Mainan Anak Berdampak Besar Untuk Perkembangannya, Ini Tips Memilihnya!
Sekarang ini mainan anak ada banyak sekali pilihannya. Beberapa terlihat edukatif, namun ada juga yang menawarkan keseruan. Apa pun itu jenisnya, setiap anak pasti suka bermain.
Bermain identik dengan bersenang-senang dan bergembira. Namun sebenarnya, bermain pun memiliki banyak manfaat untuk perkembangan anak. Terutama jika mainan yang Ibu pilih memang memberikan edukasi atau pengalaman berkesan bagi Si Kecil.
Lalu, seperti apa mainan anak yang sebaiknya dipilih? Apakah harus selalu menuruti keinginan anak atau hanya boleh memilih mainan anak yang “terlihat” edukatif?
Pentingnya bermain bagi anak
Sebelum bicara soal memilih mainan anak, Ibu perlu tahu mengapa bermain penting untuk anak. Sebab, sering kali orang tua merasa bahwa bermain tidak sepenting belajar. Padahal, keduanya sama-sama penting lho, Bu!
Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa didapat dengan mengajak anak bermain:
1. Merangsang perkembangan otak awal
Menurut sebuah artikel dalam jurnal Behavioural Brain Research, diketahui bahwa bermain dapat membantu meningkatkan perkembangan otak dalam banyak cara, termasuk memberikan anak pemahaman yang lebih baik tentang dunia.
Saat lahir, otak bayi dilengkapi dengan sinapsis (koneksi sel otak) yang melimpah. Nah, permainan sensorik ternyata bisa mendorong otak untuk memproduksi lebih banyak sinapsis. Artinya, otak anak akan memiliki pondasi yang lebih baik untuk berkembang.
2. Meningkatkan kecerdasan anak
Bermain sejak dini juga memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual anak. Satu studi dari University of Arkansas menunjukkan bahwa menawarkan mainan anak kepada balita untuk dimainkan dapat menghasilkan IQ yang lebih tinggi pada usia tiga tahun. Dalam riset lain yang dilakukan oleh psikolog Edward Fisher, diketahui bahwa bermain dapat meningkatkan kognitif, linguistik, dan perkembangan sosial anak.
3. Memicu kreativitas
Mungkin inilah manfaat bermain yang paling terasa. Kreativitas sendiri berhubungan erat dengan pemikiran divergen atau proses berpikir yang mengeksplorasi banyak kemungkinan dan ide-ide baru.
Ada banyak penelitian yang menemukan kaitan antara bermain dengan pemikiran divergen ini. Salah satunya adalah penelitian yang dimuat dalam jurnal Early Child Development and Care. Dalam penelitian tersebut, 52 anak, (usia 6-7 tahun) diminta untuk melakukan dua kegiatan. Kegiatan pertama, adalah menyalin teks dari papan tulis. Sedangkan tugas kedua adalah bermain dengan adonan plastisin.
4. Meningkatkan komunikasi
Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Georgia, mengamati 65 anak TK di ruang kelas mereka selama empat minggu. Kegiatan bermain, terutama bermain peran, nyatanya dapat membantu anak dalam aspek kebahasaan dan menulis.
Bermain peran sangat bermanfaat karena membantu anak-anak untuk melatih kosa kata baru. Di waktu yang bersamaan, mereka juga mencoba untuk memahami orang lain ketika menunggu giliran berbicara. Sebab, selama permainan ini, mereka berbalas kata-kata dan tindakan satu sama lain untuk mencapai kesepakatan.
5. Bantu anak meregulasi emosi
Pengaturan diri adalah salah satu keterampilan terpenting bagi anak, terutama saat akan masuk sekolah. Anak-anak yang mampu mengatur dirinya dengan baik dapat menunggu giliran, menahan godaan untuk mengambil benda dari anak lain, hingga mengendalikan emosi negatif.
Dalam sebuah penelitian di Selandia Baru, psikolog meneliti bagaimana anak-anak menangani suatu situasi sedih selama bermain peran. Penelitian ini menemukan bahwa mereka yang terbiasa bermain peran, lebih mudah mengatur emosinya sendiri. Sebab mereka tahu bahwa dengan mengatur emosi, mereka bisa tetap bermain dengan gembira.
Wah, ternyata bermain tak kalah penting dari belajar ya. Bahkan anak-anak bisa meregulasi emosinya jika memainkan permainan yang menyenangkan dan tentunya edukatif. Namun sebenarnya, mainan anak seperti apa yang sebaiknya dipilih?
Bingung Pilih Mainan Anak? Mainan Edukatif dari Early Learning Centre (ELC) Jadi Jalan Keluar!
Dari penjelasan di atas, Ibu bisa tahu kalau ternyata bermain pun dapat mendukung tumbuh kembang anak, baik dari segi fisik maupun emosional. Mengingat pentingnya bermain untuk anak, orang tua sebaiknya meluangkan lebih banyak waktu dalam mengajak anak bermain. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat untuk anak, lho. Namun juga bisa menjadi kesempatan untuk menumbuhkan ikatan antara anak dengan orang tuanya.
Agar kegiatan bermain anak semakin seru dan tentunya edukatif, mainan yang dipilih pun tak boleh sembarangan. Mainan yang tepat tidak hanya seru untuk dimainkan, tapi juga bisa memberikan pengetahuan dan pengalaman baru.
Ibu bisa mempertimbangkan mainan anak balita dari Early Learning Centre (ELC). ELC sendiri adalah brand mainan edukasi terpercaya asal Inggris sejak tahun 1974. Lewat ELC, Ibu bisa menemukan beragam mainan yang dapat menginspirasi dan menstimulasi perkembangan anak melalui bermain, khususnya anak usia 0 bulan sampai 5 tahun.
Mengapa harus pilih mainan dari ELC?
1. Play Value
Dengan mainan ELC, anak akan bermain sambil belajar dengan cara yang sangat menyenangkan.
2. Safety
Setiap mainan ELC didesain sesuai dengan umur anak, tidak memiliki ujung tajam dan tidak ada bagian yang terlalu kecil, sehingga aman untuk dimainkan.
3. Best Quality
Setiap mainan ELC memiliki bahan dasar plastik, kain dan kayu berkualitas yang sudah melewati uji keamanan standar Inggris, Eropa, dan Indonesia.
4. Value for Money
Dengan kualitas standar internasional, mainan ELC dapat bertahan lama dan dapat dimainkan untuk rentang usia yang panjang, sehingga membuatnya worth to buy.
Semua mainan anak dari ELC bisa didapatkan di 47 toko ELC yang tersebar di seluruh Indonesia, website resmi www.elc.co.id dan marketplace favorit. ELC punya mainan anak dengan berbagai kategori, mulai dari permainan role play, kesenian dan kreativitas, hingga puzzle. Ibu juga bisa menemukan mainan untuk tiap kelompok usia anak lho. Ada mainan anak balita, bayi, hingga mainan anak di atas 3 tahun! Jadi jangan sampai lewatkan, yaa..