Ibupedia

Cara Jitu Agar Ayah Dekat Dengan Bayi

Cara Jitu Agar Ayah Dekat Dengan Bayi
Cara Jitu Agar Ayah Dekat Dengan Bayi

Menyaksikan sang buah hati lahir pasti menjadi salah satu momen yang membahagiakan bagi para Ayah. Begitu pun ketika si kecil mulai berada di rumah dan Anda, sebagai suami, harus mulai terbiasa dengan suara tangisan dan racauan sang bayi. Anda pun senang saat melihat istri sudah bisa mengurus segala hal dengan baik, mulai dari menyusui, mengganti popok, memandikan, dan menidurkan anak.

Untuk sesaat Ayah turut larut dalam kegembiraan sang istri dan selalu menantikan saat-saat pulang kantor untuk melihat wajah si kecil. Tapi kemudian, suatu hari, Anda sadar bahwa cinta yang telah Ayah berikan pada anak tak sebesar cinta Bunda. Mungkin istri Anda adalah tipe yang cukup cerewet menyuruh Anda untuk menggantikannya menggendong sang buah hati hanya demi melihat bagaimana Ayah dekat dengan bayi. Apakah Anda bisa mengajak anak bermain? Apakah Anda bisa bersikap lembut dan penuh cinta?

Hmm, tes yang diberikan para istri tersebut memang sering membuat para suami resah. Mulai dari cemas tidak dapat berkomunikasi dengan bayi, sampai rasa malu dan gugup apabila salah dalam menggendong atau mengurusi hal-hal yang terkait bayi.

Hihi, kalau Ayah adalah tipe suami yang gugup saat diserahi tugas merawat bayi, sebaiknya baca deh artikel Ibupedia berikut ini. Kunci utama dari menumbuhkan ikatan antara Ayah dan bayinya adalah membentuk kesadaran bahwa bayi Anda tidak perlu Bunda-kedua. Maksudnya, sebagai ayah, Anda tak perlu repot-repot berusaha terlihat sekalem dan setelaten sang istri. Yup, you only need to be yourself! Bersikaplah apa adanya dan tunjukkan pada si kecil Ayah seperti apakah Anda!

  1. Susui si kecil di malam hari

    Ketika istri sudah selesai menyusui, cobalah bantu istri Anda memompa ASI yang tersisa di payudara dan menampungnya dalam botol. Nah, Anda dapat memanfaatkan botol berisi ASI itu sebagai alasan untuk semakin dekat dengan sang buah hati. Beri waktu bagi istri Anda untuk tidur pulas di malam hari. Anggap saja itu sebagai bentuk terima kasih karena sudah bersusah payah merawat si kecil seharian.

    Cobalah untuk sigap bangun di tengah malam atau dini hari ketika bayi Anda terbangun karena lapar. Beri dia botol berisi ASI dan habiskanlah waktu berdua tersebut dengan mengajak si kecil ngobrol dan mendengarkan racauan malamnya. Dijamin deh, tak hanya anak yang senang, tapi sang istri pun akan semakin mencintai Anda!

  2. Yuk, lomba tatap mata!

    Kalau selama ini Anda cukup percaya diri dengan kemampuan menatap-sesuatu-dalam-waktu-lama, maka siap-siaplah terkejut saat beradu kontak mata dengan si kecil! Bayi ternyata sangat suka merenungkan wajah dan dapat menghabiskan waktu berlama-lama hanya untuk melihat bola mata milik Ayahnya. Sementara Anda? Sebelum bayi sempat berkedip, mungkin Anda akan kalah duluan sebab tidak tahan untuk mengabaikan detail-detail wajah indahnya. Mulai dari bibir kecil persis milik Bundanya atau hidung mancung bayi yang menyerupai hidung Anda. Hanya dengan berlama-lama menatap wajah sang buah hati, maka Ayah pun akan semakin cinta dan terus terbayang wajah anak.

  3. Play kangaroo!

    Beberapa bayi sangat suka bersentuhan dengan manusia lain, terutama Bunda dan Ayahnya. Bayi mudah resah saat tak ada orang yang mendekap badan mungilnya. Satu-satunya waktu di mana ia mau melepaskan diri dari gendongan orang tua mungkin hanya pada saat ia tertidur saja. Kalau sudah begitu, maka tak heran istri Anda sering mengeluh capek karena seharian harus menggendong anak. Hmm, kenapa tidak Ayah saja yang mengambil alih tugas Bunda?

