8 Cara Mengolah Salmon untuk Anak
Para pejuang MPASI pasti sudah tidak asing lagi dengan jenis ikan yang satu ini: salmon. Ya, ikan salmon terkenal akan manfaatnya yang luar biasa bagi tumbuh kembang anak.
Situs kesehatan WebMD menyebut salmon sebagai brain food alias makanan yang baik untuk otak. Alasannya, ikan salmon mengandung asam lemak omega-3 dalam bentuk EPA dan DHA, di mana keduanya bermanfaat untuk pertumbuhan otak dan perkembangan fungsi otak. Asam lemak esensial ini juga mampu mengurangi peradangan dan meningkatkan fungsi sel di sepanjang pembuluh darah jantung. Salmon untuk anak yang mengalami ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder) pun dapat mengurangi gejala gangguan pemusatan perhatian tersebut.
Manfaat salmon untuk anak tidak terbatas pada perkembangan otak, namun juga untuk pertumbuhan tulang karena ikan salmon kaya akan vitamin D. Selain itu, protein berkualitas tinggi yang terdapat dalam ikan salmon mampu menjaga kesehatan tulang dan mempercepat pemulihan luka.
Sayang, selepas MPASI, ikan salmon mulai menghilang dari menu harian anak. Biasanya, hal ini disebabkan oleh menu makan anak yang mulai sama dengan orang dewasa. Faktor lain, harga salmon yang tidak murah serta ketersediaannya yang hanya di supermarket tertentu membuat konsumsi salmon untuk anak jadi berkurang.
Mengingat manfaatnya yang luar biasa bagi kesehatan otak, jantung, dan tulang, ibu bisa mengembalikan menu salmon ke meja makan. Tidak perlu setiap hari, dua kali seminggu sudah cukup. Satu porsi salmon untuk anak kurang lebih setara dengan sepotong ikan segar seberat 40 gram.
Andai menu salmon banyak tersedia di layanan pesan antar, mungkin Ibu lebih memilih membeli jadi. Namun, tidak banyak menu salmon untuk anak. Memasak sendiri pun menjadi pilihan paling aman.
Mengenal Ciri Salmon Segar dan Berkualitas Baik
Bagi yang tidak familiar dengan mengolah ikan mentah, memilih salmon segar tentu menjadi tantangan tersendiri. Untuk memastikan ikan salmon pilihan Ibu dalam kondisi baik, berikut ciri-cirinya:
Warna oranye cerah
Berbeda dengan warna ikan yang umum dikonsumsi di Indonesia, daging ikan salmon berwarna oranye. Jika warna oranye pada salmon yang telah dipotong berwarna gelap di bagian atas (tidak merata), berarti salmon tersebut kurang segar.
Kulit mengkilap
Salmon segar juga dicirikan dengan kulit dan sisik yang mengkilap/berkilau.
Tidak mudah hancur
Untuk mengetahui tekstur ikan salmon, tekan-tekan bagian dagingnya. Tekstur salmon segar yang baik cukup lunak, namun tidak mudah hancur.
Tidak berair
Beberapa salmon dijual potongan dalam kemasan styrofoam terbungkus plastic wrap. Jika ibu menemukan genangan air di sudut kemasan, bisa diartikan salmon tersebut kurang segar/sudah terkontaminasi udara luar. Normalnya, salmon segar tidak mengandung air.
Tidak terlalu amis
Bau ikan memang amis, namun salmon segar tidak begitu amis. Jika bau ikan salmon sangat amis, ada kemungkinan ikan tersebut sudah tidak segar.
Insang merah cerah
Insang pada salmon yang masih segar berwarna merah cerah dan tidak berlendir. Warna insang yang pucat menandakan ikan tersebut telah disimpan selama beberapa waktu.
Cara mengolah ikan salmon untuk anak
Kebanyakan menu ikan disajikan dalam bentuk goreng. Namun, salmon untuk anak harus diolah dengan cara khusus sehingga tidak menghilangkan kandungan nutrisi namun tetap mengundang selera. Beberapa menu di bawah ini bisa Ibu jadikan inspirasi mengolah ikan salmon untuk anak. Selamat mencoba!
Salmon panggang oven
Photo source: Resep Koki
Salah satu kelebihan teknik memanggang salmon untuk anak adalah minimnya minyak yang digunakan sehingga lebih sehat. Bahan yang Ibu butuhkan adalah 175 gram salmon fillet (jadikan 4 iris), beri perasan air lemon. Blender 2 siung bawang putih, daun ketumbar, minyak zaitun, garam, merica lalu oleskan sebagian ke salmon mentah. Panggang dalam oven selama 15-20 menit, oleskan sisa bumbu blender sebagai topping. Lihat resep di sini.
