Balita

Paling Sering Terjadi Pada Anak Laki-Laki, Kenali Ciri-Ciri Anak Buta Warna

Paling Sering Terjadi Pada Anak Laki-Laki, Kenali Ciri-Ciri Anak Buta Warna

Gangguan pada mata, bisa dialami oleh siapa saja, termasuk orang dewasa atau bahkan anak-anak sekalipun. Ada beragam jenis gangguan mata yang dikenal dalam medis, tapi kali ini Ibumin mau membahas tentang ciri-ciri anak buta warna nih, Bu.

Ciri awal anak buta warna yang paling mudah dideteksi adalah, saat anak mengalami kesulitan menangkap dan membedakan warna di sekelilingnya. Warna-warna yang sulit dibedakan si kecil biasanya adalah merah, hijau, oranye dan cokelat.

Gejala anak buta warna ini umumnya juga makin parah, ketika si kecil sulit mengelompokkan warna-warna tersebut dalam berbagai kegiatan yang menyangkut motorik halusnya. Lantas, apa yang bisa orang tua lakukan ketika mengetahui anak buta warna? Ketahui selengkapnya dalam ulasan berikut, ya Bu!

Apa yang jadi penyebab anak buta warna?


Para ahli meyakini bahwa, penyebab anak buta warna biasanya akibat cacat lahir dan juga genetik. Namun, jika mengutip dari Mayo Clinic kebanyakan kasus buta warna sendiri paling sering terjadi pada anak laki-laki, dibandingkan anak perempuan. 

Kebanyakan dari mereka cenderung lebih sulit membedakan warna hijau dan merah. Pada kasus yang jarang terjadi, ada juga yang tidak bisa membedakan warna biru dan kuning.

Buta warna membuat kornea mata anak tidak bisa merespon panjang gelombang cahaya yang masuk melewati lensa, serta jaringan transparan pada mata. Padahal, normalnya cahaya tersebut hendak menuju sel kerucut yang ada di belakang bola mata.

Dimana sel kerucut ini, cenderung sangat peka terhadap gelombang cahaya berwarna merah, hijau maupun biru. Barulah nantinya, sel kerucut ini akan menghasilkan sebuah reaksi kimia, yang akan mengirimkan sinyal ke otak melalui saraf optik.

Apabila sel kerucut kekurangan atau kelebihan reaksi kimia, maka hal ini dapat membuat anak jadi kesulitan membedakan aneka warna, hingga membuat ia jadi buta warna. Selain genetik, beberapa kondisi berikut ini juga cukup berperan menjadi penyebab anak buta warna:

  • Penyakit tertentu; anemia sel sabit, diabetes, parkinson, glaukoma, leukemia, multiple scleriosis. Namun umumnya, apabila anak buta warna disebabkan karena penyakit-penyakit ini, biasanya hanya menyerang satu mata saja
  • Efek konsumsi obat-obatan tertentu, misalnya seperti obat-obatan terkait saraf, autoimun, jantung, dan obat terkait masalah mental
  • Penuaan
  • Paparan bahan kimia berbahaya. 

Kenali ciri-ciri anak buta warna yang patut diwaspadai

Ciri-ciri anak buta warna yang sebenarnya paling mudah dilihat adalah, ketika anak sulit membedakan aneka warna. Utamanya seperti warna merah dan hijau, cokelat ataupun oranye.

Namun, gejala anak buta warna bisa berkisar ringan hingga berat. Menurut para ahli dari American Academy of Ophthalmology sayangnya pada kasus anak buta warna gejala ringan, para orang tua cenderung mengabaikannya. 

Padahal, jika sudah timbul gejala seperti anak kesulitan membedakan warna, orang tua wajib memeriksakan hal tersebut dengan segera. Walaupun, buta warna tidak akan memengaruhi ketajaman penglihatan si kecil.

Ibu patut memeriksakan kondisi anak jika timbul ciri-ciri anak buta warna lainnya seperti:

  • Kesulitan membedakan corak warna seperti merah, hijau, kuning dan biru
  • Kesulitan membedakan warna dengan corak yang serupa
  • Pada anak-anak yang sudah masuk usia pra sekolah, biasanya juga mungkin mulai mengeluhkan kesulitan mempelajari ragam warna dalam pelajaran di sekolah
  • Melihat objek berwarna dengan pandangan buram atau abu-abu. Kondisi ini dikenal dengan istilah achromatopsia, dan termasuk dalam golongan gangguan penglihatan langka yang juga dikaitkan dengan; mata malas (ambliopia), gangguan sensitivitas cahaya.

Sementara itu, ciri-ciri anak buta warna pada usia bayi dan balita kurang lebih juga sama ya, Bu. Tingkat keparahannya juga sama, yaitu mulai dari ringan, sedang dan berat. Namun, Ibu nggak perlu khawatir, sebab sekali lagi ketika anak buta warna, jarang sekali bisa mengakibatkan anak jadi mengalami gangguan penglihatan baik jarak dekat maupun jauh.

Cara mengatasi anak buta warna


Para ahli dari National Eye Institute memastikan bahwa, saat anak terdiagnosa buta warna maka tidak ada obat-obatan khusus yang dapat menyembuhkan kondisinya tersebut. Akan tetapi, Ibu nggak perlu khawatir, sebab untuk membantu penglihatan anak buta warna, dokter akan merekomendasikan si kecil untuk menggunakan kacamata ataupun lensa kontak khusus.

Meskipun pada awalnya, untuk mendiagnosa kondisi si kecil ini mungkin akan lebih sulit. Apalagi pada bayi dan balita yang belum bisa mengungkapkan apa yang mereka rasakan.

Kebanyakan anak dengan kondisi buta warna, biasanya kan berusaha menyembunyikan kondisinya. Dengan alasan malu atau ketakutan lainnya. Satu-satunya cara untuk mendiagnosa apakah anak buta warna adalah, dengan memeriksakan mata si kecil ke dokter mata. 

Terutama jika memiliki riwayat keluarga atau keturunan dengan kondisi serupa. Pemeriksaan masalah cacat lahir sedini mungkin terkait anak buta warna ini, sangat penting untuk dideteksi lebih awal. 

Sebab dengan melakukan perawatan yang tepat, maka setidaknya masalah penglihatan si kecil ini bisa diatasi dengan baik. Tentunya agar si kecil, bisa lebih bebas belajar beragam warna-warni dunia yang indah.