Ibupedia

Awas, Anak Bisa Keracunan Timbal!

Awas, Anak Bisa Keracunan Timbal!
Awas, Anak Bisa Keracunan Timbal!

Timbal itu zat yang sangat beracun dan tidak ada tingkat aman mengenai paparan terhadap timbal lho Bunda. Anak sangat rentan mengalami keracunan timbal, yang bisa menyebabkan masalah kesehatan serius seperti anemia, kerusakan ginjal, dan kerusakan otak. Anak bisa terpapar timbal dengan menghirup debu timbal, tanah atau cat yang mengandung timbal dan minum air yang tercemar timbal. Tapi timbal tidak mudah terserap melalui kulit.

Air keran, yang digunakan untuk membuat susu formula dan untuk minum, bisa jadi sumber timbal yang terutama. Anda tidak bisa melihat, mencium, atau merasakan timbal, dan mendidihkan air tidak akan menghilangkan kandungan timbal. Timbal bisa masuk ke sistem tubuh bila ada cat berbahan dasar timbal di dalam atau sekitar rumah atau bangunan lain tempat anak bermain. Rangka pintu dan jendela yang tertutup cat timbal akan  melepas debu timbal dengan partikel kecil ke udara setiap waktu anak  membuka atau menutupnya.

Anak bisa menghirup debu timbal atau tidak sengaja menyentuhnya dengan tangan dari lantai dan perabot. Ketika debu timbal berada di tangan, debu bisa mudah masuk mulut ketika anak menjilat jari atau makan dengan tangan. Wanita hamil dengan level timbal yang tinggi di darahnya bisa mentransfer kandungan timbal tersebut ke janin.

Hindari Paparan Terhadap Timbal

Jika Bunda ingin menghindari paparan timbal, perhatikan yuk beberapa sumber paparan timbal paling umum:

  1. Berada di Bangunan Tua

    Semakin tua usia rumah Anda, semakin mungkin catnya berbahan dasar timbal. Bangunan yang dibangun sebelum tahun 1978 termasuk sekolah, gedung kantor, dan daycare, kemungkinan mengandung cat timbal. Rumah yang tua juga lebih mungkin memiliki pipa timbal, yang bisa melepas timbal ke air yang digunakan untuk minum, membuat susu formula, dan memasak.

  2. Tinggal Dekat Area Industri

    Timbal digunakan di bahan bakar dan pestisida, dan tanah di sekitarnya mungkin tercemar. Begitu juga area di sekitar lokasi industri seperti pabrik, juga mungkin tercemar.

  3. Pekerjaan Berhubungan Dengan Timbal

    Orang dengan pekerjaan dan hobi tertentu bisa membawa pulang residu timbal pada tangan atau pakaian. Bila Anda bekerja di bagian penyelesaian perabot atau mengunjungi area tembak dalam ruangan, pastikan mencuci dan mengganti baju setelah bekerja.

Sumber timbal lainnya bisa berupa:

  • Perabot tua dan mainan yang dicat dengan produk berbahan dasar timbal.

  • Kunci berbahan kuningan.

  • Kaca kristal dan keramik bertimbal.

  • Mainan perhiasan.

  • Makanan impor dalam kaleng yang disegel dengan solder timbal.

  • Baterai lama.

  • Kosmetik.


Bahaya Timbal

Ketika tubuh terpapar timbal, dengan menghirup, menelan, atau dalam jumlah kecil terserap melalui kulit, timbal akan bertindak seperti racun. Paparan timbal pada tingkat tinggi dalam jangka waktu pendek disebut keracunan akut. Paparan timbal pada jumlah kecil dalam jangka waktu lama disebut keracunan kronis.

Timbal secara khusus berbahaya karena ketika masuk ke sistem tubuh seseorang, akan tersebar ke seluruh tubuh seperti mineral zat besi, kalsium dan zinc. Dan timbal bisa menyebabkan bahaya kapanpun ketika berada di tubuh. Di aliran darah misalnya, timbal bisa merusak sel darah merah dan membatasi kemampuan untuk membawa oksigen ke organ dan jaringan yang membutuhkannya sehingga menyebabkan anemia.

Kebanyakan timbal berakhir di tulang, yang bisa menyebabkan masalah lebih banyak. Timbal akan mengganggu produksi sel darah dan penyerapan kalsium yang tulang butuhkan untuk tumbuh dengan sehat dan kuat. Kalsium penting untuk tulang dan gigi yang kuat, kontraksi otot, dan fungsi saraf dan pembuluh darah.

