Ibupedia

Banyak Manfaat, Jadwal Harian Cipung Ini Bisa Ditiru, Lho!

Banyak Manfaat, Jadwal Harian Cipung Ini Bisa Ditiru, Lho!
Banyak Manfaat, Jadwal Harian Cipung Ini Bisa Ditiru, Lho!

Siapa sih yang nggak kenal dengan Cipung alias Rayyanza Malik Ahmad? Putra kedua dari Raffi Ahmad dan Nagita Slavina ini, memang sangat menggemaskan. Nggak heran kalau Cipung sudah punya banyak penggemar sejak ia bayi.

Saking tenarnya, beberapa waktu lalu pengasuh Cipung sempat memberikan jadwal harian si anak menggemaskan tersebut yang kabarnya dibagikan pada sang majikan, yakni Raffi Ahmad. Mengingat Raffi sangat sibuk, sang pengasuh sampai rela membuat mencatat jadwal harian Cipung yang kemudian viral di media sosial, agar Raffi tahu kegiatan apa yang dilakukan Cipung setiap hari.

Dalam jadwal harian tersebut dituliskan bahwa Cipung punya segudang jadwal harian yang bahkan sudah dimulai sejak ia bangun tidur, di pagi hari. Dalam laman Instagramnya, sang pengasuh mengaku, sengaja membuat jadwal harian tersebut agar Cipung bisa belajar mengerjakan sesuatu tepat waktu dan menghargai waktu.

Ada-ada saja ya! Eits, tapi yang dikatakan pengasuh Cipung ada benarnya, lho Bu! Jadwal harian anak ini bisa membuat mereka memiliki jadwal bermain dan istirahat yang seimbang sejak dini. Yuk, intip apa saja manfaat membuat jadwal harian si kecil. Kamu juga bisa intip dan mencontoh jadwal harian Cipung dalam ulasan berikut.

Apa saja sih manfaat membuat jadwal harian anak?


Sebelum membahas apa saja manfaat membuat jadwal harian anak, ada baiknya ketahui terlebih dahulu yuk apa maksud dari membuat jadwal harian si kecil. Jadi, dikutip laman Parents sebenarnya jadwal harian anak lebih seperti rutinitas atau ritme harian yang sengaja di buat demi membangun kebiasaan disiplin waktu sejak dini.

Jadwal harian anak ini biasanya berpusat pada kapan waktu tidur, makan, dan bermain. Ketika orang tua menerapkan jadwal harian anak yang di buat, seperti memberi makan bayi pada waktu yang sama setiap pagi, dan juga di lokasi yang sama, hal ini lambat laun akan menjadi rutinitas bagi mereka.

Ketika jadwal tidur siangnya sudah diterapkan, kemungkinan bayi mulai terbiasa dengan pola tidur siang di waktu yang sama, sehingga orang tua pun bisa mulai menidurkannya pada perkiraan waktu yang sama setiap hari.

Bagi para orang tua, dalam jadwal harian anak ini mungkin akan menerapkan lebih banyak aturan. Sehingga anak mungkin perlu mematuhi jadwal harian ini dengan lebih ketat.

Lalu, apa manfaat membuat jadwal harian anak? Jadwal harian anak sama pentingnya dengan jadwal harian yang dilakukan oleh orang dewasa setiap hari. Manfaat membuat jadwal harian bagi anak adalah agar mereka bisa melakukan segala kegiatan dengan tepat waktu, termasuk tidur, makan dan bermain.

Layaknya jadwal harian anak yang dibuat oleh pengasuh Cipung. Masih melansir Parents, menurut dokter anak dari Universitas Columbia, sekaligus penulis buku berjudul Parent Like A Pediatrician, Dr. Rebekah Diamond, MD, secara keseluruhan tidak ada bukti yang mendukung bahwa bayi memerlukan jadwal harian yang tepat. Hal ini tidak akan berpengaruh terhadap perkembangannya nanti.

Akan tetapi, ia mengatakan kebanyakan orang tua baru membutuhkan jadwal harian anak, agar bayi bisa belajar lebih disiplin dengan rutinitas hariannya. Hal ini juga bisa bermanfaat bagi orang tua maupun pengasuh agar bisa melakukan aktivitas lain, ketika si kecil sedang tidur.

Selain itu, jadwal harian si kecil ini juga sangat memudahkan Ibu ketika hendak menitipkan anak ke pengasuhnya. Sehingga pengasuh jadi lebih tahu jadwal harian anak agar bisa mengantisipasi jikalau si kecil rewel atau mengantuk.

Usia berapa orang tua bisa menerapkan jadwal harian anak?


