Ibupedia

Anak Batuk Sampai Muntah, 4 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya!

Anak Batuk Sampai Muntah, 4 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya!
Anak Batuk Sampai Muntah, 4 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya!

Kita tahu bahwa, batuk merupakan cara tubuh untuk melindungi diri dari virus dan juga penyakit. Hal ini juga berlaku bagi tubuh si kecil.

Batuk pada anak juga datang dari banyak penyebab, namun terkadang ketika anak batuk sampai muntah akibat batuknya terlalu keras, bikin orang tua khawatir. Anak Ibumin sering sekali mengalami kondisi ini.

Kadang muntah yang keluar hanya air atau beserta dengan isi makanan yang baru saja ia makan. Tapi ternyata, kondisi anak batuk sampai muntah ini wajar terjadi.

Terutama akibat batuk keras yang memicu kontraksi otot perut, sehingga menyebabkan anak jadi muntah. Akan tetapi, anak batuk sampai muntah juga bisa mengindikasikan hal lain terkait kesehatan si kecil yang perlu diwaspadai.

Apa yang terjadi ketika anak batuk sampai muntah? 

Dikutip dari Childrens Hospital balita dan anak-anak seringkali batuk dengan intensitas yang cukup keras. Hal ini sedikit banyak bisa memicu refleks muntah, akibat kontraksi otot di perut.

Namun, Ibu nggak perlu khawatir, terutama jika muntah tidak berlanjut. Selain itu, jika anak batuk disertai pilek atau asma kambuh, juga mungkin bisa menyebabkan anak batuk sampai muntah.

Terutama saat anak tidak mampu mengeluarkan lendir di dalam tenggorokannya. Sehingga anak batuk sampai muntah, jadi respon yang wajar terjadi.

Nggak hanya pada anak-anak, terkadang kondisi batuk sampai muntah ini juga bisa dialami oleh orang dewasa. Biasanya jadi tanda naiknya asam lambung akibat mengonsumsi suatu makanan tertentu.

Meski begitu, Ibu tetap perlu waspada ketika anak batuk sampai muntah. Sebab, bisa saja hal ini jadi tanda si kecil mengalami gangguan kesehatan yang memerlukan perawatan khusus.

Penyebab anak batuk sampai muntah


Walaupun pada umumnya, anak batuk sampai muntah bukanlah suatu tanda bahaya, namun Ibu tetap perlu waspada dan mengamati kondisi kesehatan si kecil secara menyeluruh. Karena, bukan tidak mungkin anak batuk sampai muntah justru menandakan adanya gangguan kesehatan lain yang tengah dideritanya. Misalnya saja seperti;

1. Batuk pertusis

Mengutip dari laman John Hopkins Medicine batuk pertusis adalah infeksi bakteri serius pada lapisan saluran pernapasan, khususnya di daerah tenggorokan. Pertusis, juga disebut batuk rejan, disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis dan sangat menular.

Siapa pun bisa terkena batuk rejan, tak terkecuali anak-anak. Kondisi ini tergolong sangat berbahaya pada bayi. Batuknya bisa sangat parah dan keras, sehingga tak jarang membuat anak batuk sampai muntah.

Beberapa ciri-ciri batuk pertusis pada anak diantaranya adalah:

  • Muncul gejala batuk rejan, yang bikin anak batuk hingga muntah pada 3-12 hari pasca terpapar (biasanya berlangsung selama 2 minggu)
  • Gejala awal berupa hidung tersumbat, pilek, bersin, demam ringan, dan mata berair
  • Setelah menderita penyakit selama dua minggu, pertusis dimulai dengan batuk kering yang berlanjut menjadi batuk kejang yang berkepanjangan
  • Selama kejang ini, lidah terlihat membengkak, mata mungkin tampak menonjol, dan wajah mungkin berubah warna. Pada kondisi ini lendir akan mulai diproduksi lebih banyak, dan di sinilah kondisi anak batuk sampai muntah rentan terjadi
  • Kejang batuk sering kali diikuti dengan suara napas anak yang berisik atau berbunyi mengi.

