Ini Dia 10 Aktivitas Seru untuk Meningkatkan Daya Ingat Anak
Tahukah Ibu? Sekitar 70% perkembangan otak manusia terjadi pada 3 tahun pertama kehidupan lewat aktivitas bermain. Kemampuan kognitif inilah yang akan membantu anak mempelajari hal-hal baru. Nah, meningkatkan daya ingat sekaligus stimulasi potensi otak anak ternyata bukan hal yang susah, kok. Ibu bahkan bisa melakukannya lewat aktivitas-aktivitas yang sederhana, lho.
Pentingnya Stimulasi Perkembangan Otak Anak Sejak Dini
Sebelum membahas lebih lanjut tentang ragam aktivitas yang bagus untuk meningkatkan daya ingat anak, Ibu terlebih dahulu perlu tahu betapa pentingnya menstimulasi kemampuan kognitif si kecil sejak dini. Sebab seperti yang dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), perkembangan otak manusia dimulai sejak masih di dalam kandungan.
Selain faktor genetik, optimal tidaknya perkembangan otak anak sangat dipengaruhi oleh:
Nutrisi yang masuk ke tubuh, terutama selama masa kehamilan;
Infeksi atau gangguan kesehatan lainnya;
Kondisi fisik dan psikis;
Stimulasi dari orang tua;
Ada tidaknya kejadian traumatis di masa lalu; dan
Pengalaman psikologis anak yang berkaitan dengan dunia luar.
Pola pengasuhan yang tepat merupakan kunci untuk mendukung kemampuan kognitif dan meningkatkan daya ingat anak. Interaksi dengan lingkungan sekitar juga turut berpengaruh terhadap perkembangan otak si kecil. Lingkungan yang baik dan aman akan menempatkan anak pada kondisi yang ideal untuk belajar, berkembang, dan mencoba banyak hal baru.
Nah, di sini orang tua punya peran dalam meningkatkan daya ingat anak lewat berbagai cara, seperti mengajaknya bermain, ngobrol, bercerita, membaca, bernyanyi bersama, dan lain sebagainya. Dengan begitu, otak si kecil bisa terstimulasi dengan maksimal. Sebaliknya, stres dan trauma bisa berdampak buruk pada kemampuan kognitif dan kondisi psikologis anak, bahkan sampai ia dewasa.
10 Jenis Aktivitas untuk Meningkatkan Daya Ingat Anak
Saat lahir, otak bayi memiliki lebih dari 100 miliar neuron yang belum saling terhubung. Proses menghubungkan neuron (sinapsis saraf) inilah yang akan memengaruhi kemampuan otak seseorang. Sinapsis sendiri bekerja dengan dua cara: digunakan atau dihilangkan.
Makin banyak informasi yang diterima dan dipelajari anak, maka makin banyak pula jumlah neuron yang terhubung dan membentuk sinapsis. Nah, sebaliknya, sinapsis yang tidak disatukan lewat stimulasi pelan-pelan akan hilang dan menyebabkan seseorang mengalami penurunan kemampuan kognitif. Tak mau hal yang sama terjadi pada si buah hati kan, Bu?
Untuk memastikan sinapsis saraf anak terstimulasi dengan optimal, Ibu perlu melibatkan anak dalam berbagai aktivitas. Tidak harus menunggu anak bersekolah dulu Bu. Meningkatkan daya ingat si kecil juga bisa dilakukan sejak dini, kok. Nah, ini dia daftar kegiatan seru yang bisa jadi referensi untuk mengasah memori anak.
Ngobrol dengan Anak
Meningkatkan daya ingat dan kapasitas otak anak bisa dilakukan dengan mengajaknya ngobrol sering-sering. Berbicara dengan anak akan mendukung perkembangan otaknya. Selain itu, interaksi yang positif dengan lingkungan sekitar juga akan mengasah kemampuan komunikasi dan negosiasi si kecil.
Saat neuron-neuron di otaknya terhubung dengan baik, kemampuan berpikir anak juga akan meningkat secara pesat. Hasilnya, ia bisa lebih mudah dalam menyerap segala informasi yang diterimanya. Oh ya, mengajak anak ngobrol juga akan meningkatkan ikatan emosional mereka dengan orang tuanya, lho.
