6 Cara Menyapih Anak Dengan Cinta, Tanpa Perlu Memaksa
Momen menyapih anak bisa menjadi hal yang berat, baik bagi Ibu maupun buah hati. Namun, fase ini tetap harus dilalui karena si kecil akan beranjak besar, dan ia membutuhkan nutrisi yang lebih kompleks dibandingnya ASI saja.
Beberapa waktu lalu, jagat maya dibuat terharu dengan momen Mona Ratuliu yang bekerja sama penuh dengan suami, untuk menyapih Numa anaknya. Mona menuturkan bahwa, momen menyapih anak kali ini terasa sedikit berat karena nampaknya Numa belum mau melakukannya.
Percobaan pertama menyapih anak dengan cinta ini, lebih terasa saat Numa terbangun tengah malam, karena minta menyusu. Tapi, Mona pun tak gentar, ia berusaha mengalihkan perhatian si kecil dengan cara dipeluk dan terus ditemani.
Momen menyapih anak rupanya tidak mudah, baik bagi Ibu dan juga buah hatinya. Lalu, bagaimana cara menyapih ASI dengan cinta dan kasih sayang, tanpa perlu paksaan yang bisa kita lakukan?
Kapan usia yang tepat saat menyapih anak?
Melansir dari laman Kids Health, American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan ASI diberikan paling tidak 6 bulan pertama kehidupan si kecil. Sementara itu World Health Organization (WHO) merekomendasikan, agar si kecil diberi ASI selama 2 tahun baru kemudian anak bisa disapih.
Menyapih anak pada umumnya merupakan keputusan pribadi seorang Ibu, dan melihat dari kesiapan anak secara utuh. Namun, dalam proses menyapih anak, ada juga yang perlu dilakukan lebih dini karena beberapa alasan seperti, Ibu harus kembali bekerja, tidak memungkinkan menyusui, atau karena kondisi kesehatan tertentu pada Ibu maupun bayinya.
Tanda anak stress saat menyapih anak
Saat menyapih anak, penyebab anak rewel terus menerus yang utama adalah, bisa jadi karena si kecil merasa tidak nyaman, takut, dan bisa jadi mengalami stres. Penyebabnya, bisa jadi akibat anak disapih terlalu dini.
Melansir dari laman Kelly Mom, Ibu sebaiknya harus mengenali tanda anak stres karena disapih terlalu dini seperti berikut ini:
- Anak sering merasa takut, terutama takut menghadapi perpisahan
- Sering menangis, rewel, hingga tantrum tak berkesudahan
- Sering terbangun di malam hari
- Tiba-tiba suka menggigit, padahal sebelumnya tidak pernah terjadi
- Mendadak menjadi lebih manja, terutama pada barang atau hewan kesukaannya
- Sering menghisap jempol atau empeng
- Menolak makan, sembelit, sakit perut, hingga muntah
- Tiba-tiba bersikap acuh tak acuh.
Masih melansir dari laman Kelly Mom, Dr. William Sears mengungkapkan bahwa, perilaku tertentu anak-anak seperti menyendiri, agresif, rewel berlebihan, atau suasana hati sering berubah juga merupakan tanda menyapih anak terlalu dini. Penyebab anak rewel terus menerus ketika disapih terlalu dini, juga terkadang membuat kondisi kesehatan mental Ibu ikut goyah dan sering merasa sedih.
Menyapih anak juga seharusnya bukan merupakan momen dimana anak merasa jauh dari Ibunya. Sehingga, momen ini harus dilakukan saat si kecil sudah merasa kenyang dan benar-benar siap untuk mandiri alias tidak menyusu lagi.
Yes! Ibumin setuju banget, menyapih dengan cinta memang merupakan hal yang tidak mudah. Tapi, Ibu harus percaya bahwa menyapih anak tetap bisa diusahakan dengan baik.
