Ibupedia

Berbahaya! Ini Bagian Tubuh Anak Yang Tidak Boleh Dipukul

Berbahaya! Ini Bagian Tubuh Anak Yang Tidak Boleh Dipukul
Berbahaya! Ini Bagian Tubuh Anak Yang Tidak Boleh Dipukul

Ketika anak sedang tantrum, menolak makan dan mulai sering memancing emosi orang tua tentu dapat membuat kita seringkali ikut terbawa emosi. Meskipun sudah berusaha sabar dan tenang, namun nyatanya sulit dipraktikkan ya Bu.

Sejatinya, emosi dan marah adalah sifat alamiah manusia yang wajar dialami siapapun, termasuk dalam hal mengurus anak. Akan tetapi hal tersebut tetap perlu kita kontrol dengan baik, agar tidak meluap menjadi emosi yang meledak-ledak.

Apalagi emosi yang meledak tersebut terkadang bisa mengakibatkan kita membentak dan marah ke anak. Bahkan ada pula yang sulit mengontrol emosi hingga kelepasan memukul anak.

Selain memukul anak punya dampak psikologis yang nggak baik untuk mereka, memukul anak juga sangat berbahaya dan bisa mengakibatkan cedera serius bahkan hingga kematian. 

Apalagi ada beberapa bagian tubuh anak yang tidak boleh dipukul lho! Yuk simak apa saja dampak memukul anak lain dalam ulasan berikut.

Bahaya memukul anak


Ibu, menjadi hal yang sangat wajar apabila seorang anak memiliki sifat nakal saat masih kecil. Mulai dari tidak menuruti kata orang tua, keras kepala hingga tidak mau belajar.

Tapi, bukan berarti orang tua harus menghukum dengan cara memukul anak. Justru semakin sering si kecil dipukul malah hanya akan meninggalkan trauma masa kecil.

Melansir Psychology Today memukul anak sebagai sebuah hukuman dapat membuat anak berpikir bahwa memukul seseorang adalah hal yang wajar dan bukanlah sebuah hal yang buruk. Bukan tidak mungkin nantinya si kecil akan tumbuh jadi anak yang gemar memukul teman-temannya di sekolah.

Sehingga pada intinya memukul anak dengan tujuan untuk mendisiplinkannya bukanlah suatu pilihan yang tepat. Hal ini juga berlaku ketika orang tua sering membentak anak yang hanya akan membuat mereka tumbuh menjadi anak yang kasar.

Bibit-bibit seperti inilah yang kemudian makin membuat kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) meningkat di dunia. Sebab, sedikit banyak hal tersebut berasal dari didikan orang tua yang salah ketika anak masih kecil. Beberapa dampak buruk memukul anak lainnya yang mungkin tidak kamu sadari:

  • Anak menjadi trauma sehingga menjadi sulit tidur, mudah tantrum atau marah, emosi gampang meledak, konsentrasi menurun, daya ingat terganggu, mudah terkejut dan takut, sering melamun, serta selalu merasa curiga pada orang sekitar;
  • Anak berisiko melukai dirinya sendiri;
  • Bukan tidak mungkin nantinya anak bisa berperilaku kasar kepada orang lain dan mengakibatkan ia sulit bersosialisasi atau bergaul;
  • Mengalami gangguan perkembangan otak;
  • Anak berisiko terjun dalam pergaulan bebas. Dampak buruk memukul anak yang satu ini bisa menghasilkan trauma dan inner child yang terluka, jadi jangan heran kalau orang tua yang sering memukul anak bisa menyebabkan anak memiliki risiko masuk ke dalam pergaulan bebas ya Bu! dan
  • Anak menjadi susah berkonsentrasi dan mengalami gangguan dalam belajar.

Bagian tubuh anak yang tidak boleh dipukul


Menurut American Psychological Association (APA) kebiasaan memukul anak merupakan hal yang sangat berbahaya baik secara fisik maupun mental. Sayangnya kebanyakan orang tua seolah menutup mata dan tidak mau mendengarkan hal ini. Meski begitu, orang tua tetap perlu bagian tubuh anak yang tidak boleh dipukul agar tidak menimbulkan cedera serius berikut ini:

1. Bokong atau pantat

Pernahkah kamu dipukul oleh orang tua dahulu pada bagian bokong? Yup, jaman masih kecil dahulu beberapa orang pasti pernah merasakan dipukul bagian bokong oleh orang tuanya ketika nakal.

Bokong memang merupakan sasaran empuk untuk melampiaskan kemarahan orang tua. Kalau kamu berpikiran bahwa memukul bokong anak lebih aman karena dagingnya yang dianggap tebal, namun realitanya tidak demikian.

Bagian bokong ini justru memiliki saraf sciatic yang apabila terkena pukulan keras, justru dapat memberikan dampak yang cukup serius. Memukul bokong anak dapat menyebabkan agresi, perubahan otak, penyalahgunaan zat, dan perilaku bunuh diri di masa dewasa.

2. Kepala

Kepala merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sensitif dan sangat krusial. Jangankan dipukul, terkena pukulan atau benturan keras saja dapat menyebabkan kepala mengalami cedera lho.

Salah satu bagian kepala yang sangat haram untuk dipukul adalah bagian belakang sebagai pusat pernapasan manusia. Memukul anak di bagian kepala belakang dapat menyebabkan gangguan keseimbagan, mual-mual, gagal pernapasan, dan beberapa komplikasi lainnya. 

Apalagi jika memukul anak dengan menggunakan benda keras seperti tongkat kayu dan lain sebagainya.

3. Tulang belikat atau tulang lengan atas

Tulang belikat atau tulang lengan atas menjadi salah satu bagian tubuh anak yang tidak boleh dipukul selanjutnya. Tulang belikat manusia terdapat dua sisi yang letaknya ada di punggung atas.

Ketika anak mengalami pukulan yang keras pada bahu seketika dapat mematahkan tulang belikat. Tulang yang memiliki banyak otot ini, jika terpukul maka si kecil bisa merasakan nyeri yang parah, ketidakmampuan mengangkat lengan atas, dan pembengkakan memar, hingga fraktur.

4. Punggung

Tulang belakang anak masih belum sempurna perkembangannya. Sehingga, memukul bagian punggung anak dapat menyebabkan si kecil rawan terkena masalah kesehatan, akibat adanya saraf penting di dalamnya. Memukul punggung anak terlalu kencang bahkan dapat menyebabkan anak muntah darah dan hilang kesadaran.

5. Hidung dan pelipis

Hidung anak-anak masih memiliki mukosa atau selaput lendir yang ada di lapisan kulit bagian dalam, lapisan ini tergolong sangat halus. Jadi meskipun Ibu hanya memencet hidung si kecil bukan tidak mungkin hal ini berisiko melukai mukosa dan pembuluh darah. Sehingga tak heran jika setelahnya anak bisa langsung mimisan akibat pembuluh darah yang pecah.

Bagian pelipis anak juga tidak boleh dipukul. Pelipis mempunyai dinding yang sangat tipis dan mudah retak hingga pecah. Jika terkena pukulan, maka bisa berdampak negatif pada perkembangan saraf penglihatan anak.

Editor: Dwi Ratih

Follow Ibupedia Instagram