Ibupedia

Bikin Ibu Heran, Anak Makan Pedas Ada Dampaknya Nggak, Ya?

Bikin Ibu Heran, Anak Makan Pedas Ada Dampaknya Nggak, Ya?
Bikin Ibu Heran, Anak Makan Pedas Ada Dampaknya Nggak, Ya?

Ketika Ibu sedang asyik makan, tiba-tiba si kecil menghampiri dan memberikan kode bahwa ia menginginkan makanan Ibu. Waduh! Gimana ya, ini kan pedas.

Nyatanya, si kecil malah keduluan mengambil makanan Ibu dan ternyata malah suka dengan rasa pedasnya. Jelas hal ini bikin Ibu jadi terheran-heran, bahaya nggak ya ketika anak makan pedas?

Tenang, Bu hal ini nggak hanya dialami oleh Ibu saja kok. Ternyata anak makan pedas ini seringkali kita temukan pada anak yang sering penasaran dengan isi piring orang tuanya.

Meski begitu, ketika bayi makan pedas tentunya bikin Ibu jadi khawatir akan kesehatan pencernaannya. Mengingat rasa pedas ini bukan berasal dari rempah, melainkan juga biji cabai.

Lalu bagaimana yang cara kita menghadapi anak makan pedas? Sebenarnya kapan cara melatih anak makan pedas di waktu yang tepat? Simak ulasannya berikut ini!

Umur berapa anak makan pedas?


Sebenarnya rasa pedas bisa dirasakan oleh si kecil melalui air susu Ibu atau ASI yang ia minum. Hal ini berkaitan dengan makanan yang Ibu makan/minum selama proses menyusui berlangsung.

Dikutip dari Baby Centre jika ada pertanyaan mengenai umur berapa anak makan pedas? Maka jawabannya adalah bisa dimulai sejak awal MPASI, atau kalau mau lebih aman disarankan pada usia 8-10 bulan. Namun, perlu dicacat bahwa pengenalan anak makan pedas ini harus dilakukan bertahap.

Tentunya menggunakan bahan rempah terlebih dahulu, seperti misalnya kayu manis, lada putih bubuk, jahe ataupun kunyit. Sangat tidak disarankan mengenalkan anak makan pedas dengan menggunakan cabai, yang tingkat kepedasannya sudah pasti sulit ditoleransi oleh si kecil.

Jika hendak mengenalkan anak makan pedas pada sesuatu yang lebih pedas seperti cabai atau paprika, ada baiknya tunggu hingga anak berusia 1 tahun ya, Bu. Risiko jika anak makan pedas diberikan kurang dari usia tersebut, malah dapat menyebabkan ia rentan mengalami reaksi alergi atau bahkan trauma terhadap makanan tertentu.

Meski jarang memicu alergi makanan, makanan pedas bisa mengiritasi sistem pencernaan dan menyebabkan gastroesophageal reflux serta gangguan pencernaan lainnya. Saat Ibu hendak memperkenalkan rasa makanan yang lebih kuat, sajikan sedikit demi sedikit makanan yang kiranya masih bisa ditoleransi oleh anak.

Dengan begitu, jika ada reaksi yang timbul seperti sakit perut atau diare, maka Ibu sudah mengetahui apa yang jadi penyebabnya. Setelahnya, tunggu sampai mereka berusia lebih besar untuk mencoba menyajikannya lagi.

Anak suka makan pedas, akankah berlanjut dan jadi ketagihan?


Melansir Romper dokter anak sekaligus penulis buku The Working Mom Blueprint: Winning at Parenting Without Losing Yourself, Dr. Whitney Casares menjelaskan, setidaknya saat bayi berusia 6 bulan, ia sudah dapat dikenalkan dengan berbagai macam jenis makanan padat dari bermacam bahan makanan. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, intensitas pengenalan ini bisa saja memengaruhi preferensi anak.

Ia bisa memilih sendiri jenis makanan yang ia suka dan mana yang tidak. Jadi, menurut Casares, ketika anak berusia 8 bulan ke atas nggak ada salahnya mencoba mengenalkan anak makan pedas melalui berbagai macam rempah-rempah alami.

Karena hal ini dapat membantu mendiversifikasi makanan yang akan mereka terima dalam jangka pendek, dan memperluas selera mereka dalam jangka panjang. Lalu, bagaimana kalau anak ketagihan makan pedas?

Casares menjelaskan, memang kebanyakan balita yang mulai diperkenalkan makanan berempah sejak dini, kemungkinan lebih bisa menoleransi makanan pedas di kemudian hari. Artinya, ia mungkin akan lebih terbiasa dengan makanan pedas sebagai menu makan sehari-hari.

Tapi, bukan berarti tiap kali anak makan orang tua harus selalu menyajikan makanan berempah, lho! Ibu bisa memberikan makanan berempah pedas di hari-hari berikutnya, untuk menghindari si kecil mengalami sakit perut dan gangguan pencernaan lainnya.

Bagaimana cara melatih anak makan pedas?


Menurut pengalaman Ibumin, anak makan pedas sedikit banyak bisa bermanfaat menambah pengetahuannya akan berbagai macam rasa makanan. Jadi, membiarkan anak makan pedas nggak berarti kita menyiksa anak, ya Bu!

Lalu, gimana sih cara melatih anak makan pedas yang disarankan ahli? Dikutip dari Solid Starts para ahli sepakat bahwa orang tua sebaiknya perlu melakukannya secara bertahap. Bisa juga dimulai dengan satu jenis rempah-rempahan seperti kayu manis bubuk, atau pala bubuk, tentunya dengan jumlah yang sedikit.

Pengenalan ini bisa Ibu tunggu selama 1 minggu sebelum mengenalkan anak dengan rasa rempah baru lainnya. Dengan begini, Ibu jadi tahu aroma dan rasa rempah mana yang kiranya disukai oleh si kecil dan kemungkinan adanya reaksi alergi yang muncul.

Beberapa bumbu rempah yang boleh diberikan pada si kecil diantaranya adalah:

  • Lada
  • Kayu manis
  • Jahe
  • Kunyit
  • Jintan
  • Pala
  • Ketumbar
  • Bawang putih
  • Bawang merah
  • Daun mint
  • Daun ketumbar.

Semua jenis rempah ini bisa dicampurkan pada makanan si kecil. Mulai dari makanan utama hingga camilannya. Ibu bisa berikan dalam jumlah sedikit terlebih dahulu.

Supaya lebih aman lagi, sebelum memberikan anak makan pedas, orang tua juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter. Untuk memastikan si kecil nggak punya kemungkinan alergi terhadap rempah-rempahan tertentu. Sehingga saat melatih anak makan pedas bisa dilakukan dengan menyenangkan.

Follow Ibupedia Instagram