melaui gendongan. Nah Ibu, berikut ini beberapa hal keliru tentang cara menggendong bayi dengan memanfaatkan gendongan:
Bayi tidak akan belajar mandiri bila sering digendong
Justru kedekatan dengan orang tua dengan cara menggendong bayi seperti ini telah terbukti memiliki efek sebaliknya. Bayi yang dekat dengan Ibu belajar menjadi mandiri dan lebih stabil, rendah stres, dan bisa beradaptasi lebih baik pada situasi baru.
Bayi harus belajar tidur di tempat tidur, tidur di gendongan akan mengajarkan kebiasaan buruk
Bila tidur di gendongan tidak sesuai untuk bayi Ibu, maka tentu Ibu bisa melakukan transisi ke kasur atau tempat tidur. Tapi bila bayi tidur di gendongan, ini sebenarnya jadi cara nyaman untuk menenangkan bayi sambil Ibu bisa mengerjakan tugas lainnya.
Jangan khawatir, hal ini tidak akan berlangsung lama dan bayi akan tumbuh menjadi batita sampai akhirnya ia lebih suka tidur di tempat tidur.
Bayi jadi manja bila selalu digendong
Sebenarnya hal yang wajar jika Ibu memanjakan bayi karena itu merupakan kebutuhan si kecil. Satu kebutuhan terbesar bayi adalah digendong agar tubuhnya lekat dengan Ibu. Jadi keliru apabila mengatakan bayi jadi manja karena cinta dan kenyamanan yang Ibu berikan. Justru cara menggendong bayi yang tepat akan membuat kebutuhan dasar anak terpenuhi.
Bayi akan merasa kepanasan bila digendong
Memang kadang gendongan bisa terasa panas. Ini bergantung material pembuatnya dan desainnya. Tapi bila Ibu tinggal di iklim panas, pilih gendongan yang sesuai. Ibu tetap bisa menggendong bayi di cuaca panas tanpa membuat bayi kepanasan.
Bayi yang digendong bisa kesulitan bernafas
Bila Ibu memahami praktek aman menggendong bayi (posisi tegak, dagu jauh dari dada, jalan udara tidak terhambat, dan kepala bayi bisa dicium), Ibu akan waspada pada gerakan dan nafasnya.
Menggendong membuat punggung dan bahu terasa sakit
Beberapa gendongan bayi tidak nyaman digunakan, tapi tidak semua. Bahkan kebanyakan gendongan didesain sangat baik dengan bantalan di posisi yang tepat. Bila cara menggendong bayi dengan memanfaatkan gendongan bisa membuat bahu atau punggung Ibu sakit, bisa jadi karena Ibu belum tepat menggunakannya atau salah memilih ukuran gendongan untuk usia bayi Ibu.
Menggendong bisa membahayakan pinggang bayi
Ketika menggendong saat persendian bayi masih berkembang dan tumbuh, Ibu perlu berhati-hati serta tidak menggunakan posisi yang membahayakan dan tidak alami bagi bayi. Kondisi di mana kaki bayi di posisi lurus untuk waktu lama bisa merusak kantung pinggangnya. Tapi ketika kaki bayi di posisi membentuk huruf M, ini sangat alami dan tidak akan membahayakan pinggangnya.
Menggendong bayi membuat Ibu tidak produktif
Menggendong bayi tetap memungkinkan Ibu melakukan banyak hal. Jadi menggendong membuat Ibu lebih produktif. Ibu bisa menyeimbangkan antara tugas rumah dan mengurus keluarga.
Ketika bayi minta digendong, ia tidak peduli dengan banyaknya pekerjaan yang harus Ibu lakukan. Menggendong bayi membantu Ibu memenuhi kebutuhannya sambil melakukan tugas yang perlu dilakukan. Ibu juga bisa bepergian dengan tetap memakai cara menggendong bayi yang paling sesuai dengan Ibu dan si kecil.
Bayi perlu lebih banyak tengkurap bukan lebih banyak digendong
Tengkurap penting untuk membantu bayi mengembangkan kekuatan otot dan menghindari terlalu sering berbaring telentang seperti di tempat tidur. Tapi ketika Ibu menggendong bayi, ia menggunakan ototnya untuk menyesuaikan gerakan Ibu dan perkembangan kepalanya tidak terganggu oleh permukaan yang rata.
Bayi sudah bisa berjalan, jadi tidak perlu digendong
Hanya karena si kecil telah belajar berjalan, tidak berarti ia tiba-tiba tidak perlu lagi digendong dekat dengan Ibu. Kaki kecilnya bisa dengan mudah merasa lelah, anak kecil kadang melangkah ke tempat yang tidak aman, dan kadang dunia luar terlalu berlebihan untuknya. Di saat seperti ini, menggendong bayi jadi solusi. Ada banyak gendongan yang dirancang untuk bayi yang sudah besar dan anak kecil jadi Ibu masih bisa menggendong dengan nyaman. Abaikan mereka yang berkomentar bayi sudah terlalu besar. Ibu lah yang paling tahu cara menggendong bayi yang paling sesuai dengan kebutuhan Ibu dan si kecil!
Menggendong bayi mempengaruhi perkembangan anak
Bukan rahasia lagi, satu manfaat terbesar dari menggendong bayi adalah kedekatan batin dengan bayi. Anak tidak akan menerima cinta dan perhatian yang terlalu berlebihan. Telah terbukti kalau semakin Ibu menunjukkan cinta ke bayi, ia merasa semakin aman dan berkembang menjadi individu yang stabil saat dewasa nantinya. Efeknya akan positif kok, Bun.
Kesalahan cara mengendong bayi yang umum terjadi
Seperti telah dijelaskan di atas, ada banyak manfaat dari cara menggendong bayi yang tepat. Berikut ini beberapa kesalahan yang umum ketika pertama kali menggunakan gendongan bayi.
Gendongan terlalu besar
Ketika menggunakan gendongan yang terlalu besar, akan sulit membuat bayi nyaman dan aman. Gendongan yang terlalu besar membuat bayi kecil tidak mendapat penopang tulang belakang yang tepat, kepalanya tertutup atau lututnya terbuka terlalu lebar. Bila bayi masih kecil, cari gendongan yang bisa menopang tubuhnya tanpa bantalan berlebihan.
Mengganggu jalan udara
Ketika menggunakan gendongan, kadang posisi dagu bayi di dada ibu. Posisi tegak jadi cara paling mudah menjaga jalan udara tetap terbuka.
Pastikan dagu bayi jauh dari dada dan ada aliran udara yang cukup. Jangan tutupi kepala bayi dengan selimut. Dengan menggunakan gendongan yang tepat Ibu dan bayi akan merasa nyaman.
Terlalu rendah, terlalu longgar
Pastikan posisi bayi cukup tinggi dan Ibu bisa melihat dan menciumnya. Ibu perlu selalu awasi bayi dan memonitor nafasnya. Selalu perbaiki posisi bayi setelah Ibu menyusuinya dalam gendongan.
Ketika menggunakan gendongan, pegang bayi di posisi tepat, lalu bawa gendongan ke bayi dan kencangkan gendongan untuk menopang beratnya. Menahan tubuh bayi di satu tangan akan memudahkan Ibu menyesuaikan posisi gendongan.
(Ismawati & Yusrina)