Cemas Karena Frekuensi Bayi Cegukan? Atasi dengan Cara ini!
Bayi cegukan seringkali membuat para orang tua menjadi khawatir. Apalagi jika hal tersebut berlangsung cukup lama dan tidak segera reda.
Sebenarnya bayi cegukan bahaya nggak ya, Bu? Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) secara umum ketika bayi cegukan merupakan hal yang tidak perlu dikhawatirkan. Cegukan biasanya akan hilang dengan sendirinya atau hilang saat bayi tidur.
Namun kebanyakan orang dewasa menganggap bahwa bunyi hik pada bayi cegukan, mungkin saja dapat membuat mereka merasa kurang nyaman. Apalagi jika bayi cegukan dibarengi dengan muntah atau gumoh. Wah, nggak jarang hal ini membuat banyak orang tua semakin khawatir ya, Bu.
Meski begitu bayi cegukan merupakan hal yang wajar, akan tetapi hal ini bisa diatasi dengan cara sederhana. Untuk itu berikut beberapa cara untuk mempercepat menghentikan cegukan yang bisa dilakukan di rumah.
Apa yang dimaksud dengan cegukan?
Cegukan, hiccups atau dalam bahasa medisnya disebut singultus adalah kontraksi tiba-tiba yang terjadi tak disengaja pada diafragma atau rongga dada. Akibat kontraksi tersebut akan timbul isapan udara secara mendadak masuk ke dalam paru melewati ruang antara pita suara (glottis), sehingga menyebabkan terjadinya suara hik yang khas.
Kontraksi yang tiba-tiba tersebut terjadi akibat adanya rangsangan pada diafragma seperti makan terlalu cepat, minum air terlalu dingin, makan makanan yang sangat panas atau pedas serta tertawa atau batuk terlalu keras.
Meskipun cegukan pada orang dewasa cenderung menimbulkan ketidaknyamanan, faktanya bayi cegukan ternyata sangat jarang mengganggu atau berdampak pada pernapasan bayi kok, Bu. Asalkan frekuanesinya berlangsung dalam batas normal dan tidak terjadi terus menerus lebih dari satu jam.
Cara menghilangkan cegukan pada bayi
Beberapa cara sederhana berikut ini bisa dilakukan oleh para orang tua untuk menghindari bayi cegukan:
1. Serdawakan bayi setiap habis minum dan makan
Cara ini merupakan hal yang umum dilakukan dan memang dianggap paling ampuh untuk membantu meringankan bayi cegukan. Hal ini karena bersendawa dapat menghilangkan kelebihan gas yang mungkin menjadi salah satu penyebab bayi cegukan.
Caranya mudah kok, Bu, cukup gosok atau tepuk lembut bagian belakang bayi ketika ia mengalami cegukan. Lakukan dengan gerakan ke atas untuk membantu mengeluarkan gas yang ada di dalam rongga dadanya. Saat melakukannya, pastikan jangan menekan punggung bayi terlalu keras ya.
2. Berikan air minum
Bayi cegukan mungkin saja merasa kurang nyaman, karenanya Ibu boleh mencoba memberi mereka air minum. Tapi, perlu diingat sebab cara ini hanya bisa dilakukan untuk bayi yang memang sudah memulai MPASI ya, Bu khususnya 6 bulan ke atas. Sementara itu bagi bayi cegukan di bawah 6 bulan, Ibu bisa meredakan dengan cara menyusuinya.
3. Biarkan bayi menyusu langsung
Memang seringkali bayi cegukan sesaat setelah menyusu. Bahkan ada yang dibarengi dengan gumoh atau muntah sedikit. Namun, jangan khawatir ya, Bu, sebab bayi cegukan tidak selalu terjadi akibat rutinitasnya ini.
Bayi cegukan biasanya sesaat setelah dia menangis, menguap, akibat tersedak atau bahkan beberapa penyebab lain yang belum dipastikan. Nah, salah satu cara lain yang dianggap cukup ampuh untuk meredakan bayi cegukan adalah dengan menyusuinya. Cara ini akan membantu merilekskan diafragma sehingga dapat membantu menghentikan cegukan.
4. Biarkan berhenti sendiri
Meskipun bayi cegukan dianggap cukup mengganggu, namun sebetulnya kondisi ini bisa berhenti sendiri lho, Bu. Cegukan yang dialami bayi biasanya tidak akan bertahan lama bahkan tidak sampai 10 menit. Cegukan akan berhenti dengan sendirinya. Jika cegukan tidak terlalu mengganggu bayi, maka para orang tua mungkin bisa membiarkannya sampai berhenti sendiri.
5. Ajak bayi tidur berbaring dengan lutut ditekuk
Hal ini berguna untuk menekan udara atau gas yang masuk dalam diafragma agar terdorong keluar melalui serdawa. Walau begitu, orang tua tetap harus waspada apabila bayi cegukan terjadi berlangsung lebih dari satu jam. Terutama jika bayi mulai terganggu dan rewel, sebaiknya segera meminta pertolongan dokter untuk memastikan apakah terdapat kelainan yang serius.
Kelainan yang dapat ditimbulan dari bayi cegukan antara lain adanya gangguan saraf diafragma, radang paru, kelainan di otak seperti tumor, penyakit ginjal atau gangguan keseimbangan elektrolit.
Cara mencegah bayi cegukan
Banyak cara bisa dilakukan untuk membantu mencegah bayi cegukan. Namun perlu diketahui bahwa cara pencegahan tersebut tidak sepenuhnya bisa berhasil akibat penyebab bayi cegukan yang tidak bisa diketahui secara pasti.
Meskipun demikian, Ibu mungkin bisa mencoba beberapa cara berikut ini yang umum dilakukan oleh para Ibu di Indonesia:
- Usahakan untuk menjaga posisi duduknya saat sedang makan maupun saat sedang minum susu. Atur posisi bayi untuk tetap tegak kurang lebih selama 20 hingga 30 menit setelah makan maupun minum susu.
- Setelah makan maupun menyusui hindari aktifitas berat yang bisa menghabiskan energinya sehingga menyebabkan ia menangis dan menimbulkan cegukan. Misalnya saja bercanda berlebihan atau mengayun-ayunkan bayi terlalu kencang.
- Jangan memberikan makan atau minum terlalu cepat sebelum ia menelan atau mengunyahnya.
- Pastikan bayi merasa tenang saat sedang diberi makan. Hentikan aktifitas makan atau minum susu ketika ia mulai menangis. Sebab menangis biasanya bisa membuat udara lebih banyak masuk ke tubuhnya.
Penulis: Aprilia Ramdhani
Editor: Dwi Ratih