Ibupedia

Memilih Mainan, Mana Yang Bikin Anak Cerdas?

Memilih Mainan, Mana Yang Bikin Anak Cerdas?
Memilih Mainan, Mana Yang Bikin Anak Cerdas?

Si kecil langsung kegirangan saat melihat mainan. Mungkin karena mainan memenuhi kebutuhannya untuk menggunakan imajinasi, bereksplorasi, berpura-pura, dan berbagi. Mainan tidak hanya menyenangkan, tapi juga jadi alat untuk menjadikan anak cerdas. Mainan bisa mendorong keterampilan yang dibutuhkan anak untuk menjadi orang dewasa.

Mainan terbaik untuk anak adalah mainan yang ia pilih sendiri, dan kadang hanya berupa kotak kardus atau panci yang ada di dapur. Ketika menikmati sebuah mainan, anak mendapat pengalaman belajar yang berharga. Apapun yang menarik baginya akan mengajarkannya sesuatu. Selain itu, semakin variatif mainan yang dimiliki, anak semakin senang, dan memperoleh pengalaman belajar yang berbeda-beda. Berikut ini yang perlu diingat ketika memilih mainan untuk menstimulasi kecerdasan anak.

  1. Pilih Mainan Yang Membutuhkan Imajinasi

    Hindari mainan yang hanya bisa dimainkan satu atau beberapa cara saja. Mainan yang memicu imajinasi anak akan jauh lebih baik.
  2. Pilih Mainan Sesuai Usia Anak

    Bila terlalu sulit dimainkan, anak menjadi frustrasi karena tidak bisa memainkannya, dan ia akan mengabaikannya. Yang lebih buruk, mainan bisa mencederainya.
  3. Pilih Mainan Yang Sesuai Dengan Jenis Kelamin Anak

    Amati anak untuk menemukan kesukaan, minat, tingkat kemampuan, karakter favorit, dan sebagainya untuk tahu mainan yang ia sukai.
  4. Pilih Mainan Yang Membuat Anak Melakukan Sesuatu

    Misalnya menyatukan bagian-bagian mainan atau membentuknya. Ini untuk meningkatkan intelegensi spasial dan kedalaman persepsi. Anak juga belajar tentang bentuk, warna, dan ukuran. Jangan lupa Bun, sediakan variasi mainan agar anak bisa belajar berbagai keterampilan.  Jenis mainan tertentu memberi manfaat berbeda bagi anak:
    • Mainan yang mendorong permainan manipulasi, seperti konstruksi atau puzzle membantu anak mengembangkan kontrol otot kecil dan koordinasi mata dan tangan.

    • Mainan yang mendorong aktivitas fisik, seperti sepeda, loncat tali, atau bola membuat anak mengeluarkan energi dan membangun kekuatan serta koordinasi.

    • Mainan yang mendorong permainan dramatik, seperti mainan kendaraan, balok, hewan mainan, boneka atau properti untuk menciptakan kehidupan nyata seperti sebuah toko, membantu anak menciptakan ide sendiri tentang dunia sekitarnya.

    • Mainan seni kreatif seperti kertas kosong, cat, gunting, lem, dan tanah lempung, mendorong ekspresi diri dan penggunaan simbol, yang jadi kemampuan penting untuk memecahkan masalah.

    • Permainan strategi seperti kartu, domino, dan catur, mengajarkan anak tentang bergiliran, perencanaan, mengikuti aturan, dan bekerjasama dengan teman atau lawan.

Ide Mainan Untuk Menstimulasi Kecerdasan Bayi

  • Cermin. Awalnya bayi akan kagum dengan perubahan wajah dan ekspresi dari cermin. Seiring waktu, bayi menyadari kalau senyuman yang ia lihat adalah pantulan dirinya. Ketika ini terjadi, bayi menjadi sadar akan dirinya, yang mendorong penemuan diri ketika belajar tentang anggota tubuhnya.

  • Mainan bergerak. Benda yang bergerak di atas kepala bayi ketika ia berbaring di tempat tidur menstimulasi penglihatan dan perkembangan rentang perhatian.

  • Mainan dorong-tarik. Ini membantu keseimbangan dan perkembangan otot besar ketika si kecil mulai belajar mendorong tubuh ke posisi berdiri dan berjalan. Semakin bayi mendorong dan menarik, semakin mereka bekerja dengan otot yang dibutuhkan untuk bisa berlari dan memanjat.  

  • Tumpukan lingkaran. Mainan klasik ini seperti kerucut untuk berbagai ukuran lingkaran aneka warna. Awalnya, bayi menikmati memegang dan memasukkan lingkaran ke dalam mulut. Lalu ia berlatih kemampuan motorik halus dengan memasukkan lingkaran ke dalam kerucut. Batita juga belajar tentang warna dan angka ketika Anda menghitung lingkaran aneka warna saat menumpuknya.

