GERD Pada Anak, Bisa Membuat Berat Badan Sulit Bertambah
Penyakit Gerd atau gastroesophageal reflux bisa terjadi pada siapa saja, tak terkecuali anak-anak. Yup! Sama seperti Gerd pada orang dewasa, Gerd pada anak juga dapat mengganggu sistem pencernaan.
Hal ini karena naiknya asam lambung hingga ke kerongkongan yang membuat anak jadi tidak nyaman. Bahkan Gerd pada anak ini seringkali membuat si kecil jadi tidak nafsu makan, hingga menyebabkan berat badannya sulit naik.
Kalau sudah begini, jelas hal tersebut bikin orang tua jadi khawatir. Apalagi jika Gerd pada anak menimbulkan ciri lain seperti muntah dan mual.
Ibaratnya, semua makanan yang dikonsumsi si kecil sia-sia dimuntahkan akibat asam lambungnya naik. Ciri Gerd pada anak yang satu ini memang membuat rasa pahit di mulut dan membuat anak jadi kesulitan mencerna makanan.
Oleh sebab itu, Gerd pada anak bukanlah suatu penyakit sepele sehingga perlu penanganan khusus. Yuk! Simak penjelasan mengenai Gerd pada anak yang perlu Ibu ketahui berikut ini.
Mengenal Gerd pada anak
Gerd merupakan penyakit gangguan pencernaan yang mengakibatkan refluks asam lambung naik. Melansir John Hopkins Medicine gangguan pencernaan kronis ini tak jarang menimbulkan rasa mual dan rasa ingin muntah dan menyebabkan seluruh isi perut keluar.
Gerd sendiri merupakan bentuk lain dari gastroesophageal reflux (Ger) yang lebih serius dan berjalan lebih lama. Biasanya Ger terjadi pada bayi usia di bawah 2 tahun.
Seiring bertambahnya usia, Ger bisa berkembang menjadi Gerd yang lebih serius jika penyakit ini tidak diatasi dengan baik. Meski begitu keduanya memiliki penyebab yang sama.
Para ahli mengatakan bahwa, Gerd pada anak kemungkinan disebabkan oleh kondisi organ pencernaan yakni bagian sfingter esofagus yang lemah. Hal ini akan membuat sfinger esofagus jadi lebih mudah terbuka dalam proses mencerna makanan.
Nah, ketika sfinger esofagus terbuka otomatis jadi lebih memudahkan asam lambung naik ke kerongkongan. Bahkan kondisi ini dapat memicu berbagai keluhan, salah satu yang paling umum adalah sesak napas dan heartburn. Keluhan lain yang mungkin dialami antara lain:
- Iiritasi di area kerongkongan, kondisi ini biasa disebut esofagitis.
- Timbulnya pendarahan di kerongkongan.
- Muncul jaringan parut di kerongkongan, yang dapat membuat anak sulit untuk menelan minuman atau makanan.
- Pada kondisi yang lebih parah dapat menimbulkan gangguan pada paru-paru.
- Serangan asma berulang, jika memang memiliki riwayat penyakit asma.
Jelas saja kondisi ini sangat tidak nyaman bagi anak-anak. Untuk itu, Gerd pada anak tidak boleh diabaikan. Orang tua juga perlu paham apa saja ciri-ciri Gerd pada anak, agar nantinya penyakit tersebut dalam segera ditangani sedini mungkin.
Ciri Gerd pada anak
Sebenarnya, ciri Gerd pada anak tidak jauh beda dengan yang dialami oleh orang dewasa. Melansir Kids Health Gerd pada anak juga dapat menimbulkan heartburn dan sensasi terbakar di area dada, leher, dan tenggorokan.
Bahkan kondisi ini dapat berlangsung hingga 2 jam dan cenderung memburuk setelah makan atau pada saat berbaring. Ciri Gerd pada anak usia 5 tahun ke atas lainnya yang perlu diketahui adalah sebagai berikut:
- Lebih sering bersendawa.
- Sering cegukan.
- Sering gumoh atau muntah, terutama setelah makan.
- Asam lambung naik ke belakang tenggorokan, membuat mulut terasa pahit.
- Sulit menelan makanan maupun minuman.
- Muncul bau mulut seperti asam
- Gigi sering berlubang, terutama di gigi bagian belakang. Meskipun sudah menyikat gigi dengan baik.
Ciri Gerd lain yang mungkin juga dialami pada bayi dan balita diantaranya adalah:
- Sering tersedak dan napas berbunyi mengi.
- Sendawa atau cegukan disertai dengan keluarnya cairan sisa makanan.
- Sering ngiler meski sudah berusia di atas 1 tahun.
- Menangis setelah makan.
- Menolak makan, atau makan hanya dalam jumlah kecil.
- Berat badan tidak bertambah.
- Gejala Gerd pada anak ini mungkin akan makin buruk jika ia langsung berbaring setelah makan.
Cara tepat mengatasi Gerd pada anak
Mengatasi Gerd pada anak bisa dilakukan dengan cara menghindari pemicunya dan mengubah porsi makan menjadi lebih kecil, namun lebih sering. Dikutip dari Healthline Gerd pada anak juga bisa dilakukan sesuai dengan keparahan kondisinya.
Akan tetapi, untuk mengatasi Gerd pada anak dengan derajat keparahan rendah bisa dilakukan dengan cara berikut:
- Hindari makanan pemicu Gerd pada anak seperti; cokelat, permen, aneka makanan dengan kadar lemak tinggi.
- Hindari memberikan produk olahan susu sapi saat Gerd pada anak sedang berlangsung. Sebaliknya usahakan untuk tetap memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering.
- Hindari mengajak anak berbaring sesaat setelah makan. Usahakan jangan makan mendekati jam tidur anak. Hal ini berguna untuk mencegah asam lambung naik dan mengakibatkan Gerd pada anak.
- Jika anak masuk dalam kategori overweight, usahakan bantu untuk turunkan berat badannya agar lebih ideal.
- Usahakan agar si kecil tidur menggunakan bantal.
- Hindari memberikan makanan pedas, asam dan tinggi lemak.
- Hindari memberikan minuman bersoda pada anak.
- Jangan beraktivitas berat sesaat setelah makan.
- Usahakan agar anak tidak menggunakan pakaian ketat. Saat Gerd pada anak sedang kambuh, biarkan anak menggunakan pakaian longgar agar ia bisa bernapas lega.
Apabila Gerd pada anak berlangsung lebih dari tiga hari dan tak kunjung membaik, jangan ragu untuk membawa si kecil ke dokter ya, Bu! Jangan pula memberikan obat-obatan apapun tanpa petunjuk yang jelas dari dokter.