Ibupedia

Inilah 12 Cara Melatih Bayi Tidur Sendiri

Inilah 12 Cara Melatih Bayi Tidur Sendiri
Inilah 12 Cara Melatih Bayi Tidur Sendiri

Kebanyakan Ibu yang memilih tidur bersama bayi bertujuan untuk memudahkan saat proses menyusui. Selain itu, tidur bersama bayi juga akan memudahkan Ibu menenangkan bayi yang biasanya masih terbangun tengah malam. Tetapi, tentu tidak selamanya Ibu akan tidur bersama bayi, bukan? Bayi yang sudah memiliki jam tidur panjang bisa lho mulai dilatih untuk tidur sendiri. Ada sebuah istilah, yaitu self soothing. Menurut Raising Children Network, self soothing adalah momen di mana bayi bisa menenangkan diri sendiri, rileks, dan kembali tidur di ranjangnya sendiri. Proses self soothing tentu tidak langsung bisa dijalani bayi dan anak. Tetapi sangat mungkin dilakukan sebagai sebuah kebiasaan baik. Bagaimana tips untuk melatih bayi tidur sendiri? Simak terus, yuk!

  1. Mulai Sejak Dini

    Memilih waktu yang tepat untuk memulai akan lebih baik bagi Ibu maupun si kecil. Hal ini dikarenakan bayi akan memulai fase separation anxiety atau kecemasan saat berpisah dengan orang dewasa favoritnya. Fase ini terjadi pada usia sekitar 8-9 bulan. Selain itu, di usia 6 bulan, bayi sangat mungkin terbiasa tidur panjang tanpa terbangun dan minta susu. Di usia 3-4 bulan, bayi sudah menunjukkan pola tidur menuju teratur. Sehingga di usia sekitar 4-6 bulan, adalah waktu yang tepat untuk melatih bayi tidur sendiri.

  2. Sediakan Tempat Tidur Khusus

    Tempat tidur khusus untuk bayi diperlukan agar bayi meyadari bahwa ranjang tersebut khusus untuknya. Ini juga bisa membuat bayi senang karena memiliki barang atau wilayahnya sendiri. Tempat tidur bayi akan mempermudah proses bayi tidur sendiri dan menenangkan dirinya saat malam. Ia akan belajar terbiasa tidur tanpa orang dewasa dan belajar cara kembali tidur tanpa rewel.

  3. Buat Rutinitas Menyenangkan Menjelang Tidur 

    Rutinitas menyenangkan menjelang tidur akan membantu proses bayi tidur sendiri lebih mudah. Hal ini karena anak berangkat tidur dengan tenang dan bahagia. Sehingga akan mempengaruhi kualitas tidurnya. Rutinitas yang sama setiap malam akan membantu bayi dan anak mengetahui momen ia akan tidur. Sehingga tubuhnya pun merespons untuk bersiap tidur.

  4. Kondisikan Ruangan Redup dan Nyaman

    Ruangan yang minim cahaya dan berhawa sejuk akan membantu bayi merasa nyaman dan tidur lebih nyenyak. Di lingkungan dengan suasana seperti itu, meski terbangun tengah malam, bayi akan lebih mudah melatih bayi tidur sendiri. Ruangan yang seperti ini menawarkan kenyamanan sehingga tidur pun lebih berkualitas.

  5. Berikan ‘Teman’ Tidur

    Bayi berusia di bawah 1 tahun berisiko mengalami SIDS atau Sudden Infants Death Syndrome jika tidur dekat dengan benda lain seperti bantal, selimut, guling, atau boneka. Sebagai alternatif, Ibu bisa berikan pacifier atau empeng untuk meredakan rewelnya. Namun, penggunaannya perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak ya. Saat usianya sudah di atas 1 tahun, boneka, selimut kesayangan, atau mainan yang anak sukai bisa membantu melatih bayi tidur sendiri sehingga Ibu bisa menghentikan penggunaan pacifier atau empeng. Benda-benda kesayangan ini membantu mereka untuk tenang dan melanjutkan tidurnya.

  6. Gunakan Teknik Tepuk Sebelum Angkat

    Teknik menepuk pelan bagian badan bayi bisa Ibu lakukan saat bayi menunjukkan tanda rewel saat terbangun tengah malam. Dengan tepukan pelan, biasanya bayi akan tenang kembali. Namun bila cara ini belum berhasil, menemaninya sebentar saat tidur atau menggendongnya juga bisa dilakukan. Tapi kondisi ini sebaiknya dilakukan hanya jika bayi sedang mengigau karena mimpi buruk atau suasana tidurnya betul-betul terganggu. Untuk itu, penting bagi Ibu untuk menidurkan bayi dalam keadaan senang dan suasana kamar yang nyaman.

  7. Konsisten

    Melatih bayi tidur sendiri ini harus dilakukan dengan konsisten. Artinya, jika sudah memutuskan untuk melatih bayi tidur sendiri, hari berikutnya Ibu tidak bisa kembali membawa bayi tidur bersama orangtua. Selain itu, konsistensi ini juga berlaku di mana pun bayi tidur. Meski sedang di rumah nenek atau sedang bepergian dengan menginap, melatih bayi tidur sendiri sebaiknya tetap dilakukan. Biasanya, jika menginap di rumah nenek, nenek atau kakek akan otomatis langsung menggendong bayi saat bangun dan rewel. Ibu dan Ayah perlu menjelaskan pada nenek dan kakek tentang kebiasaan ini. Jika semua sudah bisa sepakat melakukan cara ini, akan memudahkan bayi untuk berhasil dalam proses tidur sendiri. Karena jika tidak konsisten, bayi akan kebingungan. Bayi juga bisa berpikir bahwa saat di rumah nenek mereka bisa tidak tidur sendiri.

