4 Tipe Tangan Dominan Anak Yang Harus Diketahui
Anak-anak tumbuh dengan kemampuan menggunakan tangan dalam segala aktivitas. Biasanya, mereka memiliki preferensi penggunaan tangan yang lebih dominan, seperti lebih dominan tangan kanan, atau lebih dominan tangan kiri. Preferensi dalam menggunakan tangan untuk melakukan kegiatan, baik yang melibatkan motorik halus atau kasar, disebut dengan tangan dominan anak.
Perlu Ibu ketahui, bahwa menurut verywell family, tangan dominan anak bukanlah sesuatu yang harus dipilih-pilih. Maksudnya, anak atau orangtua bukan memilih secara sadar ingin tangan mana yang lebih dominan. Rupanya ada campur tangan genetika dan peran otak manusia dalam penentuan tangan dominan anak. Situs Parents menyebutkan bahwa Dr. Clyde Francks, seorang ahli genetika menemukan bahwa mereka yang tangan dominannya kiri memiliki gen yang berbeda dan dipengaruhi dari sisi laki-laki. Artinya kromosom Y-lah yang berperan.
Untuk itulah, sebaiknya orangtua perlu berhati-hati jika tidak cocok dengan tangan dominan anak yang sesungguhnya. Misalnya, jika rupanya tangan dominan anak adalah kiri, lalu Ibu memaksa anak untuk berlatih dan mengubah preferensinya dengan tangan dominan kanan, maka anak akan mengalami banyak kesulitan saat melakukan aktivitasnya. Sebaiknya, Ibu dan Ayah mengoptimalkan kemampuan tangan dominan anak daripada mengubahnya.
Namun, segala hal di dunia kebanyakan diatur dan dirancang untuk mereka yang memiliki tangan dominan kanan. Ibu dan Ayah memang tidak bisa memaksa anak untuk mengubah tangan dominannya, tetapi bisa melatih anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang mengkhususkan penggunaan tangan kanan. Sedangkan kegiatan, fasilitas umum, dan peralatan yang tidak dirancang untuk tangan dominan kanan saja bisa anak lakukan seperti biasa dengan tangan dominan kirinya.
Lalu, kapan kemampuan penggunaan tangan dominan anak ini muncul? Beberapa anak memperlihatkan tangan dominannya di usia cukup dini. Tetapi, sisanya akan tampak di usia 2 hingga 6 tahun. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, anak akan menggunakan kedua tangannya dalam beraktivitas.
Hal ini tentu baik untuk melatih motorik pada kedua tangannya. Biasanya tangan dominan anak mulai tampak pada usia menjelang 1 tahun. Preferensi ini akan mulai stabil pada usia 2 tahun. Ada beberapa yang masih menggunakan keduanya dan baru menunjukkan preferensinya di usia 4 tahun.
Tipe Tangan Dominan Anak
Tahukah Ibu bahwa ternyata tangan dominan anak tidak hanya terbagi dalam 2 tipe saja, kanan dan kiri? Ternyata, ada 4 tipe tangan dominan anak sebagai berikut:
Tangan Dominan Kanan
Anak yang lebih dominan menggunakan tangan kanan disebut dengan right-handed (righties). Mereka memiliki tangan dominan kanan dan lebih mudah beraktivitas karena peralatan sehari-hari rata-rata diperuntukkan bagi mereka yang dominan tangan kanan.
Contoh paling mudah adalah buku tulis. Buku tulis lebih aplikatif digunakan bagi mereka yang dominan tangan kanan, karena umumnya alfabet ditulis dari kiri ke kanan. Sedangkan ini tentu akan sulit bagi mereka yang memiliki tangan dominan kiri, untuk menulis dari kiri ke kanan. Gunting dan pembuka kaleng juga diciptakan untuk mereka yang dominan tangan kanan.
Tangan Dominan Kiri
Tangan dominan kiri anak ditunjukkan jika anak lebih nyaman dan lebih sering melakukan kegiatan sehari-hari menggunakan tangan kiri. Sayangnya, memang kebanyakan hal di dunia sulit digunakan bagi mereka dengan tangan dominan kiri. Jika memang ada, jumlahnya tidak sebanyak seperti untuk mereka dengan tangan dominan kanan.
Di lain sisi, peralatan yang bisa fleksibel digunakan baik untuk tangan dominan kanan dan kiri juga banyak. Sehingga para lefties tidak akan begitu kesulitan. Jika tangan dominan anak Ibu adalah kiri, Ibu bisa mendampingi anak untuk mahir menggunakan peralatan dengan tangan kirinya. Sehingga tidak akan menjadi masalah besar jika mereka harus menjalani aktivitas dengan peralatan umum.
Anak dengan tangan dominan kiri berarti memiliki otak kanan yang lebih dominan. Jika otak kanan lebih dominan, maka kemampuan artistik, pengelolaan emosi, intuisi, kreativitas, dan imajinasinya juga lebih tinggi. Maka Ibu atau Ayah tidak perlu khawatir anak yang bertangan dominan kiri tidak bisa sepandai mereka yang bertangan dominan kanan.
