Benarkah Terlalu Banyak Serat Bikin Bayi Susah BAB?
Konstipasi atau bayi susah BAB seringkali kita temukan di awal MPASI pertama si kecil. Konstipasi mungkin bisa berlangsung hingga dua minggu lamanya sampai bayi bisa beradaptasi dengan makanan yang ia konsumsi.
Di awal MPASI, orang tua terutama sang Ibu harus pandai memilih makanan yang tepat untuk mencegah kemungkinan bayi susah BAB. Sayangnya, banyak Ibu masih beranggapan bahwa bayi membutuhkan jumlah serat yang setara dengan orang dewasa.
Padahal meski serat sangat bermanfaat bagi pencernaan bayi, jika dikonsumsi secara berlebihan dan tidak sesuai takaran dapat memicu bayi susah BAB. Apalagi jika makanan berserat tidak didampingi dengan asupan lemak dan air putih yang cukup.
Nah, selain konsumsi serat yang berlebihan apa saja sih penyebab bayi susah BAB lainnya yang penting untuk diketahui oleh orang tua? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ya Bu!
Benarkah makanan berserat bikin bayi susah BAB?
Ketika bayi rutin BAB hal ini menunjukkan bahwa sistem pencernaannya bekerja normal. Bayi rutin BAB juga menandakan bahwa porsi makan dan minum baik ASI atau susu formulanya terpenuhi dengan baik.
Tapi lain hal jika bayi sudah mulai MPASI, bayi susah BAB mungkin saja sulit kita hindari. Jika melansir Parents normalnya bayi usia 4 bulan akan BAB sebanyak 3-4 kali sehari.
Mengapa demikian? Sebab, bayi di bawah usia 6 bulan hanya mengonsumsi ASI ataupun susu formula yang sejatinya lebih mudah diserap oleh pencernaan bayi. Lain halnya jika ia sudah mulai MPASI, di mana sudah banyak makanan ‘baru’ yang masuk ke dalam tubuh bayi sehingga pencernaannya masih perlu adaptasi.
Hal ini pulalah yang kemudian jadi memicu bayi susah BAB. Apalagi jika komposisi antara protein, lemak dan seratnya tidak seimbang, jelas hal ini jadi makin memperparah bayi susah BAB.
Jadi benarkah, terlalu banyak serat bikin bayi susah BAB? Menurut dokter spesialis anak dari Stanford University School of Medicine Dr. Jane Morton, M.D. beberapa makanan memang dapat membuat bayi susah BAB. Termasuk jika bayi kebanyakan makan sayur, buah atau sereal.
Yup! Meski serat bermanfaat untuk bayi, namun porsi serat yang berlebihan juga tidak baik bagi pencernaannya. Apalagi jika tidak didampingi dengan asupan air putih yang cukup. Sebab, sistem pencernaan bayi belum sepenuhnya berfungsi normal, sehingga ia lebih kesulitan untuk mengolah serat dalam jumlah banyak.
Pedoman kebutuhan jumlah serat perhari
Menurut Angka Kecukupan Gizi yang ditetapkan oleh Kemenkes RI lewat Peraturan Menteri Kesehatan no. 75 tahun 2013 jumlah kebutuhan serat harian bayi di bawah usia 11 bulan sebenarnya sangat kecil. Bahkan bayi usia 6 bulan belum memiliki angka kecukupan serat yang dianjurkan oleh Kemenkes.
Bayi usia 6–11 bulan bahkan hanya memerlukan 11 gram serat per hari atau setara dengan setengah sendok makan. Tapi, seiring dengan bertambahnya usia bayi tentu saja kebutuhan serat hariannya terus meningkat.
Misalnya saja, dalam pedoman AKG tersebut tertulis bahwa anak usia 1–3 tahun, jumlah kebutuhan seratnya sebanyak 19 gram per hari. Jumlah ini setara dengan satu sendok makan lebih.
Jadi, kebutuhan serat bayi di bawah 1 tahun sejatinya memang tidak terlalu besar. Sehingga, memberikan sumber serat terlalu banyak justru dapat meningkatkan kemungkinan bayi susah BAB atau BAB dengan tekstur yang keras.
Penyebab bayi susah BAB lainnya
Selain terlalu banyak konsumsi serat, bayi susah BAB juga bisa disebabkan oleh kemungkinan lain. Melansir Healthline berikut adalah penyebab bayi susah BAB lainnya yang penting untuk diketahui:
- Bayi terlalu banyak mengonsumsi buah; apel atau pisang
- Bayi tidak cukup minum, baik ASI, susu formula ataupun air putih ketika sudah mulai MPASI
- Bayi mengalami stress akibat perubahan lingkungan atau perubahan cuaca
- Bayi sakit sedang sakit yang menyebabkan ia kehilangan nafsu makan
- Kondisi medis tertentu seperti kelainan pada saluran pencernaan
- Pencernaan bayi sedang beradaptasi atas transisi dari ASI/sufor ke makanan padat.
Tips mencegah bayi susah BAB
Mencegah bayi susah BAB sebenarnya cukup mudah lho Bu! Kamu hanya perlu mengikuti AKG mengenai kebutuhan serat dan nutrisi bayi lainnya. Tapi kalau si kecil sudah terlanjur susah BAB, melansir Medical News Today berikut adalah beberapa cara yang dianjurkan:
- Pijat perut bayi menggunakan teknik I L U, lalu baringkan bayi di tempat tidur. Gerakan kaki bayi seolah sedang naik naik sepeda. Teknik ini akan membantu usus lebih mudah mencerna makanan yang ada di dalam perut bayi.
- Ajak bayi berendam air hangat saat mandi. Hal ini dapat membuat otot perut lebih rileks sehingga lebih memudahkan bayi BAB.
- Ubah pola diet dan makanan bayi sesuai dengan pedoman AKG yang disebutkan di atas.
- Jangan berikan bayi sayur atau buah-buahan ketika bayi susah BAB.
- Pastikan kebutuhan hidrasi bayi selalu terpenuhi dengan baik.
- Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung lemak agar ia lebih mudah untuk BAB. Selama bayi belum bisa BAB, ada baiknya hindari memberikan aneka sayur dan buah dalam MPASInya.
Editor: Atalya