Bermain Jadi Lebih Seru, Yuk Gunakan Water Beads Untuk Anak
Melatih sensorik anak merupakan hal yang sangat penting dilakukan. Ada bermacam media yang bisa kita praktikkan sendiri di rumah, misalnya saja bermain menggunakan beras, tepung dan water beads.
Nah, jika berbicara mengenai water beads ternyata benda ini memang paling sering digunakan untuk melatih sensorik si kecil lho. Sama seperti beras dan tepung, water beads juga punya beragam manfaat buat si kecil.
Akan tetapi, dalam menggunakan water beads sebagai media untuk melatih sensorik ada baiknya tetap dengan pantauan orang tua ya Bu. Sebab benda bulat warna-warni yang satu ini sangat rentan tertelan oleh anak-anak.
Meskipun begitu, ternyata masih banyak orang tua yang tidak tahu apa sebenarnya yang dimaksud dengan water beads. Untuk itu, yuk simak dalam ulasan mengenai water beads untuk anak berikut ini.
Apa itu water beads?
Jika melansir Tinkerlab water beads adalah sejenis manik-manik air yang terbuat dari air dan bahan polimer khusus. Water beads merupakan permainan yang paling sering dikenalkan dalam kelas montessori di rumah.
Water beads awalnya berbentuk bulat dan kering, untuk menggunakannya kita perlu merendam water beads di dalam air terlebih dahulu. Nah, ketika water beads direndam dalam air ia akan otomatis mengisi dan mengembang seperti layaknya spons.
Bentuknya sendiri akan tetap bulat dan akan mengembang sebesar kelereng. Biasanya, water beads untuk anak terdiri dari berbagai macam warna seperti pelangi. Sehingga tak heran jika si kecil sangat tertarik untuk memainkan permainan yang satu ini.
Karena mengandung bahan kimia, jelas water beads bukanlah mainan yang aman jika tertelan oleh anak ya Bu. Maka itu dalam memainkan water beads untuk anak harus dalam pengawasan orang tua.
Water beads untuk usia berapa?
Photo source: Ubuy
Meskipun water beads untuk anak merupakan permainan yang sangat seru dan menyenangkan, namun tidak semua anak bisa bermain water beads ya Bu. Melansir 7 Days of Play permainan ini sebaiknya tidak dimainkan pada anak di bawah 3 tahun.
Mengapa demikian? Sebab, anak usia di bawah 3 tahun kemungkinan masih tidak bisa membedakan mana mainan dan makanan. Sehingga sangat berbahaya apabila water beads tertelan oleh si kecil.
Akan tetapi, sebenarnya saat si kecil bermain water beads untuk usia berapapun tetap harus didampingi orang tua ya Bu. Selain berbahaya bila tertelan si kecil, water beads juga berbahaya jika tertelan hewan peliharaan seperti kucing atau anjing.
Cara menggunakan water beads
Photo source: 7 Days of Play
Jangan heran jika water beads yang Ibu beli ketika datang sangat kecil dan kering ya. Sebab, awalnya water beads untuk anak memang berbentuk sangat kecil. Melansir Days with Grey untuk menggunakan water beads kamu perlu melakukan beberapa cara berikut ini:
- Siapkan air sebanyak setengah baskom;
- Ambil water beads sebanyak 1-3 sendok makan. Pastikan water beads terendam dengan baik di dalam air agar water beads dapat mengembang sempurna; dan
- Water beads direndam berapa lama? Nah, sebaiknya tunggu 6-8 jam atau hingga water beads mengembang dua kali lipat dari ukuran awalnya. Semakin lama direndam maka ukuran water beads bisa menjadi lebih besar. Baru kemudian water beads untuk anak siap dimainkan dengan berbagai metode permainan.
Water beads tahan berapa lama?
Photo source: Romper
Tak banyak orang yang tahu, ternyata setelah direndam water beads tetap bisa dimainkan lagi nantinya lho! Gimana caranya? Kamu cukup memilih water beads yang bentuknya masih bulat utuh, kemudian letakkan di atas tissue atau lap hingga kering.
Ketika kering dan air di dalam water beads habis, maka ia akan kembali ke bentuk semula saat kering. Setelahnya, kamu bisa simpan water beads di wadah yang kering seperti toples atau plastik.
Lalu, keluarkan dan rendam kembali ketika hendak dimainkan. Water beads yang dirawat dengan baik seperti ini, biasanya akan tahan hingga 2 tahun lho Bu. Jadi, pastikan setelahnya kamu menyimpan si manik-manik ini dalam wadah yang tepat ya.
Bahaya jika water beads tertelan
Photo source: Shopee
Meskipun water beads aman jika hanya disentuh oleh si kecil, namun sekali lagi water beads merupakan benda yang sangat berbahaya jika tertelan oleh si kecil. Melansir Healthy Children nggak hanya bahaya jika tertelan, water beads juga bahaya jika di masukan ke dalam telinga.
U.S. Consumer Product Safety Commission (CPSC) pernah menemukan kasus pada anak 5-7 tahun yang mengeluhkan sakit telinga setelah bermain water beads. Setelah diperiksa, dokter menemukan adanya infeksi telinga pada anak tersebut.
Sayangnya, mengingat warna water beads yang cenderung bening hal ini membuat water beads sulit terlihat oleh alat kedokteran. Meski sudah diobati dengan antibiotik dan tetes telinga, nyatanya anak tersebut tetap harus melakukan operasi pembedahan untuk mengeluarkan water beads dari telinganya.
Hasilnya, ia mengalami kerusakan pada gendang telinga dan kehilangan pendengaran secara permanen. Nggak hanya itu, pada tahun 2012 lalu para ahli juga mendapatkan laporan adanya seorang anak yang dilarikan ke UGD setelah menelan 100 biji water beads.
Diperlukan operasi pembedahan perut untuk mengeluarkan water beads dari dalam tubuhnya. Sebab, dokter khawatir water beads akan semakin mengembang jika dibiarkan terlalu lama di dalam perut anak tersebut.
Tanda jika anak menelan water beads
Photo source: Kumparan
Water beads untuk anak memang merupakan permainan sensori yang sangat baik untuk melatih motorik si kecil. Namun, Ibu perlu memerhatikan tanda bahaya berikut jika anak menelan water beads:
- Terlihat lemas;
- Muntah-muntah;
- Menolak makan;
- Sering mengeluarkan air liur atau ngiler;
- Terdengar bunyi mengi saat bernapas;
- Mengeluh adanya sesuatu yang tersangkut pada tenggorokannya;
- Sakit perut;
- Sembelit; dan
- Perut tampak bengkak dan nyeri.
Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, maka bermain water beads untuk anak harus dalam pengawasan orang dewasa ya Bu. Jangan biarkan anak bermain sendiri dengan water beads demi kesehatan si kecil nantinya.
Editor: Dwi Ratih