Ibupedia

Bagaimana Mengolah Belut Untuk MPASI? Cek Resepnya Di Sini!

Bagaimana Mengolah Belut Untuk MPASI? Cek Resepnya Di Sini!
Bagaimana Mengolah Belut Untuk MPASI? Cek Resepnya Di Sini!

Pernahkah Ibu mencoba belut untuk MPASI? Mungkin tidak banyak Ibu akan memilih belut untuk MPASI bayinya. Selain karena tidak mudah menemukan belut di semua daerah di Indonesia, harganya relatif mahal. 

Selain itu, belut juga memiliki potensi alergen karena kandungan proteinnya cukup tinggi. Bagi bayi yang alergi, protein hewani dengan kadar tinggi dapat memicu alergi. Tetapi, dibalik itu semua, bolehkah belut untuk MPASI bayi?

Manfaat Belut Untuk MPASI


Di Jepang, belut dikenal sebagai bahan makanan yang dapat membuat panjang umur. Hal ini didasarkan pada kandungan gizi pada belut yang cukup tinggi. Siapa mengira, si licin yang biasa ditangkap di sawah ini lezat dan kaya manfaat.

1. Sumber Protein Tinggi

Dilansir dari laman Nutrition Advance, Badan pengawas makanan di Amerika menjabarkan kandungan belut dan data tersebut menunjukkan kadar protein sebesar 23.7 gram dalam 100 gr sajian belut. Protein dibutuhkan bayi dan anak untuk regenerasi sel rambut, kuku dan kulit. Selain itu protein menunjang pemenuhan nutrisi bayi bersama dengan karbohidrat dan lemak. 

2. Sumber vitamin A, D dan B12

Ibu tentu tahu bukan, bahwa vitamin A dibutuhkan bayi untuk kesehatan mata dan pengoptimalan pertumbuhan. Vitamin D dan B12 juga dubutuhkan untuk produksi energi, sistem kekebalan tubuh dan pertumbuhan tulang.

3. Mendukung Kesehatan Tulang

Kandungan fosfor pada belut dapat mendukung kepadatan tulang. Proses pertumbuhan tulang jadi tanpa hambatan dan kesehatan gusi dan gigi pun terjaga.

4. Memperlancar pencernaan

Untuk ibu yang masih khawatir bayi mengalami sembelit saat mengonsumsi makanan padat pertamanya, belut untuk MPASI bisa jadi solusi. Magnesium pada belut membantu bayi bebas konstipasi. Belut juga mengandung vitamin B yang membantu meningkatkan nafsu makan serta memperlancar pencernaan. Sehingga selain terhindar dari sembelit, penyerapan nutrisi menjadi lebih maksimal.

5. Kaya Omega-3 untuk Kecerdasan Otak Bayi

Omega-3  berperan dalam pertumbuhan otak bayi. Meski ada banyak sumber makanan yang tinggi omega-3, belut untuk MPASI juga tergolong pilihan tepat untuk mencari omega-3. Di dalam 100 gram belut ada kandunga 838 mg Omega-3 yang baik untuk perkembangan otak bayi.

Dari berbagai macam manfaat belut ini, Ibu boleh lho memilih belut untuk MPASI. Asal, jangan lupakan syarat berikut ini, nih.

Cara Mengolah Belut Untuk MPASI


  • Belut yang dipasarkan untuk konsumsi di Indonesia adalah belut air tawar. Bersihkan belut sampai benar-benar bersih. Taburi dengan garam agar lebih mudah memotongnya jika Ibu mendapatkan belut hidup.
  • Olah dengan cara di bakar, panggang, kukus atau goreng. Belut kukus adalah sajian paling sesuai untuk bayi dan anak karena dagingnya akan jadi lebih lembut.
  • Belut mentah mengandung racun, sehingga penting untuk memasak belut hingga benar-benar matang sempurna.
  • Belut sudah gurih. Konsumsi untuk bayi dan anak tidak akan banyak memerlukan perasa karena rasa asli belut sudah kaya. Lemaknya yang tinggi juga memberikan citarasa yang luar biasa.
  • Bila tidak mendapatkan belut yang di-fillet, mengukus belut kemudian mengambil dagingnya saja dapat menjadi opsi sebelum mengolahnya lagi bersama menu MPASI.

Olahan Belut Untuk MPASI


1. Bubur Belut Kuning

Bahan:

  • 100 gr daging belut yang sudah dikukus dan dipisahkan dari tulang;
  • 3 sdm santan kental;
  • 1 siung bawang putih;
  • 1 siung bawang merah;
  • ½ ruas jari kunyit;
  • ¼ btir kemiri;
  • 1 lembar daun salam;
  • 1 kelingking serai geprek;
  • 150 ml air; dan
  • 1 takar nasi matang.

Cara Membuat:

  1. Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan kemiri.
  2. Tumis bumbu bersama daun salam dan serai sampai harum dan benar-benar matang.
  3. Masukkan daging belut matang, tumis kembali.
  4. Tuang santan kental, aduk, baru tambahkan air.
  5. Aduk terus jangan sampai santan pecah.
  6. Jika sudah tercampur rata, bumbui dengan sedikit garam, merica dan gula, bisa juga tanpa bumbu apapun.
  7. Masukkan nasi matang, aduk kembali sampai lumat.
  8. Untuk bayi 6-7 bulan, saring halus dengan saringan kawat, atau haluskan dengan alat yang Ibu punya sampai tekstur yang diinginkan.
  9. Untuk bayi 8 bulan ke atas bisa dihaluskan sedikit. Sedangkan untuk bayi 10 bulan ke atas tidak perlu dihaluskan kembali. Untuk anak 1 tahun ke atas, nasi disajikan terpisah.

2. Mangut Belut

Bahan:

  • 100gr belut;
  • 3-4 kotak kecil tahu;
  • 2 sdm santan kental;
  • 1 siung bawang putih;
  • 3 siung bawang merah;
  • 1 butir kemiri;
  • Sedikit kunyit, bisa pakai bubuk kunyit;
  • Sedikit jahe;
  • Sedikit kencur;
  • 1 ruas jari lengkuas geprek;
  • 1 jari serai geprek;
  • 100 ml air;
  • 1 lembar daun jeruk;
  • 1 lembar daun salam; dan
  • Gula jawa dan garam sesuai selera.

Cara Membuat:

  1. Goreng belut setengah matang, atau kukus dahulu belut hingga matang.
  2. Haluskan bawang putih, bawang merah, kemiri, kunyit, jahe, dan kencur, lalu tumis bersama lengkuas, serai, daun jeruk dan daun salam.
  3. Masak sampai harum dan matang.
  4. Tuangkan air lalu masukkan santan.
  5. Masukkan belut dan tahu.
  6. Masak kembali hingga mendidih dan bumbu meresap.
  7. Bumbui dengan gula jawa dan garam sesuai selera. Untuk Ayah dan Ibu bisa ditambahkan cabe rawit.

Tidak sulit, kan, mengolah belut untuk MPASI? Untuk anak dengan indikasi alergi sebaiknya berkonsultasi dengan Dokter terlebih dahulu ya.

Editor: Dwi Ratih