Latihan Koordinasi Buat Anak, Lengkap Sesuai Kategori Usia!
Secara sederhana, latihan koordinasi dilakukan untuk mengembangkan kemampuan anak dalam menggerakkan otot tubuh. Melalui latihan ini anak dilatih untuk bisa melakukan gerakan terkoordinasi di waktu yang tepat, dengan intensitas yang sesuai. Dengan begitu, anak bisa memiliki kemampuan untuk bergerak dengan arah, waktu, dan kecepatan yang akurat.
Dikutip dari Webmd, perkembangan kemampuan panca indera anak-anak sudah dimulai sejak 1000 hari pertama kehidupannya. Bahkan sejak lahir sampai usia 8 minggu, mereka sudah bisa melihat meski hanya dari jarak dekat. Hal ini menunjukkan bahwa latihan koordinasi buat anak bisa dilakukan sedini mungkin.
Berikut adalah beberapa aktivitas yang bisa dilakukan sebagai latihan koordinasi buat anak, sesuai dengan kategori usianya.
1. Latihan koordinasi bayi 4-6 bulan
Menginjak rentang usia 4 sampai 6 bulan, bayi sudah lebih aktif menggerakkan mata, tangan, dan kaki. Latihan koordinasi mata dan tangan yang bisa dilakukan pada usia ini cukup beragam. Misalnya, memasang mainan warna-warni yang digantung di atas tempat tidur bayi.
Awalnya, mungkin si kecil hanya akan menggerakkan mata memperhatikan mainan tersebut. Kemudian baru ia mulai menggerakkan tangan untuk berusaha meraih mainan tersebut.
Selain itu, Ibu juga bisa memberikan mainan atau boneka yang mengeluarkan bunyi. Biasanya, bayi mudah tertarik dengan suara-suara mainan di sekitarnya.
Bentuk latihan koordinasi ini mungkin membutuhkan bantuan Ibu untuk membunyikan mainan tersebut. Namun, ketika si kecil sudah bisa menggenggam, maka biarkan ia membunyikan mainan itu sendiri.
2. Latihan koordinasi bayi 7-9 bulan
Latihan koordinasi bayi di usia 7 sampai 9 bulan bisa dengan cara bermain sambil merangkak. Saat mulai merangkak, otot tangan dan kaki si kecil berkembang dengan pesat. Oleh karena itu, berikan kesempatan lebih banyak bagi si kecil untuk merangkak di atas lantai.
Nah, kalau bosan merangkak, Ibu bisa ajak si kecil melakukan latihan koordinasi sambil duduk. Berikan kotak berisi mainan-mainannya. Biarkan ia menumpahkan isi kotak, kemudian berusaha memasukkannya kembali. Gerakan ini efektif meningkatkan koordinasi mata dan tangan si kecil secara optimal.
3. Latihan koordinasi bayi 10-12 bulan
Perkembangan bayi usia 10 sampai 12 bulan sudah lebih baik. Sebagian besar bayi bahkan mulai bisa berjalan di usia ini. Latihan koordinasi yang bisa dilakukan si kecil pun lebih bervariasi. Tidak hanya terbatas pada latihan koordinasi kaki saja.
Ibu bisa melatih koordinasi mata dan tangan si kecil dengan cara menunjuk berbagai bagian tubuh, sambil mengucapkan nama bagian tubuh tersebut. Di samping itu, Ibu bisa mengajak si kecil bermain bola.
Caranya, ajak ia duduk berhadapan kemudian gelindingkan bola dari arah Ibu. Minta si kecil untuk menggelindingkan kembali bola tersebut kepada Ibu.
4. Latihan koordinasi buat anak 1-2 tahun
Bermain playdough menjadi salah satu contoh latihan koordinasi buat anak usia 1 sampai 2 tahun. Dengan playdough anak-anak bisa melatih koordinasi mata dan tangan. Menekan, meremas, maupun menggulung adonan playdough tentunya cukup menyenangkan bagi si kecil. Jangan lupa, dampingi selama ia bermain sehingga latihan koordinasi berjalan lebih optimal.
Jika tidak memiliki playdough di rumah, Ibu bisa mengajak si kecil berlatih dengan permainan yang lain. Misalnya, bermain melompat-lompat di taman atau lapangan. Ajak si kecil melompat dari satu titik ke titik lainnya. Gerakan ini bertujuan untuk melatih keseimbangan tubuh anak.
5. Latihan koordinasi buat anak 3-4 tahun
Beberapa anak sudah masuk sekolah di usia 3 sampai 4 tahun. Artinya, latihan koordinasi yang bisa dilakukan lebih beragam. Selain di sekolah bersama guru dan teman-teman, Ayah dan Ibu juga bisa mengajak anak bermain sambil latihan koordinasi di rumah.
Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan, antara lain menyusun puzzle dengan warna dan gambar yang menarik, bermain balok atau lego, maupun finger painting. Bagaimana jika anak lebih suka kegiatan outdoor? Tenang saja, Ibu bisa mengajak si kecil bersepeda atau berenang sebagai bentuk latihan koordinasi tubuhnya.
6. Latihan koordinasi buat anak 5-6 tahun
Latihan koordinasi buat anak usia 5 sampai 6 tahun sebenarnya cukup tricky. Pasalnya, anak-anak di usia ini sudah bisa memilih aktivitas mana yang mau atau tidak mau dilakukan. Jadi, sebaiknya Ayah dan Ibu tidak memaksa anak untuk melakukan aktivitas tertentu.
Nah, latihan koordinasi buat anak usia 5 sampai 6 tahun ini terlihat cukup menantang. Mulai dari meronce, menyortir barang/mainan sesuai warna, ukuran dan kegunaan, hingga sejumlah kegiatan fisik seperti melompat, berayun, bergelantung, dan bermain basket. Pilih aktivitas yang sesuai dengan hobi atau kesukaan anak, sehingga mereka bisa melakukannya dengan senang hati.
Itulah tadi beberapa contoh latihan koordinasi buat anak yang bisa Ibu pilih. Pastikan untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Jangan lupa, setiap anak memiliki perkembangan kemampuan koordinasi yang berbeda-beda. Hindari memarahi atau menertawakan anak ketika koordinasi tubuhnya belum sempurna. Sebaliknya, terus berikan stimulasi dan motivasi agar anak semangat melakukan latihan koordinasi.
Jadi, mana aktivitas latihan koordinasi buat anak yang akan Ibu pilih?
Editor: Atalya