Ibupedia

Anak Nggak Gampang Sakit Lagi Selama Pandemi dan Musim Hujan Berkat Double Protection

Anak Nggak Gampang Sakit Lagi Selama Pandemi dan Musim Hujan Berkat Double Protection
Anak Nggak Gampang Sakit Lagi Selama Pandemi dan Musim Hujan Berkat Double Protection

Menjaga kesehatan anak tentu selalu jadi perhatian setiap orang tua. Namun, di tengah pandemi Covid-19, menjaga kesehatan anak menjadi prioritas utama orang tua sepanjang tahun 2020 ini. Ditambah lagi dengan datangnya musim hujan, kekhawatiran Ibu rasanya seperti berlipat ganda. Mengapa demikian?

Pasalnya, di setiap peralihan musim, kita biasanya mengalami penurunan daya tahan tubuh karena sistem imun sedang menyesuaikan dengan faktor lain yang mempengaruhi dari luar tubuh. Terlebih, kondisi udara dan permukaan tanah maupun benda lainnya yang lembap di musim hujan, mendukung pertumbuhan berbagai jenis bakteri dan virus. Sehingga tidak heran bila saat musim hujan datang, kita jadi rentan terhadap penyakit. Sayangnya, kondisi ini juga tidak luput menyerang anak-anak.

Jenis Penyakit yang Sering Menyerang Anak di Musim Hujan

Tahukah Ibu bahwa sinar UV dari matahari dapat menghambat perkembangan virus dan bakteri? Sebaliknya, minimnya cahaya matahari seperti yang terjadi selama musim hujan mengakibatkan virus dan bakteri cenderung hidup lebih lama karena udara dingin dan kelembapan yang tinggi. Hal inilah yang mengakibatkan musim hujan identik dengan musim beragam penyakit. Beberapa penyakit musim hujan yang sering menyerang anak di antaranya kami kutip dari laman Kompas sebagai berikut:

  • Diare: Anak aktif bermain dan mudah menyentuh berbagai jenis permukaan yang kotor, bisa saja tanpa sengaja langsung memegang makanan tanpa cuci tangan. Jika bakteri merugikan sudah masuk ke pencernaan, maka tentu saja keseimbangan jumlah bakteri baik pun akan kalah sehingga menyebabkan anak diare.

  • Flu dan Batuk: Ini disebabkan oleh virus flu yang mudah menular karena orang cenderung berada dalam jarak dekat untuk bertukar virus saat dingin.

  • Demam Berdarah: DBD dipicu oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk penyebab demam berdarah ini mengalami perkembangbiakan yang meningkat di musim hujan karena banyaknya genangan air tak terduga di jalanan, tempat pembuangan sampah, dan penampungan air tanpa penutup. Genangan air membuat nyamuk memiliki tempat untuk membesarkan telur-telurnya dan menambah jumlah populasinya.

  • Tifus: penyakit musim hujan yang satu ini disebabkan oleh bakteri bernama Salmonella typhi yang berada di makanan yang terkontaminasi kotoran dan mengakibatkan demam, nyeri otot, ruam pada kulit, dan gejala tifus lainnya yang membuat Ibu makin gelisah.

  • Penyakit Kulit: hampir semua penyakit kulit saat musim hujan dipicu oleh kelembapan yang tinggi. Udara lembap menjadikan bakteri dan jamur yang menempel di kulit berkembang pesat. Beberapa penyakit kulit yang sering muncul seperti kutu air, kurap, biang keringat, folikulitis (radang folikel rambut) serta scabies (karena parasit).

Tips Menjaga Kesehatan Anak Di Tengah Pandemi dan Musim Hujan

Sepanjang tahun 2020 ini mungkin adalah momen paling berat bagi Ibu dalam mencurahkan perhatian untuk kesehatan si kecil. Bisa dibayangkan, tanpa pandemi saja sudah pasti Ibu merasa supercemas jika si kecil terlihat kurang fit atau mulai menunjukkan tanda-tanda flu.  Apalagi dengan adanya pandemi yang tak menentu ini dan ancaman penyakit musim hujan yang rentan menyerang si kecil di penghujung tahun. Tidak heran jika kekhawatiran Ibu rasanya tidak habis-habis.

Semua perjuangan Ibu selama ini tentu layak mendapatkan apresiasi besar. Bukan tidak mungkin bila Ibu sangat berharap kesehatan anak dan seluruh anggota keluarga bisa menjadi kado terindah menjelang Hari Ibu sekaligus menutup tahun 2020 yang cukup menguras pikiran Ibu.

Selain itu, awal tahun yang baru nanti bukan tidak mungkin anak harus bersiap menghadapi  sekolah tatap muka. Sehingga memaksimalkan daya tahan tubuh si kecil harus ditambahkan ke dalam checklist prioritas Ibu. Anak perlu tetap beraktivitas dan bereksplorasi untuk mengoptimalkan stimulasi tumbuh kembangnya, bukan? Untuk itu, Ibu perlu melakukan double protection sebagai langkah menjaga kesehatan anak dari dalam dan luar tubuh:

Berikut double protection yang bisa orang tua lakukan untuk menjaga kesehatan anak.

Menjaga Kesehatan Anak dari Luar

  1. Menjaga Kebersihan Tubuh

    Dilansir dari Healthline, Center for Disease Control and Prevention menyarankan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik akan membantu membunuh kuman, bakteri dan virus di tangan sehingga tidak masuk ke tubuh. Lebih jauh lagi, anak juga sebaiknya diajarkan mandi 2 kali sehari atau jika kehujanan. Air hujan mengandung asam yang kurang baik bagi tubuh, sehingga mandi kembali dengan sabun akan membantu menjaga kesehatan anak. Jangan lupa untuk menggunakan lotion anti nyamuk sesuai usia anak agar terhindar dari gigitan nyamuk.

