Ibupedia

8 Cara Mengatasi Anak Susah Tidur Siang

8 Cara Mengatasi Anak Susah Tidur Siang
8 Cara Mengatasi Anak Susah Tidur Siang

Tidur siang adalah sebuah kegiatan yang secara medis menjadi bagian sebagai recharge energi setelah beraktivitas di pagi hari. Tidur siang menjadi wajib hukumnya bagi anak-anak di Indonesia.

Tapi, nyatanya tidur siang juga seringkali jadi musuh bebuyutan bagi anak-anak. Mereka menganggap dengan tidur siang, maka ia harus berhenti bermain.

Padahal anak-anak masih membutuhkan waktu tidur lebih banyak guna mendukung perkembangan otaknya. Memang, membujuk anak susah tidur siang nggak mudah ya, Bu.

Meskipun mungkin Ibu sudah mengiming-imingi sesuatu, namun anak tak juga mau tidur siang. Menghadapi anak sukar tidur siang memang menjadi masalah tersendiri bagi tiap orang tua. Karenanya, yuk simak bagaimana cara mengatasi anak susah tidur siang dalam ulasan berikut ini.

Alasan mengapa anak perlu tidur siang

Dikutip dari Better Health para ahli mengatakan anak-anak dari segala usia membutuhkan waktu tidur dan istirahat yang cukup. Bahkan jika anak tidur nyenyak di malam hari, mereka tetap membutuhkan waktu untuk tidur siang sebanyak satu atau dua kali sampai setidaknya sekitar usia 2 setengah hingga 3 tahun.

Waktu tidur anak tiap malam sendiri berkisar antara 10-12 jam. Meski dianggap cukup, namun anak tetap perlu melakukan tidur siang setiap harinya.

Nyatanya, masih saja ada anak yang tidak mau untuk tidur siang walaupun sebenarnya ia mengantuk. Ini merupakan suatu hal yang wajar.

Meski terbilang wajar, hal ini mungkin sangat membuat Ibu khawatir akan tumbuh kembang anak susah tidur siang. Yup! Tidur siang memang punya peran cukup penting untuk menunjang tumbuh kembangnya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa anak sukar tidur siang.

  • Masih mau bermain

Anak usia 2-3 tahun mungkin sedang berada di fase eksplorasi dan alias sedang senang bermain. Apalagi kalau anak sudah punya teman baru di lingkungannya.

Pokoknya kalau mengajak anak tidur siang rasanya seolah seperti mengajak ‘perang’ deh! Tapi, jangan heran ya Bu sebab dalam fase eksplorasi ia memang selalu ingin belajar dan tidak mau diganggu dengan kegiatan apapun termasuk tidur siang.

Apalagi Ibu mengajak anak tidur siang ketika ia sedang asyik bermain. Akibatnya, anak akan marah, tantrum bahkan menganggap tidur siang adalah ‘musuh bebuyutan’.

  • Lingkungan terlalu berisik

Jika melansir Very Well Family biasanya anak susah tidur siang membuat ia cenderung rewel. Nah, ketika bayi susah tidur siang dan rewel bisa jadi karena ia ingin sebuah kenyamanan saat tidur.

Artinya, lingkungan di sekitarnya mungkin kurang nyaman membuat ia tidur siang karena berisik, ruangan panas dan lain sebagainya.

Beberapa bayi mungkin membutuhkan ‘waktu tenang’ saat sudah tampak lelah bermain. Ia tidak bisa melakukannya sendiri, sehingga Ibu harus pandai membaca situasi ketika bayi sudah lelah.

Ajaklah ia tidur ke kamarnya, memahami kapan bayi butuh waktu tenang untuk tidur siang dapat membantu menghindari tantrum akibat sudah mengantuk dan lelah bermain. Buat kamar anak setenang dan senyaman mungkin untuk menghindari anak susah tidur siang.

  • Mengalami gangguan kesehatan

Demam, flu atau batuk kemungkinan besar akan membuat anak susah tidur siang. Hal ini karena ia merasa tubuhnya sedang tidak baik-baik saja dan merasa tidak nyaman.

Kondisi ini nggak hanya membuat anak susah tidur siang saja, namun juga saat tidur malam. Anak rentan mengalami sleep apnea atau restless leg syndrome akibat dari hidung tersumbat, demam, nyeri tubuh dan lain sebagainya.

Selain itu, anak yang sedang lapar juga membuat ia menjadi susah tidur siang. Jadi, pastikan anak sedang dalam keadaan kenyang saat hendak diajak tidur siang ya, Bu!

  • Anak sedang konsumsi obat-obatan

Obat-obatan tertentu terkadang memiliki efek membuat anak jadi susah tidur. Terutama obat-obatan sejenis anti depresan khusus anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD. Obat-obatan jenis tersebut terkadang membuat anak justru menjadi aktif dan berujung pada anak susah tidur siang.

