Ibupedia

6 Cara Agar Anak Mau Tidur Di Kamarnya Sendiri

6 Cara Agar Anak Mau Tidur Di Kamarnya Sendiri
6 Cara Agar Anak Mau Tidur Di Kamarnya Sendiri

Tidak bisa dipastikan kapan waktu yang tepat untuk memindahkan anak dari tempat tidur bersama orang tua ke tempat tidurnya sendiri. Juga tidak ada aturan yang mengatakan kalau seorang anak harus tidur di tempat tidurnya sendiri ketika ia berusia 3 tahun. Sebaiknya lakukan perubahan ketika Anda dan si kecil telah siap, bukan karena Anda mengikuti aturan yang tidak jelas.

Alasan karena Anda sedang hamil lagi, ingin punya privasi lebih, dan anggapan bahwa setiap orang akan tidur lebih baik jika tidur di tempat masing-masing masih menjadi alasan yang masuk akal untuk mengakhiri ketergantungan anak terhadap Anda dalam hal tidur. Tapi ingat Bunda, masa batita dan usia prasekolah merupakan waktu yang tak terduga. Jadi jika anak Anda sedang menjalani toilet training, belajar berhenti menggunakan dot, mulai masuk prasekolah, atau sedang menjalani proses tumbuh kembang tertentu, coba tunda dulu rencana untuk pisah kamar dengan si kecil. Akan lebih baik jika anak mengatasi tantangan yang harus ia hadapi satu per satu. Ketika waktunya sudah tepat, mulailah dengan beberapa perubahan kecil. Tujuannya adalah untuk secara perlahan menghentikan kebiasan anak tidur bersama orang tua, sehingga ia tidak merasa seolah terusir oleh orang tua yang dicintainya.

Jika ia masih punya kebiasaan tidur siang, biarkan ia tidur siang di kamarnya sendiri, agar bisa latihan tidur mandiri selama beberapa jam. Pada malam hari, Anda bisa meletakkan alas tidur di lantai pada kaki tempat tidur Anda. Katakan pada anak Anda bahwa ia nantinya akan tidur di tempat tidurnya sendiri di kamarnya, tapi untuk saat ini alas tidur di lantai akan menjadi tempat tidurnya. Cara ini bisa memberinya rasa aman karena si kecil tetap tidur dekat bersama Anda, tapi juga bisa melatihnya terbiasa tidur mandiri.

Jika anak Anda tidak memiliki benda yang bisa membuatnya nyaman seperti boneka atau selimut, coba tawarkan dan bujuk ia untuk tidur bersama benda tersebut. Di usia balita, ia tidak akan menggunakan benda tertentu jika sebelumnya ia tidak terbiasa akrab dengan konsep benda kesayangan. Tapi jika ia memang punya benda kesayangan, ini akan membantu si kecil agar mau pindah ke tempat tidurnya sendiri.

Setelah beberapa minggu melakukan perubahan secara perlahan, jelaskan pada anak bahwa sekarang waktunya untuk tidur di kamarnya sendiri pada malam hari, dan ingatkan ia bahwa Anda akan berada di kamar sebelah jika ia membutuhkan Anda. Alternatif lain adalah dengan memindahkan anak Anda langsung ke kamarnya tapi dengan ikut tidur bersamanya selama sekitar 2 minggu pertama.

Ketika ia mulai merasa nyaman dengan tempat barunya, pergilah dari sisinya secara perlahan. Anda bisa mulai dengan berbaring bersamanya kemudian menjadi duduk di sebelahnya hingga ia tertidur, lalu dari duduk menjadi berdiri di sisi tempat tidur, dan akhirnya keluar dari kamarnya. Anda perlu rutin ealakukan ini agar anak tahu apa yang mesti ia lakukan dan punya waktu untuk terbiasa dengan rutinitas baru ini.

Kebiasaan Anak Mengunjungi Kamar Bunda di Tengah Malam

Setelah beberapa bulan, Anda mungkin sudah tidur terpisah dengan si kecil. Tapi si kecil mungkin masih mengunjungi kamar Anda saat tengah malam, hal ini wajar terjadi karena ia mencari kenyamanan dari Anda pada malam hari, terutama jika ia sudah terbiasa tidur bersama Anda sejak lahir. Jika Anda tidak ingin terbangun, siapkan kasur tambahan di kamar tidur Anda, agar si kecil yang masuk kamar Anda bisa langsung tidur di sana. Bila Anda ingin ia tetap berada di kamarnya sepanjang malam dan Anda tidak keberatan kehilangan waktu tidur, maka ketika ia datang ke kamar Anda, dengan tenang ajak ia kembali ke tempat tidurnya dan duduk bersamanya selama beberapa menit. Ulangi sesering yang diperlukan.

