Ibupedia

Generasi Home Service, Mengatasi Anak yang Ingin Terus Dilayani

Generasi Home Service, Mengatasi Anak yang Ingin Terus Dilayani
Generasi Home Service, Mengatasi Anak yang Ingin Terus Dilayani

Pernahkah Ibu mendengar tentang generasi home service? Jika diterjemahkan kata per kata, istilah home service berarti “layanan rumah”. Namun, ternyata istilah generasi home service merujuk pada anak-anak yang ingin selalu dilayani saat berada di rumah.

Dalam kesehariannya, generasi home service selalu dibantu. Mereka seakan pantang menggerakkan tubuhnya sendiri untuk melakukan sesuatu. Ingin makan, harus diambilkan. Mau ganti baju, harus disiapkan. Intinya, apa-apa harus dilayani orang lain.

Jika anak masih kecil tentu wajar untuk memberikan bantuan. Sebab, mereka memang masih belum bisa mandiri. Namun, mereka yang home service ini ingin terus dibantu meski usianya sudah bertambah besar. Mereka sulit untuk mengerjakan semuanya sendiri.

Anak menjadi generasi home service tentu bukan tanpa penyebab. Pasti ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka tumbuh menjadi anak yang selalu ingin dilayani. Untuk mengetahui apa penyebab munculnya generasi home service, Ibu bisa simak ulasan berikut ini.

Penyebab anak menjadi generasi home service

Karakter seseorang bukanlah suatu hal yang ada begitu saja. Melansir laman Psychology Today, karakter muncul dari pengalaman dan pembelajaran. Itu artinya, karakter anak yang selalu ingin  dilayani datang dari pengalaman dan hasil belajar anak. 

Apa saja pengalaman yang membuat anak menjadi generasi home service? Berikut adalah beberapa contoh penyebab yang sering ditemukan:

1. Orangtua selalu menuruti keinginan anak

Beberapa orangtua cenderung mudah menuruti apa pun keinginan anak. Biasanya, hal ini terjadi pada orangtua yang memiliki kesibukan tinggi. Menuruti semua keinginan anak ibarat “kompensasi” atas waktu yang tidak dihabiskan bersama anak-anak.

Sebenarnya, hal tersebut sangat wajar. Bagaimanapun juga, menghabiskan waktu dengan anak-anak baik untuk perkembangan mereka, terutama dari segi ikatan emosional. Namun sebaiknya dilakukan dalam porsi yang wajar. Anak juga harus diberi pengertian bahwa kemandirian itu penting.

2. Rasa tidak tega yang terus muncul

Merasa tidak tega saat anak sedang kesusahan adalah lumrah. Ibu bisa memberi bantuan jika Si Kecil benar-benar kesulitan melakukan sesuatu. Namun sebaiknya jangan dijadikan kebiasaan. Alih-alih langsung membantu anak, Ibu coba deh mengajari mereka dulu. Jadi, nanti mereka bisa sendiri.

3. Anak terbiasa dilayani

Ini sering terjadi pada orangtua yang sibuk dan kemudian menggunakan jasa pengurus atau ART (asisten rumah tangga). Sering kali, orangtua memberikan pesan kepada pengurus untuk melayani si anak, apa pun kebutuhannya. Anak pun kemudian salah paham bahwa pengurus datang untuk selalu membantu mereka.

4. Tidak ada pengenalan terhadap proses

Misalnya nih Bu, saat anak tiba-tiba datang ke dapur karena kelaparan. Sebagai respons Ibu langsung menyediakan makanan, tanpa anak tahu bahwa makanan tersebut harus dimasak, piring harus dicuci, dan nasi harus ditanak.

Kebiasaan-kebiasaan sepele seperti inilah yang tanpa sadar membuat anak-anak tumbuh menjadi generasi home service. Mereka tidak tahu bahwa apa yang mereka dapat sebenarnya melalui proses terlebih dulu. Untuk itu, sebaiknya orangtua juga mengenalkan anak pada proses. Misalnya, anak bisa diajak memasak atau merapikan kamarnya sendiri.

5. Terpapar konten yang tidak realistis

Di zaman yang serba digital seperti sekarang, anak dekat dengan gadget dan internet. Dari situ, mereka bisa mendapatkan berbagai konten untuk dinikmati. Sayangnya, tidak semua konten yang ada di internet baik untuk anak.

Ada banyak sekali konten yang tidak realistis dan sangat mudah diakses oleh anak-anak. Contoh paling sederhana adalah konten video influencer yang memamerkan kekayaannya. Jika tidak diberi pengertian, anak bisa salah mengerti bahwa semua hal bisa didapat dengan mudah seperti gaya hidup si influencer.

Lalu, bagaimana caranya agar anak tidak menjadi generasi home service?

Mendidik anak agar memiliki kepribadian yang baik memang bukan perkara mudah. Rasanya, ada saja hal-hal yang membuat goyah. Nah, agar Si Kecil tidak menjadi generasi home service, Ibu bisa ikuti tips berikut ini:

1. Ajarkan kemandirian sejak dini

Jangan salah, meski fisik anak-anak masih kecil dan belum sekuat orang dewasa, sebenarnya mereka sudah bisa melakukan beberapa hal secara mandiri. Hasil riset dari Michigan State University menunjukkan bahwa melatih kemandirian pada anak bisa diawali dengan mengajarkan kemampuan self-help. Ajarkan pada anak kemampuan yang mendukung kebutuhannya sendiri. Misalnya, cara memakai baju atau menggunakan sendok. Beberapa pakar juga menyebutkan bahwa toilet training adalah tahap paling awal dalam mengajarkan kemandirian anak.

2. Kenalkan pada tanggung jawab

Ibu bisa coba untuk memberi tugas pada anak. Tidak perlu tugas yang sulit. Misalnya, meminta anak untuk menata kembali bantal guling saat bangun tidur atau meletakkan piring di tempat cuci setelah makan. Pastikan Ibu memberikan tugas yang telah disesuaikan dengan usia anak agar mereka bisa menyelesaikannya dengan baik.

3. Beri kepercayaan pada anak

Terakhir, berikan kepercayaan pada anak untuk menyelesaikan tugas-tugasnya secara mandiri. Jangan khawatir jika masih ada tugas yang belum diselesaikan dengan sempurna. Ibu bisa mendampingi anak selama proses, tetapi biarkan anak menyelesaikan tugas tersebut sendiri. Dengan begitu ia bisa lebih percaya diri atas kemampuan yang dimiliki.

Meski kelihatannya remeh, ini adalah cara yang efisien untuk mengajarkan tanggung jawab pada anak. Menurut buku Mengembangkan Tanggung Jawab pada Anak dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tanggung jawab akan melatih anak untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Jadi, mereka tidak tumbuh menjadi generasi home service.

Memastikan anak tidak menjadi generasi home service memang bukanlah perkara mudah. Rasanya, tiap Si Kecil kesusahan, pasti ingin langsung memberi bantuan. Namun bukan berarti anak harus terus dibantu dan dilayani. Semoga ulasan di atas dapat membantu Ibu mencegah anak menjadi generasi home service ya. 

Editor: Atalya

Follow Ibupedia Instagram