Ibupedia

Hindari 8 Jenis Makanan Ini Untuk MPASI Pertama Bayi

Hindari 8 Jenis Makanan Ini Untuk MPASI Pertama Bayi
Hindari 8 Jenis Makanan Ini Untuk MPASI Pertama Bayi

Pemberian MPASI pertama untuk bayi yang mulai makan seringkali bikin Ibu pusing. Padahal sebenarnya, MPASI pertama tidak semenyeramkan itu, kok, Bu.

Ibu perlu memahami dasar pemberian nutrisi pada bayi dan menghindari jenis makanan yang tidak disarankan saat memulai MPASI pertama untuk bayi. Selebihnya dikuatkan dengan insting Ibu.

Pemberian MPASI pertama

ASI saja sudah tidak mencukupi kebutuhan nutrisi bayi ketika menginjak usia 6 bulan lebih. Inilah mengapa, bayi mulai disarankan untuk mendapatkan makanan tambahan untuk mendampingi ASI, guna memenuhi nutrisi yang dibutuhkan bayi.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyarankan pemberian MPASI ketika bayi berusia 6 bulan dan telah menunjukkan tanda siap makan, seperti:

  • Bayi bisa mengontrol kepala dan lehernya dengan tegak
  • Bayi bisa duduk sendiri tanpa bantuan orang dewasa atau paling tidak bisa duduk dengan disangga bantal
  • Bayi sudah tidak lagi sering menjulurkan lidah
  • Membuka mulut ketika ditawari makanan
  • Berusaha meraih makanan yang dekat dengannnya
  • Tertarik dengan makanan orang lain dalam jangkauannya.

Jika sudah menunjukkan tanda-tanda ini dan telah memasuki usia yang cukup, maka bayi sudah bisa diberikan MPASI pertama. MPASI pertama sebaiknya bertekstur lembut dan tidak terlalu cair untuk memudahkan bayi makan.

MPASI selain baik untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan bayi, juga baik untuk mengenalkan beragam rasa dan tekstur. Ini akan melatih motoriknya, di mana di usia ini bayi masih menggunakan mulutnya sebagai “pendeteksi” benda.

MPASI pertama juga sebaiknya memenuhi strategi pemberian MPASI yang disarankan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yaitu:

  • Tepat waktu: ketika usia anak 6 bulan
  • Adekuat: MPASI memenuhi kebutuhan energi, mikronutrien serta protein untuk anak
  • Aman dan Higienis: MPASI diproses dan disajikan dengan bahan dan alat yang bersih serta higienis
  • Diberikan secara responsif: MPASI diberikan sesuai waktunya dan konsisten menyesuaikan momen lapar dan kenyang anak.

MPASI juga perlu memerhatikan komposisi di dalamnya agar seimbang dan mengandung karbohidrat, protein, lemak dan mikronutrien dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Bahan makanan yang dipakai juga bisa divariasikan agar bayi mengenal ragam makanan sama seperti saat menyusui. Eits, meski begitu, waspadai jenis makanan di bawah ini untuk tidak diberikan dalam MPASI pertama bayi.

Jenis makanan yang dihindari untuk MPASI pertama bayi

1. Madu


Madu merupakan bahan makanan yang tidak disarankan untuk diberikan pada anak di bawah 1 tahun. Melansir What to Expect, madu dapat mengandung Clostridium botulinum yang tidak baik untuk bayi.

Bakteri ini dapat menyebabkan sembelit, bayi enggan menyusu dan makan, lesu, berpotensi pneumonia bahkan dehidrasi. Sebaiknya madu mulai diberikan di atas usia 1 tahun.

2. Jus buah


Buah yang diproses sebagai jus sendiri di rumah atau yang dikemas di pasaran sangat tidak dianjurkan untuk diberikan. Saat bayi mulai MPASI pertamanya, lambungnya yang masih kecil sebaiknya diisi dengan makanan padat nutrisi.

Sedangkan buah sebaiknya diberikan dalam jumlah kecil sebagai perkenalan. Jus buah mengandung buah dan air yang justru akan membuat bayi lebih kenyang tapi dengan nutrisi yang lebih sedikit. Apalagi jus buah di pasaran megandung gula tinggi melebihi yang dianjurkan untuk bayi.

