Buah Kaya Manfaat, Ini Cara Mudah Menyajikan Kiwi Untuk Bayi
Ketika sudah MPASI, Ibu bisa lho mengenalkan buah kiwi untuk bayi sebagai menu selingan. Variasi buah dan sayuran untuk bayi yang mulai makan sebaiknya beragam tetapi jumlahnya dibatasi.
Ini karena fokus utama pemberian makan pada bayi adalah pada karbohidrat, protein, dan lemak. Nah, untuk memperkaya pengetahuan rasa anak selama belajar makan, buah kiwi untuk bayi boleh diberikan.
Rasanya yang asam segar manis akan disukai bayi untuk menyegarkan mulutnya. Kandungan vitamin, potasium dan antioksidan tinggi dalam kiwi dikenal mampu meningkatkan imunitas. Namun karena kalorinya yang rendah dan serat alaminya, kiwi untuk bayi tetap perlu dibatasi, ya!
Kiwi untuk bayi
Kiwi untuk bayi cukup aman diberikan. Meski ada kekhawatiran dengan kandungan asamnya akan membuat bayi sakit perut, jumlah terbatas masih terbukti aman untuk bayi. Kiwi juga merupakan jenis makanan yang tidak menyebabkan alergi.
Bila ingin memperkenalkan kiwi untuk bayi, cobalah dalam porsi kecil dan tidak dibarengi dengan makanan lain. Tujuannya untuk mengenalkan bayi pada buah kiwi terlebih dahulu dan melihat reaksi bayi terhadap rasanya. Jika ada reaksi pada feses bayi, hentikan dulu pemberian kiwi untuk bayi, lalu coba kembali dalam beberapa minggu.
Lantas, kapan bayi boleh makan kiwi? Melansir dari laman Solid Starts, kiwi untuk bayi sudah bisa diperkenalkan sejak usia 6 bulan di awal makan. Namun, Parenting FirstCry lebih menyarankan pemberian kiwi untuk bayi dimulai sejak 8 bulan.
Jadi, untuk kapan pastinya bayi mulai makan buah berbulu ini, Parents bisa diskusikan kembali dengan dokter anak. Hanya saja, kapanpun pemberiannya, pastikan potongan buahnya aman saat berada di mulut bayi dan tidak membuat bayi tersedak.
Manfaat buah kiwi untuk anak
Buah yang kulit berwarna cokelat berbulu ini punya 2 jenis varian. Ada kiwi hijau dan kiwi golden (kuning) yang rasanya lebih manis. Kandungan nutrisi di dalamnya juga beragam dan banyak memberi manfaat untuk bayi.
- Kiwi mengandung serat larut dan tak larut yang baik untuk mikroba dalam pencernaannya dan memelihara kesehatan saluran cerna bayi.
- Kandungan vitamin C dan E nya membantu meningkatkan imunitas, mendukung fungsi organ, serta membantu perbaikan dan pertumbuhan sel-sel tubuh.
- Ada juga kandungan enzim dan fitonutrien yang merupakan anti peradangan, anti mikroba jahat, anti kanker dan mendukung kesehatan kulit, jantung dan pencernaan.
- Kiwi membantu penyerapan zat besi dari sumber makanan lain.
- Membantu mencegah asma, tekanan darah tinggi, batu ginjal, dan kegemukan.
- Membantu tidur bayi lebih nyenyak dan mendukung hormon pertumbuhannya.
Penyajian kiwi untuk bayi
Photo source: solidstarts.com
Nah, karena sudah tahu lebih banyak tentang kebaikan kiwi untuk bayi, yuk pelajari cara penyajian kiwi untuk bayi sesuai usianya.
1. Usia 6-8 bulan
Untuk bayi yang disuapi, Parents bisa membuat puree kiwi untuk bayi. Cukup lembutkan potongan kiwi di atas saringan stainless dan kerok bagian bawah saringan. Bisa dicampur dengan sedikit ASI, yogurt, atau sajikan kiwi saja.