Jadi, mulai sekarang sering-seringlah mengajak anak ngobrol ya, Bu. Saat si anak sedang bermain misalnya, dampingi dan ajak si dia ngobrol dengan menyelipkan pertanyaan-pertanyaan tertentu. Pastikan komunikasi terjadi dua arah dan anak menanggapi setiap pertanyaan Ibu, ya.
Bacakan Cerita
Buku adalah media yang sangat bagus untuk membantu meningkatkan daya ingat anak sejak dini. Ibu bisa memulainya dengan membacakan cerita atau dongeng kepada anak setiap hari, misalnya menjelang tidur malam. Mengenalkan buku tidak hanya akan meningkatkan kemampuan berpikir anak, tapi juga mengasah kemampuan berbahasa dan motoriknya.
Ibu bisa mulai mengenalkan buku-buku bergambar yang menarik untuk anak-anak. Sedikit tips: agar anak makin relate dan tertarik dengan cerita yang sedang Ibu bacakan, cobalah mengganti nama tokoh dalam cerita dengan nama si kecil.
Sering-Sering Bertanya pada Anak
Jangan lupa stimulasi proses berpikir anak dengan sering-sering mengajaknya ngobrol maupun tanya jawab. Melempar pertanyaan kepada anak adalah langkah yang tepat untuk mengasah kemampuan berpikir dan memorinya.
Selain meningkatkan daya ingat, aktivitas tanya jawab juga akan membantu melatih kemampuan berpikir kritis pada anak. Tanya jawab tak harus selalu soal hal-hal besar kok, Bu. Pertanyaan simpel semacam “Adik sedang apa?” atau “Ibu suka makan sayur. Kalau Adik suka apa?” juga tak kalah bagus. Yang paling penting adalah komunikasi dan interaksi yang terjadi setelahnya.
Pancing juga anak untuk bertanya tentang apa pun dan minta ia untuk me-recall apa yang sudah diingat sebelumnya, entah informasi tersebut didapat dari buku, tayangan video, atau yang lainnya. Cara ini sangat efektif untuk bantu anak mengasah memorinya.
Bernyanyi Bersama
Meningkatkan daya ingat anak juga bisa dilakukan dengan mengajaknya bernyanyi bersama. Lirik lagu dan gerakan yang ada di dalam musik akan membantu mengasah memori si kecil. Selain itu, musik juga terbukti dapat melatih emosi dan berperan penting dalam mendukung perkembangan otak anak.
Bernyanyi bersama anak juga diyakini dapat melatih anak untuk menjadi pendengar yang baik, menambah kosa kata di kepalanya, mengasah kemampuan komunikasinya, serta mencegah stres. Ya, anak-anak juga bisa mengalami stres seperti orang tua. Coba pilih lagu anak yang terdengar fun dan disukai si kecil ya Bu.
Menari
Selain menyanyi, menari juga bisa jadi pilihan aktivitas yang seru untuk meningkatkan daya ingat si kecil. Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa menari adalah kegiatan yang bermanfaat untuk mendukung perkembangan otak dan melatih memori anak.
Aktivitas bernyanyi dengan berjoget akan membantu anak untuk belajar melatih konsentrasinya. Ya, menari memang menyenangkan dan punya banyak manfaat. Tak heran kalau aktivitas ini selalu dijadikan media terapi untuk pemulihan berbagai gangguan kesehatan, baik yang bersifat fisik maupun psikologis.
Memasak Bersama
Ibu suka masak dan bereksperimen di dapur? Yuk, mulai sekarang coba libatkan anak di dapur. Aktivitas memasak bersama ternyata sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat dan kecerdasan anak, lho.
Memasak dengan mengikuti instruksi atau resep yang diberikan akan melatih anak untuk tetap fokus dan memperhatikan langkah selanjutnya. Stimulasi semacam ini sangat bagus untuk perkembangan otak si kecil.
Selain meningkatkan daya ingat, memasak bersama juga bisa jadi cara seru untuk memperkuat ikatan emosional Ibu dengan si buah hati. Yang penting, selalu libatkan anak dalam setiap proses memasak ya, Bu…
Pretend Play
Rekomendasi aktivitas lain yang bagus untuk meningkatkan daya ingat anak adalah bermain peran atau pretend play. Saat bermain peran, anak diharuskan menyampaikan dialog sesuai dengan karakter yang sedang ia mainkan. Di sini dibutuhkan kemampuan fokus yang baik.
