Cara Membuat Susu Formula, Agar Tak Ganggu Pencernaan Bayi
Susu merupakan zat gizi tambahan yang penting untuk tumbuh kembang si kecil. Susu memiliki berbagai kemasan mulai dari UHT, fresh milk dan susu formula bubuk.
Susu formula juga terdiri dari berbagai jenis mulai dari susu sapi, susu soya, susu kloo bebas laktosa dan hypoallergenic. Meski begitu, semua jenis susu formula tersebut tentu nggak boleh sembarang dibuat ya Bu.
Sebab, ketika salah membuat susu formula dikhawatirkan dapat mengganggu proses pencernaan si kecil. Sehingga dapat memicu penyakit seperti diare, perut kembung yang berujung rewel dan tidak nafsu makan.
Untuk itu cara membuat susu formula yang benar harus dipahami dengan baik oleh orang tua. Terutama mengenai takaran air dan proses mengaduk susu hingga larut.
Nah, agar tidak salah dalam membuat susu formula yuk ketahui bagaimana cara membuat susu formula yang benar dalam ulasan berikut ini.
Bahaya susu formula bila salah takaran
Jika melansir Center for Disease Control (CDC) cara membuat susu formula memang berbeda dibandingkan susu yang siap minum lainnya. Salah takaran penyajian, dapat menyebabkan penyakit serius yang berkaitan dengan pencernaan anak.
Salah satu bakteri yang kemungkinan bisa menginfeksi anak ketika cara membuat susu formula yang dilakukan salah adalah bakteri Cronobacter. Bakteri penyebab infeksi ini sebenarnya cukup langka ditemukan oleh anak.
Namun bisa menyebabkan penyakit gangguan pencernaan yang serius. Apalagi mengenai cara membuat susu formula untuk bayi baru lahir, masih sering disepelekan oleh orang tua.
Sebaliknya, menurut Journal of the American College of Nutrition agar si kecil tetap mendapatkan nutrisi dari susu formula, maka takaran pemberian susu formula harus tepat. Sehingga sekaligus dapat menjadi sumber energi yang baik bagi anak yang sedang aktif serta tidak menyebabkan beragam penyakit serius layaknya diare hingga kejang dan kerusakan otak.
Cara membuat susu formula yang benar
Sebelum menyimpulkan bahwa gangguan pencernaan si kecil akibat kurang cocok dengan susu formulanya, ada baiknya coba koreksi dulu yuk Bu. Siapa tahu ternyata malah kita yang belum tepat dalam membuat susu formula untuk mereka.
Melansir Mayo Clinic berikut adalah cara membuat susu formula yang benar dan perlu diperhatikan dengan baik:
1. Periksa tanggal kedaluwarsa
Memeriksa tanggal kadaluwarsa atau expired date sangatlah penting dilakukan sebagai salah satu cara membuat susu formula yang benar. Jika tanggal kedaluwarsa telah berlalu, bisa dipastikan susu sudah tidak layak diminum.
2. Mencuci tangan
Sebelum menyiapkan susu formula, hal utama yang perlu dilakukan adalah mencuci tangan dengan sabun. Pastikan tangan sudah bersih sebelum memegang botol ataupun gelas susu untuk si kecil. Pastikan pula area tempat menyimpan susu formula bersih dan tidak lembab.
3. Siapkan botol
Pastikan botol sudah bersih dan steril dari bakteri maupun kuman ya Bu. Jika tak ada alat sterilisasi uap atau inframerah, Ibu bisa membersihkan botol dengan cara di rebus atau rendam air panas selama 5 menit sebelum diisi susu formula.
Setelah digunakan, pastikan mencuci botol dengan sabun pencuci khusus botol bayi. Sikat botol dan dot agar kotoran yang menempel lebih mudah terjangkau.
4. Tambahkan air ke formula konsentrat cair atau bubuk
Nah, satu hal yang paling banyak disalahartikan oleh orang tua sebagai cara membuat susu formula adalah memasukkan bubuk susu terlebih dahulu baru kemudian airnya. Jelas ini merupakan langkah yang salah ya Bu!
Sebaiknya, masak air terlebih dahulu dengan suhu sekitar 37-40 derajat Celcius. Lalu tuang ke botol sesuai dengan anjuran takaran air yang ada pada kemasan susu formula.
Penting diingat bahwa jumlah air yang digunakan ini harus pas. Agar bubuk susu benar-benar larut dan si kecil bisa mendapatkan manfaat gizi yang terdapat dalam susu formula tersebut.
Selain itu, jangan mengocok susu di dalam botol. Sebaiknya aduk menggunakan sendok plastik khusus untuk bayi. Ini merupakan cara membuat susu formula agar tidak menggumpal yang paling direkomendasikan.
Mengocok botol susu akan membuat banyak gumpalan atau bubble berisi udara yang dapat membuat si kecil rentan mengalami kolik ataupun kembung.
5. Ukur takarannya
Pastikan Ibu mengukur jumlah air dan susu formula dengan takaran yang tepat. Terlalu banyak air dapat menyebabkan susu formula gagal memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Terlalu sedikit air dapat menyebabkan bayi justru rentan mengalami dehidrasi dan gangguan pencernaan.
6. Susu formula boleh dihangatkan
Beberapa bayi ada yang tidak menyukai susu formula hangat. Maka, jika ingin mendinginkan susu formula pastikan letakkan botol susu di suhu ruang yang tidak terpapar sinar matahari langsung ya Bu.
Jangan berikan susu yang sudah di diamkan selama 1 jam. Sebaliknya jika dirasa kurang hangat, Ibu bisa masukkan botol berisi susu ke dalam mangkuk air hangat dan diamkan selama beberapa menit.
Test suhu dengan meletakkan beberapa tetes di punggung tangan. Susu formula harus terasa seperti suam-suam kudu alias tidak panas. Jangan menghangatkan susu formula ke dalam microwave! Buang susu formula yang tersisa jika sudah lebih dari 1 jam dari awal menyusui.
7. Simpan susu formula di tempat kering
Pastikan susu formula di simpan di tempat yang sejuk dan kering. Biasanya paling cocok di letakkan di suhu ruang.
Jika Ibu memilih membeli susu bubuk formula dalam kemasan kotak, pastikan menuangkan susu ke dalam tempat yang kedap udara agar susu tidak menggumpal. Sebaliknya, jika Ibu memilih susu formula dalam kemasan kaleng pastikan kemasan kalengnya bersih, tidak berkarat atau pun berdebu.
Tata cara membuat susu formula ini memang tampak terlihat sepele ya Bu. Namun jangan sampai hal ini diabaikan demi kesehatan si kecil.
Editor: Atalya