Tangan Campuran
Tangan dominan anak jenis ini biasanya digunakan untuk beberapa jenis kegiatan pada masing-masing tangan. Anak bisa mahir menulis dengan tangan kiri, tapi makan dengan tangan kanan. Jika sudah terbiasa, maka jika anak menulis dengan tangan kanan dan makan dengan tangan kiri, ia akan kesulitan. Jadi setiap tangan pada tipe tangan dominan anak ini seperti sudah diatur untuk memiliki tugas masing-masing.
Ambidextrous
Tipe ambidextrous jumlahnya terbilang sangat kecil. Disebutkan hanya sekitar 1% dari populasi yang mungkin memiliki tangan dominan tipe ini. Anak dengan tipe tangan dominan ini mahir menggunakan kedua tangannnya untuk melakukan aktivitas apa pun. Jika pada tangan campuran setiap tangan mahir pada aktivitas yang berbeda, ambidextrous justru mahir keduanya. Pemiliknya bisa cakap menulis dengan kedua tangan tanpa ada perbedaan jauh dari hasil tulisannya.
Nah, ada satu lagi kondisi di mana anak akan mampu menggunakan kedua tangannya bersamaan tetapi bukan digolongkan sebagai ambidextrous. Dalam kondisi ini yang terjadi adalah koordinasi antara kedua tangan melakukan pekerja bersama-sama. Misalnya saat mengetik di komputer.
Di situasi lain, ada anak yang akan otomatis menggunakan tangan yang lebih mudah menjangkau benda yang lebih dekat. Misal saat mewarnai, anak akan menjangkau crayon yang berada di sisi kiri dengan tangan kirinya dan langsung mewarnai.
Jika tangan dominan anak adalah kanan dan sesekali waktu anak menggunakan tangan kirinya, maka ia tidak bisa serta-merta dikategorikan langsung menjadi lefties atau tangan campuran. Karena tangan dominannya tetap, dan situasi seperti itu terjadi hanya sesekali.
Cara Mengetahui Tangan Dominan Anak
Lantas, bagaimana cara Ibu mengetahui tangan dominan anak adalah kiri, kanan, bahkan campuran, atau ambidextrous? Ibu bisa coba lakukan cara ini:
Letakkan banyak benda di hadapan anak. Kemudian mintalah ia mengambil satu per satu barang yang Ibu sebutkan. Amati, tangan sebelah mana apa yang sering ia gunakan. Tangan yang ia gunakan 70% lebih adalah tangan dominan anak.
Minta anak untuk bertepuk tangan secara vertikal. Tangan yang lebih banyak menepuk di atas tangan lainnya adalah tangan dominan anak.
Cobalah minta anak untuk memiringkan kepalanya ke bahu. Lakukan dengan tiba-tiba dan amati ke arah mana anak memiringkan kepalanya. Arah itulah yang juga bisa menentukan tangan dominan anak.
Ajak anak bermain dengan menyanyikan lagu “Tangan ke atas, tangan ke samping, tangan ke depan, duduk yang manis”. Amati gerakan melipat tangan yang anak lakukan pada lirik “duduk yang manis”. Tangan yang berada di atas adalah tangan dominan anak.
Cobalah bermain pretend play dengan kisah seekor lebah yang mengganggu di sekitar anak. Minta anak mengusir lebah dengan tangannya. Gerakan tiba-tiba saat Ibu meminta anak mengusir lebah dengan tangan akan menunjukkan tangan dominan anak yang mana. Bila ia mengibas dengan tangan kanan, maka tangan dominannya kanan. Begitu juga sebaliknya.
Setelah Ibu mengetahui tangan dominan anak, jika hasilnya kanan, mungkin tidak akan banyak kekhawatiran. Tetapi jika anak Ibu termasuk dalam 10% populasi yang merupakan lefties atau tangan dominan kiri, maka Ibu bisa mulai membiasakan anak untuk mengeksplor aktivitas bertangan kiri pada peralatan untuk tangan kanan.
Berita baiknya, saat ini sudah banyak peralatan yang mendukung mereka yang bertangan kidal. Anak yang menyukai musik dan bermain gitar, kini sudah ada gitar untuk mereka yang kidal. Ada juga pena khusus pengguna tangan dominan kiri. Buku tulis juga ada lho. Buku tulis untuk orang kidal dirancang dengan bagian jilidnya berada di kanan. Sehingga pengguna yang kidal bisa menulis seperti biasa dari kiri ke kanan tetapi tidak terganggu dengan bagian jilid buku.
Alat lain yang cukup membantu para pemilik tangan dominan kiri adalah pencil gripper atau alat penggenggam pensil. Pada keadaan normal, seseorang dengan tangan kanan akan menggunakan jempol, telunjuk, dan jari tengah untuk menggenggam pensil.
Gripper ini akan membantu pengguna tangan kiri untuk mudah menggenggam pensilnya. Selain itu ada pula gunting, penggaris, rautan pensil, dan alas menulis anti slip untuk memudahkan orang kidal dalam menulis. Jadi, anak hanya perlu dilatih agar terbiasa dan punya solusi saat menghadapi kesulitannya dengan dunia yang diciptakan mayoritas untuk tangan dominan kanan.
(Dwi Ratih)