2. Asma atau alergi

Anak batuk sampai muntah juga bisa disebabkan karena asma atau alerginya sedang kambuh. Dikutip dari Healthline asma atau alergi juga seringkali bikin anak batuk sampai muntah, terutama ketika mereka mulai batuk kuat.

Biasanya, gejala asma dan alergi ini ditandai dengan kondisi lain seperti; suara napas mengi, sesak napas dan produksi lendir yang berlebihan. Nah, ketika produksi lendir berlebihan ini, tak jarang menyebabkan anak jadi batuk dan bisa menyebabkan muntah.

3. Gastroesophageal reflux disease (GERD)

Yes! Kita tahu bahwa anak juga bisa mengalami kondisi ini. GERD pada anak terjadi ketika isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan, sehingga menyebabkan iritasi dan rasa tidak nyaman.

Gejalanya bisa berkisar dari ringan hingga berat. Beberapa anak mungkin tidak menyadari gejalanya, sementara pada anak lainnya, gejala tersebut mungkin saja bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Dikutip dari Medical News Today GERD bisa saja menyebabkan anak batuk hingga muntah. GERD bisa terjadi, jika seorang anak mengalami refluks asam lebih dari dua kali seminggu.

GERD pada anak bisa menyebabkan beberapa gejala seperti:

  • Batuk hingga muntah
  • Muncul sensasi terbakar di dada
  • Memuntahkan semua isi lambung, hingga isinya hanya air atau cairan berwarna kekuningan
  • Nyeri dada atau perut
  • Sesak napas
  • Napas bunyi mengi
  • Nyeri saat menelan
  • Mulut terasa pahit
  • Pada bayi dan balita hal ini tak jarang menyebabkan mereka jadi lebih rewel.

4. Respiratory syncytial virus (RSV)

Ibu pernah mendengar penyakit yang satu ini? Yup! RSV merupakan sebuah virus yang menginfeksi sistem pernapasan manusia. Gejala yang timbul juga mirip dengan batuk pilek.

RSV memang tidak berbahaya, namun tetap perlu ditangani dengan segera. Sebab, RSV seringkali menjadi penyebab anak batuk sampai muntah. Bahkan, pada kasus yang lebih parah RSV bisa menyebabkan komplikasi serius layaknya bronkitis atau pneumonia.

Cara menangani anak batuk sampai muntah


Secara keseluruhan, penanganan ketika anak batuk sampai muntah sejatinya cukup mudah dan nggak perlu mengonsumsi obat-obatan tertentu. Mengutip dari Healthy Children dalam kebanyakan kasus, anak batuk sampai muntah akan berhenti dan membaik dengan sendirinya.

Berikut adalah langkah yang bisa Ibu lakukan di rumah, guna mengatasi anak batuk sampai muntah:

  • Pastikan si kecil berbaring tengkurap atau miring sesering mungkin. Hal ini berguna, untuk meminimalkan kemungkinan dia menghirup sisa muntahan ke saluran napas bagian atas dan paru-parunya. Pastikan Ibu selalu ada di samping si kecil dan menenangkannya
  • Pastikan pula agar anak terhidrasi dengan baik. Dehidrasi kondisi ketika tubuh kehilangan begitu banyak air, sehingga tidak dapat berfungsi lagi secara efisien. Jika dibiarkan hingga mencapai tingkat yang parah, hal ini bisa menjadi serius dan mengancam jiwa. Jadi, pastikan anak mengonsumsi cairan m yang cukup untuk memulihkan cairan yang hilang akibat muntah
  • Ubah pola makan anak, terutama selama 24 jam pertama setelah anak batuk sampai muntah
  • Segera hubungi dokter, apabila kondisi anak batuk sampai muntah tak kunjung membaik, dan membuat si kecil sesak napas dan kehilangan kesadaran.
Follow Ibupedia Instagram