Ibupedia

Flu Singapura Pada Bayi

Flu Singapura Pada Bayi
Flu Singapura Pada Bayi

Penyakit tangan, kaki, dan mulut (hand, foot, and mouth disease) atau yang lebih dikenal dengan sebutan flu singapura adalah jenis penyakit yang umum terjadi pada anak-anak. Penyakit ini tidak sama dengan penyakit kaki dan mulut yang biasanya menyerang binatang.

Penyakit tangan, kaki, dan mulut sering terjadi pada anak prasekolah, meski orang dewasa dan anak usia berapapun juga kemungkinan bisa terkena. Kebanyakan orang dewasa telah mengembangkan antibodi untuk melawan penyakit ini. Penyakit ini sering kali dijumpai pada musim kemarau.

Penyebab dan gejala flu singapura

Penyakit tangan, kaki, dan mulut bisa disebabkan oleh sejumlah virus, yang paling umum adalah virus coxsackie. Meski sangat jarang tapi penyakit ini dapat mengakibatkan viral meningitis atau encephalitis, yaitu semacam peradangan pada otak. Anak-anak biasanya bisa sembuh dari penyakit ini tanpa melalui perawatan dalam waktu seminggu hingga 10 hari.

Gejala awal dari jenis penyakit ini adalah demam ringan. Jika bayi Anda terserang penyakit ini, selera makannya akan menurun tidak seperti biasanya. Ia juga akan mengalami sakit tenggorokan dan merasa tidak nyaman. Satu atau dua hari setelah mengalami demam, bayi Anda akan merasakan sakit pada bagian mulutnya. Terutama pada lidah, gusi dan bagian dalam pipi. Kondisi ini membuatnya menjadi rewel. Anda juga akan mendapati ruam pada telapak tengan, bagian tumit kaki, dan juga pantatnya. Ruam ini tidak menimbulkan rasa gatal. Awalnya hanya kecil dan datar. Kemudian titik-titik merah ini yang berubah menjadi benjolan dan mengeluarkan cairan.

Berhati-hati, ya Bunda karena penyakit ini dapat menular. Virus dapat menjalar melalui sekresi hidung dan tenggorokan, cairan pada benjolan, atau melalui kotoran. Si kecil paling beresiko menularkan penyakit ini pada minggu pertama ia menunjukkan gejalanya. Tapi virusnya dapat menyebar beberapa minggu setelahnya. Jika Anda menitipkan si kecil di daycare, tanyakan apa yang sebaiknya Anda lakukan. Kemungkinan besar mereka akan meminta anak Anda untuk istirahat di rumah hingga gejala penyakit ini menghilang.

Kapan anak harus dibawa ke dokter?

Sebaiknya Anda segera menghubungi dokter saat si kecil mengalami flu singapura. Meski memang tidak banyak yang bisa dilakukan dokter. Biasanya dokter akan memberikan resep untuk  demam dan pereda rasa sakit. Bila Anda tidak yakin kalau yang diderita si kecil adalah penyakit tangan, kaki dan mulut, dokter dapat memastikan dengan melakukan pemeriksaan.

Jika bayi Anda di bawah usia 3 bulan dan suhu tubuhnya mencapai 38 derajat Celsius atau lebih tinggi, segera hubungi dokter. Bayi sekecil ini dengan keluhan demam tinggi perlu diwaspadai dengan hati-hati. Jika bayi Anda telah berumur 3 bulan, tanyakan dokter kapan waktu yang tepat untuk segera membawanya ke rumah sakit. Anda kemungkinan akan disarankan untuk membawanya ke dokter saat suhu tubuhnya mencapai 38.33 derajat Celsius atau lebih. Bila si kecil berumur 6 bulan, Anda harus segera ke dokter ketika demamnya mencapai 39.44 derajat Celsius.

Dokter akan memeriksa apakah anak Anda mengalami dehidrasi. Hal ini karena rasa sakit pada mulut membuat bayi Anda kesulitan untuk minum. Jika bayi Anda menunjukkan pertanda dehidrasi, seperti mulut yang kering atau lebih dari 6 jam tanpa ngompol, segera beritahukan dokter anak Anda.