Anda bisa membujuk si kecil untuk tidur sendiri dengan menghias kamarnya menggunakan benda atau dekorasi kesukaannya, serta menempel gambar buatannya sendiri di dinding kamar, bisa juga dengan menambah lampu tidur yang cantik. Rayakan masa transisi ini sebagai kelulusan besar yang ia capai, lengkapi dengan balon, kue, dan hadiah kesukaannya. Lalu mulai malamnya dengan ritual yang sederhana dan tenang seperti membacakan cerita

Berbagi Kamar dengan Adik Yang Lebih Kecil

Jika anak Anda memiliki adik di usia bayi, biarkan mereka berbagi kamar. Mereka mungkin tidak bisa tenang selama beberapa malam pertama, tapi dalam waktu singkat mereka bisa merasa nyaman dan saling memberi kenyamanan yang dibutuhkan sepanjang malam.

6 Cara Efektif Agar Anak Mau Tidur di Kamarnya Sendiri

Pertimbangkan juga langkah berikut ini untuk membuat anak Anda bisa menyesuaikan dengan perubahan yang baru:

1. Minta bantuan si kecil untuk merakit tempat tidur barunya

Anda bisa meminta bantuannya untuk menyiapkan tempat tidurnya. Ketika ia berpartisipasi pada transisi ini, ia akan menikmati rasa keberhasilan. Perasaan ini mendorong anak Anda untuk lebih dekat dengan tempat tidur barunya.

2. Belikan kasur dan sprei baru

Pemilihan kasur menjadi penting untuk proses ini. Jika Anda memilih tempat tidur ukuran ganda, anak Anda mungkin akan tidur di sana hingga beberapa tahun ke depan, jadi pastikan benda ini bisa bertahan cukup lama. Beli kasur yang nyaman dan biarkan anak Anda memilih sprei sendiri. Anda bisa menemukan koleksi sprei dengan gambar karakter lucu dengan harga yang terjangkau. Selain sprei, mainan dengan musik dan cahaya bisa memberi kenyamanan ketika anak menyesuaikan diri dengan lingkungan tidur yang baru.

3. Lakukan rutinitas menjelang tidur yang menenangkan

Posisikan tempat tidurnya terletak di tempat yang sama dengan lokasi tempat tidur bayinya dulu. Dengan begitu anak Anda akan terkondisi untuk tidur. Lalu ikuti rutinitas menenangkan menjelang waktu tidur seperti mandi air hangat, membacakan buku cerita, atau bernyanyi pelan.

4. Cegah anak terjatuh dari tempat tidur

Anak Anda berisiko terjatuh dari tempat tidurnya ketika ia masih di tahap penyesuaian. Atur bantal di lantai atau buat pelindung di sekeliling tempat tidur untuk menjaga keselamatan dan pencegahan dari cedera yang bisa membahayakan.

5. Gunakan penahan pada pintu kamar

Jika tidak ingin batita aktif Anda berlarian ke ruang lain ketika ia terbangun, jaga ia tetap berada di kamarnya dengan menahan pintu kamar tidurnya. Tapi jangan mengunci pintu kamar, karena Anda harus bisa dengan mudah masuk ke sana ketika terjadi kondisi darurat. Anda bisa tempatkan pagar bayi di bagian luar pintu kamar agar anak Anda tidak berkeliaran di tengah malam.

6. Bersikap konsisten 

Setelah persiapan yang Anda lakukan, batita Anda mungkin saja tetap menolak untuk tidur sendiri. Lakukan kebiasaan untuk duduk di dekat tempat tidurnya atau mendatanginya setiap beberapa menit hingga ia tertidur. Pindah ke tempat tidur sendiri merupakan hal besar bagi si kecil. Tiap anak berbeda, anak Anda mungkin bisa lebih cepat beralih ke tempat tidur barunya atau ia perlu lebih banyak dorongan untuk menjalani perubahan ini. Pertimbangkan kepribadian anak Anda ketika melakukan transisi dari tempat tidur bersama ke tempat tidurnya sendiri.

(Ismawati)