Punya Banyak Manfaat, Intip Cara Menggendong Bayi yang Benar
Kata orang tua zaman dahulu, cara menggendong bayi sebaiknya dilakukan sangat hati-hati dan tidak boleh sembarangan. Hal ini tentu ada benarnya ya, Bu.
Cara menggendong bayi yang salah, berisiko menyebabkan bayi rentan cedera. Sehingga, cara menggendong si Kecil perlu diperhatikan dengan baik.
Sebab ternyata tidak hanya berpengaruh pada kesehatannya menggendong bayi dengan cara yang benar juga memiliki beragam manfaat, lhooo. Baik untuk Ibu, atau untuk tumbuh kembang si Kecil.
Nah, agar manfaatnya bisa didapatkan oleh Ibu dan bayi, Ibu wajib memperhatikan apa saja aturan mendasar dalam menggendong bayi berikut ini.
Menggendong Bayi, dan Manfaatnya untuk Tumbuh Kembang Anak
Ternyata, menggendong bayi memiliki segudang manfaat untuk tumbuh kembang si Kecil, lho, Bu! Selain bisa membantu meningkatkan bonding antara Ibu dan bayi, menggendong bayi juga bisa membantu bayi menjadi tetap hangat dan menjaga suhu tubuh.
Mengutip dari WebMD berikut adalah beberapa manfaat menggendong bayi yang jarang diketahui para orang tua:
- Bayi merasa lebih bahagia, mengurangi rewel dan bikin bayi merasa lebih nyaman
- Memudahkan Ibu untuk menyusui dan melancarkan produksi ASI. Hal ini karena, proses skin to skin yang bisa membantu mengatasi masalah laktasi pada wanita, setelah beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan pasca melahirkan
- Bayi lebih sehat. Penelitian menunjukkan kontak skin to skin membantu bayi berkembang pesat. Hal ini berkaitan dengan metode dasar menggendong, yang posisinya mirip dengan Kangaroo Care dengan memeluk bayi secara skin to skin, dekat dengan dada. Cara ini membuat bayi tidur nyenyak, tangisan berkurang, menyusui lebih lama, melatih pernafasan bayi, bahkan menstabilkan detak jantung.Menstabilkan detak jantung bayi.
Bahaya Salah Menggendong Bayi
Semua manfaat menggendong bayi di atas, tidak akan bisa Ibu dapatkan kalau cara menggendong bayi yang Ibu lakukan salah. Dikutip dari Family Safety and Health Magazine, data dari National Electronic Injury Surveillance System (NEISS) tahun 2011-2020, menunjukkan ada lebih dari 14.000 kasus cedera saat menggendong bayi yang memerlukan perawatan darurat.
Mereka menemukan bahwa 61% cedera terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 bulan. Kebanyakan dari mereka, sebanyak 83,7% mengalami cedera kepala dan hampir 1 dari 5 bayi memerlukan rawat inap.
Sekitar 30% cedera terjadi akibat orang tua ataupun pengasuh melakukan kesalahan dalam menggendong. Karenanya, para ahli dari American Academy of Pediatrics sangat menyarankan, agar orang tua perlu memahami dan mempelajari cara menggendong bayi yang benar terlebih dahulu, sebelum mempraktekkannya pada si kecil.
Cara menggendong bayi yang salah, bisa menyebabkan rangkaian cedera seperti:
- Hip dysplasia
- Shaken baby syndrome
- Skoliosis
- Cedera tulang belakang, yang mengakibatkan saraf terdorong ke arah luar tulang (Spondylosis)
Untuk itu, penting untuk memperhatikan teknik menggendong pada si Kecil. Salah satu teknik yang aman adalah posisi gendong M-Shape. Posisi ini dianggap paling aman karena bisa menjaga panggul bayi tetap nyaman dan menyerupai posisi bayi di dalam kandungan.
Tips Menggendong Bayi M-Shape
Dikutip dari Raising Children cara menggendong bayi dengan posisi M-Shape, harus mengacu pada aturan T.I.C.K.S, yaitu:
- Tight: Di mana gendongan harus ketat dan erat ketika digunakan
- In view at all times: Wajah bayi harus selalu terlihat (Tidak boleh tenggelam dalam gendongan)
- Close enough to kiss: Puncak kepala bayi harus berada dekat dengan dagu Ibu atau Ayah, agar mudah dicium. Juga sebagai patokan, apakah posisi gendongan sudah benar atau belum
- Keep chin off the chest: Ada jarak minimal 1 jari, agar dagu bayi tidak menempel pada dadanya. Kondisi ini akan membuatnya kesulitan untuk bernapas
- Support back: Harus menyangga seluruh tubuh bayi, utamanya pada tulang belakang hingga leher. Pastikan bayi berada pada posisi tegak, tidak bungkuk yang nantinya bisa menyebabkan bayi jadi kesulitan bernapas.