Flu singapura pada orang dewasa

Flu singapura disebabkan oleh Coxsackievirus A16 yang menyebar ketika seseorang kontak dengan air liur serta kotoran hidung dan tenggoroakan dari orang yang terinfeksi atau dari cairan pada benjolan kulit. Bayi antara usia 6 bulan sampai 2 tahun cenderung terkena flu singapura dari saudara kandung yang terjangkit.

Meski orang dewasa tidak kebal terhadap virus ini, mereka tidak mengalami flu singapura dalam bentuk benjolan di tubuh. Flu singapura biasanya dalam bentuk demam dan flu pada orang dewasa. Pada kasus ini, penanganannya berdasarkan gejala yang terjadi.

Flu singapura dan kehamilan

Flu singapura relatif jarang terjadi pada orang dewasa karena kebanyakan sudah terpapar virus saat kecil. Bila flu singapura terjadi selama kehamilan, biasanya tidak ada risiko pada janin, karena komplikasi jarang terjadi. Bila Anda terjangkit flu singapura selama trimester pertama, ada sedikit peningkatan risiko keguguran karena suhu tinggi.

Tertular flu singapura tepat sebelum melahirkan meningkatkan kemungkinan Anda menularkan virus ke bayi. Kebanyakan bayi baru lahir hanya mengalami gejala ringan tapi bila ada benjolan di mulut, ini bisa membuat menyusui jadi sulit. Minta bantuan konsultan laktasi bila bayi Anda terkena flu singapura dan bermasalah menyusu.

Pada situasi yang sangat jarang, komplikasi flu singapura bisa mempengaruhi organ bayi. Jangan ragu menghubungi dokter untuk mendapat diagnosa dan penanganan bila Anda atau bayi mengalami ruam, sakit kepala, tanda dehidrasi, atau bila Anda merasa cemas dengan kondisi diri atau buah hati.

Komplikasi pada flu singapura

Meski jarang terjadi, beberapa komplikasi bisa terjadi pada flu singapura:

  • Lindungi anak dari dehidrasi berat dengan menyediakan cairan dingin sepanjang hari.

  • Kuku jari terlepas. Bergantung kondisi virus, anak bisa kehilangan kuku jarinya. Tapi ini bersifat sementara karena kuku bisa tumbuh kembali dalam beberapa bulan.

  • Meningitis virus. Ini jarang terjadi tapi merupakan kondisi yang serius. Meningitis virus merupakan tipe meningitis paling umum dan bisa mempengaruhi jaringan yang menutup otak dan sumsum tulang belakang.

  • Penyakit ini sangat jarang tapi bisa mengancam keselamatan. Gejalanya bisa mirip dengan flu. Tapi bila ada tanda seizure, lumpuh, tidak bisa bicara, tubuh kaku, dan hilang kesadaran, segera cari bantuan medis.

Wabah flu singapura lebih umum terjadi di Asia dan Afrika. Pencegahan untuk melawan infeksi perlu dilakukan. Anda sebaiknya menjaga kebersihan diri dengan baik, termasuk rutin mencuci tangan untuk mencegah infeksi, terutama saat bepergian.

Penanganan flu singapura pada bayi

Ketika bayi Anda mengidap penyakit ini dalam kadar yang ringan, yang bisa Anda lakukan adalah mengawasi temperatur tubuhnya. Anda juga harus memastikan ia mendapat cukup cairan dan makanan. Jika keluhannya semakin berat, ia bisa menjadi luar biasa rewel. Anda harus siap untuk selalu menenangkannya dan memintanya meminum cairan yang banyak.

Hindari memberikan makanan dengan rasa asin, pedas, atau asam saat mulutnya sakit jika bayi Anda sudah mulai makan makanan padat. Makanan yang bertekstur lembut akan memudahkan ia untuk mencernanya. Minuman dingin atau es krim dapat membantu si kecil mengurangi rasa sakit. Dosis acetaminophen atau ibuprofen yang sesuai akan sangat membantu. Pastikan dokter telah meresepkannya untuk si kecil. Tapi jangan berikan aspirin pada bayi Anda. Aspirin dapat menimbulkan sindrom Reye, sejenis penyakit yang jarang ditemukan tapi punya dampak yang cukup fatal.

