Ibupedia

Inilah Cara agar Kecerdasan Anak Berkembang Pesat

Inilah Cara agar Kecerdasan Anak Berkembang Pesat
Inilah Cara agar Kecerdasan Anak Berkembang Pesat

Cinta, kasih, dan perhatian adalah komponen utama yang dapat diberikan orang tua untuk menyiapkan awal kehidupan sang buah hati. Anda tidak wajib kok menyekolahkan anak di sekolah khusus berstandar internasional agar si kecil tumbuh menjadi anak yang cerdas dan berwawasan luas.

Apapun pendidikan yang ia dapatkan, yang penting orang tua selalu memberikan perhatian penuh pada proses perkembangan si kecil. Demi mencapai potensi diri sepenuhnya, sang buah hati perlu dukungan imaterial juga. Tak butuh banyak uang, hanya kasih sayang yang tulus dari Bunda!

1. Yuk, Ajak Anak Ngobrol!

Hasil studi menyatakan bahwa anak-anak yang sering diajak bicara oleh orangtuanya akan memiliki kemampuan berbahasa serta kaya akan kosa kata dibanding dengan mereka yang tidak menerima stimulasi secara verbal. Jika si kecil masih terlalu muda untuk bisa diajak berkomunikasi, maka Bunda dapat menjelaskan secara rinci aktivitas yang sedang Anda lakukan atau respon setiap baby talk anak.

Misalnya saja saat menuang susu ke dalam botol, Bunda perlu menjelaskan seperti ini, "Ibu taruh air susu ke dalam botol buat kamu minum." Ucapkan hal tersebut dengan intonasi dan artikulasi yang jelas. Tak hanya bagus untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya, anak juga akan belajar bagaimana cara menyusun kalimat yang benar sesuai dengan ujaran Bunda.

2. Tunjukan Rasa Cinta 

Saran ini mungkin terdengar sederhana, namun cinta adalah hal paling baik yang dapat Anda beri pada sang buah hati.Perhatian serta dukungan dari orang tua akan memberi fondasi rasa aman pada anak agar ia berani mengeksplor dunia. Para peneliti pun telah membuktikan bahwa cinta, perhatian, serta kasih sayang yang diberikan orang tua pada tahun pertama setelah anak lahir akan memberikan efek secara langsung baik secara fisik, mental, maupun perkembangan emosinya. Marian Diamond, seorang neuroscientist dari Universitas California di Berkeley, mengungkapkan bahwa cinta dan sentuhan adalah dua hal yang dapat menumbuhkan kecerdasan otak anak.

Ada banyak cara bagi Bunda untuk menunjukkan cinta pada si kecil. Sentuhan, senyuman, pelukan, menyemangati, mendengarkan cerita anak, dan bermain bersama anaka adalah sekian dari banyak contoh yang dapat Anda lakukan. Tak kalah pentingnya juga adalah bagaimana cara orang tua merespon kebutuhan sang anak akan kenyamanan dan perhatian. Zero to Three, suatu organisasi non-profit yang berdedikasi tinggi dalam meningkatkan kesejahteraan bayi, balita, serta keluarga ini mengatakan bahwa jika orang tua selalu ada bagi anaknya ketika ia kesal, maka sang anak akan menumbuhkan rasa percaya dan keterikatan emosional. Tak hanya di saat si kecil kesal, Anda juga sebaiknya merespon anak ketika ia sedang merasa bahagia akan sesuatu.

3. Memperhatikan Kebutuhan Dasar Anak

Menyeleksi asupan si kecil adalah hal yang penting untuk diperhatikan demi proses belajar dan tumbuh kembang anak Bunda. Menu makanan yang rendah protein, mineral, vitamin, serta terlalu sedikit atau terlalu banyak mengandung kalori akan memperlambat perkembangan anak. Bahkan, pola makan yang buruk dapat mengganggu IQ si kecil lho, Bun.

Jika Anda masih menyusui, maka konsuktasikan ke dokter mengenai penambahan suplemen pada pola makan harian anak, terutama yang mengandung Vitamin D. Pastikan agar kebutuhan vitamin D nya tercukupi agar manfaat kalsium yang anak konsumsi dapat membantu kepadatan tulangnya.

Selain itu, sang buah hati juga harus dijaga agar senantiasa sehat, istirahat yang cukup, serta nyaman. Misalnya saja jika popok si kecil basah dan ia mengalami infeksi telinga, maka energinya akan terkuras banyak. Oh iya, hati-hati ya Bun pada infeksi telinga, karena penyakit tersebut dapat menunda perkembangan kemampuan bicara anak. Nah, untuk menjaga agar anak tetap sehat, rutin lah memeriksakan kesehatan si kecil dan selalu tepat waktu memenuhi jadwal imunisasi. Mencukupi kebutuhan tidur sang buah hati juga merupakan faktor yang sangat penting loh, Bun.