    Manfaatkan waktu senggang dengan si kecil dengan bermain Kangguru! Maksudnya, Anda bisa memakai selendang atau baby carrier di bagian perut dan menggendong anak sambil tetap beraktivitas biasa. Anda bisa bermain lempar bola, membersihkan mobil, atau sekedar merapikan buku di rak dengan tetap mendekap anak! Tapi ingat ya Yah, jauhkan anak dari debu atau bahaya-bahaya lainnya. Persis seperti Kangguru, tugas Ayah adalah membawa si kecil beraktivitas namun tetap menjaganya agar jangan sampai celaka.

  4. Mandi bersama, why not?

    Urusan memandikan anak di malam hari bisa jadi menjadi salah satu momen yang paling ditakuti oleh para ayah. Sekedar membayangkan lantai kamar mandi yang licin dan suara tangisan serta teriakan anak membuat Ayah sudah gugup duluan. Nah, alih-alih hanya membantu anak mandi, kenapa tidak mandi bersama saja, Yah?

    Saat tiba waktunya Anda mandi, sesekali bawalah serta sang buah hati untuk masuk ke dalam bathtub yang sudah diisi air. Dekaplah ia dalam gendongan dan pastikan ia merasa nyaman dan aman. Kalau selama ini anak sering rewel saat harus bersentuhan dengan air, bisa jadi kini ia justru sangat tenang karena anak merasa aman bersandar di dada Ayahnya.

  5. Rajin-rajinlah berbagi cerita dengan anak

    Baik itu tentang info olahraga kesukaan Ayah, kejadian lucu di kantor, lagu terbaru band kesukaan Ayah, atau sekedar membacakan dongeng di buku, Anda harus mampu menyediakan waktu beberapa menit saja dalam sehari untuk berdialog dengan anak. Tak peduli apapun topik pembicaraan yang Ayah pilih, si kecil pasti antusias mendengarkannya!

  6. Ajak ia makan berdua

    Saat bayi mulai dapat mengonsumsi makanan solid, maka ajaklah ia untuk makan bersama. Saat anak makan, ia akan takjub melihat Ayahnya memasukkan makanan di sendok ke dalam mulut dan sesaat kemudian makanan tersebut lenyap! Berada di meja makan yang sama juga akan membuat anak merasa lebih santai dan berani untuk menyuapi MPASI ke dalam mulutnya.

  7. Sesekali, bantu istri mengganti popok anak

    Jijik? Tak tahan dengan bau popok kotor anak? Singkirkan semua alasan tersebut dan mulailah bantu pasangan Anda terkait urusan popok! Bagaimanapun juga, seorang Ayah sudah sepatutnya terlibat langsung dalam proses perkembangan anaknya, mulai dari bayi sampai kelak ia dewasa. Dan itu semua bisa dimulai dari saat Anda harus membasuh pantatnya dan membereskan kotorannya! Percaya deh, momen dimana Ayah menutup hidung saat harus mengganti popok anak akan menjadi salah satu momen tak terlupakan dalam hidup Anda!

  8. Siap sedia saat anak sakit

    Mungkin nanti akan ada waktu di mana si kecil demam dan Anda harus berjaga-jaga sepanjang malam. Tak peduli capeknya pekerjaan Anda di kantor, seorang Ayah tetap harus bergantian menjaga bayi. Ketika hal ini terjadi, jangan limpahkan semua tanggung jawab pada istri. Bersikaplah suportif dan ikhlas saat harus duduk di tepi tempat tidur anak, mengganti kompresnya beberapa jam sekali, dan mengecek temperatur tubuh sang buah hati.

  9. Jangan lupakan foto!

    Memotret aktivitas anak sejak ia bayi sampai beranjak sekolah sudah menjadi hal yang umum dilakukan para orang tua. Biasanya sih para istri yang telaten memotret dan menyimpan foto-foto tersebut dalam album kenangan. Nah, Ayah juga bisa lho ikut andil dan menyiapkan kamera saat si kecil mulai berpose lucu. Tak hanya sebagai koleksi pribadi, foto-foto tersebut juga akan membuat hati kakek dan nenek buah hati Anda senang bukan main melihat perkembangan cucu mereka.

