7 Permainan Anak Open Ended Untuk Asah Kreativitas Si Kecil
Memilih permainan anak yang bagus untuk si kecil merupakan hal yang perlu dipikirkan orang tua dengan baik. Dalam suatu artikel yang diterbitkan di jurnal American Academy of Pediatrics disebutkan bahwa bermain akan mengasah imajinasi dan kreativitas anak, serta memperkuat kemampuan emosi dan kognitifnya.
Selain itu, aktivitas bermain juga diketahui penting untuk perkembangan otak si kecil lho, Bu. Dari situ mereka bisa mengeksplorasi dunia sekitarnya dan mengembangkan bidang-bidang yang disukainya.
Permainan Anak Open-Ended dan Manfaatnya untuk Si Kecil
Nah, salah satu jenis permainan anak yang cukup populer di kalangan para orang tua adalah open-ended play. Open-ended play adalah jenis permainan yang memberikan ruang kepada anak-anak untuk berkreasi sebebas mungkin.
Dalam permainan open-ended tidak ada aturan, kompetisi, batasan, struktur, atau tujuan apa pun yang harus diikuti dan dicapai anak. Artinya anak bebas bereksplorasi dan melakukan apa pun sesuai keinginannya.
Permainan jenis open-ended adalah media yang tepat untuk mengajarkan rasa berani pada anak karena tidak ada kriteria benar salah di dalamnya. Nah, kira-kira apa saja sih manfaat permainan open-ended untuk anak-anak?
Mengajari Anak Keberanian
Permainan anak open-ended adalah media yang tepat untuk mengajarkan keberanian kepada anak. Karena tidak ada rules yang harus diikuti, anak jadi lebih bebas bermain tanpa takut berbuat salah.
Mereka pun akan lebih berani mengambil risiko, mencoba tantangan baru, mengeksplorasi ide, serta mengobservasi hal-hal baru yang mungkin menarik baginya.
Mengasah Kecerdasan Sosial dan Emosional Anak
Kecerdasan sosial dan emosional si kecil juga bisa diasah melalui permainan anak open-ended lho, Bu. Ketika anak bermain dengan teman-temannya, mereka secara tidak langsung akan belajar banyak social cues seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan karakter kata-kata (lisan maupun tulisan), termasuk bagaimana cara meresponsnya dengan tepat.
Permainan open-ended seperti pretend play juga akan membantu anak lebih eksploratif dan belajar hal-hal baru tanpa harus merasa tertekan. Dengan begitu, kecerdasan emosinya pun makin terasah.
Membantu Anak Belajar Mengambil Keputusan
Tanpa instruksi dan aturan yang mengikat, open-ended play memungkinkan anak untuk belajar mengambil keputusan sendiri. Kemampuan ini juga akan membuat anak menjadi “pemimpin” yang kreatif saat bermain bersama teman-teman dan meningkatkan kepercayaan diri.
Nah, dari situlah skill pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kritis anak-anak akan terasah dengan baik. Jadi kelak saat dewasa, mereka lebih berani mengambil keputusan saat dihadapkan pada situasi sulit.
Mengajari Anak Mencoba Ide dan Konsep Baru
Lagi-lagi karena tidak ada kriteria benar-salah dalam permainan anak open-ended, si kecil pun tidak akan khawatir saat bermain. Dengan kata lain, ini akan membuka pintu kreativitas mereka yang mungkin selama ini masih terkunci.
Mereka bebas menulis, menggambar, mewarnai, dsb sesuka hati tanpa takut salah. Rasa ingin tahu yang memenuhi kepalanya pun akan membuat mereka lebih siap dan bersemangat dalam mencoba ide-ide baru.
Memaksimalkan Tumbuh-Kembang Anak Sejak Dini
Tumbuhkembang anak usia dini (early childhood development) akan sangat menentukan bagaimana kualitas diri mereka saat dewasa. Kemampuan memecahkan masalah, mengambil keputusan, mengelola emosi adalah sebagian attitude positif yang perlu dimiliki anak.
Nah, kabar baiknya skill tersebut bisa didapat dari bermain open-ended play sejak dini lho, Bu. Dilansir dari artikel di Michigan State University, permainan ini akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kemampuan intelektual anak-anak sejak masih kecil. Hasilnya, mereka akan menjadi individu yang kuat dan mandiri ketika dewasa.