Selama tidur REM (Rapid Eye Movement), sel otak anak akan membuat koneksi-koneksi penting yang disebut sinapses. Jalur koneksi tersebut lah yang berperan dalam pembentukan kemampuan belajar, berpikir, serta bergerak. Ketiga kemampuan tersebut sangat lah penting agar si kecil mampu memahami apa yang ia lihat, rasa, sentuh, bau, serta dengar dari hal-hal di sekitarnya. Jika Bunda tidak bisa mendisiplinkan dan mencukupi jam tidur anak, jangan segan meminta bantuan ahli ya.

4. Bacakan Si Kecil Cerita

Selain mengajak anak berbicara, membacakan cerita untuk anak dengan suara keras adalah sala satu cara paling efektif dalam membantu si kecil menguasai kosa kata menstimulasi imajinasinya, serta meningkatkan kemampuan berbahasanya. Membaca bersama juga memberikan Anda kesempatan untuk bercengkerama lebih dekat dengan si kecil. American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar Bunda membaca secara keras tiap harinya di hadapan anak. Sebaiknya kegiatan membaca tersebut memiliki jadwal tersendiri sehingga menjadi rutinitas harian anak.

Jika Bunda tak memiliki cukup waktu untuk membacakan cerita, maka Anda bisa kok membawa anak ke perpustakaan anak terdekat di kota Anda. Selain lebih banyak buku yang menarik, si kecil juga akan menemukan banyak teman seusianya datang ke perpustakaan untuk membaca buku. Nah, siapa tahu ia akan menemukan teman baru dan mengembangkan kemampuan sosialisasinya.

5. Beri anak tantangan baru!

Sebaiknya memang jangan memberikan anak beragam mainan dan aktivitas di luar batas kemampuannya namun sedikit tantangan akan membuat si kecil lebih mandiri. Jika suatu aktivitas dirasa tidak begitu mudah, maka anak akan berpikir bagaimana ya caranya menyelesaikan tugas tersebut. Perlahan-lahan, otak akan akan berkembang dan memiliki kemampuan problem-solving. Namun bukan berarti Bunda lantas memberikan ia mainan semacam rubik atau sudoku lho, ya.

Cukup mulai berikan tantangan-tantangan kecil dengan tingkat kesulitan beragam. Misalnya, bagaimana caranya membuka suatu kotak. Pasti pernah kan mengalami anak yang kesulitan ingin membuka toples makanan atau kotak sepatu? Pertama-tama memang anak akan cenderung meminta Anda membukakan kotak untuknya. Coba deh sekali-kali menolak permintaan anak dan biarkan ia bersusah payah membuka kotak tersebut. Jika ia mulai frustasi, maka Bunda boleh turun tangan. Setelah menunjukkan bagaimana cara membuka kotak, segera tutup lagi dan ajak anak membuka kotak tersebut sesuai contoh.

6. Menstimulasi Panca Indra

Agar anak mudah belajar tentang manusia, benda-benda, serta tempat-tempat baru, maka ia harus terus diajarkan hal-hal tersebut. Setiap interaksi baru memberi anak suatu informasi mengenai posisinya di dunia ini. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak yang tumbuh di dalam lingkungan yang kaya akan pengalaman baru akan memiliki otak yang lebih aktif dibanding mereka yang tinggal di lingkungan tanpa stimulan panca indra. Bukan berarti Anda harus menstimulasi otak anak 24 jam sehari atau mencoba menggabungkan semua unsur indra dalam satu kali pelajaran loh, Bun. Terlalu banyak menerima stimulan juga tentunya tidak baik.

Bunda cukup membiarkan si kecil bermain dengan berbagai macam mainan serta hal-hal yang berbeda. Pilih mainan yang memiliki tesktur, bentuk, berat, suara, serta warna yang berbeda-beda. Jika perlu, mainkan musik riang, beri permainan interaktif, ajak ia belanja bersama atau sekedar berjalan-jalan di taman kompleks agar anak mengenal orang-orang baru di lingkungannya.

Ya, bahkan aktivitas ringan yang terkesan remeh dapat menstimulasi perkembangan otak si kecil. Jadi, tidak ada alasan untuk membiarkan anak menonton televisi dengan dalih agar ia belajar dari peristiwa di layar kaca ya, Bun. Sebab, menstimulasi panca indra perlu interaksi langsung yang tak ia dapatkan dengan hanya duduk di depan TV.

(Yusrina)

Follow Ibupedia Instagram