Ibupedia

5 Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi

5 Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi
5 Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi

Duh, si kecil mengalami ruam popok lagi, ya Bu? Sedih sekali tentunya, karena akibat ruam popok, si kecil jadi rewel, nafsu makan berkurang, menangis terus, tampak kesakitan dan yang membuat kita bertambah sedih adalah area popoknya jadi kemerahan, lecet, dan bahkan kulitnya terkelupas. Pastinya membuat kita khawatir kan, bu!

Meski ini merupakan salah satu masalah yang paling sering terjadi pada bayi, namun jangan sepelekan ruam popok. Jika dibiarkan dan tidak dilakukan penanganan segera, ruam popok dapat menyebabkan si kecil demam atau diare berkepanjangan, lho. Duh, jangan sampai, ya Bu.

Sebenarnya, apa sih penyebab ruam popok? Apakah ruam popok hanya disebabkan oleh pemakaian popok yang terlalu lama alias  jarang diganti? Ya, faktor durasi pemakaian popok merupakan salah satu penyebab ruam popok, namun ternyata itu bukan satu-satunya.  Ada beberapa faktor lainnya yang dapat mengakibatkan si kecil mengalami ruam popok yang tentu saja membuatnya tidak nyaman.

Yuk pelajari hal-hal seputar ruam popok, mulai apa itu ruam popok, apa saja faktor penyebab ruam popok, bagaimana mengatasinya, dan kondisi-kondisi berbahaya yang disebabkan oleh ruam popok.

 

Apa itu ruam popok?

Seperti namanya, ruam popok adalah peradangan pada kulit bayi di sekitar area popok.  Ruam popok ini, seperti diungkapkan Jody Levine, M.D, dokter anak dan dermatologist di New York City, dapat diidentifikasi lewat kulit bayi yang kemerahan di sekitar area popok. Jadi, jika kulit si kecil di area bokong, kelamin, atau selangkangan menjadi merah dan tampak seperti terbakar, bisa jadi ia mengalami ruam popok. Biasanya, si kecil yang terkena ruam popok kulitnya menjadi lebih sensitif dan ia akan menangis jika area popoknya tersentuh, terutama saat Ibu sedang mengganti popoknya.

Ruam popok kebanyakan dialami bayi dan batita yang belum lulus toilet training. Popok yang terlalu basah dan kotor ketika bergesekan dengan kulit bayi dapat membuat kulit teriritasi.  Ruam popok paling sering dialami bayi rentang usia 9-12 bulan karena pada usia tersebut bayi sedang seru-serunya duduk untuk jangka waktu yang lama dan selain itu juga sudah makan makanan padat. Dengan begitu, komposisi pupnya menjadi lebih asam (acidic).

Ada beberapa tipe ruam popok, tergantung apa penyebabnya. Ruam popok biasa disebabkan oleh iritasi popok saja. Ditandai dengan kulit seperti terbakar atau lecet hanya di aera popok bayi, dan dapat sembuh dalam 1-2 hari hanya dengan mengoleskan krim popok atau membiarkan area popok terbuka untuk beberapa saat (diangin-anginkan).

Namun untuk tipe ruam popok lainnya, penyebabnya bisa jadi adalah bakteri atau pertumbuhan jamur, dan ini membutuhkan penanganan ekstra dibandingkan ruam popok biasa. Ruam popok tipe ini tidak dapat sembuh dalam 1-2 hari. Butuh waktu lebih lama agar kulit bayi menjadi mulus dan sehat kembali.

Berikut tipe-tipe ruam popok yang lebih dari sekadar ruam popok biasa:

  • Ruam popok karena bakteri

    Dikenal juga sebagai impetigo, tipe ruam popok ini terjadi ketika bakteri seperti staph dan strep menginfeksi area popok bayi. Urine dapat menyebabkan perubahan kadar pH kulit, dan ini dapat menyebabkan bakteri mudah berkembang di area popok. Cara mengetahui ruam popok yang disebabkan oleh bakteri, Ibu bisa melihat adanya sedikit lepuhan seukuran ujung pensil. Lepuhan tersebut bisa disertai nanah atau tidak.

    Karena impetigo ini menular, sebaiknya Ibu segera membawa si kecil ke dokter. Nantinya, dokter akan meresepkan krim antibiotik untuk menyembuhkan ruam popok jenis ini. Untuk pencegahan kepada anggota keluarga lainnya, cuci baju, seprai, dan mainan-mainan lembut si kecil dengan air panas, dan pastikan selalu mencuci tangan setelah mengganti popok si kecil.

