Ibupedia

Bayi Bingung Puting! Dampak Pemberian ASI Diselingi Susu Formula

Bayi Bingung Puting! Dampak Pemberian ASI Diselingi Susu Formula
Bayi Bingung Puting! Dampak Pemberian ASI Diselingi Susu Formula

Kita tahu bahwa ASI adalah sumber kehidupan manusia yang formulanya paling sempurna, bukan? Namun, kondisi tubuh tiap wanita tentu berbeda-beda. 

Ada yang setelah melahirkan, volume ASI yang dihasilkan makin deras, tapi ada juga yang justru harus menghadapi produksi ASI berkurang. Hal ini tak jarang menyebabkan si kecil harus mendapatkan nutrisi tambahan dari susu formula.

Sayangnya, masih banyak orang yang belum paham mengenai dampak pemberian ASI diselingi susu formula. Yes! Ternyata kombinasi dari ASI dan sufor punya dampak bagi si kecil, lho!

Salah satunya bikin ia jadi bingung puting, bahkan malah membuat produksi ASI jadi makin berkurang drastis. Lantas, apa saja sih dampak pemberian ASI diselingi susu formula lain yang perlu Ibu ketahui?

Lalu, bagaimana sebenarnya cara mengombinasikan ASI dan susu formula dengan aman?

ASI merupakan susu alami terbaik bagi bayi

Menyusui memiliki banyak manfaat bagi bayi dan juga sang Ibu. Terutama dalam meningkatkan bonding antar keduanya.

Sebagian besar Ibu menyusui dapat menyusui dan menghasilkan cukup ASI bagi bayinya. Dengan catatan, jika mereka mendapatkan informasi, dukungan, dan perawatan yang tepat.

Bagi sebagian Ibu, momen menyusui jadi hal yang cukup menantang. Mulai dari berkurangnya produksi ASI, atau bahkan bayi yang nggak mau menyusu langsung dari payudara Ibu. 

Dalam situasi ini, sebenarnya Ibu tetap bisa memberikan ASI perah kepada si kecil menggunakan botol ataupun cup feeder. Namun, pada beberapa kondisi pemberian ASI saja dianggap kurang cukup dalam memenuhi kebutuhan si kecil.

Terutama jika kualitas dan produksi ASI Ibu tidak cukup banyak. Biasanya, dokter laktasi akan merekomendasikan agar si kecil diberikan nutrisi tambahan dari susu formula.

Dikutip dari Raising Children dalam dunia laktasi, hal ini biasanya disebut dengan mixed feeding. pemberian makanan campuran.

Pemberian susu formula yang diselingi dengan ASI nggak boleh sembarangan. Sebaiknya harys sesuai dengan rekomendasi dan pertimbangan dokter, khususnya melihat dari kondisi si kecil. Beberapa kondisi yang memungkinkan penerapan kombinasi ASI dan sufor diantaranya adalah:

  • Bayi prematur (lahir di usia kehamilan kurang dari 32 minggu)
  • Bayi sedang sakit parah
  • Berat badan bayi tidak bertambah dengan baik
  • Ibu sedang berusaha fokus untuk meningkatkan produksi ASI, tanpa mau diganggu dengan rutinitas menyusui tiap beberapa jam sekali
  • Ibu bekerja yang kesulitan untuk pumping di kantor, tapi tetap ingin memberikan ASI untuk anaknya
  • Ibu dengan kualitas dan produksi ASI yang sangat sedikit. Sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan si kecil.
  • Ibu yang merasa kurang nyaman memberikan ASI langsung ke bayi, terutama saat sedang berada di luar rumah.

Dampak pemberian ASI diselingi susu formula, Ibu wajib tahu!

Meski bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil, namun dampak ASI campur sufor tetap perlu diketahui oleh para Ibu. Sebab, dampak pemberian ASI diselingi susu formula sedikit banyak bisa menurunkan produksi ASI secara alami.

Kalau mengutip dari Healthline pemberian susu formula diselingi dengan ASI bisa membuat bayi lebih kenyang lama. Sebab, ASI lebih mudah dicerna dalam tubuh bayi.

Menyebabkan ia mudah merasa lapar dan ingin mengonsumsi ASI dalam beberapa jam ke depan. Namun, jika harus diselingi susu formula hal ini malah membuat bayi menjadi lebih kenyang lebih lama, karena sifat susu formula yang lebih sulit dicerna oleh bayi.