Sedangkan untuk bayi yang suka menggenggam makanannya sendiri, sajikan kiwi secara utuh tanpa kulit atau setengah kulitnya dikupas. Kulit kiwi sebenarnya bisa dimakan.
Tapi pastikan untuk mencucinya dengan cairan pembersih khusus buah atau rendam dalam air asam jawa untuk menghilangkan pestisidanya. Awasi bayi selama ia makan dan bantu bayi sesekali jika ia mengalami kesulitan menggenggam kiwi.
2. Usia 9-11 bulan
Bayi yang disuapi bisa mulai mengunyah kiwi yang dicincang kasar. Di akhir usia 11 bulannya bahkan bisa diberi potongan kiwi yang besar dan tidak tipis, sebagai latihan menjumput untuk motoriknya. Bayi yang mencoba makan sendiri juga bisa diberi potongan serupa.
3. Usia 12-24 bulan
Masuk usia 1 tahun, anak sudah bisa diberikan potongan kiwi lebih kecil. Tawarkan apakah anak ingin makan dengan tangan atau dengan garpu. Variasi ‘teman makan’ kiwi juga sudah semakin beragam. Menjadikan momen makan lebih menyenangkan.
Memilih kiwi yang matang akan membantu bayi terbiasa dengan rasa yang tidak terlalu asam. Tetapi kiwi yang terlalu matang akan lebih mudah hancur saat digenggam. Evaluasi selama proses persiapan, menyajikan dan makan membuat Parents lebih memahami mana tekstur paling tepat saat memberikan kiwi untuk bayi.
Resep kiwi untuk MPASI
1. Kiwi Yogurt
Bahan:
- Setengah buah kiwi
- 2 sdm yogurt
Cara membuat:
- Potong kiwi sesuai usia makan bayi (haluskan dengan garpu untuk usia 6 bulan ke atas, potong besar untuk 8 bulan ke atas, atau potong kecil untuk 1 tahun ke atas).
- Campurkan dengan yogurt, atau sajikan yogurt di wadah terpisah untuk cocolan.
2. Kiwi Puree
Bahan:
- Secukupnya kiwi
- 2-3 sdm ASI atau susu formula (bisa ditambah atau dikurangi sesuai dengan banyaknya kiwi)
Cara membuat:
- Lumatkan kiwi di saringan stainless, Kerok bagian bawah saringan
- Campurkan ASI atau sufor sampai kekentalan yang diinginkan.
3. Kiwi Popsicle
Bahan:
- Setengah buah pisang
- 1 buah kiwi
- 3-5 sdm yogurt
Cara membuat:
- lumatkan semua buah, bisa dengan saringan atau dengan blender
- campurkan yogurt lalu aduk hingga rata
- cetak dalam cetakan popsicle dan bekukan beberapa jam
- sajikan dingin untuk snack, terutama untuk bayi yang sedang tumbuh gigi
4. Kiwi Saus Keju
Bahan:
- Potongan buah kiwi
- Roti tawar dipotong sesuai selera (menyesuaikan usia bayi. Bisa potong dadu, potong memanjang, atau biarkan utuh. Potong bagian pinggirmya)
Bahan saus keju:
- Susu uht 125 ml
- 2 keju slice / segenggam keju cheddar parut
- ½ sdm tepung maizena yang dilarutkan dengan air
Cara membuat:
- Saus keju: Panaskan susu uht lalu masukkan keju. Aduk sampai keju larut. Tambahkan maizena yang dilarutkan dengan air, lalu masak sampai mengental dan meletup. Matikan api dan dinginkan terlebih dahulu.
- Sajikan kiwi dengan saus keju dan roti, atau buat topping di atas roti dengan mengoleskan saus keju dan kiwi di atasnya.
Menyajikan kiwi untuk bayi memang tidak berisiko. Namun sebaiknya tetap perhatikan reaksi bayi terhadap kiwi dan beri jeda pemberian sebelum mencoba kembali. Selamat mencoba, Parents!
Editor: Aprilia