Cara Memerah ASI dengan Tangan
Memerah ASI dengan tangan mungkin terdengar kuno karena sudah banyak tersedia pompa ASI dengan berbagai macam pilihan. Tapi ada masa dimana menggunakan tangan untuk mengumpulkan ASI mengalahkan teknologi moderen.
Dalam beberapa jam dan hari pertama setelah bayi lahir, kolostrum sangat penting untuk bayi. Bila bayi tidak bisa langsung menyusu di payudara, maka memerah kolostrum dengan tangan tidak hanya berarti Anda bisa memberikannya ke bayi dengan sendok, pipet, atau gelas kecil, tapi juga memicu laktasi yang mulai mengalami transisi ke ASI matang.
Kolostrum yang kaya lemak tapi rendah volumenya sulit dikumpulkan dengan pompa ASI. Tapi memerah dengan tangan membuat Anda bisa mengumpulkan tiap tetes yang keluar ke gelas kecil atau langsung ke pipet.
Alasan Kenapa Bunda Harus Tahu Cara Memerah ASI dengan Tangan
Ada beberapa hal yang menjadi alasan ibu perlu memerah ASI dengan tangan:
Memerah ASI dengan tangan lebih nyaman untuk sebagian ibu dibanding menggunakan pompa ASI.
Untuk mengeluarkan sedikit ASI ketika payudara terlalu penuh.
Untuk membujuk bayi mendekat ke payudara. ASI bisa diperah dan diletakkan di puting atau bibir bayi.
Beberapa ibu tidak mampu menggunakan pompa ASI.
Bayi berjauhan dari ibu selama beberapa jam.
Untuk menstimulasi produksi ASI.
Untuk meredakan bengkak pada payudara, kelenjar ASI tersumbat, atau masalah menyusui lain.
Puting terasa sakit saat menyusui dan perlu jeda beberapa jam dari menyusui.
Jangan Remehkan Memerah ASI dengan Tangan
Satu penelitian menemukan fakta bahwa memerah ASI dengan tangan, dibanding menggunakan pompa ASI, di 3 hari pertama bisa meningkatkan kecepatan menyusui setelah 2 bulan. Penelitian lain menemukan ketika ibu menggunakan tangan untuk memerah lebih dari 5 kali sehari di 3 hari pertama dan memompa dengan frekuensi yang sama dengan ibu lain, hasilnya rata-rata 955 ml ASI dikeluarkan dalam sehari selama 8 minggu.
Ingat ya Bun, bayi baru lahir Anda memiliki perut berukuran kecil di hari-hari pertama kehidupannya, ukurannya hanya sebesar kelereng. Jadi masuk akal kalau Anda hanya bisa memompa ASI dalam jumlah yang sedikit di hari-hari awal. Ini memang jumlah yang tepat untuk perut si kecil.
Anda bisa memerah ASI secara perlahan dan secara ritmikal menekan payudara. Triknya adalah menekan pembuluh ASI di belakang puting. Bila Anda hanya meremas puting saja, Anda tidak akan memperoleh ASI dan puting akan terasa sakit.
Panduan Memerah ASI dengan Tangan
Memahami cara dan alasan dibalik memerah ASI dengan tangan jadi hal penting bagi ibu menyusui, dan berikut ini panduan untuk memerah ASI dengan tangan.
Cuci tangan sebelum memerah. Gunakan wadah penampung ASI yang lebar bukaannya. Sterilkan wadah dengan alat steril atau cuci sampai bersih dan rendam di air panas.
Buat Anda merasa nyaman di ruang yang hangat, tanpa ada gangguan. Letakkan wadah penampung ASI di dekat jangkauan Anda.
Mulailah dengan memijat payudara, menggerakkannya ke bawah dan depan puting selama sekitar satu menit.
Tempatkan jari kelingking di bawah payudara, dengan posisi berlawanan dengan tulang rusuk dan perlahan sebarkan jari-jari lainnya, untuk menopang payudara. Jempol berada di atas payudara, sekitar 3 atau 4 cm dari dasar puting.
Sesuaikan jari Anda sehingga jari pertama dan jempol saling berlawanan membentuk huruf C di sekitar payudara.