3.  Kacang atau buah utuh


Kacang-kacangan dan buah utuh sebaiknya tidak diberikan pada bayi yang mulai MPASI. Ini karena bahan makanan ini berpotensi membuat bayi tersedak. Bila bayi Ibu makan sendiri, potong buah atau cacah kacang dengan ukuran yang dianjurkan agar lebih mudah masuk ke kerongkongan bayi.

4. Susu sapi


Susu sapi non formula, dalam hal ini susu UHT tidak dianjurkan untuk diberikan pada bayi di bawah 1 tahun secara langsung. Namun susu UHT bisa dicampurkan dalam makanan saat diolah untuk MPASI. 

Misalnya sebagai bahan untuk macaroni schotel, bubur susu, atau puding. Susu hewan yang belum dipasteurisasi juga tidak boleh diberikan karena risiko menyebabkan gangguan kesehatan lebih besar.

5. Makanan tinggi garam dan gula


Gula dan garam boleh diberikan dengan takaran tepat dalam makanan bayi, meski banyak Ibu memilih untuk tidak menambahkannya dan memilih rasa asli dari bahan makanan untuk cita rasa. Namun, gula yang tinggi pada minuman kemasan dan garam yang tinggi pada makanan olahan sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bayi.

Selain kurang bernutrisi, makanan tinggi gula dan garam hanya memperberat kerja ginjal bayi. Sebagai alternatif, berikan wortel atau pisang yang memiliki rasa manis alami, atau udang dan ikan laut yang memiliki rasa gurih tanpa tambahan garam.

6. Ikan laut dalam


Ikan laut dalam, apalagi yang berukuran besar mengandung lebih banyak merkuri. Untuk itu, pilih jenis ikan dan biota laut lain yang lebih sedikit potensi kandungan merkurinya dan kurangi penggunaan garam saat mengolah. Karena bahan makanan dari laut sudah memiliki rasa asin dan gurih alami.

7. Kopi dan teh


Kopi dan tah sangat tidak dianjurkan untuk diberikan pada bayi. Kandungan kafein dan tanin pada keduanya berpotensi menghambat penyerapan zat besi pada bayi. Padahal bayi memerlukan makanan tinggi zat besi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

8. Makanan mentah atau setengah matang


Makanan yang belum matang berpotensi mengandung bakteri yang berbahaya untuk kesehatan bayi. United Kingdom National Health Service menyatakan telur sebagai salah satu bahan makanan yang tidak boleh disajikan mentah atau setengah matang. 

Termasuk olahan telur metah seperti beberapa jenis kue, es krim atau mayonnaise. Sebagai tambahan, ikan, daging dan beberapa jenis sayur sebaiknya tidak disajikan mentah untuk bayi.

Tips MPASI pertama bebas drama


Coba tips-tips ini saat mulai MPASI pertama bayi, ya Bu:

  • Beberapa hari sebelum mulai MPASI pertama, kenalkan terlebih dahulu kebiasaan yang akan dilakukan saat makan. Seperti duduk di kursi bayi, didekatkan dengan piring, mangkuk, dan sendok sebagai perkenalan bahwa nantinya bayi akan makan.
  • Di waktu ini juga sounding bayi tentang makan makanan padat di luar ASI. Lakukan saat menyusui atau saat main bersama bayi.
  • Berikan makan dengan jadwal yang konsisten dan beri jeda dengan waktu menyusui
  • Ciptakan suasana nyaman dan menyenangkan saat makan tanpa harus menggunakan gawai atau mainan sebagai distraksi
  • Ikutlah makan bersama dengan bayi, sambil sesekali mencontohkan bagaimana mengunyah, agar bayi paham cara mengolah makanan di dalma mulutnya.
  • Sebutkan menu makan saat makan bersama bayi. Bayi sangat pintar, mereka akan mengingat dan memahami apa yang mereka makan. Contohnya, “Adik, hari ini kita makan bubur opor ayam. Di dalamnya ada nasi yang Ibu haluskan, lalu daging ayam yang Ibu masak dengan kuah santan dan bumbu. Rasanya enak dan gurih. Ibu dan Ayah juga makan menu yang sama".

MPASI pertama bisa dilalui tanpa hambatan, kok, Bu. Berikan semaksimal mungkin yang bisa kita berikan untuk anak-anak kita, dan tetap batasi atau hindari jenis-jenis makanan yang memang tidak disarankan untuk MPASI. Selamat masak dan makan bersama bayi, Bu! 

Editor: Aprilia  

Follow Ibupedia Instagram