  • Ruam popok karena jamur

    Ruam popok yang lebih serius juga bisa disebabkan oleh jamur yang menjadi pemicu terjadinya thrush di mulut bayi. Bedanya ruam popok karena jamur (yeast diaper rash alias fungal diaper rash) dengan ruam popok biasa adalah adanya benjolan merah kecil di lipatan kulit bayi yang berkembang menjadi seperti bekas luka berwarna merah tajam yang menyebar ke area lain seperti bokong dan kaki.

    Ruam popok karena jamur tidak bisa hilang hanya dengan krim popok. Ibu perlu memeriksakan si kecil ke dokter dan biasanya dokter akan meresepkan krim antijamur.

 

Apa penyebab ruam popok?

  1. Terlalu lama terpapar urin dan pup

    Ya, salah satu penyebab ruam popok yang paling umum adalah popok tidak lekas diganti sehingga kulit di area popok bayi terlalu lama terpapar urine dan pup, dan pada akhirnya teriritasi.

  2. Kulit sensitif 

    Kulit bayi berbeda dengan kulit orang dewasa. Ia masih sangat sensitif terhadap apapun, termasuk bahan-bahan yang terkandung pada perlengkapan seputar popok, seperti baby wipes (tisu basah bayi), losion bayi, atau terhadap sabun mandinya, dan juga deterjen pencuci pakaiannya.  

  3. Gesekan popok dan kulit saat si kecil mulai aktif bergerak

    Ruam popok bisa juga disebabkan oleh gesekan popok saat bayi mulai bisa merangkak, duduk, atau aktif bergerak. Gesekan popok dengan kulit yang terjadi saat bayi bergerak akan membuat kulit terluka dan akhirnya menyebabkan ruam popok.

  4. Pemakaian popok yang tidak tepat

    Penyebab ruam popok lainnya adalah pemakaian popok yang tidak tepat misalnya popok terlalu ketat atau sebaliknya, terlalu longgar. Mengapa begitu? Ini dia penjelasannya, Bu. Popok yang tidak pas bisa membuat bayi Ibu lebih rentan terhadap ruam popok.

    Jika popoknya terlalu besar, popok dapat bolak-balik menggesek kulit, ke depan dan ke belakang. Terlalu banyak gesekan inilah yang menyebabkan kulit menjadi lecet dan pada akhirnya berkembang menjadi ruam popok. Sementara jika popoknya terlalu ketat, area popok tidak mendapatkan cukup udara dan membuat kulit terlalu bersentuhan dengan area basahan. Dari sinilah ruam popok terjadi. Karena itu, pastikan Ibu memakaikan si kecil popok dengan ukuran pas dan tidak terlalu longgar atau terlalu ketat, ya?

  5. Faktor makanan

    Ternyata faktor makanan juga bisa memicu terjadinya ruam popok, lho. Makanan-makanan asam, seperti buah dan sayuran tertentu, dapat menjadi pencetus ruam popok karena makanan-makanan seperti ini mengubah kadar pH urine.

  6. Antibiotik

    Jika si kecil sakit dan mendapatkan antibiotik (dengan resep dokter, tentu saja), ada kemungkinan ia mengalami ruam popok. Mengapa? Sebab, antibiotik dapat membunuh bakteri baik maupun buruk yang pada akhirnya menyebabkan jamur berkembang dan pada akhirnya memicu terjadinya ruam popok.

 

Tanda-tanda bahaya ruam popok yang patut diwaspadai

Ruam popok biasanya sembuh dalam waktu relatif singkat, sekitar 1-2 hari. Namun jika ruam popok bayi Ibu tidak kunjung sembuh, bisa jadi itu tanda-tanda terjadinya ruam popok yang lebih serius, bukan ruam popok biasa yang bisa hilang hanya dengan mengoleskan krim ruam popok yang tepat.

Kapankah ruam popok disebut berbahaya dan patut Ibu waspadai? Berikut enam tanda bahaya ruam popok seperti diungkapkan The American Academy of Family Physicians, dan membutuhkan bantuan profesional untuk mengatasinya.

  • Ruam popok terjadi ketika bayi baru berusia 6 minggu atau bahkan kurang dari 6 minggu.

  • Ruam popok disertai demam dan benjolan atau bintil besar.

  • Ruam popok disertai jerawat atau bisul kecil.

  • Ruam menyebar hingga lebih dari area popok, semisal wajah, lengan, atau kulit kepala.

  • Si kecil tampak lemas, tidak sehat, dan berat badan menurun.

