Ibupedia

Hati-Hati, Cara Menyimpan MPASI Yang Salah Bisa Bikin Si Kecil Keracunan!

Hati-Hati, Cara Menyimpan MPASI Yang Salah Bisa Bikin Si Kecil Keracunan!
Hati-Hati, Cara Menyimpan MPASI Yang Salah Bisa Bikin Si Kecil Keracunan!

Ibu, memahami cara menyimpan MPASI sama pentingnya dengan memahami pemilihan bahan dan proses pembuatannya. Terutama jika Ibu berencana membuat beberapa porsi makan sekaligus dalam satu kali memasak. 

Pasalnya, menurut riset yang terbit dalam Journal of Food, Nutrition and Population Health tahun 2020, cara menyimpan MPASI yang salah dapat memicu pertumbuhan mikrobiologi berbahaya yang menyebabkan si kecil keracunan.

Tentu saja, Ibu tidak ingin hal tersebut terjadi pada si kecil, bukan? Untuk itu, dalam artikel kali ini akan dibahas tuntas tentang cara menyimpan MPASI yang baik dan benar. Yuk, kita simak bersama.

Ketahui porsi saji MPASI sesuai usia bayi

Sebelum membahas cara menyimpan MPASI, terlebih dulu Ibu wajib tahu seberapa banyak porsi makan bayi sesuai usianya. Menurut World Health Organization (WHO), pada usia 6-8 bulan bayi harus menerima MPASI sebanyak 2-3 kali sehari. Porsi yang dianjurkan yaitu sebanyak 2-3 sendok makan. 

Pada usia 9-11 bulan, Ibu bisa meningkatkan pemberian MPASI menjadi 3-4 kali per hari, dengan porsi yang juga ditingkatkan secara perlahan hingga maksimal 250ml atau sebanyak setengah mangkuk makan si kecil. Dengan mengetahui porsi saji MPASI ini, Ibu akan lebih mudah dalam melakukan penyimpanannya.

Cara menyimpan MPASI untuk sehari

Meski saat ini sudah banyak jenis dan rasa bubur fortifikasi maupun MPASI instan yang dijual, tidak sedikit Ibu yang memilih memasak MPASI sendiri di rumah. Selain lebih terjamin kualitas bahan dan kebersihannya, menyajikan menu MPASI sesuai dengan menu khas rumahan bisa membantu si kecil lebih mudah beradaptasi dengan makanannya.

Cara menyimpan MPASI untuk sehari bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  1. Gunakan wadah yang tertutup rapat untuk menyimpan MPASI
  2. Bagi porsi MPASI per satu kali makan
  3. Simpan MPASI yang sudah dimasukkan dalam wadah tertutup rapat dalam chiller/kulkas bagian bawah (bukan freezer)
  4. Hangatkan kembali sebelum diberikan pada si kecil
  5. Jangan menyimpan MPASI di suhu ruangan lebih dari 2 jam 

Cara menyimpan MPASI di kulkas

Cara menyimpan MPASI di kulkas relatif lebih mudah dilakukan. Cara ini banyak dipilih, karena bisa sangat memudahkan Ibu dalam menyiapkan MPASI untuk si kecil. 

Langkah penyimpanan MPASI di kulkas sama seperti poin sebelumnya. MPASI yang disimpan pada bagian chiller bisa awet selama 2-3 hari, sementara jika disimpan dalam freezer maka MPASI bisa awet maksimal satu bulan.

Namun demikian, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan MPASI tetap aman dan layak dikonsumsi si kecil;

  1. Pastikan suhu kulkas berada di angka 0 sampai 5 derajat Celcius
  2. Pisahkan wadah penyimpanan MPASI dari bahan makanan lainnya
  3. Jauhkan wadah penyimpanan MPASI dari makanan/minuman berbau tajam
  4. Segera dinginkan MPASI setidaknya 1 sampai 2 jam setelah dimasak
  5. Jangan dinginkan kembali MPASI yang sudah dihangatkan, buang jika tidak habis dimakan si kecil

Cara menyimpan MPASI tanpa kulkas

Nah, bagaimana cara menyimpan ASI tanpa kulkas? Misalnya, ketika Ibu mengajak si kecil bepergian ke kebun binatang selama seharian. Tenang saja, Ibu tidak perlu khawatir MPASI jadi basi saat dibawa bepergian. 

Cara menyimpan MPASI tanpa kulkas yang tepat, bisa menjaga kualitas makanan si kecil. Cara menyimpan MPASI tanpa kulkas, yaitu:

  1. Gunakan wadah tertutup rapat untuk menyimpan MPASI
  2. Apabila menggunakan termos, maka MPASI bisa bertahan maksimal 7 jam. Sementara bila menggunakan food container biasa, MPASI hanya bertahan maksimal 2 jam.
  3. Bagi porsi MPASI untuk setiap satu kali makan

Cara memanaskan MPASI

Cara menyimpan MPASI dan memanaskannya penting untuk dipelajari. Tujuannya agar, nutrisi yang terkandung tetap terjaga kualitasnya. 

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), cara memanaskan MPASI harus dimulai dengan mencairkan terlebih dulu jika dalam keadaan beku atau membiarkannya sampai berada di suhu ruang. Dengan begitu, vitamin dan zat-zat penting yang terkandung dalam makanan tidak rusak.

Ibu bisa menggunakan microwave atau alat kukusan sebagai alat bantu untuk memanaskan MPASI. Hindari memanaskan MPASI dengan suhu yang terlalu tinggi, karena berisiko merusak kualitas nutrisi di dalamnya.

Pada dasarnya ada dua cara memanaskan MPASI yang banyak dilakukan, yaitu:

1. Menggunakan kompor

Tempatkan MPASI dalam panci kecil dan hangatkan dengan menyalakan kompor menggunakan api kecil. Aduk-aduk agar tidak lengket atau gosong di bagian bawahnya. Panaskan secara menyeluruh hingga mencapai suhu sekitar 70 derajat Celcius. Gunakan termometer makanan untuk memastikan suhu MPASI.

2. Menggunakan microwave

Tempatkan MPASI di wadah kaca yang tahan panas. Panaskan selama 15 detik saja. Jika sudah selesai, jangan langsung memberikan MPASI untuk si kecil. Biarkan suhunya mendingin atau seperti suam-suam kuku.

Itulah tadi panduan lengkap cara menyimpan MPASI yang tepat. Cukup mudah untuk dipraktekkan langsung, bukan? Tentu saja, Ibu perlu mempelajari cara-cara tersebut demi memastikan asupan makanan si kecil bernutrisi, dan tidak membahayakan kondisi kesehatannya. Proses pemberian MPASI pun bisa berjalan efektif seiring dengan bertambahnya berat badan si kecil.

Editor: Aprilia

Follow Ibupedia Instagram