Kapan Bayi Bisa Mengangkat Kepalanya Sendiri? Temukan Info Lengkapnya Di Sini!
Saat lahir, bayi tidak bisa mengontrol kepalanya dengan maksimal karena kemampuan motorik dan otot lehernya masih lemah. Tapi jangan kuatir, ia akan mengembangkan kemampuan penting ini dan ini menjadi dasar gerakan berikutnya seperti duduk dan berjalan. Hal ini akan dilakukan sedikit demi sedikit di tahun pertama usianya.
Kebanyakan bayi baru bisa mengangkat kepalanya ketika ia berusia sekitar 1 bulan, dan mereka baru bisa menahan kepala tetap tegak ketika berada di posisi berdiri pada usia sekitar 4 bulan. Bunda harus perhatikan, otot leher dan kontrol kepala bayi harus sudah kuat dan stabil di usia 6 bulan.
Bayi biasanya akan mengandalkan Bunda untuk menopang kepala dan lehernya, setidaknya pada bulan pertamanya. Mungkin ini cara alami untuk memastikan Anda punya banyak waktu bersama si kecil dan menjalin ikatan batin ketika sedang menggendong bayi.
Kontrol Kepala Pada Bayi Usia 1-2 Bulan
Di akhir usia satu bulan, bayi bisa mengangkat kepala sebentar dan membalikkan ke sisi lain ketika tengkurap. Di sekitar 6 hingga 8 minggu, bila sudah kuat, ia akan mengangkat kepala saat lagi berada di posisi telentang. Ketika menggendong si kecil di bahu Anda, ia akan memiliki kontrol cukup kuat untuk menahan kepalanya, tapi tidak lama. Ia juga kuat menahan kepala ketika duduk di car seat. Tunggu hingga ia bisa menahan kepala stabil tanpa bantuan dari Anda untuk menggunakan stroller jogging atau gendongan backpack. Jika menggendong bayi dengan gendongan, pastikan wajahnya terlihat karena ia belum bisa menggerakkan kepala untuk mencari nafas.
Kontrol Kepala Pada Bayi Usia 3-4 Bulan
Di usia 3-4 bulan, Anda akan melihat perkembangan dalam kontrol kepala. Bayi bisa mengangkat kepala hingga 45 derajat ketika sedang tengkurap dan menjaganya tetap stabil. Bunda bisa melakukan permainan seru yang bisa mengembangkan kekuatan otot lehernya. Caranya, tempatkan bayi di posisi telentang dan perlahan tarik dua tangannya ke posisi duduk. Perlahan kembalikan lagi ia ke posisi telentang dan ulangi. Pada usia ini, ia sudah bisa menahan kepala segaris dengan anggota tubuh lainnya ketika ditarik. Nah, saat momen ini sudah terjadi, Anda bisa menggendongnya dalam backpack.
Kontrol Kepala Pada Bayi Usia 5-6 Bulan
Bunda, ketika bayi sudah bisa mengeksplor dunia di sekitarnya, ia akan mulai penasaran dengan apapun. Mulai dari usia 5 hingga 6 bulan, bayi Anda akan menyukai:
Penglihatan lebih jelas. Bayi akan mulai membedakan antara wajah baru dan wajah yang sudah familiar. Bayi berkonsentrasi pada satu mainan dan memandangi pantulan bayangannya di cermin. Kebanyakan bayi menyukai warna cerah pada usia ini. Jika Anda menggulingkan bola di lantai, bayi akan menoleh untuk mengikuti dengan matanya.
Meningkatkan koordinasi mata dan tangan. Bayi akan menggenggam jari Anda atau mainan. Semua yang bisa ia jangkau akan masuk ke dalam mulutnya. Bayi menarik objek mendekat dengan gerakan menggaruk. Selanjutnya ia akan belajar memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya.
Mengoceh. Bayi di usia ini sudah mulai mengoceh dan tertawa. Ia bisa merespon dan meniru ekspresi wajah dan suara Anda. Ia mengoceh lalu terhenti, menunggu respon Anda. Ketika ingatan dan perhatian meningkat, ia mulai mengambil komponen bicara Anda dan mendengar kata dari kalimat yang Anda ucapkan. Si kecil juga sudah mengenali namanya.
Mengembangkan kemampuan motorik. Lengan dan kaki bayi akan bergoyang dan menendang-nendang. Jadi Anda akan melihatnya menggerakkan kaki ketika tengkurap dan akhirnya berguling. Ketika otot bayi semakin kuat, kontrol kepalanya semakin baik. Ia berusaha mengangkat kepala saat tengkurap bahkan mendorong diri dengan menggunakan kakinya. Di usia 6 bulan, banyak bayi mulai duduk. Kemampuan merangkak akan mengikuti selanjutnya.
