Berisiko Ditiru Si Kecil, Film Superhero Tak Selamanya Baik Untuk Anak, Lho!
Menonton film superhero sepertinya memang sudah lama digandrungi oleh semua kalangan usia, apalagi anak-anak yang kerap kali mengidolakan superhero yang pernah ia tonton. Namun bijak nggak ya mengizinkan anak menonton film superhero untuk anak kecil?
Sebelumnya, jagat maya sempat heboh beberapa waktu lalu saat ada seorang Ibu yang membagikan momen dimana anaknya sampai memanjat genteng rumah, karena ingin meniru sosok hero yang pernah ia tonton.Jelas hal ini bikin orang tua merasa khawatir.
Sebenarnya film superhero anak banyak juga yang lucu dan cukup edukatif, namun siapa sangka ada efek meniru di mana hal ini di luar kendali orang tua? Lalu, sebaiknya gimana sih sikap orang tua dalam menanggapi hal tersebut?
Cerita Nathan yang ingin bertemu Ayam idolanya di atas genteng
Bermula dari Ibu Firsi Alda Feligia sedang berkunjung ke rumah orang tuanya bersama si kecil Nathan dan sang suami. Awalnya tak ada hal aneh yang mencurigakan dan semuanya tampak berjalan baik-baik saja, layaknya kunjungan pada umumnya.
Di rumah tersebut sedang kumpul keluarga besar dan sudah terbayang bagaimana ramainya suasana saat itu. Sang Ibu menuturkan bahwa, mereka sempat mengira Nathan sedang berada di kamar pamannya, jadi menurut mereka Nathan masih berada di bawah pengawasan orang dewasa yang tepat.
Tapi sayangnya, keluarga sempat kecolongan dan Nathan tidak ada di kamar. Jelas kedua orang tua dan seisi rumah saat itu panik dan lekas mencarinya. Mereka semua pun mencari Nathan di setiap sudut rumah, lalu kemudian sang Ibu mendengar Nathan menangis.
Tangisan Nathan itu berhasil membuat keluarga menemukannya di atas genteng rumah yang sangat tinggi. Meski ini adalah hal yang berbahaya dan mengkhawatirkan, namun keluarga masih bersyukur karena Nathan baik-baik saja serta bisa dengan sigap diselamatkan.
Setelah turun dan Nathan dalam keadaan tenang, sang Ibu pun menanyakan alasan mengapa ia harus memanjat ke atas genteng. Jawabannya pun tak terduga, rupanya Nathan sempat menonton film yang menampilkan sosok ayam berada di atas genteng.
Nathan berpikir jika ia memanjat genteng mungkin ia bisa bertemu sosok ayam idolanya. Melalui kisah ini, film superhero anak kecil atau sosok kartun idola rupanya ngga melulu berdampak baik pada anak ya, Bu.
Film superhero punya makna yang mendalam untuk kehidupan
Menonton siaran TV maupun kanal digital memang sudah lama menjadi kegemaran siapapun, terutama di kalangan anak-anak dan orang dewasa. Melansir dari laman Guida, penelitian baru menemukan fakta bahwa, kehadiran perangkat digital dapat menyedot konsentrasi, mengganggu fungsi kognitif anak, dan berpengaruh pada kondisi mental anak.
Melansir dari laman Mom Junction, Lance Garrison, psikolog pediatrik dan dekan kampus The Chicago School of Professional Psychology di kampus Dallas mengungkapkan bahwa, sebenarnya film superhero dapat memberikan pengaruh positif pada anak-anak, seperti:
- Menanamkan nilai keberanian
- Menunjukkan kasih sayang terhadap orang terdekat
- Mencontohkan hal-hal yang berkaitan dengan keadilan
- Menumbuhkan rasa percaya diri dan kekuatan dalam diri
- Menumbuhkan keinginan melindung orang terkasih
- Mencontohkan anak-anak mampu mengatasi setiap tantangan hidup
- Anak-anak belajar untuk saling tolong menolong antar sesama.
Meskipun begitu, menonton film surperhero anak kecil maupun remaja perlu didampingi oleh orang tua. Karena banyak adegan dan kata-kata yang mengandung kekerasan. Tak hanya itu saja, orang tua juga harus memberikan pengertian pada anak bahwa film superhero tersebut hanyalah film fiksi, yang tujuannya untuk menghibur penonton.
Pengaruh negatif film superhero bagi anak-anak maupun remaja
Dampak positif saat menonton film superhero anak kecil memang banyak, tapi Ayah dan Ibu juga harus waspada terhadap pengaruh negatif film superhero ini. Melansir dari laman Parenting First Cry, berikut ini beberapa dampak negatif yang perlu diwaspadai:
1. Mampu menyebabkan agresi pada anak
Film superhero tak hanya menunjukkan sisi kehidupan yang baik saja, memang benar banyak nilai-nilai kehidupan di sini, namun ternyata sisi negatifnya tak boleh luput dari pengawasan. Adegan pada film superhero yang menampilkan kekerasan, baik verbal maupun fisik dapat memengaruhi pikiran anak-anak.
Hal tersebut mampu membuat anak-anak menjadi lebih agresif dari biasanya. Jika Ayah atau Ibu melihat sikap agresif anak yang tak biasa, maka ini saatnya untuk meninjau ulang tontonanya.
2. Membuat anak ingin meniru adegan kekerasan
Film superhero anak kecil umumnya berbentuk kartun yang lucu, namun tidak sama dengan film superhero yang dikhususkan untuk remaja atau orang dewasa. Inilah mengapa orang tua harus mulai bijak, untuk tidak mengajak anak di bawah umur menonton film superhero orang dewasa.
Mengingat banyak adegan yang tak patut dicontoh. Risiko mengenalkan film superhero dewasa bagi anak-anak cukup signifikan, salah satunya mendorong mereka untuk meniru setiap adegan kekerasan yang ada pada film tersebut.
3. Membuat anak mengalami delusi
Terkadang, beberapa anak sering berada di dunianya sendiri dengan imajinasinya yang jauh dari kenyataan hidup. Banyak yang percaya bahwa, tokoh kartun idolanya adalah hal yang nyata dan bisa dicari di dunia nyata juga.
Seperti Nathan yang berharap bisa bertemu sosok ayam pada tontonan favoritnya, anak lain juga bisa mengalami delusi atau imajinasi berlebih akibat tontonannya.
4. Mungkin ada risiko cedera
Ini dikaitkan dengan anak-anak yang suka mencontoh adegan kekerasan dalam film superhero. Ia bisa menerapkan kekerasan tersebut pada anak-anak lain atau anggota keluarga lain.
Sehingga, berpotensi menimbulkan risiko cedera akibat dipukul atau ditendang. Jika sudah begini, orang tua tidak bisa duduk tenang dan harus mulai melakukan intervensi terhadap rutinitas anak dan perilaku yang ditimbulkannya.
Apa yang harus orang tua lakukan?
Ayah dan Ibu harus menyikapinya dengan bijak serta tenang ketika anak-anak suka nonton film superhero. Jika bisa diarahkan, kembalilkan lagi tontonan anak sesuai usianya saja.
Faktanya, banyak juga film superhero anak kecil dengan animasi kartun yang lucu dan justru lebih mendidik. Ayah dan Ibu juga harus menanamkan bahwa, setiap film yang mereka tonton hanyalah fiksi semata dan jauh berbeda dari dunia nyata.
Tak hanya itu saja, sebaiknya saat menonton film superhero, Ayah dan Ibu melakukan pendampingan penuh supaya anak-anak tidak keluar jalur dan tetap aman.
Editor: Aprilia