Anak Ingusan, Ternyata Nggak Selalu Diakibatkan Oleh Flu, Lho!
Ibu, pernahkah si kecil mengalami ingusan terus menerus namun tidak pilek atau bahkan demam? Kalau sudah seperti itu, biasanya ibu malah bingung hendak memberikan obat apa yang tepat.
Nah, sebenarnya anak ingusan itu nggak selalu disebabkan oleh flu atau pilek, lho Bu! Ada banyak hal yang bisa jadi penyebab anak ingusan, salah satu yang dicurigai adalah alergi.
Terutama bagi anak-anak yang memiliki bakat keturunan alergi. Biasanya anak ingusan bisa terjadi saat pagi hari saja dan menghilang saat siang hari.
Tapi, dalam beberapa kasus hal ini justru terjadi sepanjang hari. Meski tidak menyebabkan demam, anak ingusan terkadang cukup mengganggu aktivitasnya.
Terutama ketika belajar di sekolah. Ia terpaksa sesekali harus menyeka hidungnya yang meler karena ingusan. Yuk! Ketahui apa saja penyebab anak ingusan dan bagaimana cara mengatasinya dalam ulasan berikut.
Mengapa anak ingusan?
Anak ingusan artinya muncul cairan seperti ingus yang membuat hidung berair. Kondisi ini disebut dengan rhinitis non alergi atau rhinitis vasomotor.
Pada orang dewasa, hidung berair mungkin bisa diatasi dengan mengeluarkan ingus secara mandiri. Namun, pada anak-anak hal ini belum tentu bisa dilakukan.
Karenanya, kondisi ini tak jarang bisa membuat anak jadi rewel karena merasa tak nyaman pada area hidungnya. Jika melansir Mayo Clinic anak ingusan atau ingus meler bisa disebabkan oleh apa pun yang mengiritasi jaringan hidung.
Ingusan merupakan upaya alami tubuh untuk merespon zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Infeksi layaknya flu, pilek atau alergi dapat menyebabkan anak ingusan. Pada kasus yang jarang terjadi, flu atau pilek dapat disebabkan oleh polip, benda asing yang masuk ke dalam hidung, tumor, atau sakit kepala seperti migrain. Penyebab anak ingusan lain yang dicurigai adalah:
- Sinusitis akut (infeksi hidung dan sinus).
- Alergi.
- Sinusitis kronis.
- Sindrom Churg-Strauss.
- Anak pilek atau flu.
- Covid-19.
- Terlalu sering menggunakan semprotan hidung dekongestan.
- Septum area hidung yang menyimpang.
- Udara sekitar yang terlalu kering.
- Perubahan hormonal.
- Sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk mencegah kejang, dan kondisi lainnya.
- Polip hidung.
- Rhinitis non-alergi (bersin yang tidak berhubungan dengan alergi).
- Asma.
- Kebocoran cairan tulang belakang.
- Paparan asap rokok.
Nah, apapun penyebabnya sebenarnya ketika anak ingusan maka akan membuat hidung iritasi dan mulai mengeluarkan banyak lendir berwarna bening. Lendir sebenarnya berfungsi untuk menjebak bakteri, virus, atau alergen dan membantu mengeluarkannya dari hidung si kecil.
Setelah dua atau tiga hari, lendir biasanya akan berubah warna menjadi putih kental, kuning atau hijau. Semua kondisi ini tergolong normal dan belum tentu menandakan adanya infeksi.
Cara mengatasi anak pilek berkepanjangan
Terkadang anak ingusan akibat pilek berkepanjangan juga bisa menyebabkan infeksi pada telinga. Apalagi jika ada penumpukan cairan di dalam hidung yang naik ke saluran telinga.
Hal ini bisa saja menyebabkan penumpukan ingus dalam gendang telinga dan membuat gendang telinga bengkak. Sehingga membuat anak mungkin mengalami kurang pendengaran, sakit telinga hingga muncul cairan berwarna kuning dari telinga atau congek.
Anak ingusan dan hidung meler akibat alergi sebenarnya tidak menular. Namun, jika hidung meler disebabkan oleh virus flu, maka hal ini jelas bisa menular ke orang lain.
Melansir Cleveland Clinic sebenarnya mengatasi anak pilek berkepanjangan cukup mudah. Tapi, yang terpenting adalah orang tua harus tahu dulu apa yang menjadi penyebab utama anak ingusan.
Hidung meler yang membuat anak ingusan kemungkinan akan berhenti dengan sendirinya. Biasanya, itu tidak memerlukan perawatan khusus dari dokter. Namun, lain hal jika anak ingusan diakibatkan oleh kondisi yang lebih serius seperti;
- Anak ingusan berlanjut selama lebih dari 10 hari dan tidak ada perbaikan.
- Gejalanya parah atau nampak tidak biasa.
- Ingus yang keluar hanya berasal dari satu sisi lubang hidung dan berwarna hijau, berdarah atau berbau busuk.
Untuk mengobati anak ingusan berkepanjangan, jika sudah diketahui apa penyebabnya mungkin dokter akan memberikan obat-obatan seperti antibiotik ataupun obat dekongestan. Sementara, untuk perawatan rumahan untuk anak ingusan biasanya meliputi;
- Ajak anak untuk lebih banyak tidur dan beristirahat.
- Minum banyak cairan, terutama air putih.
- Gunakan semprotan hidung saline untuk membantu meringankan gejala.
- Jangan berikan obat flu yang dijual bebas kepada anak di bawah usia 4 tahun.
- Jika kondisi cuaca di luar dingin dan berangin, usahakan agar si kecil tetap berada di dalam rumah.
- Tutup jendela selama musim angin kencang.
- Pakai masker jika anak terpaksa pergi ke luar rumah. Ganti pakaian dan segera mandi setelah masuk ke dalam rumah.
- Hindari kontak dengan hewan berbulu seperti kucing dan anjing untuk meringankan kemungkinan anak ingusan akibat alergi.
- Menggunakan alat penyemprot hidung atau saline dengan serbuk garam untuk membantu mengeluarkan lendir pekat pada hidung si kecil.
Perawatan rumahan untuk mengatasi anak pilek berkepanjangan yang bisa dilakukan antara lain:
- Menggunakan minyak esensial, baik di oles maupun menggunakan diffuser.
- Minum segelas air hangat.
- Menghirup uap hangat yang ditetesi minyak essensial.
- Mandi air hangat.
Mencegah anak ingusan dan pilek berkepanjangan
Ketika anak ingusan sebenarnya merupakan reaksi sistem imun yang tergolong normal. Namun, melansir Healthline satu hal yang penting dilakukan untuk mencegah anak ingusan adalah menghindari segala pemicunya.
Ambil contoh, misalnya ketika anak ingusan akibat alergi, maka penting untuk memperhatikan kebersihan lingkungannya. Hal ini berguna untuk membantu menghentikan penyebaran kuman.
Anak ingusan juga bisa menjadi gejala dari beberapa penyakit menular. Berikut adalah beberapa tips sederhana untuk menghentikan penyebaran kuman penyebab anak ingusan tersebut:
- Rajin mencuci tangan.
- Segera buang tisu bekas ingus ke tempat sampah.
- Ketika anak ingusan ada baiknya ajak anak menjauh dari teman-temannya agar mereka tidak tertular kemungkinan flu.
- Makan sehat dan ajak anak berolahraga secara teratur untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Ajarkan etika batuk dan bersin pada anak.
- Rutin bersihkan dan disinfeksi peralatan rumah tangga seperti meja makan dan meja belajar, mainan anak, gagang pintu, dan perlengkapan kamar mandi.