Cara lain yang untuk sementara dapat meringankan rasa sakit adalah dengan mencelupkan kain bersih pada campuran cairan antacid seperti Mylanta dan obat pencegah alergi sejenis Benadryl dengan perbandingan 1 : 1. Lalu perlahan usapkan bagian mulut bayi Anda dengan larutan ini. Gabungan dua obat ini akan meringankan rasa sakit. Pada kasus yang lebih parah, dokter akan menyarankan penambahan resep obat untuk dicampurkan.

Meski bayi Anda pernah terkena penyakit flu singapura sebelumnya, ia masih bisa terserang penyakit ini lagi. Seperti pada saat demam, anak Anda akan mengembangkan kekebalan pada virus tertentu yang membuatnya sakit. Sayangnya ada banyak virus lain yang mengakibatkan penyakit ini. Jadi masih ada risiko si kecil menderita flu singapura yang disebabkan oleh virus lain.

Mencegah flu singapura

Anda dapat melakukan pencegahan dengan mencuci tangan bayi secara teratur.  Cuci dan sterilkan mainan dan benda-benda lain yang kemungkinan terkena bakteri. Jauhi bayi Anda dari anak lain yang terinfeksi. Sangat tidak mungkin menjamin anak Anda bebas dari penyakit ini bila ia terpapar oleh orang yang terinfeksi.

Anda tak perlu cemas jika terpapar penyakit ini pada saat hamil. Sangat kecil kemungkinan janin Anda akan terinfeksi. Tapi Anda tetap harus memberitahukan hal ini pada dokter. Cuci tangan Anda secara teratur setelah mengganti popok atau setelah mengurus anak Anda yang sakit. Anda mungkin perlu memakai sarung tangan untuk meminimalisir risiko terkena penyakit ini.

Mitos seputar flu singapura

Berikut ini beberapa mitos paling umum serta penjelasannya tentang flu singapura:

  1. Bila anak pernah terkena flu singapura, ia tak akan terjangkit kembali. 

    Kebanyakan flu singapura berasal dari Coxsackie virus A 16 atau enterovirus 71.  Meski gejala penyakit bisa sangat mirip dengan cacar, tapi tidak seperti cacar, anak bisa terkena flu singapura lebih dari sekali bila ia terpapar virus kembali. Selain itu, karena virus bisa menyebar sepanjang tahun, tidak ada cara untuk memprediksi kapan anak bisa terkena virus ini.

  2. Flu singapura hanya menyerang tangan, kaki, dan mulut. 

    Meski paling umum muncul benjolan berisi cairan di area tersebut, benjolan bisa juga muncul pada pangkal paha, bokong, serta belakang siku dan lutut.

  3. Setelah benjolan berisi cairan hilang, anak tidak lagi menginfeksi.

    Tidak benar. Anak bisa terus menyebarkan virus selama 6 minggu dari fesesnya, jadi Anda perlu lebih berhati-hati dengan selalu mencuci tangan selama satu setengah bulan ke depan.

  4. Flu singapura ditularkan melalui kontak langsung dengan anak lain yang terkena flu singapura.

    Virus ada pada feses, cairan di benjolan, dan juga cairan dari membran lendir. Karenanya bila anak yang terinfeksi bersin dan mengenai anak lain, mereka bisa terinfeksi. Virus pada permukaan benda bisa hidup selama beberapa hari dan menginfeksi anak lain ketika mereka menyentuh benda dan lalu memasukkan jari ke mulut.

  5. Flu singapura bisa menginfeksi ketika benjolan berisi cairan muncul. 

    Sebenarnya flu singapura menginfeksi selama 24 sampai 36 jam sebelum benjolan berisi cairan muncul. Flu singapura bisa menunjukkan gejala demam tinggi seperti flu.

  6. Flu singapura hanya terjadi di daycare. 

    Tidak benar, meski flu singapura lebih umum terjadi pada anak yang mengikuti daycare karena penyakit ini sangat menular dan anak bisa terjangkit dengan menyentuh mainan yang dipegang oleh anak yang terinfeksi.

  7. Orangtua perlu segera ke dokter untuk mendapat penanganan agar kondisi anak lebih baik.

    Sayangnya, tidak ada penanganan untuk flu singapura selain analgesik dan menjaga asupan cairan.

