Hambat Perkembangan Sosialnya, Intip 7 Cara Atasi Anak Pemalu Di Sekolah
Kedua anak Ibumin, tiap kali bertemu dengan saudara atau orang baru, ia lebih suka ngumpet di balik baju Ibunya. Nggak jarang, hal ini bikin mereka dicap sebagai anak pemalu.
Padahal, menurut Ibumin hal ini terjadi hanya karena mereka belum nyaman dengan lingkungan dan orang yang baru ia kenal saja. Tapi, lama kelamaan sikap anak pemalu yang mereka tunjukkan jadi agak mengganggu, terutama saat si sekolah.
Meskipun sudah sering bertemu dengan orang tersebut, tetap saja mereka masih menunjukkan sikap malu. Hal ini jelas bikin Ibumin jadi kebingungan, sebenarnya ada nggak sih cara mengatasi anak pemalu di sekolah maupun tiap kali berada di lingkungan baru?
Mengapa si kecil bisa menjadi anak pemalu?
Biasanya, sikap anak pemalu muncul ketika anak berada dalam situasi yang dianggap asing baginya. Sikap pemalu anak juga bisa muncul ketika ia merasa cemas atau kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Anak pemalu kemungkinan besar akan merasa terkekang jika mereka merasa ‘ditonjolkan’, misalnya saat bertemu orang baru atau harus berbicara di depan orang lain. Anak pemalu akan lebih nyaman menonton aksinya dari pinggir lapangan dibandingkan ikut-ikutan dalam sebuah panggung acara.
Kebanyakan anak merasa malu seiring dengan bertambahnya usia. Pada anak-anak yang mengalami rasa malu yang ekstrim, mungkin akan membaik seiring bertambahnya usia atau mereka mungkin tumbuh menjadi orang dewasa yang juga pemalu.
Orang tua yang rajin memberikan pengertian pada anak, bisa membantu mereka mengatasi rasa malu yang tergolong ringan. Namun, pada kasus anak pemalu yang parah, bantuan profesional mungkin disarankan.
Tapi yang jelas, jika mengutip dari Better Health rasa malu yang terus-menerus dan cenderung parah dapat menurunkan kualitas hidup anak, misalnya seperti:
- Berkurangnya kesempatan untuk mengembangkan atau mempraktikkan keterampilan sosial
- Lebih memiliki sedikit teman
- Berkurangnya partisipasi dalam aktivitas menyenangkan dan bermanfaat yang memerlukan interaksi dengan orang lain, seperti olahraga, tari, drama, atau musik
- Meningkatnya perasaan kesepian, dan menurunnya harga diri
- Berkurangnya kemampuan untuk mencapai potensi penuh karena takut dihakimi
- Memiliki tingkat kecemasan yang tinggi
- Efek fisik akibat rasa malu yang ia hadapi seperti; wajah memerah, gagap saat berbicara, dan gemetar.
Meski begitu, rasa malu juga memiliki aspek positif bagi si kecil. Membuat ia lebih gampang untuk berprestasi dengan baik di sekolah, memiliki perilaku yang lebih baik, minim membuat masalah di sekolah, bahkan lebih penurut dan mau mendengarkan nasihat orang tua.
Apa penyebab yang membuat anak jadi pemalu?
Menurut sebuah buku berjudul The Develoment of Shyness and Social Withdrawal, karangan Rubin, K. H., & Coplan, R. J. dapat disimpulkan bahwa, sebanyak 15% bayi dilahirkan dengan memiliki kecenderungan bawaan seperti rasa malu. Penelitian ini juga telah menunjukkan perbedaan biologis pada otak orang yang pemalu.
Namun kecenderungan untuk merasa malu juga dipengaruhi oleh pengalaman sosial. Dipercaya bahwa, sebagian besar anak pemalu mengembangkan rasa malu karena interaksi dengan orang tua.
Orang tua yang otoriter atau terlalu protektif, dapat menyebabkan anak menjadi pemalu. Anak-anak yang tidak diperbolehkan melakukan berbagai hal, mungkin mengalami kesulitan mengembangkan keterampilan sosial.
Pendekatan yang hangat dan penuh perhatian dalam mengasuh anak pemalu, biasanya membuat mereka lebih nyaman berada di dekat orang lain. Selain itu, sekolah, lingkungan sekitar, komunitas, dan faktor kebudayaan juga turut andil membentuk seorang anak jadi pemalu.
Koneksi yang dibuat seorang anak dalam lingkungan tersebut, cukup berkontribusi terhadap perkembangan mereka. Anak-anak yang orang tuanya pemalu mungkin akan meniru perilaku tersebut.
Beberapa kemungkinan penyebab rasa malu, yang dicurigai para ahli diantaranya adalah:
- Genetika: Kondisi ini jdi aspek kepribadian yang sulit ditentukan, apalagi kalau ada susunan genetik yang diwariskan seseorang
- Kepribadian: Anak-anak yang sensitif secara emosional dan mudah terintimidasi cenderung tumbuh menjadi anak pemalu.