Otomatis, hal ini membuat bayi memiliki jeda yang terlalu lama untuk menyusui ASI Ibu. Sehingga, produksi ASI bisa berkurang drastis

Beberapa dampak pemberian ASI diselingu susu formula lainnya yang perlu diketahui adalah:

1. Bikin bayi rentan bingung puting

Dijelaskan dalam laman WebMD dampak pemberian ASI diselingi susu formula, juga rentan membuat bayi jadi bingung puting. Hal ini biasanya terjadi saat bayi mengalami kesulitan beralih antara botol dan payudara Ibu. 

Karena sebenarnya, bayi akan menggunakan teknik yang berbeda untuk minum dari payudara dan botol. Mereka terlahir dengan naluri untuk menyusui, namun terkadang tampak bingung setelah diperkenalkan dengan dot atau botol.

2. Bayi cenderung memilih-milih rasa susu yang diinginkan

ASI dan susu formula sama-sama memiliki rasa yang manis. Namun, ASI memiliki rasa manis yang tidak sekuat susu formula.

Nah, akibat rasanya yang lebih manis hal ini memungkinkan bayi jadi cenderung memilih mana yang ingin ia minum. Bukan tidak mungkin ia justru lebih menginginkan, susu formula ketimbang ASI. Kalau sudah seperti ini, dampak pemberian ASI diselingi susu formula otomatis juga dapat memengaruhi produksi ASI Ibu nantinya.

3. Berisiko mengganggu pencernaan si kecil

Yes! Dampak pemberian ASI diselingi susu formula juga rentan membuat bayi mengalami konstipasi. Komposisi susu formula yang cenderung lebih padat, bisa saja mengganggu pencernaan si kecil terutama bagi mereka yang memiliki pencernaan sensitif.

Dampak pemberian ASI diselingi susu formula, juga akan berdampak pada perubahan pola warna, konsistensi kotoran bayi. Terkadang, tekstur kotoran bayi menjadi lebih keras, berbau lebih kuat, bahkan warna kotorannya pun cenderung lebih gelap.

4. Effortless, bikin bayi menolak ASI

Kombinasi ASI dan sufor, juga terkadang membuat bayi jadi galau, lho Bu! Sebab, saat minum susu formula, bayi nggak perlu bekerja keras ekstra untuk mendapatkan susu saat mengisap botol.

Tidak seperti saat ia minum ASI yang membutuhkan kerja keras terlebih dahulu, melalui isapan agar ASI bisa keluar dengan deras. Terkadang, hal ini malah bikin bayi jadi lebih menyukai susu formula ketimbang ASI.

Cara mengombinasikan ASI dan susu formula dengan aman

Meski dampak pemberian ASI diselingi susu formula tetap ada, namun bukan berarti Ibu tidak bisa menggabungkan keduanya. Dikutip dari National Health Services asalkan dilakukan dengan benar, pemberian keduanya nggak akan memiliki dampak serius bagi Ibu dan bayi.

Untuk itu, berikut beberapa cara mengombinasikan ASI dan susu formula dengan tepat:

  • Utamakan pemberian ASI terlebih dahulu, jadikan susu formula sebagai pilihan kedua. Pastikan susu formula diberikan minimal selepas masa ASI Eksklusif selama 6 bulan, kecuali terdapat indikasi medis lain pada bayi.
  • Kurangi jadwal menyusui, lakukan secara bertahap. Terutama ketika payudara bengkak (mastitis), lakukan bertahap. Misalnya susu formula hanya diberikan saat malam hari saja, sementara di pagi dan siang harinya si kecil tetap digempur ASI. Hal ini juga bermanfaat memberikan kesempatan bagi bayi untuk mencerna perbedaan rasa.
  • Pastikan ketika jadwal pemberian susu formula berlangsung, Ibu tetap melakukan pompa ASI agar produksi ASI tetap stabil.
  • Susu formula sebaiknya dilakukan setelah pemberian MPASI yang sudah jadi makanan utama bayi saat berusia 6 bulan.
  • Pemberian susu formula sebaiknya dilakukan saat si kecil sedang tenang, bukan saat ia sedang lapar.
  • Biarkan Ayah atau pengasuh memberikan susu formula kepada bayi, terutama saat si kecil sedan belajar minum susu dari botol.

Pemberian ASI diselingi susu formula memang harus memiliki dasar kesabaran yang penuh dari Ibu. Jangan memaksa jika si kecil tampak tidak nyaman atau bahkan muntah, setelah diberikan susu formula. 

Jika Ibu makin merasa kesulitan, tak ada salahnya untuk konsultasi langsung pada dokter laktasi terkait ya, Bu.

Follow Ibupedia Instagram