Kenali Indikasi Ganguan Pendengaran Pada Buah Hati Anda
Anda, para orangtua, tentu menginginkan buah hati Anda lahir dengan sempurna tanpa kekurangan suatu apapun. Maka dari itu seketika setelah si kecil lahir ke dunia, tim medis yang menangi persalinan Anda, para ibu, selalu memeriksa keseluruhan tubuh dan fungsi organ-organ si kecil dengan seksama. Tentu yang paling utama adalah fungsi dari organ-organ vital buah hati Anda seperti alat panca inderanya. Memeriksa keseluruhan fungsi panca indera buah hati Anda apakah berfungsi secara sempurna atau tidak tentu merupakan hal yang sangat penting.
Namun seberapa detail tim medis Anda memeriksa fungsi panca indera si kecil, terkadang selalu saja ada hal yang terlewat hingga terkadang permasalahan atau gangguan pada panca indera si kecil barulah diketahui seiring berjalannya waktu yaitu ketika si kecil sudah mulai kanak-kanak. Pada saat tersebut Anda baru menyadari bahwa si kecil mengalami gangguan pada panca inderanya dan bahkan Anda tersadar karena si kecil terlihat mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembangnya.
Untuk panca indera seperti mata, Anda atau tim medis yang menangani si kecil kemungkinan besar akan langsung mengetahui bila si kecil menderita suatu gangguan pada panca inderanya atau terdeteksi ada gangguan pada organ tubuhnya yang lain seperti tangan, kaki atau organ pernapasan, masih bisa pula diketahui secara langsung.
Namun bila gangguan terjadi pada indera pendengarannya, Anda ataupun tim medis yang menangani si kecil tentu akan mengalami kesulitan untuk mendeteksi kebenarannya, apakah benar pendengaran si kecil mengalami gangguan atau tidak. Mengingat buah hati Anda yang baru saja lahir belum bisa memberikan respon apapun terhadap apa yang Anda atau tim medis arahkan pada si kecil.
Lalu apakah ada pengaruhnya bila si kecil menderita gangguan pada pendengarannya? Tentu saja ada pengaruh, adanya gangguan pada indera pendengaran si kecil biasanya akan terlihat jelas ketika si kecil mulai bertumbuh. Si kecil yang mengalami gangguan pada indera pendengarannya akan mengalami keterlambatan dalan tumbuh kembangnya, misalnya, si kecil yang pada usia 2 atau 3 bulan yang seharusnya sudah bisa melapalkan suara “ohh” atau 8 bulan dimana si kecil sudah mulai bisa menikmati atau memberikan respon terhadap bunyi-bunyian, tapi karena adanya gangguan pendengaran yang diderita si kecil, akhirnya si kecil malah hening dan tak bereaksi apapun terhadap suatu bunyi. Bahkan dia tak bisa melafalkan suatu kata apapun, tentu ini akan merambat kepada kemampuan bicara buah hati Anda. Sudah barang tentu hal tersebut menghambat tumbuh kembang si kecil lainnya.
Lalu bagaimana mengenali pertanda adanya gangguan pada indera pendengaran buah hati Anda? Berikut gejala-gejala yang harus Anda waspadai, agar ganguan pada indera pendengaran si kecil bisa ditangani dengan segera sehingga tak akan menghambat tumbuh kembang buah hati Anda.
Gejala yang harus diwapadai ketika si kecil menginjak usia 3 bulan
- Buah hati Anda terlihat tidak memberikan respon apapun terhadap suara-suara di sekitarnya seperti suara musik atau suara orang yang sedang bicara atau suara-suara lainnya.
- Si kecil terlihat tidak terkejut atau kaget bila ada suara kencang atau gaduh secara tiba-tiba.
- Si kecil tidak terlihat mengantuk atau tenang ketika mendengar suara-suara yang menenangkan seperti bunyi gemericik air atau alunan musik klasik.
- Buah hati Anda terlihat tidak terbangun atau bergerak ketika ada benturan yang menimbulkan suara keras dan kencang saat ia tengah tidur di ruangan yang senyap.
- Pada saat si kecil menginjak usia 2 bulan, ia belum bisa menirukan suara-suara apapun disekitarnya.
Gejala yang harus diwaspadai ketika si kecil menginjak usia 4-8 bulan
- Buah hati Anda tidak memperlihatkan ekspresi apapun ketika mendengar suara benturan yang keras dan kencang di tempat yang sunyi dan senyap.
- Si kecil tidak menolehkan kepala kearah datangnya suara atau mencari-cari sumber suara yang tak terlihat olehnya.
- Menginjak usia 6 bulan si kecil belum bisa sama sekali menirukan suara-suara apapun disekitarnya.
- Si kecil tidak tertarik dengan bunyi-bunyian yang terdengar disekitarnya, seperti bunyi bel, atau bunyi dari benda apapun yang menimbulkan suara nyaring.
- Si kecil tidak merespon apapun bila Anda melarangnya melakukan sesuatu. Walaupun terbilang masih sangat kecil, buah hati Anda seharusnya mengerti bila Anda melarangnya melakukan sesuatu.
- Si kecil belum terlihat berceloteh sendiri.
- Si kecil terlihat hanya merespon bunyi-bunyian yang getarannya bisa dia rasakan saja, sedangkan bunyi-bunyian lain yang getarannya tidak bisa dirasakan oleh si kecil, tak diresponnya sama sekali.
Gejala yang harus diwaspadai ketika si kecil menginjak usia 9-12 bulan
- Buah hati Anda tidak memberikan respon apapun ketika Anda memanggil namanya.
- Buah hati Anda tidak merespon atau menolehkan kepala ketika terdengar suara “sttt”
- Si kecil tidak terlihat banyak berceloteh. Celotehannya hanya seputar suara-suara yang sama saja. Tidak ada variasi bunyi.
- Si kecil terlihat belum sempurna melapalkan huruf m, p, b, g.
- Buah hati Anda tidak terlihat bernyanyi-nyanyi sendiri atau merespon ketika terdengar suara atau musik tertentu yang menarik.
- Ketika menginjak usia 1 tahun, buah hati Anda belum bisa berkata "da-da", “ma-ma" atau kata yang lainnya barang 1 kata pun.
- Si kecil tidak mengerti dengan arahan-arahan atau ungkapan-ungkapan sehari-hari yang sangat sederhana sekalipun yang Anda berikan seperti ungkapan “daah”, “ke sini”, dll.
Bila si kecil menunjukan gejala-gejala seperti yang tersebut diatas, segeralah bawa buah hati Anda pada dokter agar ia mendapatkan penanganan dengan segera. Sehingga perkembangan dan pertumbuhan buah hati Anda tidak terhambat dengan adanya ganguan pada indera pendengarannya tersebut.
(Wati)