7 Jenis Permainan Open-Ended untuk Anak-Anak
Ada banyak sekali jenis permainan anak sederhana berkonsep open-ended play. Ibu bahkan bisa memanfaatkan benda-benda yang ada di rumah. Nah, berikut beberapa referensi mainan open-ended untuk dimainkan bersama anak-anak.
Lego
Lego atau balok merupakan contoh pertama permainan anak berkonsep open-ended. Dengan menggunakan lego atau balok, anak bisa membuat apa saja sesuka hatinya, misalnya mobil-mobilan, kereta, rumah-rumahan, dsb. Ini akan memantik ide di kepala si kecil sehingga kreativitas anak makin terasah.
Kardus dan Alat Tulis
Materi lain yang bisa dijadikan bahan open-ended play untuk anak-anak adalah kardus bekas dan alat tulis seperti spidol, pensil warna, gunting, dll. Dengan alat-alat ini, anak bisa menciptakan apa pun sesuai seleranya.
Ibu dan Ayah juga bisa mendampingi atau membantu mereka membuat mainan dari kardus dan alat tulis. Pastikan anak terlibat aktif selama proses berlangsung, ya.
Masak-Masakan
Mainan masak-masakan juga termasuk salah satu materi open-ended play yang bagus untuk mengasah perkembangan otak dan emosional si kecil. Cobalah bermain peran (pretend play) agar lebih seru. Ibu bisa berperan sebagai pembeli dan anak sebagai pemilik resto yang harus menyediakan makanan.
Saat memerankan diri sebagai koki atau pemilik resto, anak akan belajar mendengarkan request pelanggan dan sabar menjalankan proses memasak. Kebiasaan ini akan berdampak positif pada kecerdasan emosional dan empati mereka lho, Bu.
Bermain Boneka
Bermain boneka juga bisa menjadi pilihan permainan open-ended yang menarik untuk anak-anak. Sama seperti saat masak-masakan, si kecil bisa bermain pretend play, misalnya sebagai ibu yang sedang mengasuh anak bayi.
Aktivitas ini akan mengasah imajinasi dan kreativitas anak. Selain itu, kemampuan berbicara dan komunikasi mereka juga akan meningkat. Dengan “mengasuh bayi”, anak akan belajar berpikir dan memecahkan masalah, misalnya saat “bayi” menangis mereka harus bagaimana, dll.
Playdough
Permainan anak berikutnya yang bagus dijadikan materi open-ended adalah playdough. Dengan mainan ini, si kecil bebas membuat apa pun sesuai keinginannya, misalnya makanan, orang-orangan, atau benda-benda lain yang disukainya.
Mainan Figur Hewan
Anak-anak biasanya suka dengan mainan hewan-hewanan. Nah, Ibu bisa juga menggunakannya sebagai media open-ended play. Coba buat narasi seolah hewan-hewan tersebut sedang berada di dalam kebun binatang dan anak bertugas sebagai zoo keeper alias penjaga kebun binatangnya.
Berikan pengertian kepada anak bahwa hewan-hewan tersebut juga butuh makan agar tetap hidup. Cara ini akan mengajari anak arti tanggung jawab. Empati mereka kepada lingkungan sekitar juga akan terasah dengan baik.
Buku
Wah, tidak salah nih menjadikan buku sebagai mainan? Tentu saja tidak. Cara ini justru akan membuat anak-anak makin cinta dan terbiasa dengan buku lho, Bu.
Permainan anak open-ended dengan menggunakan buku ini sangat menarik dicoba. Selain akan meningkatkan imajinasi anak melalui buku bergambar menarik, Ibu dan si kecil bisa membuat bermacam-macam kreasi “mainan baru” dari tumpukan buku di rumah. Oh ya, agar tak gampang rusak, coba gunakan buku dengan hard cover ya, Bu.
Tentunya masih banyak permainan anak lain yang bisa dijadikan materi open-ended play bersama si kecil. Ibu bahkan bisa memanfaatkan benda-benda alam seperti batu, tanaman, rumput, bunga, dan sebagainya. Intinya adalah kreativitas tanpa batas.
Jangan lupa juga untuk selalu menemani anak saat mereka bermain ya, Bu. Selipkan obrolan atau pertanyaan ringan seputar permainan agar kemampuan linguistik dan komunikasi si kecil makin baik. Semoga bermanfaat dan selamat bermain!
Penulis: Kristal
Editor: Dwi Ratih