Benarkah Baby Walker Bayi, Bisa Menghambat Proses Berjalan Si Kecil?
Memasuki usia 8 bulan ke atas, biasanya bayi sudah mulai belajar untuk berdiri atau bahkan berjalan. Dalam fase ini, dibutuhkan pengawasan ekstra dari orang tua agar bayi tidak mengalami cedera akibat terjatuh saat mencoba berjalan.
Alih-alih melakukan stimulasi pada si kecil untuk makin lancar belajar berjalan, banyak orang tua yang menggunakan baby walker bayi sebagai alat bantu. Harapannya, agar bayi bisa lebih mudah bergerak kemanapun ia mau.
Namun, penggunaan baby walker bayi ternyata punya dampak buruk bagi si kecil. Bahkan dapat menyebabkan otot sekitar kaki menjadi tegang hingga membuat bayi menjadi sulit menyeimbangkan tubuhnya.
Ujung-ujungnya, bukannya membantu si kecil lebih cepat berjalan malah membuat otot kaki menjadi cedera. Nah, untuk mengetahui alasan lain mengapa baby walker bahaya bagi si kecil ada baiknya simak terlebih dahulu ulasan berikut ya Bu!
Alasan mengapa baby walker bahaya
Pada fase anak mulai belajar berjalan, orang tua biasanya punya ambisi agar anak bisa lebih cepat melalui proses tersebut. Sehingga mereka berinisiatif untuk memberikan alat bantu seperi baby walker bayi sebagai ‘jalan pintas’ agar si kecil bisa lebih cepat berjalan.
Sayangnya, melansir Kids Health baby walker bagi mungkin dapat membuat bayi bergerak sepuasnya ke sudut rumah manapun yang mereka inginkan. Tapi tanpa sadar hal ini justru berbahaya bagi bayi dengan alasan berikut:
- Bisa menyebabkan cedera pada bayi, terutama bagian otot kakinya
- Bayi berisiko terjatuh, terguling hingga menyentuh barang di rumah lainnya yang cukup berbahaya
- Bayi dapat terjatuh dari tangga dan mengalami patah tulang hingga cedera kepala serius jika penggunaan baby walker bayi tidak diawasi dengan bijak
- Bayi lebih mudah menggapai barang-barang yang lebih tinggi dan mungkin membahayakannya. Misalnya, gelas air panas, pisau dan barang pecah belah lainnya.
- Baby walker bayi tidak membawa manfaat sama sekali termasuk membantu mempercepat bayi belajar berjalan
- Bayi kehilangan kesempatan untuk merangkak ataupun merayap karena menggunakan baby walker bayi
- Meningkatkan kemungkinan bayi berjalan jinjit
- Saat menggunakan baby walker, bayi tidak dapat melihat kakinya ketika berjalan. Sehingga ia sulit mempelajari bagaimana cara menyeimbangkan tubuh yang benar.
Adakah tipe baby walker yang aman untuk bayi?
The American Academy of Pediatrics menjadi salah satu organisasi para dokter anak di Amerika yang melarang keras orang tua menggunakan baby walker bayi, untuk membantu bayi berjalan. Bahkan baby walker bayi juga sudah dilarang penjualan pembuatannya di Canada.
Canada sendiri menjadi satu-satunya negara yang memiliki legalitas hukum atas larangan penggunaan baby walker bayi. Lalu untuk membantu bayi lancar berjalan, adakah tipe baby walker yang aman untuk bayi?
Jika melansir Healthy Children secara keseluruhan baby walker bayi tidak memiliki fungsi untuk perkembangan bayi saat berjalan. Jadi yang perlu dilakukan orang tua adalah hindari menggunakan alat tersebut.
Cobalah menggunakan alat lain yang lebih aman untuk membantu anak berjalan. Misalnya saja seperti:
- Membiarkan anak duduk, merangkak dan berjalan di area yang nyaman seperti di rumput taman bermain atau playmate
- Kursi lompat bayi atau baby jumper
- Kursi makan bayi atau high cair
- Aneka barang di rumah lain yang bisa di dorong dapat melatih otot tangan untuk menggenggam. Misalnya seperti galon air yang diisi setengah air, atau mainan push walker dan push wagon yang menggunakan roda. Untuk menggunakan alat-alat ini pastikan orang tua mengawasi bayi dengan ketat agar bayi tidak terjatuh
- Baby activity center atau kursi putar, mainan ini dapat digunakan oleh bayi karena memiliki desain yang dapat dengan mudah diubah sesuai kebutuhan. Di kursi putar ini mereka dapat memantul, melompat dengan nyaman karena dilengkapi dengan safety belt serta aneka mainan yang terpasang di tengah mejanya.
Satu hal yang perlu orang tua ketahui, baby walker tidak membuat si kecil bisa berjalan lebih cepat. Justru alat ini hanya akan menghambat keinginan anak untuk belajar berjalan.
Bayi yang sudah terlanjur menggunakan baby walker biasanya cenderung kurang aktif atau malas menggerakkan kakinya. Karena menganggap saat menggunakan baby walker bayi lebih mudah bergerak.
Nah, daripada membiasakan anak menggunakan baby walker yang dapat berdampak buruk pada perkembangan otot kakinya, orang tua bisa mencari cara lain untuk membantu anak belajar berjalan. Misalnya menggunakan peralatan yang di rumah seperti berpegangan pada tangan Ibu atau berpegangan pada sofa.
Cara membantu bayi belajar berjalan
Jika melansir Very Well Family sebenarnya tidak ada cara khusus yang perlu orang tua lakukan untuk membantu bayi belajar berjalan. Orang tua hanya perlu menyediakan area yang aman untuk bayi di mana mereka dapat menggerakkan tubuh mereka dengan leluasa.
Para ahli juga menyarankan untuk memberi alas yang empuk di tempat anak biasa berdiri untuk menghindari mereka mengalami cedera saat terjatuh. Orang tua bisa mengajak bayi duduk atau berdiri di satu sisi sofa dan mengajak mereka untuk mendekati kita.
Orang tua juga bisa membiarkan bayi berpegangan di sofa dengan satu tangan dan memegang tangan kita untuk berjalan. Penting diingat bahwa usahakan agar bayi selalu diberikan waktu lebih banyak di atas playmate untuk membantu menguatkan otot di kakinya.
Jangan lupa, tak semua bayi memiliki kemampuan yang sama dalam berjalan. Usia rata-rata bayi untuk mulai berjalan adalah 12 bulan, namun menurut AAP jika bayi sudah bisa berjalan di bawah usia tersebut tetap terbilang normal.
Jadi, nggak perlu khawatir atau terburu-buru memaksa bayi untuk berjalan ya Bu. Meski Ibu menggunakan alat bantu berjalan sekalipun, jika memang belum waktunya bayi belajar berjalan tentu hal tersebut tidak akan terwujud.
Paling penting lagi, jangan paksakan anak untuk berjalan untuk menghindari anak mengalami cedera otot pada kakinya. Biarkan ia belajar berjalan sesuai dengan waktu yang tepat.
Editor: Atalya