Jangan Lengah, Ini 8 Tanda Bayi Alergi Telur
Jika si kecil mengalami ruam kulit, gatal-gatal, hidung tersumbat, atau masalah pencernaan lainnya, bisa jadi ini tanda bayi alergi telur ayam.
Pencernaan bayi yang belum berkembang sempurna membuat pencernaan mereka lebih sensitif saat menerima makanan. Alergi telur pada bayi adalah salah satu penyebab alergi yang paling sering terjadi.
Alergi yang disebabkan oleh makanan biasanya terjadi tidak lama saat makanan tersebut dikonsumsi. Jadi, alergi telur pada bayi terjadi beberapa menit sampai 1 jam setelah si kecil mengkonsumsi telur atau makanan lainnya yang mengandung telur.
Bagaimana tanda bayi alergi telur ayam serta penyebabnya?
Penyebab alergi telur pada bayi
Semua jenis alergi disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang bereaksi secara berlebihan terhadap molekul pemicu tertentu (alergen) menurut Australasian Society of Clinical Immunology and Allergy.
Sistem kekebalan tubuh balita menghasilkan antibodi yang mendeteksi alergen yang menyebabkan reaksi peradangan dan pelepasan zat kimia yang dinamakan histamin. Histamin dapat menyebabkan gatal-gatal, demam, dan gejala alergi lainnya.
Alergi telur ayam pada balita bisa disebabkan oleh putih telur, kuning telur, atau bahkan keduanya. Tidak hanya alergi telur ayam, si kecil bisa juga alergi terhadap telur bebek. Bayi juga dapat mengalami alergi baik mentah, direbus, dimasak, atau bahkan dimasak setengah matang.
Tidak hanya itu, alergi juga dapat terjadi jika bayi menyusui pada Ibu yang baru saja mengkonsumsi telur.
Penyebab dasar alergi telur pada bayi akibat ketidakmampuan sistem kekebalan tubuh membedakan protein telur dari patogen penyebab penyakit. Tubuh si kecil mengenali protein telur sebagai benda asing dan melakukan serangan dengan melepaskan antibodi immunoglobulin E (IgE).
Sel-sel merasakan kehadiran IgE dan melepaskan histamin yang secara tidak langsung memperingatkan individu tersebut bahwa alergi sedang terjadi.
Tanda bayi alergi telur
Ibu harus segera mengetahui tanda-tanda bayi alergi telur agar alergi tersebut dapat diatasi dengan tepat sebelum berdampak lebih parah. Apa saja tanda bayi alergi telur?
1. Ruam kulit
Ruam kulit yang diawali dengan kulit kemerahan adalah tanda bayi alergi telur yang paling umum terjadi. Reaksi ini dapat membuat bayi merasakan gatal hebat sehingga kerap membuat bayi rewel. Jika ruam kulit ini dibiarkan, kondisi ruam bisa bertambah parah hingga dapat berubah menjadi eksim kulit.
2. Mata merah
Tidak hanya ruam kulit, tanda bayi alergi telur juga bisa diikuti oleh mata si kecil yang memerah. Reaksi ini membuat matanya gatal, terlihat dari si kecil yang sering menggaruk mata. Selain mata merah, kerap kali diikuti dengan mata berair.
3. Mata dan bibir bengkak
Biasanya mata dan bibir bengkak juga menjadi pertanda bayi alergi telur. Pembengkakan ini membuat bayi merasa tidak nyaman karena bagian mata dan bibir akan terasa perih, panas, sakit, dan gatal. Biasanya pembengkakan di bibir juga diikuti dengan pembengkakan lidah.
4. Hidung tersumbat dan tenggorokan bengkak
Tanda bayi alergi telur berikutnya adalah tenggorokan bayi bengkak. Ibu bisa saja tidak menyadarinya sampai melihat bayi yang sulit menelan saat menyusu dan makan. Tidak hanya tenggorokan bengkak, biasanya diikuti oleh hidung yang tersumbat dan keluar lendir bening. Hidung bayi juga menjadi gatal dan kemerahan.
5. Sulit bernapas
Sulit bernapas sering dikenali sebagai tanda si kecil mengalami batuk pilek, namun ternyata ini juga bisa menjadi tanda bayi alergi telur, lho! Bayi akan terlihat kesulitan bernapas dan napasnya sering terdengar bunyi ‘ngik’. Jika bayi mengalami ini, bisa jadi ini tanda bayi alergi telur dan menyerang saluran pernapasannya.
6. Sakit perut dan muntah
Tanda bayi alergi telur juga dapat menyerang saluran pencernaan. Ini ditandai dengan diare, yang merupakan salah satu reaksi alergi yang sering terjadi pada si kecil. Diare ini juga bisa disertai dengan muntah dan mual. Jika bayi mengalami kondisi ini, biasanya mereka merasa tidak nyaman, lesu, rewel, dan tidak ceria.
7. Demam
Demam bukanlah penyakit, tapi pertanda terjadinya sesuatu pada tubuh, salah satunya adalah tanda bayi alergi telur. Anak bisa mengalami demam tidak lama setelah mengkonsumsi telur. Biasanya peningkatan suhu ini diikuti dengan tanda lain seperti sulit bernapas, hidung tersumbat, dan muntah.
8. Anafilaksis
Anafilaksis adalah reaksi alergi yang paling parah dan bisa menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Gejala awalnya mungkin hanya berupa pilek, pusing, dan ruam kulit. Namun dalam waktu singkat, anafilaksis akan membuat penderitanya menjadi sulit bernapas, jantung berdebar kencang, dan bisa saja sampai jantung berhenti tiba-tiba.
Mengatasi alergi telur pada bayi
Perawatan alergi telur pada bayi tergantung pada keparahan reaksi alergi. Dokter akan berusaha mengurangi jumlah gejala dan intensitasnya. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi alergi telur pada bayi:
1. Mengubah pola makan
Jika ingin menghindari alergi telur pada bayi, langkah yang pasti adalah menghindari konsumsi telur. Ini akan mencegah terulangnya gejala tanda bayi alergi telur. Ibu dapat memberikan si kecil alternatif lain dari telur.
Makanan yang dapat dikonsumsi sebagai pengganti telur meliputi daging, legum, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun.
2. Menggunakan obat
Jika gejala alergi ringan, dokter biasanya akan meresepkan antihistamin. Obat ini dapat diberikan secara oral. Dalam kasus anafilaksis, dokter akan memberikan suntikan epinefrin yang disebut juga adrenalin.
Menemui tanda bayi alergi telur? Ibu sudah tidak panik lagi bukan?
Editor: Dwi Ratih