Nah, dengan plot dan cerita yang terus berkembang, anak tetap harus berkonsentrasi dan belajar mengendalikan diri agar “drama” yang sedang dimainkan tetap on track. Anak pun bisa belajar mengasah ingatan dan kemampuan berpikir lewat stimulasi-stimulasi sederhana semacam ini.
Pretend play tidak harus memerankan karakter seperti yang ada di drama kok, Bu. Karakter-karakter lain seperti dokter, guru, penjaga toko, dan lain-lain juga tak kalah seru dimainkan dan tentu saja lebih related dengan kehidupan sehari-hari si anak.
Bermain
Pada dasarnya hampir semua aktivitas bermain sangat bermanfaat untuk membantu meningkatkan memori dan kemampuan otak anak. Saat bermain, otak anak akan dirangsang untuk memproses dan mengingat informasi tertentu yang berkaitan dengan objek yang sedang dimainkannya. Kegiatan ini secara pelan-pelan akan membuat otak anak terasah. Daya ingatnya pun akan meningkat.
Menggambar dan Mewarnai
Aktivitas menggambar dan mewarnai juga bisa dijadikan cara untuk meningkatkan daya ingat anak. Saat terlibat dalam kegiatan menggambar, anak akan belajar berkonsentrasi dengan apa yang sedang dikerjakannya. Hal ini ternyata punya dampak positif untuk perkembangan memori si kecil lho, Bu.
Olahraga
Olahraga termasuk jenis aktivitas yang tidak cuma bagus untuk menjaga kesehatan tubuh, tapi juga dapat membantu meningkatkan daya ingat si kecil. Gerak fisik secara rutin akan membantu aliran darah dan oksigen menuju otak tetap lancar. Hasilnya, otak bisa berfungsi secara maksimal. Anak pun menjadi lebih cerdas, kreatif, dan bahagia.
Ajak anak untuk melakukan olahraga yang ia sukai, entah itu bersepeda, berenang, jogging, dan lain-lain. Luangkan waktu untuk berolahraga setidaknya seminggu tiga kali. Biar makin seru, ajak ayah juga ya, Bu!
Meningkatkan daya ingat anak tentu belum cukup hanya dengan melakukan aktivitas-aktivitas di atas. Dukungan tambahan berupa pemberian makanan kaya nutrisi dan istirahat yang cukup adalah aspek penting lain yang juga harus diperhatikan setiap orang tua.
Pastikan anak mendapat tidur yang cukup dan nyaman setiap malamnya ya, Bu. Jangan lupa selalu sediakan makanan bergizi untuk mendukung perkembangan otaknya, antara lain:
- Sayuran hijau (bayam, kale, brokoli, dll);
- Buah beri;
- Kacang-kacangan (kacang kenari, kacang hijau, kacang almond, dll);
- Telur dan daging;
- Ikan laut atau ikan air tawar; dan
- Gandum utuh, dsb.
Hati-Hati, Kebiasaan Ini Bisa Merusak Memori Anak
Anak sudah diberi tahu dan diingatkan berkali-kali tapi masih sering lupa? Sebaiknya Ibu waspada karena hal tersebut bisa jadi salah satu tanda menurunnya memori anak. Ya, perkembangan otak dan kemampuan ingatan anak juga bisa terganggu karena berbagai faktor, misalnya:
- Anak kurang tidur;
- Sering dibentak atau dimarahi;
- Kurangnya asupan nutrisi bergizi;
- Gangguan cemas;
- Penggunaan obat-obatan tertentu; dan
- Gangguan kesehatan tertentu.
Jika Ibu mulai khawatir dengan kondisi si kecil, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak, ya. Dengan begitu, jenis pengobatan, terapi, atau tindakan yang diberikan pun bisa lebih sesuai dengan kondisi anak.
Daya ingat yang kuat akan membantu anak lebih mudah dalam belajar dan memahami apa yang dilihat dan didengarnya. Lewat konsentrasi yang baik, informasi pun akan lebih mudah terserap ke dalam otak anak. Nah, kemampuan memori inilah yang akan anak butuhkan sepanjang hidupnya.
Penulis: Kristal Pancarwengi
Editor: Dwi Ratih