Ide Mainan Untuk Menstimulasi Kecerdasan Batita

  • Mainan mengelompokkan benda. Keranjang dengan lubang aneka bentuk untuk balok misalnya, mendorong  koordinasi tangan dan mata serta keterampilan memecahkan masalah.

  • Bola. Bisa dimainkan dengan dipantulkan, digulingkan, ditangkap, atau dilempar. Bola mendorong kemampuan motorik kasar, koordinasi mata dan tangan, dan ketangkasan.

  • Mainan untuk bermain peran. Bermain masak-masakan atau dokter-dokteran membantu anak mengenal lingkungannya dengan meniru tindakan Anda dan orang lain. Bermain boneka membantu perkembangan sosial dan emosional dengan mengajarkan batita bagaimana mengekspresikan emosi dan merawat yang mereka sayangi.

  • Mainan mekanik. Mainan dengan tombol atau kenop mendorong kemampuan motorik halus dan pemecahan masalah, serta mengajarkan efek sebab-akibat.

Ide Mainan Untuk Menstimulasi Kecerdasan Anak Prasekolah

  • Bongkar-pasang. Mainan bongkar-pasang membantu koordinasi dan ketangkasan, serta mengajarkan hubungan spasial dan pemikiran logis.

  • Benda seni. Ketika kemampuan motorik halus meningkat, aktivitas seperti memegang krayon, menggambar, dan menggunakan gunting untuk memotong, memperkuat koordinasi, mendorong kreativitas, dan rasa percaya diri.

  • Set balok dan konstruksi. Membangun menara dan mencari cara agar tidak jatuh menstimulasi kemampuan memecahkan masalah dan koordinasi tangan dan mata.

  • Mainan berpura-pura. Anak perempuan bermain dengan rumah boneka dan anak lelaki sebagai pemadam kebakaran ketika mereka mulai mengidentifikasi peran spesifik gender. Anak lelaki lebih cenderung dengan mencoba memperbaiki benda sedang anak perempuan meniru ibu dengan berpura-pura memasak.

Ide Mainan Untuk Menstimulasi Kecerdasan Anak Yang Lebih Besar

  • Lompat tali. Dengan melompat tali bersama teman, anak belajar untuk bergiliran dan bergaul dengan teman sebaya. Koordinasi yang dibutuhkan saat melompat, mendorong  perkembangan motorik dan kemampuan memecahkan masalah.

  • Mainan ilmiah. Teleskop atau teropong meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan matematika, ilmiah, dan imajinasi.

  • Permainan kartu dan papan. Permainan kartu dan papan mengajarkan strategi, bergiliran, juga aturan negosiasi. Bantu anak belajar menata emosi ketika ia menang atau kalah.

  • Instrumen musik. Belajar bermain piano, biola, gitar, atau instrumen musik lain mendorong kemampuan mendengarkan dan motorik halus serta membantu membangun kemampuan memperhatikan.

Ingat ya Bunda, ketika memberikan mainan yang Anda pilih ke anak, jangan hanya memberikannya lalu memintanya bermain sendiri. Bermainlah bersamanya, jelaskan bagaimana memainkannya. Bermain bersama anak membuat ia merasa dicintai, dan ini menguatkan pembelajarannya. Juga amati apakah ia merasa tertarik dengan mainan barunya. Bila tidak, mungkin mainan itu terlalu sulit untuknya. Simpan hingga ia siap menggunakannya.

Juga selalu pastikan keamanan mainan, terutama untuk bayi dan anak yang lebih kecil. Misalnya, pastikan rattle bayi tidak memiliki lubang yang bisa menjepit jarinya. Anak kecil suka memasukkan mainan ke mulut, jadi hindari mainan yang bisa ditelan anak dan membuatnya tersedak. Untuk anak yang lebih besar, periksa apakah mainan dirancang kokoh dan tidak memiliki cacat.

Oh iya, terlalu banyak pilihan mainan akan membuat anak bingung, terutama bila ia usia bayi. Anak merasa nyaman dengan mainan yang familiar. Perlahan Anda  bisa menambahkan mainan baru ke koleksinya. Jangan lupa simpan mainan dengan cara yang membuat anak terstimulasi untuk memainkannya seperti menyusunnya di suatu tempat dengan tatanan yang kreatif. Jangan hanya menumpuk mainan di dalam kotak penyimpanan dan anak tidak ingat mainan yang ada didalamnya.

(Ismawati)