Cara mengatasi anak susah tidur siang


Mengatasi anak susah tidur siang secara teori mungkin terlihat mudah, ya Bu. Namun, kenyataannya hal ini justru sangat membuat Ibu jadi kewalahan.

Nah, menurut Baby Center satu kunci penting yang perlu diterapkan untuk mengatasi anak susah tidur siang adalah, jangan berekspektasi terlalu tinggi. Artinya, saat si kecil masih bayi mungkin ia masih membutuhkan waktu tidur sebanyak dua hingga tiga kali.

Tapi umumnya, bayi usia 18 bulan akan mulai berkurang waktu tidurnya. Dari yang bisa tidur saat pagi hari, kini hanya tidur di siang hari, kemudian melewatkan tidur sore, dan barulah meloncat ke tidur malam.

Begitupun ketika sudah masuk usia toddler, ia mungkin akan tidur siang hanya satu kali. Untuk itu berikut adalah beberapa cara mengatasi anak susah tidur siang yang bisa Ibu terapkan di rumah.

1. Konsisten

Pertahankan waktu tidur siang yang konsisten setiap hari. Beberapa anak membutuhkan sebuah rutinitas yang konsisten untuk merasa nyaman agar mudah tidur siang.

Konsistensi ini bertujuan untuk membuat anak jadi lebih patuh. Beberapa aktivitas konsisten yang dapat membantu anak mudah tidur siang adalah, membacakan buku cerita sebelum tidur atau mengganti bajunya.

2. Tidur di tempat yang sama

Pastikan anak tidur di tempat yang sama dengan dia tidur di malam hari. Jika anak terbiasa tidur di kamar orang tua saat malam hari, pastikan hal tersebut juga dilakukan saat siang hari.

Ini akan membantunya untuk belajar tentang kepemilikan akan tempat tidurnya sendiri. Hal ini juga membuat anak cepat tidur dan membantunya merasa lebih rileks.

3. Ikuti rutinitas di daycare

Jika si kecil berada di daycare setiap hari, cobalah untuk mengikuti rutinitas yang sama di tempat tersebut. Pastikan dia membawa boneka beruang atau selimutnya dan cobalah untuk tetap menerapkannya di rumah. Begitu terbiasa dengan aktivitas dan kebiasaannya ini, akan membuat anak jadi lebih mudah tertidur di siang hari tanpa paksaan.

4. Tegas tapi tenang

Nggak dipungkiri, menghadapi anak susah tidur siang memang dapat menguras emosi dan tenaga Ibu. Namun, Ibu harus tetap tenang dan tegas, ya!

Cobalah untuk tidak menjadikan waktu tidur siang sebagai ‘medan pertempuran’. Katakan padanya bahwa ia terlihat lelah dan perlu istirahat, dan begitupun Ibu. Kemudian beri dia pelukan dan ciuman, dan perlahan tinggalkan ruangan.

5. Tenangkan jika ia menangis

Saat si kecil menangis dan terbangun, segera tenangkan dengan cara dipeluk atau di usap-usap. Usahakan jangan ikut berbaring di sampingnya.

Jika hal ini Ibu lakukan, hanya akan membuat ia jadi terbiasa tertidur hanya ketika Ibu berada di dekatnya. Jadi, kalau si kecil sudah tenang dan tertidur, usahakan untuk biarkan ia tidur sendiri ya Bu.

6. Berikan ‘teman’ untuknya

Ketika anak susah tidur siang, bisa jadi karena ia takut tinggalkan oleh Ibu. Tapi, Ibu bisa mencoba cara lain dengan memberikan ‘teman’ tidur untuknya berupa mainan, boneka, selimut atau bantal kesayangannya. Hal ini dapat membuat anak jadi lebih mudah tertidur karena merasa nyaman.

7. Ketahui tanda anak mengantuk

Beberapa tanda anak mulai mengantuk adalah menguap, menggosok matanya, bahkan tantrum. Nah, ketika Ibu melihat tanda ini dan langsung meletakkan anak tidur di kasurnya, kemungkinan besar ia akan menolak tidur siang dan matanya kembali segar.

Namun, setiap anak akan memiliki tanda mengantuk yang berbeda. Ibu harus usahakan agar tidak menidurkan anak saat ia sudah terlampau lelah atau mengantuk, ya!

8. Ciptakan lingkungan yang tenang

Jangan lupa batasi penggunaan gadget, matikan televisi dan usahakan anak berada di ruangan yang sejuk dan nyaman. Usahakan pula ciptakan ruangan yang minim suara agar ia lebih mudah tertidur.

Mengatasi anak susah tidur siang memang nggak mudah. Tapi, dengan konsistensi dan kebiasaan yang Ibu lakukan setiap hari, akan membuat ia kembali dengan rutinitas tidur siangnya.

Jangan lupa, tetap bersabar dan jangan terpancing emosi ketika anak susah tidur siang ya Bu. Semoga cara mengatasi anak tidur siang di atas bisa membantu, selamat mencoba!