Sebenarnya tidak ada waktu yang pas untuk menerapkan jadwal harian untuk si kecil. Akan tetapi, dikutip dari Baby Center para ahli sepakat bahwa jadwal harian ini siap diterapkan pada anak sejak usia 2-4 bulan.

Nantinya, sebagian besar kebiasaan tidur dan makan bayi menjadi lebih konsisten dan dapat diprediksi setelah ia berusia 3-4 bulan. Sehingga usia ini dianggap cukup pas jika hendak diterapkan untuk membuat jadwal harian.

Namun, sebelum usia tersebut biasanya bayi juga sudah mulai membentuk pola jadwal hariannya sendiri. Jadi, ketika usianya sudah dia atas 2 bulan, Ibu tinggal mendorong rutinitas baru si kecil saja.

Tips sebelum membuat jadwal harian anak


Biasanya pada hari-hari pertama usai melahirkan, banyak Ibu yang mulai mencatat kapan bayi makan, mereka buang air besar dan buang air kecil, serta kapan mereka tidur, berapa lama, dan sebagainya. Untuk membuat jadwal harian si kecil, sebenarnya Ibu sendirilah yang harus membuat berdasarkan insting seorang Ibu.

Terutama setelah melihat aktivitas harian si kecil. Dalam satu minggu saja, biasanya pola ini sudah mulai terbaca dan terbentuk kok, Bu. Nah, melansir What To Expect berikut adalah beberapa tips penting yang perlu diperhatikan saat membuat jadwal harian untuk anak:

  • Mulailah lebih awal tetapi jangan terlalu cepat. Karena, kebanyakan bayi baru lahir tidak dapat mengikuti jadwal yang sengaja Ibu buat. Jadi, terapkan jadwal harian ini setelah bayi berusia 2 bulan, ya!
  • Kenali pola tidur bayi. Kalau perlu catat untuk mengetahui kapan bayi biasanya tidur, sehingga Ibu dapat menjadwalkan tidur siang dan waktu tidur lain yang sesuai
  • Jangan buru-buru, cobalah untuk lebih fleksibel. Terutama jika aktivitas bayi meleset dari jadwal yang telah dibuat. Bayi juga butuh waktu untuk menerapkan jadwal yang Ibu buat
  • Wajib perhatikan tanda bayi sudah lelah. Misalnya seperti mengucek mata, menguap, atau rewel
  • Buat rutinitas sebelum tidur. Misalnya mematikan lampu saat tidur, membuat ruangan lebih sejuk dan nyaman, atau menggendong si kecil dan menyanyikan lagu pengantar tidur. Hal ini berguna agar bayi mengetahui kapan waktu yang tepat untuk tidur dan bermain
  • Perbanyak aktivitas di siang hari agar ia lebih nyenyak tidur saat malam
  • Setelah bayi berusia sekitar 3 bulan, mereka mampu menenangkan diri sendiri, jadi jangan langsung menggendong bayi jika ia rewel di malam hari atau saat tidur siang ya, Bu. Sebagai gantinya, tunggu beberapa menit untuk melihat apakah dia dapat tertidur kembali dengan sendirinya. Jika dia terus rewel, cobalah untuk menenangkan tanpa menggendongnya
  • Ingatlah bahwa jadwal harian anak tidak dapat diprediksi, dan akan terus berkembang seiring waktu. Sedikit trial and error dapat membantu orang tua dalam mengetahui apa saja hal yang dibutuhkan anak setiap hari, sehingga dapat dimasukkan ke dalam list jadwal harian nantinya.

Contoh jadwal harian Cipung


Masih bingung bagaimana cara membuat jadwal harian untuk si kecil? Berikut ini adalah rangkuman contoh jadwal harian Cipung yang bisa kamu jadikan contoh. Semoga bermanfaat ya, Bu:

  • 06.00: Bangun pagi, minum vitamin dan melakukan kegiatan lain
  • 06.30: Sarapan
  • 07.00: Bermain sambil belajar
  • 07.30: Mandi pagi
  • 08.00: Cipung turun ke bawah, berjemur dan olahraga
  • 08.30: Naik ke atas, siap-siap menemani Mama latihan tennis
  • 09.00: Tidur part 1
  • 10.00: Bangun tidur dan bermain
  • 11.30: Cipung makan siang
  • 13.00: Tidur part 2
  • 14.00: Bangun tidur dan bermain
  • 14.30: Cipung makan buah/puding, belajar sambil bermain, bisa syuting/meeting sama Mama/foto, dll
  • 16.00: Tidur part 3
  • 17.00: Bangun, main lagi sambil nunggu Suster mandi
  • 18.30: Cipung makan malam
  • 19.00: Main sambil menunggu jam tidur malam
  • 20.00: Tidur
Follow Ibupedia Instagram