Bayi Tersedak? Cara Mengatasi Sebelum Terlambat
Bunda, pernahkah Anda mendengar mengenai pertolongan pertama dan CPR pada anak ketika terjadi kesalahan pada pernafasan mereka? Jika tidak, maka Anda harus mencari tahu pentingnya hal tersebut pada artikel ini.
Kita pasti tak pernah berharap sesuatu hal buruk terjadi pada sang buah hati, namun mempelajari hal ini tentu bukanlah suatu yang tak membuahkan hasil. Tersedak ketika makan, merupakan hal yang kemungkinan besar dapat terjadi pada bayi yang baru saja mempelajari bagaimana cara memakan sesuatu. Tak hanya itu, terkadang, dalam proses bermainnya, si kecil cenderung merasa penasaran pada suatu benda tertentu.
Rasa penasaran ini biasanya membuat si kecil memutuskan untuk memasukkan benda tersebut ke dalam mulut. Hal ini tentu berdampak buruk bagi pernafasan dan perut si kecil. Oleh karena itu ada baiknya untuk mempelajari bagaimana memberikan pertolongan pertama yang tepat ketika hal itu terjadi.
Pertolongan pada anak memiliki teknik yang berbeda-beda tergantung pada usia mereka. Teknik berikut ini adalah pertolongan yang dilakukan pada anak yang berusia 1 hingga 12 bulan. Di samping informasi di bawah ini, kami juga menganjurkan Bunda berlatih dengan benar dan teratur untuk menghindari terjadinya kesalahan ketika melakukan teknik pertolongan pertama ini. Berikut adalah cara pertolongan pertama dan CPR bagi si kecil.
Bertindak Cepat
Ketika bayi tersedak saat makan kemudian ia tak dapat menangis, batuk, atau berbicara, ini menunjukkan bahwa terdapat kesalahan pada saluran pernafasannya. Kejadian ini biasanya dapat mengakibatkan wajah buah hati Anda menjadi biru atau kemerah-merahan. Tentu saja hal yang harus Anda lakukan pertama kali adalah membantunya dengan menepuk bagian punggung si kecil beberapa kali. Selain itu, Anda dapat berusaha membuat si kecil batuk dengan cara memberinya contoh. Hal ini akan membuat obyek yang menghalangi pernafasannya tersebut keluar.
Menekan Perut si Kecil
Jika tindakan menepuk punggung dan usaha membuat si kecil batuk tidak membuahkan hasil, Bunda dapat menekan bagian perut si kecil untuk mengeluarkan obyek tersebut. Pangku si kecil, ikatkan kedua tangan Anda pada bagian perutnya, dan posisikan ia sedikit membungkuk. Mengapa membungkuk? Posisi ini dapat mempermudah keluarnya obyek yang telah tersangkut pada tenggorokan si kecil. Lalu mulailah menekan perut si kecil secara perlahan dan berkala sampai terlihat tanda-tanda keluarnya objek tersebut dari mulutnya.
Langkah-langkah di atas dapat dilakukan jika si kecil kala itu sedang dalam keadaan sadar sepenuhnya. Akan tetapi, ketika si kecil mulai menunjukkan tanda-tanda tidak sadar atau bahkan pingsan, maka Anda harus melakukan CPR.
Pemberian CPR Yang Tepat
CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) adalah suatu proses penyelamatan kepada seseorang ketika orang itu dalam keadaan tidak sadarkan diri atau pingsan. CPR sendiri berfungsi untuk melancarkan sirkulasi peredaran oksigen dengan cara memberikan pernafasan buatan dan menekan dada seseorang secara berkala. Untuk melakukan CPR pada si kecil, mari ikuti langkah-langkah berikut ini.
Langkah 1 : Cek Kondisi si Kecil
Untuk mengetahui apakah si kecil dalam keadaan sadar atau tidak, Anda dapat menekan kedua bahunya dan panggil namanya beberapa kali. Di tahap ini, jika si kecil setengah tak sadar, ia akan tetap bisa memberikan reaksi seperti berkedip maupun menjawab panggilan Bunda. Akan tetapi, jika si kecil tak memberikan reaksi apapun, Anda harus segera menelpon ambulans atau UGD. Lalu Anda dapat membaringkan tubuhnya dengan hati-hati pada permukaan datar. Jangan lupa untuk meluruskan seluruh bagian tubuh si kecil agar mempermudah proses CPR selanjutnya.
Langkah 2 : Mempermudah Pernafasan si Kecil
Setelah meluruskan tubuh si kecil, Anda dapat memiringkan kepala si kecil ke belakang dengan satu tangan. Kemudian tarik dagunya sedikit sehingga kepalanya akan mendongkak ke atas. Hal ini bertujuan untuk membuka jalur pernafasan yang sempat tersumbat akibat adanya obyek yang menutupinya.
Di tahap ini, Anda juga harus memastikan apakah si kecil masih bernafas atau tidak. Caranya sangat mudah, dekatkan telinga Anda pada hidung si kecil, dan rasakan tanda-tanda pernafasan dengan mendengar suara yang keluar dari hidungnya (suara keluar masuknya udara). Jangan lupa untuk tetap memperhatikan bagian dada si kecil untuk memastikan bahwa si kecil masih bernafas.
Langkah 3 : Penyaluran Nafas
Jika tak ada tanda-tanda pernafasan pada si kecil, kini saatnya melakukan proses pemberian nafas buatan padanya. Masih dalam posisi terbaring, tekan hidungnya secara perlahan. Lalu dekatkanlah mulut Anda pada mulut si kecil. Kemudian hembuskan nafas hingga dadanya terlihat naik dan turun layaknya orang bernafas. Proses ini bertujuan untuk menyalurkan udara supaya tertuju langsung ke paru-paru si kecil. Di tahap ini, Anda harus memberikan nafas buatan dua kali secara berturut-turut. Kemudian berhenti sebentar untuk memberikan kesempatan udara dari dalam mulut si kecil keluar.
Langkah 4 : Penekanan Pada Dada
Jika langkah penyaluran nafas tak juga membuahkan hasil, Anda dapat berlutut di samping dada bagian atas si kecil. Letakkan kedua tangan Anda di bagian dadanya. Kemudian tekan dadanya secara perlahan. Lakukan langkah penekanan ini selanjutnya setelah dada sudah kembali pada posisi awal sebelum di tekan. Tekan dada si kecil sebanyak 30 kali, kemudian beri ia 2 kali nafas buatan seperti yang ada di langkah ke-3.
Langkah 5 : Ulangi Langkah Ketiga Dan Keempat Secara Berkala
Berikan penekanan terhadap dada si kecil sebanyak 30 kali secara perlahan, disertai dengan memberikan nafas buatan sebanyak 2 kali, dan lakukan siklus ini berulang-ulang sampai menunjukkan adanya tanda-tanda bernafas.
Bunda, langkah-langkah cara mengatasi bayi tersedak di atas sebaiknya dilakukan setelah Anda menghubungi nomor darurat. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi keterlambatan penyelamatan pada si kecil. Luangkanlah waktu Anda untuk berlatih dengan ahlinya untuk mengurangi resiko ketika Anda mempraktekkan langkah-langkah di atas. Selamat mencoba ya Bunda!
(Isma)