Ini Yang Harus Dilakukan Saat Anak Terbentur Di Kepala
Bunda, kapanpun bayi atau batita mengalami jatuh serius baik dari sofa, tempat tidur, highchair, atau meja, Anda perlu memeriksa cedera di tubuhnya, terutama bila kepala atau punggungnya terbentur saat ia jatuh.
Anda perlu memastikan apakah anak mengalami luka serius, ada patah tulang, terjadi gegar otak atau kerusakan internal lain, termasuk cedera kepala serius (seperti retak tulang tengkorak atau cedera intrakranial). Jatuh bisa berakibat serius, tapi bayi dan batita tulangnya masih lembut sehingga ia tidak mengalami retak tulang semudah pada anak yang lebih besar.
Bun, bila anak terlihat baik-baik saja dan berperilaku normal, kemungkinan jatuh yang si kecil alami tidak menyebabkan cedera serius. Tapi tetap awasi si kecil ya, terus observasi selama 24 jam berikutnya, terutama bila ia terjatuh mengenai kepala.
Bila Anda merasa ada yang tidak beres setelah anak jatuh, atau Bunda merasa ia kesakitan dan jadi lebih rewel, bawa ke dokter untuk diperiksa. Kalau setelah jatuh ia tertidur tidak masalah, meskipun akan lebih mudah untuk memonitor apakah ia baik-baik saja saat ia tidak sedang tidur.
Jenis Cedera Kepala
Cedera kepala terdiri dari dua kategori:
Cedera eksternal (kulit kepala)
Cedera kepala internal, yang melibatkan tengkorak, pembuluh darah dalam tengkorak, atau otak.
Untungnya kebanyakan anak kecil yang jatuh mengenai kepala biasanya mengalami cedera pada kulit kepala saja. Cedera kepala internal bisa lebih serius karena menyebabkan pendarahan atau memar pada otak.
1. Cedera Eksternal
Kulit kepala memiliki banyak pembuluh darah, jadi goresan kecil bisa menyebabkan pendarahan. Yang harus dilakukan bila anak mengalami cedera eksternal:
Hubungi dokter bila anak masih bayi, pingsan setelah jatuh, atau anak usia berapapun dengan gejala:
Tidak berhenti menangis
Mengeluh sakit kepala dan leher
Muntah beberapa kali
Berjalan atau berbicara tidak normal
Bila anak sudah lebih besar, tidak pingsan, dan berperilaku normal setelah jatuh:
Gunakan kompres dingin pada area cedera selama 20 menit setiap 3 hingga 4 jam. Saat menggunakan es, bungkus dengan kaos kaki atau lap. Es yang digunakan langsung pada kulit bisa menimbulkan cedera.
Awasi anak selama 24 jam selanjutnya. Segera hubungi dokter bila ada tanda cedera internal.
Bila insiden mendekati waktu tidur dan anak tertidur setelahnya, periksa kondisinya secara rutin ketika ia tertidur.
Bila nafasnya normal dan terlihat tidak ada masalah, biarkan anak tidur (kecuali dokter meminta sebaliknya). Percayai insting Anda ya Bunda. Bila merasa tidak nyaman dengan kondisi anak, bangunkan si kecil dengan mendudukkannya. Bila anak terlihat masih sangat mengantuk, coba bangunkan sepenuhnya. Jika anak tidak bisa terbangun atau menunjukkan tanda cedera internal, hubungi rumah sakit untuk mengirimkan ambulans.
2. Cedera Internal
Cerebrospinal fluid (CSF) adalah cairan jernih yang melindungi otak dari kerusakan. Tapi benturan berat di kepala bisa menggeser otak ke sisi tengkorak atau merobek pembuluh darah. Beberapa cedera kepala internal bisa bersifat serius dan mengancam keselamatan. Ini termasuk patah tulang tengkorak, pembuluh darah sobek, atau kerusakan pada otak.
Sulit mengetahui seberapa serius cedera kepala yang dialami anak, jadi sebaiknya selalu hubungi dokter. Hubungi rumah sakit bila anak menunjukkan gejala berikut setelah cedera kepala:
Tidak sadarkan diri selama lebih dari beberapa detik.
Kejang.
Nafas tidak normal.
Luka serius yang jelas.
Leher sakit atau kaku.
Pendarahan atau cairan jernih dari hidung, telinga, atau mulut.
Gangguan bicara atau penglihatan.