Bayi bisa digendong dengan posisi M-shape sejak lahir. Cara menggendong bayi M-shape juga harus tetap memperhatikan hal berikut:
- Posisikan tubuh bayi dalam gendongan, dengan posisi tegak dan kedua paha terbuka lebar.
- Pastikan posisi wajah bayi, ditempatkan menghadap dada Ibu atau Ayah.
- Posisikan tubuh bayi dengan tegak dan bokongnya lebih rendah dibandingkan pada posisi lutut. Pastikan bagian lutut menekuk dan sedikit lebih tinggi daripada panggul. Hal ini bertujuan, agar kaki bayi jika dilihat dari belakang menyerupai huruf “M”.
- Pastikan pula panggul bayi berada dalam rongga kain gendongan, dengan posisi yang tepat.
- Perhatikan leher dan kepala bayi. Pastikan berada dalam keadaan tersanggah dengan kain dan tidak terlalu mendongak.
- Untuk bayi newborn, Ibu bisa menekuk tubuh menyerupai huruf C. Tujuannya, agar terdapat jarak sekitar 1 jari untuk ruang bagi si kecil bisa bernapas.
Lalu, kapan bayi bisa digendong menghadap luar? Jika mengutip dari Baby Center cara menggendong bayi seperti ini, menurut para ahli bisa dilakukan setelah bayi dapat mengangkat kepalanya dengan mantap. Biasanya antara usia 4 dan 6 bulan.
Sebelum memutuskan menggendong bayi dengan posisi menghadap ke luar seperti ini, pastikan bayi sudah benar-benar bisa mengontrol pergerakan kepalanya dengan baik ya, Bu. Hal ini bertujuan untuk menghindari bayi mengalami cedera, terutama di bagian leher.
Gunakan Produk Gendongan Bayi yang Berkualitas
Yup! Gendongan menjadi sebuah perlengkapan bayi yang cukup esensial peranannya. Agar menggendong bayi tetap mendapatkan manfaat, usahakan agar Ibu tetap menggunakan produk gendongan bayi yang tepat dan berkualitas, salah satunya dari produk Ergobaby.
Ergobaby memiliki beragam jenis gendongan bayi, yang dapat dipilih dan disesuaikan dengan usia si Kecil. 4 jenis gendongan Ergobaby yang jadi andalan para Ibu diantaranya adalah; Ergobaby Embrace Soft Air Mesh, Ergobaby Omni Breeze, Ergobaby Aerloom, dan Ergobaby Alta Hipseat. Sementara untuk spesifikasinya sendiri adalah sebagai berikut:
- Ergobaby Embrace Soft Air Mesh: Gendongan bayi dengan bahan inovatif dan bantalan empuk. Bikin bayi nggak mudah kegerahan, karena bahan kainnya yang mudah menyerap kelembapan dan mengeringkan dengan cepat. Ideal untuk bayi newborn, bisa digunakan hingga 11.3 kg. Kain berbahan lembut dan elastis mendekap bayi yang baru lahir. Dapat digunakan 2 posisi (Facing in dan facing out).
- Ergobaby Omni Breeze: Dapat digunakan untuk bayi baru lahir sampai 20 kg. Dilengkapi dengan berbagai posisi carry (Forward In, Forward Out, Hip dan Back Carry), dengan penyangga punggung yang empuk untuk kenyamanan ekstra. Terdapat fitur ekstra Hip dan Back Carry, yang dapat dilakukan setelah bayi sudah bisa memiliki kontrol kepala yang baik. Gendongan jenis ini juga sudah terdapat Sertifikasi International Hip Dysplasia Institute.
- Ergobaby Aerloom: Bisa digunakan sejak newborn (3.2-18 kg). Terbuat dari bahan FormaKnit yang inovatif, berbahan lembut dengan sirkulasi udara sehingga gendongan ini dapat mengikuti bentuk tubuh Ibu. Tujuannya, agar semakin memberikan kenyamanan yang sesuai untuk Ibu dan bayi. Dilengkapi dengan Hip dan Back Carry, serta bisa digunakan berbagai posisi carry(Forward In, Forward Out, dan Back Carry)
- Ergobaby Alta Hipseat: Bisa digunakan oleh bayi usia 4-48 bulan. Gendongan ini, memudahkan Ibu beraktivitas dengan bebas. Bahan kainnya sangat empuk, dengan sirkulasi udara yang nggak bikin gerah di kulit.
Nah, keempat gendongan untuk bayi ini bisa dibeli secara online melalui website Baby Central. Yuk, dapatkan manfaat menggendong bayi, dengan menggunakan gendongan yang tepat seperti dari produk Ergobaby yang nggak perlu diragukan lagi kualitasnya!
Editor: Dorothea Ayu