ASI datang dari dalam payudara, jadi jari dan jempol Anda perlu berada cukup jauh dari puting. Tempatkan jari di pinggir kulit paling gelap di sekitar areola. Bila areola berukuran besar, letakkan jari di bagian dalamnya.
Lembut tapi tegas, tekan ibu jari dan jari telunjuk secara bersamaan ke arah belakang (arah tulang dada) lalu lepaskan, tapi telunjuk dan jempol tetap ada di posisi yang sama.
Ulangi tekanan dan lepas lagi dan lagi, sesuaikan ritmenya.
Tingkatkan ritmenya secara bertahap, sampai Ibu melihat tetesan ASI muncul di puting. Sabar ya Bunda, karena butuh waktu beberapa menit sebelum ASI muncul.
Teruslah tekan dan lepaskan secara berulang-ulang. Anda mungkin hanya memperoleh beberapa tetes ASI atau mungkin ASI bisa langsung mengalir deras saat Anda menggunakan teknik ini. Berapapun hasil ASIP yang diperoleh, jangan terlalu khawatir. Kadang kita butuh latihan dan waktu untuk bisa mendapatkan aliran ASI yang deras, seperti yang kita harapkan. Setelah beberapa tetes ASI mulai keluar, kumpulkan setiap tetesnya ke dalam wadah.
Bila aliran ASI melambat, putar tangan Anda, seperti bergerak searah jarum jam, dan coba tekan payudara di area lainnya. Coba tekan di seluruh area payudara sebelum Anda gantian memerah payudara yang lain.
Teruslah menekan seluruh area payudara hingga ASI tidak keluar lagi atau Anda sudah mendapat cukup banyak ASI.
Beberapa wanita merasa memerah dengan tangan lebih baik bila mereka menekan seluruh punggung tangan di tulang rusuk, tepat sebelum memeras. Berikut beberapa tips tambahan untuk membantu Anda.
Hindari mendorong ibu jari dan jari pada kulit payudara, karena ini tidak akan menstimulasi aliran ASI dan akan menekan jaringan payudara di dalam.
Anda perlu menggerakkan ibu jari dan jari sedikit lebih jauh dari puting. Payudara berbeda-beda ukuran dan bentuknya, jadi cari posisi yang tepat untuk Anda.
Bila jari merasa lelah, gunakan tangan lain, atau coba payudara lain.
Setelah Anda mengaplikasikan panduan ini, ASI akan keluar. Ketika ASI mulai keluar, coba kumpulkan menggunakan corong ke dalam wadah. Tapi panaskan corong lebih dulu di air mendidih.
Memang butuh waktu untuk belajar memerah ASI dengan tangan, tapi teruslah melakukannya. Tak ada ruginya bagi Anda dan ini akan bermanfaat bila menyusui terasa sulit di beberapa hari pertama pasca melahirkan, mungkin karena bayi lahir prematur atau sakit. Semakin dini Anda mulai memerah, semakin besar volume ASI yang akan Anda produksi. Setelah menguasai kemampuan ini, Anda akan menyadari kalau Anda bisa memerah ASI dengan tangan sebanyak yang Anda peroleh dengan menggunakan pompa ASI manual atau elektrik.
Bila Anda ingin tahu kapan sebaiknya memerah ASI, satu waktu terbaik adalah setelah menyusui pertama kali di pagi hari ketika persediaan ASI biasanya melimpah. Tapi Anda juga bisa melakukannya sebelum atau setelah menyusui, kapanpun yang terasa nyaman bagi Anda. Atau Anda bisa menyusui bayi di satu payudara dan memerah di payudara lain.
Bunda, Anda bisa meningkatkan refleks ejeksi ASI ketika memerah ASI dengan tangan dengan memijat payudara. Gerakan jari memutar di sekitar payudara hingga mencapai areola. Anda bisa juga mandi air hangat untuk membantu melepas ASI dengan lebih mudah.
Untuk hasil memerah terbaik, ibu perlu meningkatkan refleks ejeksi ASI, lalu gunakan teknik memerah dan ulangi prosesnya. Keseluruhan proses ini membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Anda bisa memerah ASI dengan tangan setidaknya 8 kali dalam sehari.
(Ismawati)