  8. Sabar dan Telaten

    Dalam memulai proses bayi tidur sendiri, akan membutuhkan waktu sampai bayi benar-benar terbiasa dengan keadaan untuk tidur sendiri. Tidak ada tenggat pasti berapa lama akan berhasil karena setiap bayi dan keluarga memiliki kondisi yang berbeda. Akan ada malam-malam di mana Ibu tidak bisa menenangkan bayi yang menolak tidur sendiri, tapi percayalah bahwa semua usaha akan membuahkan hasil. Ibu hanya perlu bersabar dan tidak berhenti berusaha untuk membuat bayi tidur sendiri. Setiap bayi bisa berbeda durasinya dalam menguasai teknik tidur sendiri. Ada yang berhasil hanya dalam waktu 2 minggu, tapi tidak sedikit juga yang berhasil setelah 1 tahun. Inilah mengapa sebaiknya memulainya juga lebih awal.

  9. Selesaikan Semua Kegiatan Sebelum Tidur

    Menyelesaikan semua kegiatan dengan lengkap akan membantu bayi dan anak merasa lega. Pastikan bayi sudah kenyang. Jika bayi terbiasa minum susu, lakukan sebelum tidur. Pastikan juga ia cukup kenyang dan puas dengan susunya, karena jika tidak, ia bisa terbangun tengah malam dan minta susu. Gantilah popok dan pakaian bayi dengan yang nyaman, cuci muka atau sikat gigi juga iselesaikan semua sebelum tidur. Jika sudah terbiasa, maka bila satu hal terlewatkan, bayi biasanya akan terbangun dan rewel. Saat bayi sudah merasa kenyang dan nyaman, ketika ia terbangun tengah malam pun ia bisa menenangkan dirinya sendiri.

  10. Temani Bayi dan Anak di Tempat Tidur

    Pada anak yang lebih besar, Ibu bisa menemani dahulu menjelang bayi tidur. Temani dengan ngobrol atau bercerita, dan Ibu bisa tinggalkan saat bayi sudah tertidur. Menemani sebelum tidur akan membantu bayi merasa aman dan yakin bahwa ia akan baik-baik saja meski nanti tidur sendiri.

  11. Tunggu 2 Menit

    Laman Sleeping Baby menyatakan bahwa ketika bayi terbangun tengah malam, tunggulah satu sampai dua menit sebelum mendekat. Di menit-menit pertama ini, Ibu sebaiknya membantu bayi menemukan benda yang membuatnya nyaman untuk tidur kembali. Seperti jarinya, pacifiernya, atau bonekanya. Jika setelah 2 menit belum mereda, barulah Ibu bisa mendekat dalam diam dan mencoba menepuk pelan.

  12. Pastikan Tidak Terlalu Lelah dan Tidur Siang Cukup

    Memberi jeda waktu antara kegiatan yang menguras tenaga dengan jam tidur akan baik untuk bayi mendinginkan badannya. Bila bayi dan anak terlalu lelah menjelang tidur, mereka hanya akan semakin rewel dan tidurnya terganggu. Mau tidur saja sudah cranky dan bad mood. Wah, tengah malam nanti bisa saja terbangun dengan makin bad mood deh. Selain itu, bayi juga sebaiknya cukup tidur siangnya, ya. Tidak kurang dan tidak lebih. Karena hal ini juga akan memengaruhi tidur malamnya. 

Melatih bayi tidur sendiri memang sebaiknya segera dilakukan sejak dini. Sebelumnya, Ibu perlu tahu terlebih dahulu pola tidur si kecil. Bukan karena orangtua tidak disarankan untuk memeluk dan menenangkan bayi saat tidur ya. Tapi lebih kepada kualitas tidur bayi. Penelitian menyebutkan bahwa bayi yang tidur sendiri dan berhasil menenangkan diri saat terbangun tengah malam memiliki kualitas tidur lebih baik dibandingkan bayi yang masih bergantung pada orang dewasa untuk menenangkan diri. Di usia 2-4 tahun, anak yang tidur sendiri kualitas tidurnya lebih baik. Sementara yang tidak, lebih sering terbangun tengah malam mencari orang dewasa untuk menenangkannya. Faktanya, lebih sulit mengubah kebiasaan tidur anak usia toddler dibandingkan mengubah kebiasaan tidur bayi.

Keuntungan lain dari bayi tidur sendiri adalah bayi memiliki manajemen emosi yang lebih baik. Otak bayi telah memiliki kemampuan untuk menenangkan dirinya di usia lebih dari 3 bulan. Artinya, kematangan ini membuat bayi mampu mengelola emosinya sendiri. Berbeda dengan bayi yang masih tidur dan tenang dengan mengandalkan orang dewasa. Otaknya akan memproses bahwa sumber ketenangannya adalah orang dewasa, baik Ayah atau Ibu. Sehingga bayi akan cenderung mengandalkan orang dewasa untuk membuatnya tenang. Kebiasaan ini pun akan berpengaruh pada rutinitas harian lainnya selain tidur. Bayi dan anak akan lebih tenang saat mereka menghadapi masalah dan tahu bagaimana cara menenangkan dirinya. 

Penulis: Dwi Ratih