Berat Badan Bayi Susah Naik, Ketahui Apa Penyebabnya!
Melihat si kecil lahap makan atau minum ASI, rasanya ada kepuasan tersendiri bagi orang tua terutama bagi Ibunya. Menu apapun yang dibuat oleh Ibu akan selalu ludes dimakan oleh si kecil.
Tentu saja hal ini membuat Ibu jadi bersemangat dalam mengkreasikan menu harian untuk buah hati tercinta. Namun, meskipun tampak lahap makan tapi kenapa ya berat badan bayi susah naik?
Padahal Ibu sudah berusaha menambah rangkaian lemak tambahan untuk membantu menaikkan berat badan si kecil. Hal ini sedikit banyak mungkin bisa membuat Ibu jadi galau dan kepikiran ya Bu?
Nggak perlu khawatir ya Bu, sebab dalam menghadapi masalah ini Ibu tidaklah sendirian. Ada jutaan Ibu di Indonesia yang mengeluhkan hal yang sama seperti ini.
Lalu mengapa berat badan bayi susah naik meski sudah makan banyak? Simak beragam penyebabnya dalam ulasan berikut ini yuk Bu!
Penyebab berat badan bayi susah naik
Penting diketahui bahwa adalah hal yang normal bagi bayi baru lahir yang diberi ASI full mungkin mengalami penurunan berat badan sebanyak 7-8% dari berat lahir di beberapa hari pertama. Namun, normalnya ketika si kecil berusia 2 minggu berat badan mereka akan kembali naik.
Bahkan pada beberapa bulan ke depan berat badan bayi akan naik sebanyak tiga kali lipat. Meski begitu, beberapa bayi mungkin tidak mengalami penambahan berat badan yang cukup signifikan karena beberapa penyebab. Melansir Healthline berikut adalah beberapa penyebab berat badan bayi tidak baik:
1. Tubuh bayi tidak menyerap cukup kalori dari makanan atau ASI yang ia konsumsi
Proses metabolisme dalam tubuh bayi tentu berbeda-beda. Pada beberapa bayi mungkin proses metabolismenya membutuhkan banyak kalori. Sementara tubuhnya tidak cukup menyerap kalori dalam makanan ataupun ASI.
2. Tidak cocok dengan susu formula yang dikonsumsi
Pada beberapa bayi yang minum susu formula, biasanya diberi jarak minum susu tiap 3 jam sekali. Seiring bertambahnya usia si kecil, waktu dan takaran menyusui tentu meningkat.
Namun, meski sudah mengikuti petunjuk yang ada pada kemasan susu formula nyatanya beberapa bayi mungkin kurang mendapatkan kalori yang mereka butuhkan. Hal ini bisa jadi indikasi bahwa si kecil mungkin tidak cocok dengan susu formula yang diminum sehingga menyebabkan berat badan bayi susah naik.
3. Bayi mengalami gangguan pencernaan seperti GERD
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) ternyata tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa lho! Biasanya GERD pada bayi dan anak-anak ditandai dengan kebiasaan gumoh yang terlalu sering atau seringkali muntah setelah makan.
Melansir WebMD GERD pada bayi biasanya disebabkan oleh saluran pencernaan yang tidak terkoordinasi dengan baik. Bayi yang mengalami GERD biasanya tampak baik-baik saja secara kasat mata.
Namun, GERD pada bayi bisa memengaruhi saraf, otak, atau otot mereka. Menurut National Digestive Diseases Information Clearinghouse, GERD pada bayi juga diakibatkan oleh sistem pencernaan anak yang belum matang sehingga hal ini juga bisa berpengaruh pada berat badan bayi susah naik.
4. Mengalami masalah pada pelekatan
Masalah pelekatan pada bayi yang konsumsi ASI mungkin menjadi kendala yang cukup serius bagi beberapa Ibu. Apalagi masalah pelekatan ini bisa jadi salah satu penyebab mengapa berat badan bayi tidak naik selama ini.
Pelekatan yang baik dapat memudahkan si kecil untuk bisa menghisap ASI dari sang Ibu tanpa mengalami kelelahan. Karenanya, Ibu wajib perhatikan, mengenai masalah pelekatan ini apakah sudah benar atau bayi hanya menempel pada puting susu tanpa menghisap ASI, sehingga bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup.
Masalah lain pun muncul ketika bayi akhirnya jadi jarang disusui, karena Ibu menganggap bayi sudah kenyang atau terlihat mengantuk dan sulit dibangunkan. Padahal bisa jadi hal tersebut akibat dari masalah pelekatan yang membuat bayi menjadi kelelahan sehingga berat bada bayi sulit naik.
5. Si kecil mengalami alergi pada jenis makanan tertentu
Pada bayi yang sudah mulai MPASI mungkin seringkali kita temui adanya kasus alergi. Melansir Kids Health alergi merupakan keadaan ketika tubuh bayi terlalu sensitif pada jenis makanan tertentu.
Sebagian bayi pun memiliki kemungkinan alergi atau intoleransi makanan. Beberapa makanan yang bisa menyebabkan alergi di antaranya adalah protein susu sapi beserta turunannya seperti yoghurt atau keju, atau beberapa jenis seafood dan telur. Sayangnya, alergi pada bayi jelas bisa menjadi salah satu penyebab mengapa berat badan bayi sulit naik.
6. Mengalami suatu penyakit tertentu
Penyakit sekecil apapun sejatinya bisa menjadi penyebab mengapa berat badan bayi sulit naik. Salah satu penyakit yang bisa menyebabkan berat badan bayi tidak naik adalah penyakit celiac.
Jika melansir Very Well Health penyakit seliak adalah sebuah penyakit autoimun yang gejalanya disebabkan karena mengonsumsi makanan yang mengandung gluten.
Penyakit seliak ini bisa menyebabkan komplikasi serius pada sistem pencernaan si kecil jika tidak segera di atasi dengan baik. Penyakit seliak biasanya terjadi pada anak yang sudah mulai MPASI dan mulai mengonsumsi bahan makanan seperti sereal, gandum, roti ataupun makanan lain yang mengandung gluten.
Produk gluten memang bisa menjadi makanan yang perlu dihindari pada bayi dengan kondisi ini. Sebab gluten dapat membuat iritasi pada usus dan menyebabkan diare.
Anak yang mengalami diare akibat penyakit seliak akan sulit untuk menyerap nutrisi yang cukup pada tiap makanan yang ia konsumsi. Sehingga sangat berpengaruh pada berat badan bayi sulit naik.
Selain penyakit seliak, bayi atau balita yang mengalami penyakit kuning juga akan kesulitan dalam menyerap nutrisi dari makanan. Sehingga mungkin lebih sering mengalami penurunan berat badan dan agak sulit dalam meningkatkan berat badannya.
Dalam menghadapi masalah berat badan bayi susah naik memang tidak mudah bagi semua Ibu. Namun, hal ini tidak boleh dianggap sepele ya Bu.
Ada baiknya segera konsultasikan ke dokter mengenai keluhan tersebut. Agar dokter bisa membantu Ibu dalam menangani berat badan bayi susah naik dengan segera, tentunya supaya bayi tidak mengalami malnutrisi yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya.
Editor: Atalya