Tanda Anak Keracunan Timbal

Sering kali anak tidak menunjukkan gejala, meski mereka memiliki tingkat timbal tinggi di tubuh. Gejala yang mungkin berupa:

  • Rewel

  • Lelah atau hiperaktif

  • Perilaku agresif

  • Sulit tidur

  • Rentang perhatian berkurang

  • Keterlambatan perkembangan

  • Anemia

  • Penurunan berat badan

  • Nyeri perut

  • Kehilangan selera makan

  • Konstipasi

  • Masalah dengan keseimbangan dan kontrol gerak

  • Mual

  • Sakit kepala

Tes darah sederhana bisa digunakan untuk menguji keracunan timbal. Tak ada jumlah timbal yang dianggap aman, tapi tingkat darah lebih dari 5 mikrogram/decileter mengindikasikan Anda perlu mengambil langkah untuk mengurangi paparan pada anak. Fungsi otak bisa terganggu pada 10 mcg/dL, dan tingkat diatas 45 mcg/dL membutuhkan penanganan medis.

Bun, bicaralah pada dokter tentang tes untuk anak Anda bila Anda cemas ia terpapar timbal, misalnya bila anak menghabiskan waktu di bangunan yang dibangun sebelum tahun 1978, ada baiknya untuk memeriksakan anak.

Bila anak memiliki tingkat timbal yang meningkat di darah, dokter akan membantu mengidentifikasi dan membatasi sumber timbal yang mungkin di lingkungannya. Ketika anak tidak lagi terpapar, tubuh akan perlahan membasmi timbal (selama tingkatnya tidak cukup tinggi dan tidak membutuhkan penanganan medis). Dokter bisa merekomendasikan perubahan pola makan untuk memastikan anak mendapat cukup zat besi, kalsium, dan vitamin C.

Bila tingkat timbal sangat tinggi di darah anak, dokter bisa menganjurkan terapi khelasi, dengan meminum obat yang mengikat timbal dan membawanya keluar dari tubuh melalui urin. Anak bisa dites ulang secara berkala untuk memastikan tingkat timbal dalam tubuhnya turun.

Keracunan Timbal Akut

Paparan pada jumlah timbal yang sangat tinggi, mengakibatkan tingkat timbal darah lebih dari 70 mcg/dL pada anak, menyebabkan keracunan timbal akut. Untungnya keracunan timbal akut jarang terjadi. Bila Anda mewaspadai sumber paparan timbal dan mengambil langkah pencegahan, kemungkinan anak mengalami kasus keracunan timbal serius cukup rendah.

Melindungi Anak Dari Paparan Timbal

Jaga tangan anak tetap bersih. Cuci tangannya beberapa kali dalam sehari, terutama setelah ia bermain di luar ruangan dan sebelum makan. Ajarkan bagaimana mencuci tangan dengan baik. Tangan harus dicuci setidaknya selama 20 detik untuk menghilangkan partikel timbal.

  • Pastikan tempat tidur anak serta mainan tidak memiliki cat yang mengelupas. Cuci mainan secara teratur untuk menghindari pencemaran dari debu atau tanah.

  • Jaga rumah selalu bersih. Bersihkan cat dan debu dengan lap basah, dan pel lantai dengan lap lembab. Bila perlu, beli vacuum cleaner dengan HEPA filter untuk menjebak partikel debu timbal.

  • Jangan biarkan anak bermain di kotoran terutama di sekitar bangunan tua. Tanam rumput atau tutupi tanah dengan jerami, dan jauhkan anak dari tanah yang dekat dengan rumah.

  • Bila anak masih bayi atau batita, jangan biarkan ia mengunyah permukaan bercat, seperti tempat tidur atau perabot.

  • Basmi sumber timbal potensial di dalam rumah. Secara berkala periksa mainan dan benda milik anak serta alat rumah tangga yang mungkin mengandung timbal.

  • Pastikan anak makan dengan baik. Bila anak ternutrisi baik, tubuhnya kurang mungkin menyerap timbal bahkan bila ia terpapar. Penting bagi anak untuk mendapat zat besi, kalsium, dan vitamin C yang cukup.

  • Tes air keran dan ambil langkah untuk membasmi timbal bila diperlukan. Gunakan hanya air dingin dari keran untuk minum, membuat susu formula, dan memasak. Air panas lebih mungkin memiliki timbal yang jauh lebih banyak.

  • Bila anak pergi ke daycare atau sekolah, cari tahu kapan gedung sekolah dibangun dan apakah telah diuji keberadaan timbal. Lakukan apapun yang Anda bisa untuk memastikan ia memiliki lingkungan sekolah yang bebas timbal.

(Ismawati)