Pada usia 6 bulan, bayi sudah harus mampu menahan kepala dengan stabil dan tegak, dan ia akan melenturkan tubuh ke depan ketika ditarik ke posisi duduk. Setelah bayi memiliki kontrol kepala yang baik, ia akan mulai belajar duduk, berguling, dan merangkak. Kontrol kepala juga penting untuk menelan makanan padat dan duduk di highchair.
Anda tidak harus melakukan banyak hal untuk mengembangkan kontrol kepala bayi, tapi Anda harus berhati-hati dengan kepala si kecil sampai ia bisa menahan kepalanya sendiri. Terutama pada beberapa bulan pertama, Anda perlu menopang kepala dan leher ketika mengangkat dan menggendongnya. Meski selalu tidur telentang, sering-seringlah letakkan bayi di posisi tengkurap ketika ia terjaga. Mengangkat kepala dan tengkurap untuk melihat Anda dan mainannya akan makin memperkuat otot lehernya.
Saat umur bayi 3 hingga 6 bulan, Anda bisa menopang bayi di posisi duduk, di tempat yang aman. Gunakan bantal atau letakkan di pangkuan, dengan punggungnya menghadap Anda. Biarkan ia duduk di area berbeda di sekitar rumah agar pemandangannya berubah. Jangan biarkan ia duduk tanpa pengawasan, karena ia bisa terjatuh. Bila Anda menyukai jogging, jangan bawa bayi di joging stroller hingga ia memiliki kontrol kepala yang baik. Ketika ia sudah siap, pilih jogging stroller yang baik untuknya.
Gejala Masalah Perkembangan Pada Bayi
Bayi Anda mungkin lebih dulu mencapai milestone tertentu dan tertinggal di milestone yang lain. Misalnya, ada bayi yang bisa duduk sendiri terlebih dahulu, tapi ia belum bisa berguling. Hal ini normal dan biasanya tak ada yang perlu dikhawatirkan. Tapi tetap waspadai tanda adanya masalah perkembangan pada si kecil ya Bun.
Konsultasikan ke dokter jika Anda merasa ada masalah pada perkembangan bayi, seperti:
Terlihat terkulai.
Otot kaku.
Menggapai hanya dengan satu tangan.
Tidak menggapai objek atau memasukkan benda ke mulut.
Tidak menunjukkan kemajuan dalam kontrol kepala.
Tidak merespon pada suara atau objek visual seperti suara keras atau cahaya terang.
Tidak tertawa.
Tidak berusaha berguling atau duduk.
Kontrol Leher Yang Lemah, Tanda Awal Autisme
Penelitian baru-baru ini mengungkapkan jika bayi di usia 6 bulan memiliki kontrol kepala dan leher yang lemah, ini bisa menjadi tanda awal autisme dan keterlambatan perkembangan sosial dan bahasa. Untuk mengetesnya sederhana saja, bayi yang berbaring di atas lantai lalu ditarik ke posisi duduk. Jika kepala bayi tidak bergerak ke depan ketika Anda menarik tubuhnya, ini tanda kontrol kepala dan lehernya lemah. Kontrol kepala yang lemah menjadi tanda awal sistem saraf anak tidak berkembang dengan baik. Ini terlihat pada anak yang mengalami cerebral palsy dan dan bayi yang lahir prematur.
Sebuah penelitan mengambil sampel bayi yang beresiko tinggi mengalami autisme karena memiliki saudara kandung penyandang autis. Satu kelompok terdiri dari 40 bayi dites pada usia 6 bulan. Sepuluh anak kemudian terdiagnosa ASD (Autism spectrum disorder) di usia 3 tahun. Sembilan dari 10 bayi memiliki kontrol kepala lemah ketika berusia 6 bulan.
Lebih dari setengah jumlah anak (54 persen) yang kemudian terdiagnosa mengalami keterlambatan perkembangan sosial dan bahasa tapi bukan autisme, juga memiliki kontrol kepala yang lemah di usia 6 bulan.
Jadi percayai insting Anda ya Bun, jika masalah lebih dini terdeteksi, lebih awal juga bisa diobati. Bila bayi kesulitan mengangkat kepala untuk waktu sebentar saja di usia 3 bulan, beritahukan pada dokter anak Anda. Bayi mengembangkan kemampuan secara berbeda, ada yang lebih cepat dibanding yang lain, dan tak terkecuali pada kontrol kepala. Bayi prematur bisa mencapai ini dan tumbuh-kembang lain lebih lambat dari teman seusianya. Periksakan ke dokter bila Anda merasa khawatir.
(Ismawati)