  10. Main di lantai

    Bayi senang berada di lantai sambil melihat banyak hal bergerak dan melihat tubuh kecilnya. Agar ayah dekat dengan bayi, ia perlu bermain di lantai bersama bayi. Anda bisa lihat pemandangan berbeda dari bawah sana. Dan ini menyenangkan.

    Bermain bersama bayi jadi cara untuk menjalin kedekatan dengannya. Berbicara, sentuhan, bernyanyi, membaca, dan mengayun, lakukan aktivitas apapun yang aman dan membuat mood bayi bagus. Jadi bila bayi baru saja menyusu dan ia tidak rewel, ini waktu yang tepat untuk mengajaknya bermain.

  11. Jalan-jalan di luar rumah saat ibu istirahat

    Agar para ayah bisa dekat dengan bayi, kadang mereka perlu menempuh berbagai cara.  Buah hati Anda perlu tahu kalau Anda hadir untuknya dan bisa bersamanya di tiap situasi, tak peduli di mana atau apa yang terjadi.

    Biasanya keluar rumah bersama bayi bisa membuat Anda berdua rileks. Ini jadi waktu membangun ikatan batin dengan bayi dan membantu Anda mengetahui apa yang bayi butuhkan dan bagaimana memenuhinya.

  12. Membacakan buku untuk bayi

    Membaca buku jadi aktivitas bagus lainnya untuk kesehatan perkembangan bayi. Dan ketika bayi tumbuh di dalam perut ibu, ia mengenali suara Anda dan mulai menyukainya. Jadi bayi suka ketika ayah berbicara padanya, termasuk membacakan buku. Ini juga bisa jadi ritual yang spesial. Anda bisa bacakan cerita sebelum tidur, setelah mandi, atau saat bermain di lantai.

  13. Memijat bayi

    Agar ayah dekat dengan bayi, sentuhan bisa jadi cara aman yang sangat tepat.  Ketika bayi terus tumbuh, tubuhnya selalu butuh dibuat nyaman dan dipijat. Memijat bayi bukan hanya sekedar untuk iseng-iseng, ini kajian ilmiah di baliknya dan kini semakin banyak orangtua mempelajari cara untuk bisa efektif memijat bayi.

    Aktivitas bonding ini untuk menunjukkan rasa cinta ke bayi sekaligus  memberinya rasa nyaman. Memijat bayi bisa dilakukan di lantai sambil mendengarkan musik. Ini juga jadi cara untuk rileks bersama buah hati dan Anda bisa menjadikannya bagian dari rutinitas menjelang tidur untuk membantu bayi berada di kondisi tenang sebelum menyusu dan tidur.

  14. Bernyanyi bersama bayi

    Bayi menyukai musik dan suara Anda, jadi bernyanyi jadi cara untuk terhubung dengan bayi dan jadi dekat dengannya. Ditambah lagi, aktivitas ini juga seru.

    Bernyanyi cocok untuk bermain atau menenangkan bayi. Bila Anda memainkan alat musik dan bisa menciptakan musik sendiri, ini jadi kesempatan untuk Anda melakukan sesuatu yang Anda suka dan membagikannya ke bayi dengan cara yang akan selalu indah untuk dikenang.

Bagaimana ayah dekat dengan bayi yang menyusu ASI?

Hanya karena istri sedang menyusui tidak berarti Anda tidak dibutuhkan dalam pengasuhan, mengurus bayi adalah kerja team.

Setelah bayi disusui, Anda bisa mengambilnya untuk disendawakan, mengajaknya bernyanyi, bermain, atau hanya menggendongnya.

Bila istri memompa ASI, Anda bisa juga bantu berikan ASI ke bayi dengan botol susu. Dengan begitu Anda dan bayi punya waktu bonding lebih banyak, dan pasangan bisa mendapat istirahat. Momen tengah malam memberikan ASI, ketika hanya Anda dan bayi yang terjaga, bisa terasa sangat spesial.

Bagaimana bila ayah kesulitan bonding dengan bayinya?

