16 Fakta Mengagumkan Tentang ASI Yang Harus Anda Ketahui
Alam telah merancang ASI untuk mengalir langsung ke bayi tanpa terlihat dengan cara bayi langsung menyusui ke payudara. Tapi seiring waktu berjalan, manusia belajar tentang bagaimana memerah ASI dengan tangan dan bahkan kini kita menggunakan pompa ASI untuk mengeluarkannya. Banyak ibu bertanya-tanya tentang seperti apa zat yang membentuk ASI. Nah, Ibupedia sudah mengumpulkan fakta tentang ASI yang bisa menjawab pertanyaan Anda nih. Simak yuk!
1. ASI Mengandung Dua Jenis Protein Utama
ASI mengandung dua jenis protein yang disebut whey dan kasein. Ada lebih banyak protein whey dibanding kasein, yang memiliki kemampuan melawan infeksi. Bila Anda menggunakan susu formula, pastikan protein whey dan kasein yang ada di sufor sesuai dengan ASI. Kalau tidak, si kecil akan lebih beresiko mengalami infeksi dan kesulitan mencerna susu.
2. ASI Tidak Seperti Susu Sapi
Wajar bila kita membandingkan ASI dengan susu yang biasa kita lihat, tapi komposisi dan tampilan ASI sangat berbeda dengan susu sapi. Terutama bila susu sapi telah melewati proses pasteurisasi (dipanaskan untuk membunuh bakteri sebelum didinginkan dengan cepat) dan melewati proses pencampuran susu dan krim. Jadi Bun, jangan panik ketika melihat ASI yang Anda perah terlihat encer, atau terpisah menjadi dua lapisan saat penyimpanan, memang seperti itulah yang seharusnya.
3. ASI Memiliki Warna Berbeda
Kadang Anda akan terkejut melihat warna ASI. Hampir semua warna pelangi bisa muncul di ASI sebagai warna alami dari makanan yang Anda konsumsi. Obat juga bisa mengubah warna ASI Anda lho.
4. ASI Berubah Beberapa Kali Dalam Beberapa Minggu Pertama
ASI yang sangat awal, yakni kolostrum, mulai diproduksi di pertengahan kehamilan. Meski tidak pernah bocor atau diperah keluar, kolostrum sudah siap di payudara dan menunggu bayi Anda lahir. Kolostrum adalah konsentrasi ASI, yang tinggi lemak, bernutrisi, punya banyak faktor imun dan energi, tapi sangat rendah air.
Selama berada di rahim selama 9 bulan, bayi dikelilingi oleh air dan memiliki banyak cairan selama beberapa hari pertama. Tapi ASI Anda pekat dan kekuningan. Sekitar pertengahan minggu pertama, payudara mulai mengalami transisi ke ASI matang. Plasenta yang keluar memberitahu bayi telah lahir dan sekarang payudara bisa bekerja untuk melakukan laktasi penuh. Untuk beberapa wanita, payudara menjadi penuh dan keras bila bayi tidak mengosongkannya dengan cepat.
Dengan menyusui atau memompa ASI sesering mungkin, Anda bisa menjaga proses produksi ASI terus terjadi dan menghindari pembengkakan payudara yang terasa tidak nyaman. Jangan ikuti mitos yang mengatakan memompa hanya akan membuat ASI terlalu banyak, justru jaringan payudara yang penuh dan keras memberitahu tubuh untuk memperlambat produksi. ASI akan berwarna putih kekuningan. Di sekitar 14 hari, kolostrum terakhir akan hilang, ASI tidak lagi berwarna kekuningan dan berubah menjadi warna ASI matang.
5. Konsistensi ASI Tidak Pernah Sama
ASI yanga Anda lihat di awal sesi menyusui memiliki banyak air, untuk memuaskan rasa haus bayi. Ketika ASI mulai keluar, kandungan lemak mulai meningkat dan terus terjadi seperti ini di sepanjang sesi menyusui. Jadi penampilan ASI berubah mulai dari seperti susu skim menjadi full krim. Setelah bayi selesai menyusu, ASI perlahan kembali ke tahap pertama, siap untuk mengulangi siklus yang sama.
Bila Anda memerah setelah menyusui, volume ASI menjadi rendah tapi teksturnya lebih seperti krim. Semakin panjang selang waktu sesi menyusui atau memompa, semakin rendah tingkat lemak ASI. Jadi sering menyusui atau memompa akan membuat ASI mengandung tinggi kalori, meski volumenya kecil, tapi ini sesuai untuk bayi yang sedang tumbuh.
Bila Anda berusaha meningkatkan asupan untuk bayi melalui ASI perah, memompa ASI akan membantu Anda mengumpulkan ASI sekaligus meningkatkan produksi ASI di waktu bersamaan. Apapun yang terlihat, hanya ASI yang alam rancang sebagai makanan bayi. ASI tidak akan terlalu encer atau terlalu berlemak, dan tidak akan terlihat seperti susu formula.