  2. Lakukan Protokol Kesehatan Saat Sedang Keluar Rumah

    Ketika Ibu terpaksa membawa si kecil keluar rumah, baik itu untuk periksa ke dokter atau untuk keperluan imunisasi, pastikan untuk mengikuti protokol kesehatan ya agar si kecil aman. Misalnya, selalu pakai masker dan face shield saat sedang di luar rumah, menjaga jarak dengan orang lain, membawa sabun cuci tangan atau hand sanitizer, serta ajarkan juga etika batuk dan bersin yang benar pada si kecil. Begitu sampai rumah, langsung mandi dan ganti pakaian si kecil, ya.

  3. Pastikan Rumah dan Tempat Aktivitas dalam Keadaan Bersih

    Rumah dan permukaan benda yang sering disentuh anak perlu mendapat perhatian.Tempat yang kotor adalah sarang kuman dan penyakit, jadi sebisa mungkin rutinlah membersihkan rumah. Ibu bisa menjaga kebersihan lantai dan permukaan benda, membersihkan mainan, menutup bak mandi atau tampungan air, rutin membersihkan tirai dan memastikan sepatu diletakkan di luar rumah.

  4. Jauhkan 3K dan Terapkan VDJ

    Musim hujan ditambah pandemi Covid-19 bisa mengakibatkan virus berkembang lebih pesat. Untuk menjaga kesehatan anak, perhatikan adanya VDJ atau Ventilasi, Durasi, dan Jarak. Pastikan ventilasi baik sehingga sirkulasi udara juga baik. Tidak perlu berinteraksi dalam durasi lama dengan orang lain untuk menghindari penularan. Jaga jarak dengan orang lain paling tidak 2 meter. Ibu perlu juga memastikan anak menjauhi 3K, yaitu Kamar / ruang tertutup (terutama yang berhawa dingin dengan penyejuk ruangan), Keramaian, dan Kontak Erat dengan orang lain bahkan yang sedang terinfeksi penyakit tertentu.

  5. Rutin berolahraga dan Lakukan #GerakanTanganABC

    Berolahraga dan aktif bergerak akan membantu anak lebih sehat lho, Bu. Lakukan juga #GerakanTanganABC untuk memberi anak edukasi kebersihan di masa new normal. Ibu bisa menonton video #GerakanTanganABC di sini.

    Gerakan tangan ini terbagi dalam 4 gerakan utama yakni:

    A – Aku jaga jarak aman

    B – Bawa dan pakai masker

    C – Cuci tangan pakai sabun

    D – Dan selalu minum vitamin

Menjaga Kesehatan Anak dari Dalam

  1. Tidur Cukup

    Ketahan tubuh anak juga bermula dari waktu tidur yang cukup. Pastikan anak nyenyak saat tidur malam dan hindari melakukan hal-hal yang akan membuatnya terbangun tengah malam atau tidur terlalu larut. Ibu juga bisa menambahkan waktu tidur berkualitas di siang hari agar anak bisa bereksplorasi dengan kondisi tubuh lebih segar sepanjang hari. 

  2. Makan makanan bergizi seimbang

    Makan makanan bergizi seimbang diperlukan untuk menjaga pencernaan anak agar selalu dalam kondisi baik. Menurut laman Parentune, menjaga kesehatan anak di musim hujan bisa dilakukan dengan menghindari makanan pinggir jalan yang terpapar udara kotor, menghindari konsumsi sayuran mentah kecuali dicuci bersih dan diolah sendiri di rumah, dan konsumsilah menu makanan lengkap yang terdiri dari minimal 4 kuadran, yaitu karbohidrat, protein (utamakan hewani), buah dan sayur, serta sumber lemak (kaldu, santan, atau minyak).

  3. Cukupi Kebutuhan Asupan Cairan

    Asupan cairan juga perlu diperhatikan, lho. Air yang bersih membantu membersihkan usus dari racun berbahaya. Air yang dikonsumsi juga sebaiknya adalah air mineral alami. Bila bukan air mineral, maka rebuslah dahulu selama 5 menit lalu dinginkan sampai siap minum. Jika anak banyak aktivitas, sediakan botol minum untuknya ya, Bu.

  4. Lengkapi dengan Sakatonik ABC

    Mengingat kegelisahan Ibu yang berlipat ganda karena ancaman Covid-19 dan penyakit musim hujan, Sakatonik ABC hadir untuk bantu Ibu memaksimalkan double protection bagi anak. Dengan kandungan vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, C, D3, dan E, minum Sakatonik ABC akan mendukung kesehatan anak-anak dari dalam dan membantu memenuhi kebutuhan multivitamin untuk anak-anak di usia pertumbuhan dan pada masa penyembuhan setelah sakit, sehingga mereka bisa tetap bereksplorasi.

    Berikan vitamin Sakatonik ABC 3x sehari agar perlindungan lebih maksimal. Ibu nggak perlu cemas si kecil akan menolak vitamin, karena Sakatonik ABC memiliki varian rasa yang enak seperti anggur, jeruk, stroberi, dan tutti frutti yang pasti disukai oleh anak. Selain itu, bentuknya yang menarik dan edukatif, yaitu tablet hisap berbentuk alfabet dan benda-benda langit, pasti bikin si kecil makin semangat mengonsumsinya.

Jadi, tunggu apa lagi? Pastikan Ibu selalu siap dengan Sakatonik ABC agar double protection untuk si kecil maksimal!

Penulis: Dwi Ratih

Follow Ibupedia Instagram