Know This Fact! Bolehkah Balita Minum Soda?
Pertanyaan tentang bolehkah balita minum soda sepertinya mudah ditemukan jawabannya. Soda sendiri diklaim memiliki lebih sedikit manfaat untuk tubuh dibanding efek sampingnya.
Mudahnya minuman soda ditemukan di pasaran membuat anak dan balita sangat mungkin mengkonsumsi soda. Harganya yang murah dan menjangkau hingga toko kecil juga mendukung kemungkinan ini.
Apa saja efek samping yang ditemukan pada anak jika mengkonsumsi soda?
Bolehkah Anak Kecil Minum Soda?
Soda merupakan minuman yang mengandung banyak gula, pewarna buatan, pemanis buatan tambahan serta beberapa tambahan lain yang tidak menutrisi tubuh. Apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh setelah minum soda?
Dilansir dari All American Healthcare, dalam 10 menit pertama setelah minum soda, kadar gula yang tinggi akan membuat tubuh syok. Tetapi, tubuh masih bisa menahannya karena kandungan asam fosfat yang menekan keinginan untuk muntah.
Di menit ke 20, gula darah yang tinggi memaksa hati memproduksi insulin lebih banyak untuk mengubah kelebihan gula menjadi lemak. Kemudian 20 menit berikutnya, kafein yang juga ditemukan di dalam soda mulai bekerja. Tekanan darah meningkat, pupil membesar, dan hati menumpuk semakin banyak lemak di pembuluh darah.
Tak berhenti disitu saja,dalam 45 menit, efeknya sudah menjadi candu bagi otak, dan diikuti keinginan untuk makan semua yang manis dan mengulangi minum soda dalam 1 jam. Bayangkan ini terjadi pada tubuh anak 2 tahun minum soda.
Meski pH minuman soda yang dijual di pasaran masih dapat ditoleransi tubuh, tapi ini bukan hal yang baik untuk dikonsumsi balita dan anak-anak, bahkan di usia menjelang dewasa. Jadi, bolehkah balita minum soda?
Apa Saja Yang Membuat Soda Tidak Baik Untuk Balita?
1. Tinggi Gula
Bolehkah balita minum soda?
Know this fact: Dalam sekaleng atau satu botol kecil soda, kandungan gulanya sekitar 10 sendok teh. Jauh melebihi ambang batas kebutuhan gula harian anak. Sedangkan dalam satu hari anak masih memerlukan makanan dan minuman lain yang juga mengandung gula, seperti campuran dalam makanan utama, gula dalam buah, serta dalam susu formula yang dikonsumsi anak.
2. Tinggi Kalori
Bolehkah balita minum soda?
Know this fact: Kalori tinggi memang baik untuk anak dalam masa pertumbuhan. Tetapi kalori sebaiknya berasal dari sumber bahan pangan sehat dan variasi makanan lokal, bukan tinggi kalori dari gula yang nantinya akan ditumpuk menjadi lemak dalam tubuh. Anak yang mengkonsumsi soda akan lebih rentan obesitas.
3. Mengandung Kafein
Bolehkah balita minum soda?
Know this fact: Laman Hello Motherhood mengutip penjelasan organisasi KidsHealth, bahwa kafein dikategorikan sebagai golongan obat yang memberi perubahan pada sistem saraf pusat anak. Mayoritas soda mengandung kafein.
4. Nol Nutrisi
Bolehkah balita minum soda?
Know this fact: Iya sih, soda terkadang bisa membantu masalah pencernaan, tetapi bolehkah balita minum soda? Soda yang bermanfaat untuk tubuh bukan dalam kategori minuman yang banyak digemari masyarakat. Hanya sebagian kecil dari minuman soda yang masyarakat tahu memberi manfaat pada tubuh.
Balita yang mengkonsumsi minuman soda tinggi gula hanya mengisi lambungnya dengan gula dan zat yang tidak dibutuhkan tubuhnya. Sehingga kapasitas untuk makanan bernutrisi yang seharusnya dikonsumsi anak justru mengecil. Hasilnya, balita dan anak hanya akan makan sesuatu yang nol nutrisi.
5. Memengaruhi Tingkah Laku Balita
Bolehkah balita minum soda?
Know this fact: Bolehkah balita minum soda jika pengaruhnya langsung menyerang otak? Sebuah penelitian di tahun 2013 yang diterbitkan dalam the Journal of Pediatrics sempat disinggung dalam laman Very Well Mind, bahwa soda erat kaitannya dengan perubahan tingkah laku anak, agresif, dan hilangnya fokus.
Bahkan pada anak remaja gangguannya sudah meningkat menjadi hilangnya kemampuan mengenali jati diri, depresi dan potensi bunuh diri. Beberapa studi mengaitkan tentang peranan aspartam, sodium benzoat dan kafein dalam masalah ini.
Apa bahaya anak minum soda?
Bolehkah balita minum soda semakin kuat mengarah pada jawaban tidak. Potensi terjadinya kerusakan organ meningkat, karena beberapa alasan. Hati dan liver terlalu ‘mendadak’ memproduksi insulin untuk mengatasi ledakan jumlah gula.
Ginjal terlalu berat menyaring air. Pembuluh darah banyak mengandung lemak hasil tumpukan gula berlebih yang tidak digunakan sebagai energi. Sehingga pada akhirnya jantung pun terkena dampak kurang lancarnya pasokan darah.
Selain itu potensi obesitas juga besar. Karena gula berlebih tadi diubah menjadi lemak maka anak akan naik berat badan dengan drastis dan dalam cara yang tidak sehat. Lebih lanjut, ketidakstabilan insulin yang merusak liver akan menyebabkan penyakit diabetes melitus. Tak hanya itu, kanker juga mengintai.
Kekurangan mineral tubuh hingga tulang dan gigi keropos juga dapat terjadi pada balita yang mengkonsumsi soda. Belum lagi adanya keinginan untuk terus mengkonsumsi gula atau disebut dengan sugar craving lebih sering terjadi pada anak dengan konsumsi gula tinggi pada soda.
Jadi, bolehkah balita minum soda? Kamu sudah menemukan jawaban pastinya.
Editor: Dwi Ratih