6. ASI Tidak Bisa Diduplikasi
ASI selalu berubah, dan tidak bisa diduplikasi. Tidak ada dua ibu yang memiliki ASI yang sama. ASI yang diambil dari satu wanita pada hari ini tidak akan sama seperti sampel yang diambil dari wanita yang sama di hari berikutnya.
7. Payudara Akan Selalu Memproduksi ASI Yang Cukup
Payudara hanya akan memproduksi ASI sebanyak yang dibutuhkan bayi, tidak lebih dan tidak kurang. Ketika mulai menyusui, payudara mulai memproduksi lebih banyak ASI, tapi ketika proses menyusui melambat, tubuh Anda secara alami berhenti memproduksinya.
8. ASI Hanya Mengandung Vitamin Yang Anda Minum
Sebuah kekeliruan umum tentang ASI adalah mengatakan ASI lebih baik dari susu formula karena sifatnya yang alami. Tapi ASI hanya mengandung vitamin yang siap di tubuh Anda. Ini sebabnya penting bagi wanita hamil dan menyusui untuk minum suplemen dan makan dengan pola makan sehat untuk mendapat cukup vitamin A, D, E, K, C, riboflavin, niacin, dan panthothenic acid.
9. Alkohol Ada di ASI
Kandungan alkohol yang Anda minum ada di ASI seperti ada di aliran darah. Anda boleh saja minum alkohol tapi Anda hanya dianjurkan minum satu kali beberapa jam sebelum menyusui agar bayi bisa memetabolisme alkohol. Bila Anda minum lebih dari yang disarankan, pompa ASI terlebih dahulu sebelum menyusui bayi agar proses menyusui tidak terganggu dan kesehatan bayi terjaga.
10. ASI Membutuhkan Air
Wanita yang menyusui akan merasa lebih haus dari biasanya, dan mereka dianjurkan minum satu gelas air untuk tiap sesi menyusui.
11. ASI Segar Bertahan Hingga 8 Jam Pada Suhu Ruang
ASI bertahan setidaknya 5 sampai 7 hari di lemari pendingin, tapi pastikan wadah penyimpanannya diberi label untuk memastikan kesegarannya dan hindari insiden apapun saat penyimpanan.
12. Anda Bisa Membekukan ASI
ASI bisa dibekukan bila Anda punya waktu lebih untuk memompa dan khawatir tidak bisa memenuhi jadwal menyusui yang teratur karena perjalanan keluar kota atau komitmen kerja. Anda bisa bekukan ASI di wadah yang aman hingga 3 sampai 4 bulan pada freezer biasa, dan hingga 6 bulan di freezer dalam.
13. ASI Menurunkan Resiko Obesitas Pada Anak
Beberapa waktu lalu, penelitian membuktikan menyusui memicu kebiasaan makan lebih baik pada anak usia prasekolah. Anak yang minum dari botol, meski mereka minum ASI yang dipompa, kurang bisa memberitahu kapan mereka merasa kenyang, jadi mereka cenderung terus makan.
14. ASI meningkatkan IQ
Selain menurunkan resiko obesitas anak, ASI bisa meningkatkan IQ pada bayi yang menyusu. Bahkan IQ anak bisa mencapai 8 poin lebih tinggi dibanding bayi yang tidak menyusu, terutama pada evaluasi verbal. Ada dua bagian hipotesis tentang hal ini. Nutrisi di ASI membantu perkembangan otak dan kemampuan mental sementara tindakan menyusui menjadi pengalaman intin yang juga membangun perkembangan bayi.
15. ASI adalah obat
Bayi menerima semua nutrisi dan kandungan pelawan penyakit yang mereka butuhkan dari ASI. ASI membantu mengatasi infeksi dan penyakit lainnya. Bila Anda bergantian antara menyusui dari botol dan menyusui dari payudara, bayi tidak akan mendapat manfaat yang sama. Memberi ASI eksklusif selama 6 bulan sangat dianjurkan untuk mencegah infeksi di tahun pertama anak. Dan selain itu Anda bisa gunakan ASI dengan memercikkannya ke mata untuk mengatasi mata merah. Tapi penelitian ilmiah belum membuktikan hal ini.
16. Anda Bisa Membuat Keju Dari ASI
Ini terdengar aneh ya Bun, tapi seorang koki di New York menggunakan ASI istrinya untuk membuat keju dan menyajikannya di restoran miliknya. Departeman kesehatan New York segera melarang ini tapi kritikus makanan telah mencicipinya dan mengatakan kalau teksturnya cukup lunak dengan rasa sedikit manis.
(Ismawati)