- Perilaku yang dipelajari anak: Ingat, anak merupakan peniru ulung. Jadi, semakin sering ia melihat maka ia akan mudah meniru panutan mereka yang paling berpengaruh yaitu orang tua. Orang tua yang pemalu mungkin tanpa sadar sudah ‘mengajarkan’ rasa malu kepada anak-anaknya
- Hubungan keluarga: Anak-anak yang tidak merasa terikat dengan orang tuanya atau mengalami pengasuhan yang tidak konsisten, mungkin merasa cemas dan cenderung berperilaku pemalu. Termasuk jika orang tua menerapkan pola asuh otoriter atau over protektive
- Kurangnya interaksi sosial: Terutama jika anak seringkali terisolasi dan jarang bergaul ke luar rumah
- Saat anak mendapatkan kritik keras: Anak yang diejek atau diintimidasi oleh orang-orang penting dalam hidupnya (orang tua, saudara kandung, dan anggota keluarga atau teman dekat lainnya) mungkin cenderung tumbuh jadi anak pemalu
- Takut akan kegagalan: Anak-anak yang terlalu sering didorong melebihi kemampuannya, mungkin memiliki ketakutan akan kegagalan yang muncul dalam bentuk rasa malu.
Lalu, bagaimana cara mengatasi anak pemalu?
1. Sadarilah bahwa rasa malu bukanlah sifat yang tetap
Yes! Jika mengutip dari Baby Center hanya karena anak saat ini pemalu, bukan berarti mereka akan selalu seperti itu atau mereka akan menjadi pemalu dalam setiap situasi. Orang tua perlu memahami bahwa, menjadi anak pemalu juga tidak ada salahnya, jadi jangan merasa orang tua harus mengubah perilaku anak yang satu ini ya, Bu.
Sebaliknya, temukan cara lain untuk membantu mereka sukses di sekolah, terutama demi mengatasi anak pemalu di sekolah. Nggak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan tenaga pengajar di sekolah, komunikasi seperti ini sangat penting bagi orang tua untuk membantu mengurangi sikap anak pemalu di sekolah.
2. Ketahui apa yang ia suka
Untuk mengatasi anak pemalu, Ibu juga perlu masuk ke dalam dunianya terlebih dahulu. Biasanya sesuatu yang ia suka merupakan zona paling nyaman baginya untuk berbagi cerita, atau sekadar membagikan senyum manisnya.
3. Berkunjung ke sekolah
Untuk mengatasi anak pemalu di sekolah, pada awalnya Ibu mungkin perlu seiring berkunjung ke sekolah untuk melihat kegiatannya. Terkadang berkunjung ke kelas mereka dapat membantu anak pemalu merasa lebih nyaman di sekolah.
Ibu mungkin bisa datang untuk membaca buku, membantu membuka snack saat jam makan siang, atau mendampingi karyawisata.
4. Pastikan mereka merasa tertantang
Mengasuh anak pemalu, memang terkadang susah-susah gampang ya, Bu. Kadang, hal ini bikin anak jadi enggan ikut berpartisipasi dalam kegiatan kelas, bisa jadi juga karena aktivitas tersebut terlalu mudah.
Jika Ibu menduga ini adalah sebuah masalah, diskusikan dengan guru tentang cara untuk memberi anak lebih banyak tantangan. Alternatifnya, jika anak mungkin menahan diri karena aktivitas di kelas terlalu menantang, bicarakan baik-baik dengan si kecil mengenai masalah ini.
5. Beri bantuan saat di rumah
Terkadang anak-anak bersikap malu-malu di sekolah, hanya karena mereka khawatir tidak melakukan hal yang benar. Beberapa anak lebih mudah memahami keterampilan baru di tempat yang tenang, tanpa rangsangan dan tekanan di kelas.
Beri anak kesempatan untuk berkembang, tapi cobalah untuk tidak memberikan tekanan agar tetap bisa membangun kepercayaan diri anak.
6. Fokus pada pencapaian anak
Jangan hanya memperhatikan batu sandungannya saja ya, Bu. Terkadang kita juga perlu fokus dan merayakan pencapaian anak, lho!
Misalnya dalam hal prestasi atau hobby yang ia geluti. Hal ini sangat penting untuk membantu membangun kepercayaan diri anak di sekolah.
7. Cari bantuan ahli
Jika mengutip Healthline mengatasi anak pemalu yang cenderung sangat ekstrim, mungkin saja diperlukan bantuan ahli. Sebab, anak pemalu yang ekstrim dapat mengakibatkan ia jadi kesulitan bersosialisasi di sekolah dan bahkan kesulitan menjalin hubungan dengan teman ataupun gurunya.
Dengan bantuan ahli seperti psikolog dapat membantu anak mengatasi rasa malu tersebut. Mereka dapat diajari keterampilan sosial, cara menyadari rasa malunya, dan cara memahami jika rasa malunya disebabkan oleh pemikiran yang tidak rasional.
Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, juga dapat membantu anak-anak dan orang dewasa mengatasi kecemasan yang mungkin mendasari rasa malu. Jadi, kalau kamu sudah mulai menyerang mengatasi anak pemalu, jangan ragu minta bantuan ahli ya, Bu!