Bola-bola salmon
Photo source: Cookpad Sindy Putri
Menyajikan salmon untuk anak yang susah makan dapat dilakukan dengan cara menyelipkannya dalam kudapan bola salmon. Ibu hanya perlu mencampur salmon suwir dengan sebutir telur, 4 sdm (sendok makan) terigu, 1 sdm tepung kanji, garam, merica, penyedap rasa. Aduk rata, bentuk menjadi bola-bola, gulirkan dalam tepung panir, dan goreng dalam api kecil agar matang merata. Sajikan dengan saus tomat atau mayones. Lihat resep di sini.
Spaghetti salmon aglio olio
Photo source: Cookpad Devita
Resep salmon untuk anak yang kecil kemungkinan akan ditolak adalah spaghetti salmon. Pertama, tumis salmon cincang yang sudah diberi garam dan merica. Rebus spaghetti, tumis bawang putih. Masukkan spaghetti yang sudah ditiriskan dalam tumisan bawang, tambahkan 1 sdm oregano, 1 sdm basil, kaldu bubuk, garam, merica. Masukkan salmon, aduk sebentar hingga rata. Sajikan hangat dengan taburan keju parut. Lihat resep di sini.
Sup salmon
Photo source: Resep Koki
Kuah pada menu salmon untuk anak batita biasanya membuat Ibu lebih mudah saat menyuapinya. Karena itu, sup salmon bisa menjadi alternatif menu ikan untuk anak. Caranya, lumuri salmon yang telah dipotong dengan garam dan jeruk nipis selama 15 menit untuk menghilangkan bau amis. Tumis bawang bombay, bawang putih, daun bawang. Masukkan 750 ml kaldu udang, irisan tomat, seledri, jahe, lada, garam, gula, penyedap rasa. Setelah mendidih, masukkan salmon, masak hingga matang. Lihat resep di sini.
Salmon tumis jeruk
Photo source: Cookpad Wisnu Wigati
Aroma amis pada salmon bisa membuat anak menolak memakannya. Sebagai solusi, sajikan salmon tumis jeruk untuk anak. Caranya mudah, yaitu tumis bawang putih dan bawah merah iris, batang serai yang sudah digeprek, daun salam dan daun jeruk yang sudah disobek agar wanginya keluar. Tumis bumbu dengan daging ikan tanpa minyak karena salmon mengeluarkan minyak. Beri garam, gula, merica, oregano. Masak hingga berubah warna. Lihat resep di sini.
Salmon macaroni schotel
Photo source: Cookpad Ummu Iffa
Selain dipanggang, salmon untuk anak juga bisa dikukus untuk mempertahankan nutrisinya. Agar lebih menarik, olah dalam bentuk schotel kukus. Siapkan makaroni yang sudah direbus. Tumis salmon cincang dengan bawang bombay dan bawang putih hingga matang, masukkan susu cair, lada bubuk, garam, makaroni, keju parut, aduk hingga asat. Pindah ke wadah tahan panas, kukus sebentar, salmon macaroni schotel siap dinikmati. Lihat resep di sini.
Nasi goreng salmon
Photo source: Kue Resep
Nasi goreng menjadi menjadi andalan para ibu saat anak pilih-pilih makanan. Ibu bisa menambahkan tumis salmon pada resep nasi goreng standar atau mengikuti resep berikut. Siapkan nasi dingin, salmon potong dadu, jagung pipil. Tumis bawang Bombay dan bawang putih sampai harum, masukkan jagung dan salmon, tumis hingga matang baru kemudian masukkan nasi. Aduk sampai rata, tambahkan garam, merica, dan kecap manis. Lihat resep di sini.
Salad salmon teriyaki
Photo source: Cookpad Angelika Natasia
Salad salmon untuk anak bisa disajikan jika sayur adalah kegemaran mereka. Membuatnya pun tidak sulit, cukup siapkan selada keriting, wortel serut, tomat ceri, paprika, dan timun jepang. Untuk menambah citarasa, rendam potongan salmon dalam bumbu teriyaki selama satu jam. Panggang di Teflon menggunakan mentega, tambahkan air, lakukan selama 10 menit di masing-masing sisi, angkat jika air sudah asat. Sajikan bersama sayur-sayuran di atas yang telah dicampur dengan salad dressing favorit anak. Lihat resep di sini.
Membaca resep salmon untuk anak membuat Ibu tidak sabar untuk segera eksekusi bukan? Jangan lupa ikuti panduan memilih salmon segar ya, agar hasil masakannya membuat anak ingin tambah!
(Menur)