  • Ruam tidak kunjung sembuh lebih dari seminggu, meski sudah diobati dengan krim anti ruam popok.

 

Bagaimana cara mengatasi ruam popok?

 

  1. Biarkan kulit di area popok bernafas

    Yup, sama seperti kulit di area tubuh lainnya, kulit di area popok si kecil juga perlu bernafas. Membiarkan kulit bokong dan sekitarnya terkena angin dan tidak melulu terbekap popok adalah salah satu cara terbaik penyembuhan ruam popok si kecil.

    Cobalah bawa bayi Ibu yang terkena ruam popok ke halaman atau taman rumah tanpa popok pada pagi hari agar mendapat cukup sinar matahari. Sinar matahari pagi mengandung vitamin D yang baik untuk proses penyembuhan ruam popok bayi Ibu.

  2. Sering-sering cek popok si kecil dan ganti segera jika sudah basah

    Selalu pantau popok si kecil, ya Bu. Pastikan ia nyaman dengan popoknya. Jangan tunggu popok si kecil bocor baru Ibu menggantinya, ya. Segera ganti jika popoknya sudah basah atau kotor agar terhindar dari ruam popok.

  3. Sebaiknya bersihkan area popok bayi dengan waslap dan air

    Saat membersihkan area popok bayi, sebaiknya Ibu menggunakan waslap lembut dan air, apalagi jika si kecil memang sensitif terhadap tisu basah. Sebab, tisu basah mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan ruam popok jika kulit si kecil sensitif terhadap bahan-bahan kimia yang terkandung di dalamnya.

  4. Pastikan semua produk si kecil, termasuk pembersihnya, diformulasi khusus untuk bayi dan anak-anak

    Jika si kecil sedang mengalami ruam popok, coba Ibu periksa produk-produk pembersih si kecil, seperti sabun, baby wipes (tisu basah), losion, sampai deterjen untuk mencuci pakaiannya. Barangkali ia mengalami ruam popok karena kulitnya yang sensitif sehingga tidak tahan dengan bahan-bahan kimia yang terkandung di dalam sabun, tisu basah, losion, atau deterjennya.

    Intinya, pastikan semua produk pembersih si kecil aman untuk kulit sensitif, ya Bu. Usahakan kulit si kecil minim dari kontak dengan bahan-bahan kimia yang keras untuk kulitnya yang lembut dan sensitif. Agar ruam popok tidak terjadi berlarut-larut atau bolak-balik muncul, pilihlah produk-produk yang diformulasi dari bahan alami dan hypoallergenic.

  5. Oleskan krim pencegah dan pelindung kulit dari ruam popok

    Salah satu cara efektif untuk mencegah terjadinya ruam popok adalah dengan mengoleskan Sleek Baby Natural Antibacterial Diaper Cream . Krim ruam popok ini dapat digunakan setiap Ibu mengganti popok si kecil untuk mencegah ruam popok datang.

    Nah, jika kebetulan si kecil sudah mengalami ruam popok, Sleek Baby Natural Antibacterial Diaper Cream juga dapat membantu penyembuhan kulit si kecil dari ruam popok.

    Sleek Baby Natural Antibacterial Diaper Cream mengandung natural antibacterial yang efektif mengatasi bakteri yang menimbulkan ruam popok pada bayi. Diaper cream ini mengandung formula hypoallergenic dan tentu saja dermatology tested, sehingga tidak menimbulkan reaksi alergi dan iritasi pada kulit bayi.

    Cara pemakaiannya juga mudah. Cukup oles krim Sleek Baby ini pada area yang terkena ruam popok, setelah mandi atau saat mengganti popok.  Dalam waktu relatif singkat, hanya beberapa kali pemakaian saja, biasanya masalah ruam popok akan teratasi. Tentu saja semua tergantung dari kondisi kulit masing-masing bayi dan juga seberapa parah ruam popoknya, ya Bu.

    Jika Ibu ingin tahu lebih banyak tentang Sleek Baby Natural Antibacterial Diaper Cream dan produk-produk perawatan lain untuk si kecil di rumah, Ibu bisa klik link berikut: https://www.sleekbaby.co.id/

    Tidak hanya info produk-produk Sleek Baby, di laman tersebut Ibu dapat menemukan aneka informasi berharga yang berkaitan dengan si kecil. Disediakan pula Mom's Area untuk tanya-tanya langsung seputar bayi dan kehamilan. Yuk bergabung bersama ibu-ibu lainnya di sana, sekarang juga!

     

    (Dini / Dok. Freepik)

Follow Ibupedia Instagram