Cara alami mengatasi flu singapura

Bunda, ada beberapa obat alami yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi flu singapura:

  1. Air kelapa

    Dehidrasi menjadi masalah pada flu singapura karena luka pada mulut membuat minum dan makan terasa sakit. Air kelapa bisa meredakan rasa sakit dan tidak nyaman ini. Terlebih dengan kandungan potasium dan elektrolit yang tinggi, air kelapa jadi cara tepat untuk mengatasi dehidrasi.

  2. Kumur-kumur setelah makan

    Untuk menghindari penyebab iritasi di mulut, campurkan ½ sendok teh garam di satu gelas air. Gunakan untuk kumur- kumur, buang, dan ulangi lagi. Garam membantu menyeimbangkan tingkat pH dan mendukung respon sistem kekebalan yang sehat.

  3. Jahe

    Jahe telah digunakan sejak lama untuk menyembuhkan luka dan penyakit. Untuk membuat minuman menyegarkan, ambil satu inci jahe dan kupas lalu memarkan, kemudian rebus dalam air selama 20 menit.  Saring dan dinginkan hingga mencapai suhu ruangan. Lalu tambahkan madu.

  4. Makanan dan sup dingin

    Mengunyah makanan keras akan terasa tidak nyaman, konsumsi sup membantu memastikan tubuh mendapat nutrisi yang dibutuhkan untuk membantu sembuh dari virus. Hindari makanan yang asin, pedas, atau asam. Beberapa buah bisa terlalu asam dan menyebabkan iritasi.

  5. Minyak kelapa

    Perlahan gunakan minyak kelapa pada ruam dan benjolan berisi cairan untuk mempercepat penyembuhan. Kandungan anti mikroba dan anti virus pada minyak kelapa bisa membantu mencegah penyebaran penyakit.

  6. Kaldu tulang

    Untuk memastikan nutrisi yang cukup, Anda bisa buat kaldu tulang. Kaldu tulang tinggi kandungan kolagen yang mendukung kulit yang sehat.

  7. Astragalus

    Herbal ini telah terbukti dapat menstimulasi sistem kekebalan. Astragalus tersedia dalam bentuk kapsul, teh, atau krim yang bisa Anda peroleh di toko obat.

  8. Tea tree oil

    Minyak tea tree dikenal sebagai anti virus, antiseptik, anti jamur, dan anti bakteri.  Tambahkan beberapa tetes minyak tea tree ke sabun cair Anda untuk membantu mencegah penyebaran flu singapura. Minyak esensial ini bisa membantu mempercepat penyembuhan selama flu singapura. Anak kecil dan wanita hamil tidak disarankan menggunakan minyak ini.

  9. Echinacea

    Echinacea merupakan herbal yang paling kuat dan efektif. Echinacea terbukti dapat meningkatkan sistem kekebalan dan melawan infeksi. Beberapa peneliti menyatakan bentuk ekstraknya, bukan kapsul atau pil, paling efektif untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.

  10. Minyak cengkeh

    Minyak cengkeh bisa digunakan untuk mengatasi sakit tenggorokan. Minyak cengkeh memiliki kandungan anti virus, anti jamur, antiseptik, anti mikroba, dan anti peradangan yang membuatnya ideal digunakan di rumah untuk mengobati flu singapura. Campurkan beberapa tetes minyak cengkeh pada satu sendok teh minyak kelapa, gunakan untuk kumur-kumur selama beberapa menit untuk meredakan sakit dan tidak nyaman di mulut dan tenggorokan. Jangan gunakan minyak cengkeh pada wanita hamil atau anak kecil.

  11. Elderberry

    Elderburry telah lama digunakan untuk meningkatkan sistem kekebalan, melawan virus, dan meningkatkan kesehatan kulit. Untuk flu singapura, buah elderburry bisa meredakan rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan.

  12. Minyak esensial lemon

    Sebagai disinfektan alami, minyak esensial lemon juga dikenal mendukung respon sistem kekebalan dan bisa menutrisi kulit ketika digunakan pada kulit. Tambahkan beberapa tetes pada sabun untuk melawan virus dan infeksi sekaligus mendorong kesehatan kulit yang baik.

  13. Minyak lavender

    Untuk mendapat tidur yang nyenyak selama terjangkit flu singapura, gunakan minyak levender di ruangan. Penelitian juga menunjukan cara ini efektif mengatasi insomnia.

(Ismawati)