Saran pengganti ASI ketika sedang menyapih anak
Melansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada beberapa saran agar menyapih anak bisa berjalan lancar. Terutama bagaimana memilih makanan atau minuman pengganti yang tepat, untuk menggantikan ASI yang biasa dikonsumsi si kecil seperti berikut ini:
Menyapih anak saat usianya kurang dari 12 bulan
Saat Ibu menyapih anak dengan usia kurang dari 12 bulan, anak bisa diberikan susu formula sebagai pengganti ASI. Namun, Ibu bisa juga memberikan ASI perah dengan menggunakan cup feeder atau dot, lakukan sesuai kebutuhan dan kesiapan si kecil.
Menyapih anak saat usianya lebih dari 12 bulan
Menyapih anak dengan usia lebih dari 12 bulan dirasa lebih mudah, terutama dalam melengkapi nutrisinya. Hal ini karena anak-anak sudah boleh mengonsumsi makanan pendamping berupa makanan padat.
Jika si kecil masih suka susu, Ibu boleh memberikannya susu UHT, susu sapi murni, atau susu kedelai. Pastikan produk susu yang diberikan tidak mengandung gula dalam jumlah yang tinggi, atau sebaiknya berikan susu tanpa kandungan gula sama sekali, untuk menjaga kesehatan tubuh serta gigi atau gusinya.
Tips menyapih dengan cinta supaya lebih mudah dilakukan
Melansir dari laman Kids Health, menyapih anak dirasa lebih mudah jika si kecil tetap diberikan produk susu melalui sumber lain misalnya botol susu, cup feeder, atau gelas. Berikut ini beberapa tips menyapih dengan cinta agar lebih mudah dijalani:
1. Berikan anak aktivitas lain yang menyenangkan
Saat waktunya menyusui, menyapih anak bisa dilakukan dengan cara memberikan anak aktivitas lain yang menyenangkan. Misalnya, mengajaknya bermain, membacakan buku cerita, bernyanyi bersama, atau aktivitas yang disukai si kecil lainnya.
2. Hindari menggunakan pakaian menyusui dan peralatan lainnya
Apakah benar menyapih anak terasa lebih mudah saat Ibu tidak lagi menggunakan pakaian khusus menyusui, atau menyimpan semua perlengkapan menyusui yang biasa digunakan? Ya, ini adalah salah satu cara yang bisa Ibu lakukan, karena si kecil akan melihat bahwa ada perubahan yang harus ia lalui bersama sang Ibu.
3. Perkenalkan cangkir atau botol susu yang menarik baginya
Menyapih anak dapat dilakukan dengan cara mengenalkan si kecil pada cangkir khusus susu, yang dirasa cukup menarik baginya. Perkenalkan secara perlahan, dan beri pengertian bahwa menggunakan cangkir tersebut jauh lebih menyenangkan.
4. Meminta bantuan suami ketika menyapih anak
Cara menyapih ASI bisa lebih mudah bila ada kerjasama dari suami atau anggota keluarga lainnya. Ayah bisa membantu menenangkan si kecil ketika ia rewel saat disapih, mengajak bermain, atau melakukan aktivitas lainnya.
Kurang lebih hal ini sama seperti yang dilakukan oleh Indra Brasco, dalam mensupport sang istri yakni Mona Ratuliu ya, Bu.
5. Biarkan anak menyesuaikan diri dengan situasi yang ada
Jika anak terlihat sering menghisap jempol saat sedang disapih, sebaiknya Ibu membiarkannya terlebih dahulu. Karena ia juga sedang berusaha beradaptasi dengan keadaan tersebut. Temani ia dan teruslah ada untuknya di masa-masa sulit ini.
6. Memberikan pelukan hangat bagi si kecil
Saat menyapih anak, Mona Ratuliu tampak terus memeluk anaknya dan terlihat berada di sisi anak ketika ia membutuhkan Ibunya. Cara menyapih ASI seperti ini, dapat Ibu terapkan agar si kecil paham bahwa momen ini tidak akan membuatnya jauh dari sang Ibu dan akan selalu mendapatkan kasih sayangnya.
Editor: Aprilia