Memakai Handuk Untuk Anak Setelah Mandi, Jangan Sembarangan!
Memakai handuk setelah mandi harus diperhatikan kembali, terutama bagi anak-anak. Hal ini memang nampaknya sangat sepele ya Bu, namun bila salah memakai handuk untuk anak bisa berujung hal yang fatal.
Beberapa waktu yang lalu, seorang Ibu bernama Cindy Teresia membagikan sebuah video di laman Instagramnya yang menceritakan tentang, akibat memakai handuk anak dengan cara yang kurang tepat. Putranya selalu dibungkus handuk setelah selesai mandi oleh pengasuhnya, mungkin awalnya tidak ada masalah yang berarti.
Namun suatu ketika sang putra mengalami insiden terpeleset, hingga menyebabkan ia jatuh. Saat jatuh, ia tak mampu menahan badannya. Karena memakai handuk dengan cara dibungkus dan sayangnya langsung mengenai area kepala yang cukup fatal.
Hal tersebut membuat sang Ibu sangat khawatir, dan langsung membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Lalu, bagaimana ya cara memakai handuk setelah mandi untuk anak-anak yang lebih tepat dan aman? Simak ulasan berikut ini.
Memakai handuk untuk anak yang aman, menurut saran pelatih renang
Tak hanya Ibu Cindy saja yang mengulas tentang cara memakai handuk yang tepat bagi si kecil, rupanya seorang pelatih renang bernama Nikki Scarnati sudah lebih dulu memberi anjuran bagaimana memakai handuk setelah mandi. Atau bahkan memakai handuk setelah anak berenang.
Melansir dari laman Poolfencediy, memakai handuk dengan cara dibungkus mungkin dimaksudkan agar anak tidak kedinginan dan berujung sakit. Namun rupanya, memakai handuk dengan cara dibungkus akan menyebabkan anak mudah jatuh terpeleset.
Hal tersebut juga dapat berisiko menyebabkan anak tenggelam, terutama jika jatuhnya di kolam renang. Handuk yang basah akan lebih susah dibuka, apalagi bagi anak-anak yang tubuhnya masih kecil.
Sama seperti yang dialami putra Ibu Cindy yang terpeleset, dan tidak bisa menyangga dirinya secara penuh karena tangannya susah bergerak. Akibatnya tak sepele, sang putra harus dijahit di ruang bedah karena luka pada kepalanya cukup dalam.
Berikut ini adalah beberapa contoh bahaya bebat anak pakai handuk rapat yang perlu Ibu ketahui:
- Tangan si kecil akan susah bergerak
- Si kecil akan kesulitan menahan tubuhnya dengan tangan ketika ada insiden jatuh
- Kepala berisiko mengalami luka cukup serius
- Susah jalan karena kakinya cukup rapat ketika di bebat handuk.
Sebaiknya memakai handuk dengan cara yang biasa saja, dan segera pakaikan si kecil baju agar tubuhnya terasa hangat atau terhindar dari sakit.
Panduan memakai handuk yang benar dan tetap higienis
Handuk merupakan salah satu kain yang sering menjadi sarang kuman dan bakteri, apalagi bila tidak dicuci atau diletakkan dengan benar. Kasus memakai handuk dengan cara yang salah di atas, juga merupakan pelajaran berharga bagi para orang tua dan pengasuh.
Agar mulai mengubah cara memakai handuk setelah mandi atau berenang agar si kecil tetap aman. Berikut ini ada beberapa tips memakai handuk, supaya si kecil tetap aman dan memiliki kulit tubuh serta wajah yang sehat:
1. Memilih handuk dengan bahan yang nyaman
Perna kah Ibu menemukan bahan handuk yang susah menyerap air setelah mandi? Ternyata tersebut sebenarnya tidak direkomendasikan untuk dipakai sebagai handuk, lho!
Melansir dari laman Homes and Gardens, memakai handuk untuk si kecil harus yang memiliki daya serap tinggi mengingat anak-anak biasanya lebih aktif bergerak, terutama setelah mandi. Saat memakai handuk untuk si kecil, pastikan semua badan yang basah sudah dilap kering sehingga aman dari bahaya terpeleset.
Handuk yang terbuat dari 100% bahan katun merupakan jenis handuk terbaik, dan memiliki daya serap tinggi sekaligus tekstur yang lembut untuk kulit.
2. Memakai handuk ala kemben
Alih-alih membungkus badan anak, sebaiknya memakai handuk ala kemben saja sehingga tangan si kecil tetap bebas bergerak. Supaya saat dibentuk kemben tidak terlalu tebal, Ibu bisa memilih ukuran handuk yang pas dengan badan si kecil ya.
Memakai handuk setelah mandi dengan teknik kemben ini, terbilang cukup aman untuk si kecil. Selain itu teknik kemben ini juga cukup mudah dipraktikkan, lho!
3. Memakai baju handuk atau bath robe
Bath robe merupakan sejenis baju atau jubah yang terbuat dari bahan handuk dengan fungsi yang sama, yaitu mengeringkan badan si kecil setelah mandi atau berenang. Memakai handuk jenis bath robe juga sama amannya dengan teknik kemben.
Bath robe selain mudah digunakan karena modelnya seperti baju, handuk jenis ini juga dinilai bisa menghindari tubuh anak dari kedinginan. Wah, cocok banget nih untuk si kecil yang suka main air atau berenang!
4. Cuci handuk dengan benar
Selain memakai handuk dengan cara yang tepat, agar kulit si kecil tetap bersih dan sehat, Ibu juga harus mulai mencuci handuk dengan teknik yang benar. Hal ini penting dilakukan karena handuk sendiri adalah tempat berkembang biaknya bakteri.
Handuk yang tidak sering dicuci akan mudah bau, dan jika sering digunakan akan membuat kulit badan anak gatal-gatal atau memunculkan penyakit kulit tertentu. Melansir dari laman Healthline, cara terbaik untuk mencegah kuman tumbuh di handuk mandi adalah dengan menjemurnya dengan baik jadi handuk harus selalu dalam keadaan kering.
Saran pencucian yang benar adalah setelah tiga kali penggunaan, artinya bila Ibu setiap hari menggunakan handuk tersebut, maka sebaiknya handuk dicuci dua kali seminggu.
5. Mengganti handuk secara berkala
Banyak yang sering membeli handuk dengan kualitas tinggi, dan harga selangit demi kenyamanan dan kesehatan kulit tubuh. Hal ini tidak sepenuhnya salah, karena membeli untuk kebutuhan keluarga adalah hak siapa saja.
Idealnya, handuk untuk badan dan wajah harus dibedakan, namun tentu saja hal ini harus kembali pada aturan keluarga masing-masing. Handuk perlu diganti secara berkala, karena meski handuk mahal sekalipun, kualitasnya akan menurun.
Ibu bisa mengecek ulang kapan waktu yang tepat untuk mengganti handuknya, misalnya jika sudah dicuci tapi sering bau, atau sudah dicuci tapi masih terasa gatal. Memakai handuk untuk si kecil harus bebas gatal dan bau, jadi mari kita cek kembali kualitas handuk di rumah.
Editor: Aprilia