Beritahu dokter bila Anda terus merasa jauh dari bayi, dan bila usaha agar ayah dekat dengan bayi sepertinya tidak berhasil. Mungkin gangguan mood bisa menghalangi kemampuan Anda untuk dekat dengan bayi. Para ahli menyatakan depresi pasca persalinan, kondisi yang biasanya terkait dengan ibu baru, juga bisa terjadi pada ayah.

Hingga 10 persen ayah baru di Amerika mengalami depresi paternal pasca melahirkan. Penelitian lain menyatakan 4 sampai 25 persen ayah baru mengalami kondisi ini, yang biasanya terjadi selama 3 sampai 6 bulan pertama setelah bayi lahir.

Segera minta rujukan dari dokter ke profesional kesehatan mental bila gejala berikut ini berlangsung selama lebih dari 2 minggu:

  • Tidak tertarik beraktivitas

  • Terus mengalami kenaikan atau penurunan berat badan

  • Lelah atau hilang energi

  • Mudah marah

  • Kebingungan

  • Impulsif atau muncul perilaku kekerasan

  • Sulit tidur atau terlalu banyak tidur

  • Merasa sangat cemas, bersalah, tidak berharga

  • Tidak bisa fokus

  • Berpikir untuk membahayakan diri sendiri atau orang lain.

Tidak perlu merasa malu untuk mencari bantuan dan penanganan, ini jadi langkah paling tepat yang bisa Anda lakukan untuk Anda dan keluarga.

Beberapa kemungkinan yang menyebabkan ayah tidak merasa dekat dengan bayi adalah karena berikut:

  1. Anda menunggu terlalu lama sebelum terlibat

    Anda seharusnya menjalin kedekatan dengan anak bahkan sebelum ia lahir. Ini bisa dimulai ketika Anda meletakkan tangan atau telinga di perut istri, ketika Anda ikut di kelas persiapan kelahiran, atau saat Anda melihat hasil USG.

    Sayangnya, banyak ayah menganggap masa bayi sebagai waktu kedekatan antara ibu dan anak. Mereka tidak mau ikut campur.

    Banyak pria juga merasa janggal menggendong bayi atau melibatkan diri di fungsi alami bayi, “Saya nggak mau mengganti popok bayi,” atau “Saya ganti popok kalau bayi lagi nggak diare yaa.”

    Anda yakin Anda tidak bisa memberikan ASI perah, memakaikan baju, menyendawakan, atau memahami tangisan bayi sebaik istri melakukannya. Sering kali, ayah tidak menganggap bayi sebagai hal menyenangkan hingga anak bisa bermain dan menjadi terlibat dalam aktivitas yang ayah sukai.

    Kurangnya kontak awal dengan bayi bisa mengakibatkan efek circular. Semakin besar anak tanpa jalinan kedekatan dengan ayah, semakin aneh terasa ketika Anda dan anak bersama. Dan semakin janggal ketika bersama, semakin berkurang  keinginan Anda untuk kembali terlibat dan dekat dengan anak.

    Semakin banyak waktu yang Anda habiskan bersama anak, semakin Anda akan menikmati waktu ini. Anda berdua membangun kedekatan. Selain itu, Anda tidak perlu berurusan dengan kebencian anak karena kurangnya waktu yang Anda sediakan untuknya.

    Ketika ayah tidak sering bermain dengan anak, kebencian anak  muncul akibat kurangnya quality time bersamanya. Ia marah dan tidak sabar menghadapi Anda, yang menyebabkan Anda merasa tidak sabar, dan mengakibatkan anak semakin merasa marah, begitu seterusnya.

  2. Ayah menganggap bayi sebagai beban

    Sering kali, ayah menganggap bermain bersama anak sebagai hal yang terpaksa dilakukan. Ayah sudah merasa lelah dengan kewajiban lain. Mungkin ia tidak bisa efektif membagi waktu. Ia tidak bisa meninggalkan pekerjaan di kantor. Ayah mungkin melihat dirinya tidak kompeten sebagai orangtua.

    Semakin Anda merasa kompeten sebagai orangtua, semakin anak bisa menikmati kebersamaan bersama Anda. Semakin sedikit beban yang Anda punya sebagai ayah, semakin bebas Anda menjadi spontan dan antusias bermain bersama anak.

(Yusrina & Ismawati)

Follow Ibupedia Instagram