Ukuran pupil tidak sama.
Lemah atau lumpuh.
Anak yang baru belajar bergerak biasanya akan sering mengalami benjol akibat benturan. Meski benturan pada kepala terlihat menakutkan, tidak berarti anak mengalami sakit serius. Hubungi rumah sakit bila anak mengalami hal berikut setelah jatuh:
Kehilangan kesadaran. Bila anak tidak bernafas, minta orang lain menghubungi rumah sakit ketika Anda memberi nafas buatan hingga bantuan tiba. Bila Anda sendirian, beri nafas buatan selama dua menit lalu hubungi rumah sakit.
Pendarahan yang tidak bisa dihentikan dengan metode tekanan.
Tidak ada respons. Bila anak bernafas tapi tidak merespon, ia tidak sadarkan diri setelah jatuh, atau Anda tidak bisa membangunkannya setelah tertidur, misalnya.
Bawa anak ke instalasi gawat darurat atau segera bicara pada dokter bila terlihat tanda berikut:
Tulang patah, termasuk perubahan bentuk yang jelas, seperti pergelangan tangan yang menekuk aneh atau lengan atau kaki yang keluar dari persendiannya.
Kemungkinan retak tulang tengkorak, seperti area bengkak pada kulit kepala terutama pada sisi kepala (di atas atau belakang telinga, darah muncul di bagian putih mata, atau cairan kemerahan atau darah mengalir dari hidung atau telinga).
Gegar otak seperti terus-menerus muntah atau mengantuk berlebihan. Bergantung pada usia anak, amati perubahan pada cara merangkak atau berjalan, sakit kepala atau pusing, lemah, atau masalah pada bicara, penglihatan, atau kemampuan motorik.
Kemungkinan cedera otak, seperti gerakan mata yang tidak biasa.
Menangis dan berteriak terus-menerus yang bisa mengindikasikan cedera internal seperti pendarahan perut.
Untuk membantu meredakan benturan, bungkus es pada kantong, kain tipis, atau popok dan tekan pada benjolan selama dua hingga 5 menit, lagi dan lagi selama satu jam. Menyusui, memberi makan, atau membaca buku bersama batita selama waktu ini bisa membantu mengalihkan perhatiannya dari rasa dingin dan tidak nyaman.
Bila mengira anak terganggu oleh benjolan akibat terjatuh, tanya dokter tentang pemberian acetaminophen atau ibuprofen. Jangan pernah berikan anak aspirin, yang bisa memicu kondisi yang jarang terjadi tapi bersifat serius yang disebut sindrom Reye.
Mencegah Cedera Serius Akibat Benturan Di Kepala
Benjolan dan memar minor jadi bagian tak terhindarkan pada perkembangan kemampuan motorik dan kemandirian anak. Selama anak di bawah supervisi Anda dan area bermainnya bebas dari tangga, pinggiran yang tajam, dan bahaya lain, kebanyakan kasus jatuh tidak akan menyebabkan cedera serius.
Lakukan yang Anda bisa untuk menjaga keamanan anak, termasuk:
Tutup sudut tajam pada perabot. Karena rendah, meja tamu kadang jadi penyebab benjolan dan memar anak. Anda bisa melapisi sudut meja tamu atau jauhkan meja hingga anak bisa berjalan stabil.
Jauhkan anak dari teras yang bertingkat, dan tempatkan gerbang pengaman pada atas dan bawah tangga.
Letakkan pengaman di bawah semua keset atau pindahkan hingga anak lancar berjalan. Dan gunakan karpet anti licin untuk menjaga anak dari tergelincir ketika memandikannya di kamar mandi.
Pindahkan kursi dan perabot lain jauh dari jendela.
Selalu awasi anak ketika ia mulai memanjat perabot. Anda perlu bertindak cepat untuk mencegahnya dari terjatuh.
Ekstra waspada ketika meletakkan bayi di meja ganti. Beberapa meja ganti dilengkapi tali pengikat tapi tidak cukup untuk mencegah jatuh, jadi jangan pernah tinggalkan anak di meja ganti tanpa pengawasan.
Tangga harus bebas dari benda yang bisa membuat tergelincir ketika Anda menggendong si kecil.
Rendahkan kasur anak setelah ia mulai berdiri di tempat tidur bayinya.
Ketika di pusat perbelanjaan, amankan anak di kereta belanja. Jangan berjalan menjauhi kereta meski sebentar.
(Ismawati)